7 research outputs found
IMPLEMENTASI HUBUNGAN HUKUM LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DENGAN PEMERINTAHAN DESA (STUDI DI DESA SEI TEMPURUNG)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa memiliki fungsi diantaranya melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan program pembangunan, sehingga lembaga pemberdayaan masyarakat sangat besar perannya dalam pembangunan di desa. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam melakukan pengawasan pembangunan terhadap Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Sei Tempurung. Dan untuk mengetahui apa saja faktor hambatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam melakukan pengawasan pembangunan terhadap Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Sei Tempurung. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam melakukan pengawasan pembangunan terhadap Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Sei Tempurung dan apa yang menjadi faktor hambatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam melakukan pengawasan pembangunan terhadap Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Sei Tempurung. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwasanya terkesan kurang harmonisnya hubungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan pemerintahan Desa Sei Tempurung dan minimnya pengetahuan hukum tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, sehingga berdampak dengan tidak berjalannya fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa didesa sei tempurung. Kata Kunci : Hubungan Hukum, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Des
Hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang Dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, buang) obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Sumatera Selatan
ABSTRAKKurangnya tenaga kesehatan dan jauhnya sarana kesehatan, kemudian kurangnya edukasi mengenai DAGUSIBU Obat Antibiotik dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Penggunaan antibiotik yang realif tinggi menimbulkan masalah dan mengakibaktan peningkatan resistensi antibiotik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan antibiotik pada masyarakat, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adallah untuk mengetahui hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang tentang DAGUSIBU obat Antibiotik. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, menggunakan kuisioner dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas sebanyak 1850, sampel dalam penelitian ini adalah 95 responden dengan teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik purposive sampling, dan penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2021. Data diolah menggunakan SPSS dengan analisis Univariat dan analisis Bivariat (Uji Chi-Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap DAGUSIBU obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas Cukup (55,8%). Faktor Usia p-Value (0,940 > 0,05), jenis kelamin p-Value (0,061 > 0,05) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Pendidikan terakhir p-Value (0,001 0.05), gender P-Value (0.061 > 0.05) did not have a significant relationship. Last education P-Value (0.001 < 0.05), Employment p-value (0.027 < 0.05) there is a significant relationship. There is a significant relationship between age and gender on knowledge. Keywords : Knowledge; DAGUSIBU; Antibiotic
PENERAPAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP NELAYAN PUKAT HARIMAU (STUDI DI KABUPATEN BATU BARA)
Perairan yang terletak dalam kedaulatan serta yurisdiksi Negeri Kesatuan Republik Indonesia serta Zona Ekonomi Eksklusif( ZEE) Indonesia dan laut lepas bagi peraturan internasional memiliki sumber energi perikanan serta kemampuan perikanan. Selaku negeri maritim, Indonesia kaya hendak kemampuan sumber energi laut yang belum tergali serta dibesarkan secara maksimal, apalagi sebagian kemampuan aktualnya masih belum dikenal, sehingga dibutuhkan informasi yang lengkap serta akurat buat membolehkan alternatif pemanfaatan laut. Sumber energi yang bisa dipertimbangkan di masa depan hendak terus meningkat. Pada penelitian hukum ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dan melakukan studi ke kasus di Kantor Ditpolairud Polda Sumatera Utara. Pada penelitian hukum ini menggunakan bahan hukum primer, yaitu: Peraturan Perundang-Undangan. Bahan hukum sekunder, yaitu : buku-buku hukum. Bahan hukum tersier, yaitu: buku-buku non hukum.Dalam penegakan larangan pemakaian jaring macan di Perairan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Batu Bara 2021 lagi merekrut tentang penegakan syarat larangan pemakaian jaring harimau di perairan Batu Bara. Syarat yang diatur dalam Pasal 93 (1) Undang- Undang No 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan. Peraturan Menteri Pertanian, Kehutanan, serta Perikanan Republik Indonesia No 18 Tahun 2021 tentang Penempatan Perlengkapan Penangkap Ikan serta Perlengkapan Penangkap Ikan dan Penyusunan Andon Penangkapan Ikan di Wilayah Pengawasan Perikanan serta Laut Terbuka Republik Indonesia. Adapun kendala dalam penegakan hukum terhadap larangan penggunaan alat tangkap ikan di perairan Kabupaten Batu Bara dalam pengimplementasian yaitu kondisi daerah Kabupaten Batu Barra yang sangat besar, serta tepi laut yang begitu panjang jadi hambatan utama, dan masih minimnya pengawas yang terdapat yang hendak memantau hasil tangkapan nelayan buat melindungi perlengkapan tangkap macan troll. Digunakan dikala nelayan terletak di wilayah tersebut. Ia terletak di tempat yang nyaman. Oleh sebab itu, sangat susah buat mengendalikan serta mengendalikan para nelayan
PERANAN DINAS KOMINFO DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN MEMBERIKAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PUBLIK
Informasi publik merupakan sarana yang diberikan oleh penyelenggara negara atau badan publik sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publikang merupakan hak asasi manusia dalam memperoleh informasi. Data/informasi yang tidak dapat diperoleh oleh masyarakat merupakan kenadala yang perlu untuk ditelusuri, apakah informasi tersebut masuk kedalam informasi yang dikecualikan, dalam hal ini perlu di dasari terkait informasi publik oleh pihak pengelola yaitu Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka kajian ini terfokus pada pengaturan keterbukaan informasi publik di Indonesia, pelayanan pemerintah daerah kabupaten asahan dalam memberikan keterbukaan informasi publik, dan hambatan dalam memberikan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Asahan. penelitian ini mengunakan metode penelitian hukum empiris, penelitian ini bersifat deskriptif analitis, sumber data diperoleh dari lapangan, observasi dan dokumentasi, sumber data sekunder diperoleh dari kepustakaan serta perundang-undangan terkait bahasan. Berdasarkan temuan dan hasil penelitian dilapang dalam pelaksanaan pemberian informasi publik di Pemerintah Kabupaten Asahan, Pemerintah Kabupaten Asahan membentuk Pengelolaan Layanan Informasi dan Dokumentasi (PLID) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Asahan No.299-KOMINFO-TAHUN 2017, serta menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan No. 283-KOMINFO-TAHUN 2017 tentang penetapan pengelola informasi dan dokumentasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan. Pelaksanaan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik sudah berjalan, namun terdapat kendala diantaranya belum berperan aktifnya beberapa PPID Pembantu di Organisasi Perangkat Daerah OPD dan Kecamatan, dalam mengupload data dari OPD dan kecamatan masing-masing ke Website resmi PPID Kabupaten Asahan http://ppid.asahankab.go.id/
The New Paradigm of Technical and Vocational Education and Training (TVET)
The New Paradigm of Technical and Vocational Education and Training: Framework Thought Of Learning Innovation. Innovative and Technical and Vocational Education and Training (TVET) has not involve a significant situation in our instructive stage, while the world keeps on changing alongside every one of the new requests. Networks are likewise expanding mindful that specific sorts of occupations abruptly diminished and afterward vanished. It follows on that the arising new sorts of work with his new charges. Basically there are three difficulties to be looked all together for the TVET keep on assuming a huge part in the coming century, for example TVET should zero in on how best to serve the students, the climate should give the best instructive chances, and assemble support in inside the bigger instructive local area about the significance of TVET as a component of instructive structures. The pattern of new TVET change exertion requires a thorough and sincere. The degree of learning, paradigmatic shift needed in playing out the learning developments.Keywords: New Paradigm, Education, Technology, Vocational, TVE
Pemanfaatan Buah Nangka Menjadi Manisan Di Desa Lawang Agung
Jackfruit is a fruit that can be found easily in the village of Lawang Agung, Air Periukan District, Seluma Regency, Bengkulu Province. This research was conducted with the aim of fulfilling the assignment of a Real Work Lecture organized by the University of Bengkulu. With this program, it is hoped that it can help the natural resources in the village of Lawang Agung, Air Periukan District, Seluma Regency, Bengkulu Province. This is because the previous village program distributed jackfruit tree seeds to the local community. Jackfruit can be said to be an easy thing to find in the village of Lawang Agung. Therefore, it makes researchers move to carry out a work program with jackfruit as raw material. This was quite successfully done, the community accepted it positively because previously no one had thought of making jackfruit into a sweet. With this research, the people of Lawang Agung village can enjoy jackfruit in different ways and can be stored for a long time. This study uses descriptive qualitative research methods which use interview, observation and documentation techniques
The influence of various fertilizing methods on two new superior varieties of rice (Oryza sativa L.) in monsoon agroecosystem of Sulawesi
A research on the adaptation test of new superior varieties of rice and fertilization methods in monsoon agroecosystem in Sulawesi has been conducted in Baramamase Village, Walenrang subdistrict, Luwu Regency, South Sulawesi from February to, May 2016. The research location is located at an altitude of 13 m above sea level. The research aimed to find out the combination of treatments of new superior varieties of rice and location-specific fertilization methods to be developed. The experiment used completely randomized block design with four repetitions. The treatments use two varieties of rice consist of Ciherang and Inpari 30 each with fertilization methods of PUTS, Katam, Laboratory test and farmer pattern (as a comparison). Research result showed that treatment combination of Ciherang variety + fertilization method (PUTS, KATAM and laboratory test) increased the yield of harvested dry rice grain (PUTS of 171%, KATAM of 108%, and laboratory test 137%) compare to those of farmer pattern of 58%. Treatment of Inpari30 variety + fertilization method using PUTS, KATAM and laboratory test increased harvested dry grain yield of 85%, 72% and 100%, respectively, compare to those of farmer pattern of 46%. Ciherang variety is a superior rice variety and adaptive to specific environment thus it could be developed in the area of Luwu Regency, South Sulawesi