16 research outputs found
PEMBIMBINGAN PEMBUATAN “ TEH KOMBHUCA” SEBAGAI SUMBER PENGHASILAN TAMBAHAN MASYARAKAT
Kombucha adalah minuman kesehatan yang sudah dikenal sejak jaman  dahulu di berbagai negara seperti China, Rusia, dan Jerman. Kombucha merupakan hasil fermentasi teh dan gula oleh starter kultur kombucha yang disebut SCOBY. Simbiosis kultur kombucha antara lain Acetobacter yaitu Acetobacter xylinum, dan beberapa jenis khamir yaitu Brettanomyces, Zygosaccharomyces, dan Saccharomyces. Kombucha  memiliki  berbagai  efek kesehatan, antara lain sebagai antibiotik, melancarkan pencernaan, antioksidan, dan antibakteri. Pemanfaatan berbagai jenis daun yang tinggi fenol sebagai bahan baku pembuatan kombucha belum dilakukan sampai saat ini karena kombucha biasanya terbuat dari daun teh dan sebagian masyarakat Indonesia belum mengenal produk kombucha. Pengabdian kepada masyarakat tahun 2020 ini, dengan tema “ TEH KOMBHUCA”, Kami mengambil tema ini karena kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman bersoda, berenergi dan alkohol, pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan pencemaran lingkungan. Dengan demikian kami berinisiatif untuk membimbing ibu-ibu Rumah Tangga dalam membuat produk yang mudah yaitu “Teh Kombhuca” Hasilnya setelah melakukan penyuluhan dan praktikum, ibu-ibu Perumahan Graha Matahari Permai ada manfaat yang dapat tercapai yaitu menghasilkan produk inovatif “Teh Kombhuca”  Kata kunci : Teh Kombucha, Masyarakat, Pengabdian
Penyuluhan Dan Pelatihan Racikan Herbal Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Common Cold Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar
Common Cold disease is a disease that attacks the upper respiratory tract with the manifestation of coughs and colds and the main cause is a virus. Common colds can infect a person more than once a year, so body immunity is an effective means of prevention. One way to increase immunity is by consuming herbs. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training on mixing herbs to prevent Common colds. The activity method used is counseling and training. The target audience is the sub-district team and PKK cadres from Maccini Sombala Village, totaling 30 people—evaluation of extension activities based on pre- and post-extension questionnaires. Training activities are evaluated based on participants' skills in preparing herbal concoctions for Common Cold. The results of the activities obtained were an increase in participants' knowledge after counseling by 60% and an increase in skills based on the results of participants' practice. Outcomes in the form of mandatory community service include increasing knowledge, articles in pharmaceutical service media, training manuals, mini videos of activities, and publications in print media/online newspapers. Additional outputs include book copyrights and training products so from this activity, it can be concluded that there has been an increase in participants' knowledge and skills.Keywords: herbal concoction, Common Cold, training, counseling Penyakit Common Cold adalah penyakit yang menyerang saluran napas bagian atas dengan manifestasi batuk pilek  dengan penyebab utama adalah virus. Common Cold dapat menginfeksi seseorang lebih dari sekali setahun, sehingga imunitas tubuh merupakan cara pencegahan yang efektif. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan konsumsi herbal. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan meracik herbal untuk mencegah Common Cold. Metode Kegiatan yang digunakan adalah Penyuluhan dan pelatihan. Khalayak sasaran adalah tim kelurahan dan kader PKK Kelurahan Maccini Sombala berjumlah 30 orang. Evaluasi kegiatan penyuluhan berdasarkan kuesioner pre dan post penyuluhan. Kegiatan pelatihan dievaluasi berdasarkan keterampilan peserta menyiapkan racikan herbal untuk Common Cold. Hasil Kegiatan yang diperoleh adalah Peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 60% dan terjadi peningkatan keterampilan berdasarkan hasil praktik peserta. Capaian luaran berupa wajib yaitu peningkatan pengetahuan, artikel pada media pengabdian kefarmasian, buku panduan pelatihan, video mini kegiatan, publikasi pada media cetak/koran Online. Luaran tambahan berupa hak cipta buku dan produk hasil pelatihan sehingga dari kegiatan ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : racikan herbal, Common Cold , pelatihan, penyuluha
Comparison of Iron (Fe), Calcium (Ca) and Magnesium (Mg) Qualitative Test on Yellow and Black Raisins Nutrition-Rich Snacks as Alternative Blood Enhancement
Lack of blood or iron deficiency or better known as anemia, which is in the blood there is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal. The aims of this study was to compare Fe levels, Calcium levels and the presence of magnesium in raisins. Qualitative examination of the presence of magnesium content in yellow currants and black currants by means of drying through a furnace until ash is formed and followed by the addition of 2 N nitric acid. Furthermore, several reagents such as dilute HCl, NaOH and Na2S are added. The formation of a white precipitate indicated that the raisin sample contained magnesium and was examined quantitatively by the AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method. In the qualitative test of yellow currants and black currants, positive results were obtained containing Magnesium (Mg). Quantitative research uses the AAS (atomic absorption spectrophotometry) method, which is a quantitative elemental analysis method whose measurement is based on the absorption of light with a certain wavelength by metal atoms in a free state. Determination of Fe content in yellow currants obtained values of 17.620 ÎĽg/g, Ca as much as 106.200 ÎĽg/g and in black currants obtained Fe values of 17.590 ÎĽg/g and Ca as much as 288.750 ÎĽg/g. Based on the value obtained, the average Fe requirement in humans is around 1-2 grams per day by making daily snacks, both yellow currants and black currants, which can meet the needs of iron and calcium in the body. Besides being recommended to consume yellow or black raisins, it is also highly recommended to take sources of iron and calcium from milk and dairy products as well as foods from other calcium sources, for maximum results.Keywords: AAS, Fe, calcium, raisins, anemi
Formulasi Dan Uji Efektivitas Anti Inflamasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Secara In Vitro
Formulation and Anti-Inflammatory Effectiveness of Ethanol Extracts of Soursop Leaves (Annona Muricata L.) Using In Vitro AssayInflammation-reducing medications like steroids and non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are known to have considerable side effects, so an alternative with minimal side effects is needed. Besides administering anti-inflammatories orally, topical preparations are also increasingly being developed for reasons of practicality and minimal side effects that can occur. Soursop leaves (Annona muricata L.) are commonly utilized by the community as a medicinal plant for treating inflammation. Several studies have shown that soursop leaf extract has anti-inflammatory effects. This research is a laboratory experimental study that aims to test the effectiveness of anti-inflammatory cream preparations of soursop leaf extract in vitro. The cream preparations that had been formulated were tested for stability before and after accelerated storage. Anti-inflammatory effectiveness test in vitro using protein denaturation inhibition method by making each series of Na positive control solution. Diclofenac, cream preparation, and negative control were dissolved using 0.2% BSA solution in TBS solvent pH 6.2 – 6.5. Then the solution was incubated for 30 minutes and heated for 2 minutes at 1000C. After cooling, the solution was homogenized, and absorbance was measured using a UV-visible spectrophotometer at a wavelength of 660 nm. Anti-inflammatory effectiveness is seen from the IC50 value. The results showed that soursop leaf extract cream preparations could inhibit protein denaturation. An IC50 value of 291.11 µg/mL.Keywords: Soursop leaves, anti-inflammation, in vitro, protein denaturatioObat-obat anti-inflamasi seperti golongan steroid dan anti-inflamasi non steroid (AINS) diketahui memiliki efek samping yang patut diperhitungkan sehingga diperlukan suatu alternatif dengan efek samping minimal. Di samping pemberian anti inflamasi per oral, juga semakin banyak dikembangkan sediaan topikal dengan alasan kepraktisan dan efek samping minimal yang dapat ditimbulkan. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati inflamasi adalah daun sirsak (Annona muricata L.). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki efek anti-inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang bertujuan untuk menguji efektivitas sediaan krim anti-inflamasi ekstrak daun sirsak secara in vitro. Sediaan krim yang telah diformulasi diuji stabilitasnya sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Efektivitas anti-inflamasi diuji secara in vitro menggunakan metode inhibisi denaturasi protein dengan membuat masing-masing seri larutan kontrol positif Na. Diklofenak, sediaan krim, dan kontrol negatif yang dilarutkan menggunakan larutan BSA 0,2 % dalam pelarut TBS pH 6.2 – 6.5. Kemudian larutan diinkubasi selama 30 menit dan dipanaskan selama 2 menit pada suhu 1000C. Setelah dingin, larutan dihomogenkan dan dilakukan pengukuran absorbans dengan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 660 nm. Hasil penelitian menunjukkan sediaan krim ekstrak daun sirsak dapat menghambat denaturasi protein dilihat. Nilai IC50 sebesar 291.11 µg/mLKata kunci : Daun sirsak, anti inflamasi, in vitro, denaturasi protei
Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap tentang Penggunaan Obat Tradisional
Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif pengobatan. Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat tradisional merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil. Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang terhadap penggunaan obat tradisiona
Formulasi dan Stabilitas Fisik Sediaan Lip Balm Dari Buah Stroberi (Fragaria vesca L)
Strawberries are rich in anthocyanin compounds, anthocyanins from strawberries are the main content of polyphenolic compounds with high antioxidant effects, so a formula that is more practical to use, more durable and effective, is one of the lip balm preparations. This study aims to formulate lip balm from strawberries (Fragaria vesca l) with various combination of emulsifier tween 80 and span 80: 5% w/v, 7.5% w/v and 10% w/v and to determine the physical quality of the emulsifier. the lip balm preparation. Strawberry juice is extracted by means of a juicer without being concentrated, lip balm formulation test with additives and physical quality tests were done before and after the accelerated stability test including organoleptic, homogeneity test, pH test and melting temperature test. The results showed that strawberry juice could be formulated into lip balm dosage forms with various concentrations of emulsifier tween 80 and span 80: 5% w/v, 7.5% w/v and 10% w/v with qualified physical skills. For the organoleptic test, the three formulas only showed a color change after the stability test, while in the pH test the preparations showed differences after the stability test, namely 6.3: 6.4 and 62 to 6.2: 6.3 and 6.2 respectively for the formula 1, II and III. The stability test for the melting temperature was also the same, where the lipbalm formulas I, II and II with melting temperatures of 53, 54 and 55 minutes became 54,55 and 54 minutes, respectively. While in the homogeneity test there was no visible change after the accelerated stability test. At a concentration of 10% w/v emulsifier lip balm preparation from strawberry juice has the best physical quality stability where there is no significant difference in the results of the study before and after accelerated storage (p < 0.05).Keywords : Strawberry Fruit, Lip Balm, Tween 80 and Span 80Buah stroberi kaya akan senyawa antosianin, dengan kandungan utama senyawa polifenol dengan khasiat antioksidan yang tinggi yang berpotensi dikembangkan sebagai sediaan yang lebih mudah digunakan, lebih stabil dan efektif dalam penyimpanan, seperti  sediaan lip balm. Tujuan penelitian untuk memformulasikan sediaan lip balm dari buah stroberi (Fragaria vesca l) dengan variasi kombinasi emulgator tween 80 dan span 80: 5% b/v, 7,5% b/v dan 10% b/v dan untuk mengetahui mutu fisik dari sediaan lip balm tersebut. Buah stroberi diambil sarinya dengan cara dijuicer tanpa dipekatkan, formulasi lip balm dengan bahan tambahan dan pengujian mutu fisik dilakukan sebelum dan setelah uji kestabilan dipercepat meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji suhu lebur. Hasil penelitian menunjukkan sari buah stroberi dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan lip balm dengan variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80: 5% b/v, 7,5% b/v dan 10% b/v dengan stabilitas mutu fisik yang memenuhi syarat. Untuk uji organoleptis ketiga formula hanya memperlihatkan perubahan warna setelah uji stabilitas, sedangkan pada uji pH sediaan menunjukkan perbedaan setelah uji stabilitas yaitu 6,3: 6,4 dan 6,2 menjadi 6,2: 6,3 dan 6,2 berturut-turut untuk formula 1, II dan III. Pengujian kestabilan untuk suhu lebur juga demikian , dimana lip balm formula I, II dan II dengan suhu lebur 53, 54 dan 55 menit menjadi 54,55 dan 54 menit berturut-turut. Sedangkan pada uji homogenitas tidak ada perubahan yang tampak setelah uji kestabilan dipercepat. Pada konsentrasi emulgator 10% b/v sediaan lip balm dari sari buah stroberi memiliki kestabilan mutu fisik yang paling baik dimana tidak ada perbedaan signifikan pada hasil penelitian sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat (p< 0,05)Kata kunci : Buah Stroberi, Lip Balm, Tween 80 dan Span 8