8 research outputs found

    Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index Terhadap Kedai Kopi X di Kabupaten Tasikmalaya

    Get PDF
    Perkembangan bisnis kedai kopi dipengaruhi oleh perkembangan sosial ekonomi masyarakat dan pergeseran gaya hidup. Kondisi inilah yang memacu untuk tumbuhnya kedai-kedai  kopi  dengan mengusung  berbagai macam konsep  dalam  upaya  meningkatkan  kepuasan  konsumen. Kedai kopi X merupakan salah satu kedai kopi yang berada di kabupaten Tasikmalaya yang termasuk dalam tahap perkembangan. Terjadinya penurunan jumlah konsumen di Kedai kopi X membuat usaha ini tidak mencapai target yang telah ditentukan dan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Guna meningkatkan hal itu, perlu dilakukan analisis yang bertujuan dapat mengetahui kepuasan konsumen terhadap Kedai kopi X. Tingkat  kepuasan konsumen dapat diukur dengan mengunakan  instrumen  dimensi  bukti  fisik  (tangible),  kehandalan (reliability),  ketanggapan  (responsiveness),  jaminan  (assurance),  dan perhatian (empathy). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan dari hasil penelitian dengan menggunakan metode CSI didapatkan hasil sebesar 36.12% yang berarti konsumen kurang puas terhadap pelayanan yang telah disuguhkan

    Identifying types of behavior of food SMEs towards food waste management

    Get PDF
    Food waste is a significant sustainable challenge in Indonesia, particularly in commercial centers like Banyumas, it ranks as the second largest source of food waste. Despite the availability of information on food waste management, a substantial amount of food waste continues to be generated by food Small and Medium-sized Enterprises (SMEs). This research aims to categorize food SMEs in Banyumas based their food waste management behavior. The Extended Norm Activation Model framework was employed to assess the behavior of food SMEs in managing food waste. A questionnaire survey was conducted on 115 food SMEs in Banyumas, leading to the formation of two clusters through K-Means clustering: unmanageable and manageable. The unmanageable cluster exhibited the lowest levels of knowledge, awareness, and intention regarding food waste management and still requires substantial improvement in managing food waste. In contrast, the manageable cluster comprises food SMEs that have successfully implemented food waste management practices. These businesses demonstrate a heightened awareness of the food waste issue, take individual responsibility for addressing it, actively work to reduce waste. The finding of this research can serve as a basis fpr developing tailored mitigation strategies based on the behavior of SMEs in each cluster

    Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada UMKM Sepatu “Prohana” menggunakan Systematic Layout Planning

    Get PDF
    Perancangan tata letak fasilitas tergolong penting untuk mengorganisasikan sumber daya dalam sebuah pabrik sehingga memperoleh tata letak efektif dan efisien. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang produktif untuk mendukung pembangunan dan perkembangan perekonomian di Indonesia. UMKM sepatu “Prohana” merupakan suatu home industry yang bergerak di bidang sepatu dan sandal. Permasalahan yang terjadi pada UMKM sepatu “Prohana” yaitu Aliran material di UMKM ini belum teratur sehingga menyebabkan susunan mesin masih berjauhan dari hubungan kedekatan stasiun kerja, jarak antar stasiun kerjanya masih berjauhan sehingga jarak perpindahan material perlu diperpendek. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu perancangan tata letak yang lebih efektif untuk meminimasi jarak antar stasiun kerja dan jarak perpindahan material dengan mempertimbangkan aliran material. Penelitian perancangan tata letak fasilitas ini menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP). Berdasarkan hasil dari pengolahan, diperoleh dua usulan alternatif layout dengan menggunakan pola aliran S-Shaped. Dari dua alternatif tersebut terpilih usulan pertama sebagai layout usulan terbaik karena usulan pertama memiliki jarak perpindahan lebih pendek dibandingkan alternatif kedua yaitu dapat meminimasi jarak perpindahan sebesar 50,1% dari layout awal

    INTERPRETING FARMER ATTITUDE TO FOOD LOSS PHENOMENON IN THE FRESH MILK SUPPLY CHAIN IN BANYUMAS, INDONESIA

    Get PDF
    Food loss is currently a global problem for both developing and developed countries. Food loss is defined as the loss of a portion of food that is still raw but cannot be processed into a food product because the resulting material does not meet the desired quality. Food loss occurs in livestock production, and one focus is the milk supply chain. Food loss in milking usually occurs due to activities carried out during the harvest, post-harvest, and distribution processes. Food loss in the milk supply chain is caused by decreased milk quality and the farmer's attitude. Problems regarding the attitude of farmers that often occur are farmers' low attitude of responsibility to conduct something. This study aims to determine the effect of farmer attitudes to food loss in the milk supply chain. The method used was quantitative by collecting data from a survey of 46 milk farmers in Bayumas. Then, data were analyzed using the ANOVA approach. The results showed that demographics significantly affect farmers’ attitudes toward food loss in the milk supply chain. The food loss is due to farmers' treatments, including feeding, filtering milk into milk cans, and depositing milk in the shelter. Most farmers are over 50 and need more attention and knowledge about food loss in the milk supply chain. Therefore, it is necessary to conduct regular counseling programs for farmers in the supply chain regarding food loss mitigation. The stakeholders can provide the program to add new insights related to food loss. There should be intervention from the deposit shelter and cooperative in helping to increase farmers' awareness of food loss in quantity and quality

    Analisis Kapasitas Produksi dan Pemenuhan Permintaan dengan Model Sistem Dinamis pada Industri Semen

    Get PDF
    Planning production capacity to meet demand is a challenge for companies. Inventory and fulfillment rate problems become an issue in every planning process. The company aims to minimize inventory and maximize the level of demand fulfillment. Small production activities will minimize total inventory but reduce the level of demand fulfillment, and vice versa. The system dynamic modeling was chosen to model the condition of the production system in determining the medium-term strategy. Dynamic systems are very appropriate for simulating policies and evaluating the conditions of production systems. System dynamic modeling using Vensim software. Based on the model results, it is found that the installed capacity production will be able to meet the demand for the next six years. To meet demand in the next 8 years, the company can increase its grinding machine pr

    Pengembangan Model dan Simulasi Berbasis Agen untuk Adopsi Layanan Bank Sampah di Kota Semarang

    Get PDF
    Abstrak - Pemerintah Kota Semarang melakukan pembentukan bank sampah untuk menekan jumlah sampah di tempat pembuangan akhir. Masih bayak masyarakat di Kota Semarang yang belum mengikuti program tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Keikutsertaan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intention, sosial norm, jarak menuju recyclingsiteagent dan outcome. Intention seseorang dalam melakukan pengelolaan sampah secara signifikan dipengaruhi oleh awareness of consequences, ascription of responsibility dan personal norm. Pemodelan dan skenario menggunakan metode agent based modeling, menghasilkan usulan kebijakan yaitu dengan mendirikan empat bank sampah. Melalui keputusan tersebut mampu menghasilkan 93% partisipasi rumah tangga dalam mengelola sampah dan 2,4 ton sampah yang dikumpulkan hingga periode ke 60 minggu.Abstract - Semarang government has established a Waste Bank to reduce the amount of waste in landfills. There are still many people in Semarang who have not participated in this program. This research modeling aims to increase public participation in managing waste. Public participation is influenced by intention, social norm, and distance to recycling site agents as well as the outcome. An intention to of managing waste is significantly influenced by awareness of consequences, the ascription of responsibility and personal norm. In this study using agent-based modeling. The results obtained from this model and scenarios are the intervention to establishing four Waste Bank. It produced 93% of households participating in managing waste and 2.4 tons of garbage collected in the 60 weeks.Keywords – Agent-based modeling, Norm Activation Model, Waste Separation Behavior, Bank Sampah,

    ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG PADA WATERPARK TOP 100 BATU AJI

    No full text
    Sektor parawisata tidak lepas dari peramalan dalam meningkatkan sekmen pengunjung. Proses dalam menangkap perilaku karakteristik dinamis wisatawan,  melalui data pencarian tersegmentasi. Waterpark Top 100 Batu Aji destinasi wisata yang terletak di Kota Batam. Keluhan pengunjung terhadap fasilitas  mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan. Tujuan dari penelitian untuk melihat pengaruh harga, kualitas pelayanan serta fasilitas dalam penentuan kunjungan wisata. Penelitian menggunakan deskriptif dengan penentuan sampel sebanyak 100 Responden online dan offline. Metode analisis pada riset ini yaitu Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukan keputusan berkunjung dipengaruhi secara signifikan oleh faktor pada indikator attention(ATT) dan Personal Human (PH). Namun pada variabel Perception Behavior Control (PBC) dan Subject Norm (SN) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung (KB). Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab pengunjung membuat keputusan berkunjung pada destinasi wisata.Kata Kunci:  Keputusan berkunjung,Service quality, Structural Equation Modelling - Partial Least Square (SEM-PLS

    Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Dalam Penerapan Digital Marketing Untuk Desa Wisata Kampung Tudung di Desa Grujugan Kabupaten Kebumen

    No full text
    Desa Wisata Kampung Tudung berada di Desa Grujugan Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Porvinsi Jawa Tengah. Wisata Kampung Tudung disingkat “Wiskadung”. Saat ini, pemasaran Wiskadung menggunakan media manual seperti brosur dan media instragram.Namun pengelolaan instragram masih belum optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola Wiskadung dalam hal penggunaan media online pemasaran. Metode yang digunakan antara lain observasi lapangan, forum group discussion, pelatihan media sosial, pembuatan website kampung tudung, sosialisasi dan pelatihan pengelolaan website. Hasil seluruh rangkaian kegiatan pengabdian adalah Instagram wiskadung lebih terkelola menjadi lebih baik dengan adanya penambahan highlight. Sedangkan semula hanya website desa yang digunakan untuk informasi Wiskadung, saat ini sudah ada website kampungtudung dot com yang dapat digunakan untuk salah satu media promosi Wiskadung.Desa Wisata Kampung Tudung berada di Desa Grujugan Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Porvinsi Jawa Tengah. Wisata Kampung Tudung disingkat “Wiskadung”. Saat ini, pemasaran Wiskadung menggunakan media manual seperti brosur dan media instragram.Namun pengelolaan instragram masih belum optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola Wiskadung dalam hal penggunaan media online pemasaran. Metode yang digunakan antara lain observasi lapangan, forum group discussion, pelatihan media sosial, pembuatan website kampung tudung, sosialisasi dan pelatihan pengelolaan website. Hasil seluruh rangkaian kegiatan pengabdian adalah Instagram wiskadung lebih terkelola menjadi lebih baik dengan adanya penambahan highlight. Sedangkan semula hanya website desa yang digunakan untuk informasi Wiskadung, saat ini sudah ada website kampungtudung dot com yang dapat digunakan untuk salah satu media promosi Wiskadung
    corecore