5,850 research outputs found
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 10 AGUSTUS-12 SEPTEMBER 2015 LOKASI SMK YAPPI WONOSARI
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)/ Magang III merupakan langkah strategis
untuk melengkapi kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan. Tujuan
yang ingin dicapai dari program tersebut adalah untuk memberikan pengalaman
belajar bagimahasiswa terutama dalam hal mengajar, memperluas wawasan, pelatihan
dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatan
ketrampilan, kemandirian, tanggungjawab dan kemampuan untuk memecahkan
masalah. Dalam kesempatan ini PPL dilaksanakan di SNK YAPPI Wonosari selama
kuranglebih satubulan yaitu selama tanggal 10 Agustus sampai 12 September 2015.
SMK YAPPI Wonosari secara geografis terletak di Gunungkudul, tepatnya di
Bansari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah matakuliah wajib yang harus
ditempuh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan observasi yang
telah dilaksanakan penyusun dapat merencanakan program PPL yang akan
dilaksanakan meliputi: persiapan PPL, persiaan dan pembuatan silabus, persiapan dan
pembuatan RPP, pembuatan media pembelajaran, praktik mengajar, serta evaluasi.
Semua program tersebut secra garis besar telah terlaksana.
Program PPL yang telah dilakukan dibawah Bapak Setyadi Gunawan S.T.
adalah praktik mengajar, membuat silabus dan RPP, pembuatan admnistrasi guru dan
peilaian. Praktik mengajar dimulai pada tanggal 11 Agustus sampai 11 September.
Selama praktik mengajar penulis mengajar 2 kelas yaitu kelas X TOI dan XI TOI
dengan 5 mata pelajaran yaitu menganalisis rangkaian listrik, menggunakan hasil
pengukuran, mengoprasikan sistem kedali elektropneumatik, mengoprasikan PLC dan
mengoprasikan sistem sensor/transducer. Pokok bahasan yang diajarkan meliputi
hukum OHM, hukum Kirchoff I dan II, rangkaian seri paralel, mendiskripsikan
konsep pengukuran besaran listrik, memahami operasi sistem kendali
elektropneumatic, operasional berbagai jenis sensor/tranducer, memahami
operasional PLC. Dalam mengajar metode yang digunakan yaitu metode ceramah,
tanya jawab, video dan diskusi. Media yang digunakan adalah laptop, LCD dan buku
ajar. Ulangan dilaksanakan setelah selesai satu kompetensi dasar
PROSEDUR PENERBITAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH SEBAGAI ALAT BUKTI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengethaui bagaimana prosedur pendaftaran tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan sejauhmana kekuatan pembuktian sertifikat sebagai tanda bukti hak atas tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dapat disimpulkan: 1. Prosedur kegiatan pendaftaran tanah dalam Pasal 19 ayat (2) UUPA dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 meliputi: Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali (opzet atau initial registration). Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali, meliputi: Pengumpulan dan pengolahan data fisik. Pembuktian hak dan pembukuannya meliputi: Pembuktian hak baru, pembuktian hak lama, pembukuan hak, penerbitan sertipikat, penyajian data fisik dan data yuridis dan penyimpanan daftrar umum dan dokumen. 2. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah 24 Tahun 1997, maka sistem publikasi pendaftaran tanah yang dianut adalah sistem publikasi negatif, yaitu sertipikat hanya merupakan surat tanda bukti hak yang bersifat kuat dan bukan merupakan surat bukti hak yang bersifat mutlak. Hal ini berarti bahwa data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam sertipikat mempunyai kekuatan hukum dan harus diterima hakim sebagai keterangan yang benar selama dan sepanjang tidak ada alat bukti lain yang membuktikan sebaliknya. Kata kunci: Prosedur, penerbitan sertifikat, hak atas tanah, alat bukt
Analisa Simulasi Sistem Antrian Pada Suatu SPBU
ABSTRAK Ketika para pelanggan/konsumen harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka keberadaan sistem antrian sangat diperlukan. Beberapa contoh berikut ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem antrian sangat membantu dalam melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Dalam bab berikut akan kita bicarakan salah satu cabang dari manajemen yang secara umum menyangkut fenomena dalam hal:“Konsumen atau pelanggan menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan”. Di samping itu juga akan kita bahas berbagai macam struktur model antrian yang telah diakui, karakteristik model antrian, dan contoh aplikasi dalam menentukan jumlah kasir bank untuk mengurangi waktu tunggu para pelanggan. Untuk bab berikut ini, marilah kita membahas masalah antrian di SPBU di mana mobil mengisi bahan bakar. Keywords: Platen Tube Superheater, Leakage, Non - Destructive Test, Pearlite, Boile
PENGARUH PUPUK KOMPOS LIMBAH SOLID SAWIT DAN GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE TAVI
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Kompos Solid Limbah Sawit dan pupuk Daun Gandasil D serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kacang Panjang, serta untuk mengetahui konsentrasi pupuk Kompos Solid Limbah Sawit dan pupuk Daun Gandasil D yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kacang Panjang.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dalam percobaan faktorial 3 x 3, dengan 4 ulangan. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I adalah pupuk Kompos Solid Limbah Sawit (S), terdiri atas 3 taraf, yaitu : s0 =tanpa pupuk kompos solid limbah sawit (kontrol), s1 = dosis pupuk kompos solid limbah sawit 40 g /polibag, s2 =dosis pupuk kompos solid limbah sawit 60 g/polibag. Faktor II adalah pupuk Daun Gandasil D (D), terdiri atas 3 taraf, yaitu : d0 =tanpa pupuk daun gandasil d (kontrol), d1 = dosis pupuk daun gandasil d 10 g/10 liter air, d2 =dosis pupuk daun gandasil d 30 g/10 liter air.Pengaruh pemberian Pupuk Kompos Solid Limbah Sawit berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman 15, 30 dan 45 HST, umur sangat berbunga, umur panen dan panjang buah per tanaman. Panjang buah per tanaman terpanjang terdapat pada perlakuan s1 (40 g/tanaman) yaitu 81,15 cm.Pengaruh pemberian Pupuk Gandasil D berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman 15, 30 dan 45 HST, umur saat berbunga, umur panen dan panjang buah per tanaman. panjang buah per tanaman terpanjang terdapat pada perlakuan d1 (10 g/10 liter air) yaitu 81,15 cm.Pengaruh interaksi Pupuk Kompos Solid Limbah Sawit dan Pupuk Gandasil D berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30, 45 HST, umur panen, jumlah buah per tanaman dan panjang buah per tanaman. Berpengaruh nyata pada umur saat berbunga. Jumlah buah per tanaman terbanyak pada interaksi s1d1 yaitu 8,69 (9 buah) dan panjang buah per tanaman terpanjang pada interaksi s1d1 yaitu 83,50 cm
Analisis Tingkat Efesiensi Pengunaan Faktor Produksi Usahatani Padi Varietas Unggul Nasional, Unggul Lokal Dan Hibrida Pada Sawah Tadah Hujan Di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penggunaan faktor produksi, biaya produk, produksi pendapatan dan efisiensi USAhatani padi sawah tadah hujan varietas unggul nasional, unggul lokal dan hibrida di Kecamatan Bangkinang Seberang. Penelitian ini menggunakan metode survey. Teknik pengambilan sampel petani padi sawah tadah hujan dilakukan dengan memakai metode Malti Stake Sampling dan jumlah petani sebanyak 90 orang. Analisis efisiensi teknis adalah penggunaan faktor produksi yang optimal untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Efisiensi teknis diperoleh dari hasil perkalian antara elastisitas produksi dengan produksi dan dibagi dengan rata – rata input, efisiensi penggunaan input secara teknis ini tercapai pada saat Nilai produk marjinal (NPM) sama dengan produksi rata-rata (PR). Koefisien regresi dari ketiga varietas yang sekaligus menjadi koefisien elastisitas dari faktor produksi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Luas Lahan, Benih, Pupuk Urea, Pupuk SP36, Pupuk NPK, Pupuk Organik, Pestisida dan Tenaga kerja yang dialokasikan oleh petani belum efisien secara teknis karena, nilai koefisien regresinya tidak sama dengan nol. Sedangkan secara ekonomis, diperoleh nilai rasio antara nilai produk marjinal Xi dengan harga Xi untuk Luas lahan, Benih, Pupuk, Pestisida dan Tenaga kerja maka pengalokasiannya belum efisien secara ekonomis.
- …