15 research outputs found
KAJIAN EKSPERIMEN DAN PEMODELAN PENGERING DAUN WASABI DALAM PENGERING RAK DENGAN PEMANAS GAS
Penelitian ini mempelajari eksperimen dan pemodelan pengeringan daun wasabi dalam
pengering rak dengan pemanas gas. Tujuannya adalah Mendapatkan kurva pengeringan suhu dan
waktu daun wasabi dalam pengering rak. Mempelajari pengaruh suhu dan waktu pengeringan
terhadap laju pengeringan. Melakukan pemodelan kurva pengeringan daun wasabi menggunakan
model lapisan tipis.Metode penelitian ini faktor pertama melakukan pengeringan selama 7 jam dan
faktor kedua adalah menggunakan suhu pengeringan 40, 60, 80, 100, 120oC. Variabel yang diamati
meliputi kandungan kadar air % (kg/g), warna daun wasabi dan kandungan TPC (koloni/g)dalam
daun wasabi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa.Pengeringan pada suhu 80, 100 dan 120oC
merupakan pengeringan yang berhasil, karena pada suhu tersebut kadar air mencapai angka7-10%
yang mengakibatkan penurunan kadar air sangat lambat sebab kadar air mencapi kesetimbangan.
Selamapengeringan pada suhu80, 100dan 120oC laju pengeringanmeningkatdiamatiselamaawal150 menit.
Setelah itu, laju pengeringanterus menurundenganperubahansangat besar, akibatnyakadar airmenyusut
mencapaiberat konstan yang dimulai pada waktu 240 menit.Pengeringan yang sesuai dengan
karakteristik pengeringan lapisan tipis, dalam penelitian ini adalah model Newton pada suhu 40oC
dan 60oC dengan persamaan MR Newton = exp (- kot) nilai koefisien n = 0,000 untuk suhu 40oC dan
n = 0,001 untuk suhu 60oC
PENYULUHAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG DAN CARA MENGATASINYA DI BULAK PONCOL, KELURAHAN CINANGKA KECAMATAN SAWANGAN, DEPOK
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu untuk menumbuhkan rasa saling memperhatikan pedoman gizi seimbang, menumbuhkan nilai-nilai positif dalam mengembangkan kehidupan yang sehat. Metode Pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melalui kegiatan penyuluhan, penyadaran dan pelatihan. Aksi yang telah dilakukan dengan analisa, pemberian gizi, pemantauan. Pengabdian Masyarakat Universitas Pamulang ini telah serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi warga masyarakat di Jalan Kona 1, Bulak Poncol, Kelurahan Cinangka Kec. Sawangan, Depok telah memecahkan masalah mengenai menumbuhkan rasa saling memperhatikan pedoman gizi seimbang berbagai umur dan telah memberikan nilai-nilai positif dalam mengembangkan kehidupan yang sehat
Modifikasi Pembuatan Tahu Dengan Penggunaan Lama Perendaman, Lama Penggilingan dan Penggunaan Suhu dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk Tahu
In making tofu today, consuming energy for the tofu making process requires a large amount of energy. So that research must be able to choose the minimum energy use in the process of making tofu. Tofu has a short shelf life and quickly becomes rotten. The purpose of this study was to determine the best tofu making in terms of the use of variations in soaking time, boiling temperature and stirring time, knowing the best quality of tofu in terms of moisture content, protein content and texture of tofu products, knowing the value of tofu content from using variations in soaking time boiling temperature and stirring time. The quantitative method is taken from the analysis of water content, protein content, and tofu texture. The following is how to make tofu as follows, 1 kg of soybeans, washed sufficiently then soaked first, the soybeans are then milled with a special machine with 7 liters of raw water, heated, then stirred slowly, then take the clotted tofu with a scoop then put it in the mold and pressed or pressed, let stand until slightlycool, the last tofu is ready to be consumed. The result of modification test in making tofu that has the best value from the use of soaking time, grinding time, and temperature variation is sample 2 with a soaking time of 3 hours, 10 minutes of grinding time and a temperature variation of 80°C with a moisture content value of 82.17%, protein 11.61% and texture values of 6,44 N and 5,45 N
PENGGUNAAN KHITOSAN SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN UNTUK PENGAWETAN IKAN TERI The Utilization Of Chitosan for Anchovy Preservation
ABSTRAK Penelitian ini mempelajari penggunaan khitosan, NaCl dan formalin pada proses pengawetan ikan teri selama penyimpanan suhu kamar. Tujuannya adalah mengetahui konsentrasi khitosan, NaCl dan formalin yang baik untuk proses pengolahannya. Mengetahui jumlah khitosan dalam pengawetan ikan teri ditinjau dari kadar air, jumlah mikroba. Mengetahui waktu penyimpanan ikan teri hasil pengawetan dengan khitosan, NaCl dan formalin yang baik ditinjau dari kadar air, kandungan mikroba. Mengetahui perbedaan kandungan mikroba dan kadar air dari ikan teri hasil pengawetan dengan khitosan, NaCl dan formalin. Mengetahui kandungan kadar Pb dan kadar abu pada ikan teri. Metoda penelitian ini faktor pertama menggunakan perlakuan konsentrasi khitosan, NaCl, formalin dan faktor kedua adalah lama penyimpanan selama delapan minggu. Variabel yang diamati meliputi total bakteri/TPC, kadar air, kadar abu dan kadar Pb. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi khitosan, NaCl dan formalin berpengaruh terhadap variabel total bakteri. Sedangkan perlakuan lama penyimpanan menggunakan khitosan, NaCl dan formalin berpengaruh terhadap variabel kadar air dan total bakteri/TPC. Konsentrasi khitosan 0,5% merupakan konsentrasi yang baik untuk menurunkan total bakteri ikan teri kering. Jumlah kadar Pb dan kadar abu pada ikan teri kering yaitu kadar Pb (1,03-1,32) mg/kg dan kadar abu 0,98 %. b/b.Kata kunci : Khitosan, NaCl, Formalin, Ikan Teri
KAJIAN EKSPERIMEN DAN PEMODELAN PENGERING DAUN WASABI DALAM PENGERING RAK DENGAN PEMANAS GAS
Penelitian yang dilakukan ini tentang pemodelan dan eksperimen dengan pengering rak menggunakan pemanas gas memakai produk daun wasabi. Tujuan yang diambil yaitu memperoleh data pengeringan waktu dan suhu. Membuktikan perubahan laju pengeringan terhadap pengaruh waktu dan suhu pengeringan. Mempelajari model lapisan tipis untuk mendapatkan pemodelan kurva pengeringan. Metode penelitian faktor pertama melakukan pengeringan selama 7,5 jam dan faktor kedua menggunakan suhu 60, 80, 100, 120oC. Variabel meliputi kandungan kadar air % (kg/g). Hasil penelitian ini menghasilkan nilai efisiensi energi = meningkat dari 30,9%-35,9%, konsumsi energi = dari 9,07 x103–1,91 x 105 kj/kg, moisture content= dari 2,2 –85,28%, moisture ratio = dari 0,02– 0,98, diffusifitas efektif = dari 2,49 x 10-6-4,11 x 10-6 m2s-1, energi aktivasi = 8,53 kj mol-1. Model Newton suhu 80oC adalah model yang terbaik karena model tersebut memperlihatkan hasil nilai yang sesuai dengan nilai observasi yang tidak terlalu jauh. Pada suhu 80oC memberikan nilai X2 dan RMSE = 0,0230-1,1267, R2 = 0,975.
Kata kunci: Daun wasabi, Diffusivitas, Efisiensi, Energi aktivasi, Moisture rati
MODIFIKASI PATI TALAS KIMPUL DENGAN MONOSODIUM FOSFAT UNTUK BAHAN PENGENTAL MAKANAN
Pati alami memiliki kelemahan untuk dapat diaplikasikan di industri. Oleh karena itu diperlukan modifikasi untuk meningkatkan penggunaan dari pati tersebut, salah satunya dengan melakukan modifikasi pada struktur pati. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pati termodifikasi yaitu pati ikat silang fosfat. Pati ikat silang fosfat disintesis dengan mereaksikan pati talas kimpul dengan monosodium fosfat. Untuk memperoleh kondisi proses yang optimal maka pada penelitian ini dilakukan optimasi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap karakteristik pati termodifikasi yang dihasilkan. Rancangan percobaan menggunakan metode one factor at a time dengan variabel yang digunakan meliputi: konsentrasi monosodium fosfat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5% ; lama reaksi (20, 30, 40, 50 dan 60 menit). Karakterisasi sifat fisikokimia dari pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu pada konsentrasi 20% yang mempunyai nilai kadar pati 15,10%, kadar air 9,01%, kejernihan pasta 2,39%, nilai solubility 5,25% dan nilai swelling power sebesar 2,11%, kejernihan pasta 5,91% dan freeze-thaw stability 1,07%.Kata kunci : Talas kimpul, pati termodifikasi, ikatan silang, monosodium fosfa
MODIFIKASI PATI TALAS KIMPUL (XANTHOSOMA SAGITTIFOLIUM) UNTUK BAHAN PENGENTAL MAKANAN
Pati alami memiliki kelemahan untuk dapat diaplikasikan di industri. Maka dari itu dibutuhkan modifikasi dalam upaya mempertinggi pemakaian dari pati tersebut, langkah yang dilakukan dengan membuat modifikasi untuk struktur pati. Penelitian yang dilakukan ini mempunyai tujuan dalam mendapatkan pati termodifikasi dengan kata lain pati ikat silang fosfat. Pati dengan ikat silang fosfat dibuat dengan mereaksikan pati talas kimpul dengan monosodium fosfat. Untuk memperoleh kondisi proses yang optimal maka pada penelitian ini dilakukan optimasi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap karakteristik pati termodifikasi yang dihasilkan. Rancangan percobaan menggunakan metode one factor at a time dengan variabel yang digunakan meliputi: konsentrasi monosodium fosfat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5% ; lama reaksi (20, 30, 40, 50 dan 60 menit). Karakterisasi sifat fisikokimia dari pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu pada konsentrasi 20% dan lama reaksi pada pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu 60 menit yang mempunyai nilai kadar pati 32,17%, kadar air 9,42%, kejernihan pasta 2,39%, nilai solubility 4,03% dan nilai swelling power sebesar 2,45%, kejernihan pasta 13,23% dan freeze-thaw stability 0,70%
PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK LDPE DAN PET MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PROSES PIROLISIS
ABSTRAK Pirolisis sampah plastik merupakan proses dekomposisi senyawa organik yang terdapat dalam plastik melalui pemanasan tanpa oksigen. Pada proses pirolisis senyawa hidrokarbon rantai panjang diubah menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek dan dijadikan bahan bakar alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil volume yang diperoleh dari LDPE dan PET, dan mengetahui hasil kualitas bahan bakar minyak yang dihasilkan dari LDPE dan PET. Pirolisis sampah plastik ini dilakukan dengan umpan yaitu sampah plastik jenis LDPE (Low Density Polyethylene) dan sampah plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate). Proses pirolisis dilakukan pada reaktor selama 2 jam dengan suhu 250oC dan tekanan 2 bar dengan umpan sebanyak 1 kg. Hasil minyak pirolisis dari LDPE diperoleh sebanyak 525 mL sedangkan pada dari PET diperoleh sebanyak 368.47 mL. Densitas minyak hasil pirolisis LDPE dan PET mendekati nilai densitas dari minyak tanah. Viskositas minyak hasil pirolisis dengan bahan LDPE dan PET termasuk ke dalam jenis minyak tanah, Nilai kalor minyak hasil pirolisis dengan bahan LDPE mendekati nilai kalor dari minyak diesel sedangkan nilai kalor minyak hasil pirolisis dengan bahan PET mendekati nilai kalor minyak tanah. Untuk nilai titik nyala tidak bisa dibandingkan dengan standar karena keterbatasan alat dan untuk nilai titik api tidak ada standar baku mutunya.Kata Kunci: pirolisis, LDPE, PET, densitas, viskosita
MENCEGAH COVID-19 DENGAN DISINFEKSI
Covid-19 yang telah mewabah di seluruh dunia, membuat masyarakat merasa khawatir sehingga dengan berbagai cara berusaha melindungi diri, keluarga dan juga lingkungan sekitar agar tidak terinfeksi covid-19. Beberapa cara yang dilakukan diantaranya adalah dengan menjaga jarak dengan orang lain, tidak berada di keramaian, menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar serta melakukan disinfeksi di rumah, lingkungan sekitar serta tempat umum. Sebagai bentuk keperdulian kepada masyarakat, Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Pamulang melakukan gerakan disinfeksi pada beberapa tempat di Pamulang, guna mencegah penyebaran Covid-19
PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN DESINFEKTAN DI MUSHOLA BAITUL MUTTAQIN, PONDOK PETIR, BOJONGSARI, DEPOK
Penyemprotan disinfektan ini, kegunaannya dapat dipercaya mencegah dan membunuh penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19. cairan disinfektan hanya untuk benda mati dan bukan untuk tubuh manusia. pembersihan dan penggunaan disinfeksi pada lingkungan dan ditingkat rumah sakit direkomendasikan terhadap benda yang sering disentuh. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu mencegah penyebaran virus Corona-19 di masyarakat dengan cara penyemprotan desinfektan, mengetahui cara pembuatan desinfektan yang sederhana di masyarakat, memberikan pengetahuan kepada masyarakat cara mengatasi virus Corona-19. Metode Pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melalui kegiatan penyuluhan, dan pembuatan. Aksi yang telah dilakukan dengan analisa, penyemprotan, pemantauan. Pengabdian Masyarakat Universitas Pamulang ini telah membantu memecahkan persoalan yang dihadapi warga masyarakat khususnya jamaah mushola Baitul Muttaqin Pondok Petir, Bojongsari, Depok yang telah memecahkan masalah mengenai pencegahan virus corona-19 dan telah memberikan nilai-nilai positif dalam mengembangkan kehidupan yang sehat
