5 research outputs found
Perhitungan Cost of Goods Manufactured pada Perusahaan Mikro: Pendekatan Full Costing (Studi Kasus)
Manufacturing companies in making their products must carry out activities as effectively and efficiently as possible, including by calculating the cost of goods manufactured appropriately. Donat Ardika is a micro-scale manufacturing company. The calculation of the cost of goods manufactured by Donat Ardika is still not in accordance with the concept of cost accounting because it has not classified the right costs and has never calculated the amount of depreciation of fixed assets so that it affects the recognition of profits calculated by the company. This study aims to calculate the cost of goods sold at Donat Ardika. The type of research conducted is a case study with a descriptive approach. The data collection methods used are interview and documentation methods. The results showed that there were differences in the calculation of the cost of goods between what the company did and what used the full costing method. The difference in charging production costs carried out by the company affects the calculation of gross profit received so that there is a difference in gross profit of Rp 115,531,563
ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN SELEKSI MASUK JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Negeri Banjarmasin dalam beberapa tahun ini dapat dibagi dalam 2 (dua) jalur yaitu : (1) Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) dan (2) Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK). Mahasiswa yang lulus dari kedua jenis jalur seleksi masuk mahasiswa tersebut akan mengalami perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran, tidak ada kelas khusus, dan menempuh penilaian yang sama yang meliputi penilaian kehadiran, penilaian perilaku, penilaian tugas, penilaian ujian tengah semester dan penilaian ujian akhir semester untuk setiap mata kuliah yang diajarkan. Tingkat keberhasilan kedua kelompok mahasiswa tersebut dapat dilihat dari indeks prestasi (IP) yang diperoleh mahasiswa pada setiap akhir semester.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang masuk pada tahun akademik 2015/2016, 2016/2017 dan 2017/2018 antara jalur UMPN dengan jalur PMDK.
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji statistik yaitu uji anova, dimana sebagai syarat menggunakan uji anova harus terlebih dahulu uji normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji homogenitas menggunakan Test of Homogeneity of Variance dimana perhitungannya menggunakan software SPSS.
Secara keseluruhan dari hasil uji beda antara IPK mahasiswa Akuntansi Poliban yang masuk dari jalur seleksi UMPN dan yang masuk dari jalur seleksi PMDK menyatakan bahwa tidak ada perbedaan prestasi di antara keduanya atau dengan kata lain bahwa prestasi belajar mahasiswa jurusan akuntansi yang berasal dari kedua jenis jalur seleksi masuk itu prestasinya sama saja atau tidak berbeda secara nyat
ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN SELEKSI MASUK JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Negeri Banjarmasin dalam beberapa tahun ini dapat dibagi dalam 2 (dua) jalur yaitu : (1) Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) dan (2) Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK). Mahasiswa yang lulus dari kedua jenis jalur seleksi masuk mahasiswa tersebut akan mengalami perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran, tidak ada kelas khusus, dan menempuh penilaian yang sama yang meliputi penilaian kehadiran, penilaian perilaku, penilaian tugas, penilaian ujian tengah semester dan penilaian ujian akhir semester untuk setiap mata kuliah yang diajarkan. Tingkat keberhasilan kedua kelompok mahasiswa tersebut dapat dilihat dari indeks prestasi (IP) yang diperoleh mahasiswa pada setiap akhir semester.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang masuk pada tahun akademik 2015/2016, 2016/2017 dan 2017/2018 antara jalur UMPN dengan jalur PMDK.
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji statistik yaitu uji anova, dimana sebagai syarat menggunakan uji anova harus terlebih dahulu uji normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji homogenitas menggunakan Test of Homogeneity of Variance dimana perhitungannya menggunakan software SPSS.
Secara keseluruhan dari hasil uji beda antara IPK mahasiswa Akuntansi Poliban yang masuk dari jalur seleksi UMPN dan yang masuk dari jalur seleksi PMDK menyatakan bahwa tidak ada perbedaan prestasi di antara keduanya atau dengan kata lain bahwa prestasi belajar mahasiswa jurusan akuntansi yang berasal dari kedua jenis jalur seleksi masuk itu prestasinya sama saja atau tidak berbeda secara nyat
Boosting Efficiency: Integrating Inventory Apps in Accounting Information Systems
This research explored the implications of computer-based Accounting Information Systems (AIS) in the realm of inventory transactions, aiming to enhance business efficiency through the integration of business processes within companies. While prior research had primarily focused on transitioning from manual to computerized systems, this study shifted the focus towards comprehensive integration, addressing inefficiencies such as transaction redundancies, manual handovers, and potential data inaccuracies. Employing the Software Development Life Cycle (SDLC), the research methodology emphasized analysis, design, and implementation stages. The analysis stage involved identifying gaps in existing literature, while the design stage developed document flowcharts for inventory transactions with and without integration. The implementation stage provided a technical overview of integrating the designed flowcharts using recommended software. The findings revealed that the majority of prior studies endorsed the transition to computerized systems but fell short in addressing business process integration. The proposed integration framework was demonstrated through document flowcharts, showcasing the effectiveness of computer-based AIS in minimizing inefficiencies. The study illustrated a reduction in transaction redundancies and manual handovers, leading to enhanced business efficiency, data accuracy, and consistency. In conclusion, this study advocated for a holistic approach in leveraging technology for accounting practices. It underscored the significance of integrating various functions within businesses, going beyond mere automation. The practical implementation of integration features through off-the-shelf software solutions provided actionable insights for companies seeking to optimize their business processes in the digital eraThis research explored the implications of computer-based Accounting Information Systems (AIS) in the realm of inventory transactions, aiming to enhance business efficiency through the integration of business processes within companies. While prior research had primarily focused on transitioning from manual to computerized systems, this study shifted the focus towards comprehensive integration, addressing inefficiencies such as transaction redundancies, manual handovers, and potential data inaccuracies. Employing the Software Development Life Cycle (SDLC), the research methodology emphasized analysis, design, and implementation stages. The analysis stage involved identifying gaps in existing literature, while the design stage developed document flowcharts for inventory transactions with and without integration. The implementation stage provided a technical overview of integrating the designed flowcharts using recommended software.The findings revealed that the majority of prior studies endorsed the transition to computerized systems but fell short in addressing business process integration. The proposed integration framework was demonstrated through document flowcharts, showcasing the effectiveness of computer-based AIS in minimizing inefficiencies. The study illustrated a reduction in transaction redundancies and manual handovers, leading to enhanced business efficiency, data accuracy, and consistency.In conclusion, this study advocated for a holistic approach in leveraging technology for accounting practices. It underscored the significance of integrating various functions within businesses, going beyond mere automation. The practical implementation of integration features through off-the-shelf software solutions provided actionable insights for companies seeking to optimize their business processes in the digital era
PELATIHAN PEMAHAMAN PAJAK UMKM, KEUNTUNGAN, SERTA CARA PERHITUNGAN DAN PENYETORANNYA DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN POTENSI KEPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH) PASCA PENERBITAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2
Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2018 adalah peraturan mengenai penghasilan atau pendapatan dari usaha yang diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dalam satu tahun masa pajak. PP ini berlaku mulai 1 Juli 2018. Adapun tarif pajak penghasilan yang baru bagi UMKM sebesar 0,5% dari omset. Peraturan tersebut menggantikan peraturan sebelumnya, yaitu PP No. 46 Tahun 2013 dengan tarif PPh final UMKM sebesar 1 persen yang dihitung berdasarkan pendapatan bruto (omzet)-nya diperuntukkan bagi UMKM yang beromzet kurang dari Rp4,8 miliar dalam setahun.
Batasan waktu kebijakan insentif pajak yang ditetapkan ini berbeda untuk berbagai subyek pajak. Pertama, bagi subyek pajak orang pribadi, insentif tersebut berjangka waktu selama 7 tahun. Kedua, bagi subyek pajak badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas, insentif berjangka waktu selama 3 tahun. Terakhir, bagi subyek pajak badan usaha berbentuk CV, firma, dan koperasi selama 4 tahun. Adapun jangka waktu dihitung sejak tahun pajak regulasi berlaku bagi wajib pajak (WP) lama, dan sejak tahun pajak terdaftar bagi WP baru.
Kebijakan insentif PPh bagi pelaku UMKM merupakan salah satu fasilitas fiskal yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku UMKM untuk mendorong potensi/ aktivitas sektor UMKM namun juga akan mengurangi potensi penerimaan pajak pada jangka pendek. Pengenaan tarif pajak final lama bagi UMKM sebesar 1 persen dinilai memberatkan pelaku UMKM dan sering dikeluhkan oleh pelaku UMKM. Kebijakan insentif pajak UMKM memberikan keringanan pajak bagi pelaku UMKM dengan potongan pajak sebesar 0,5%. Dari sisi pelaku usaha, penurunan tarif baru diharapkan menstimulasi munculnya pelaku UMKM baru untuk berkembang dan memberikan ruang finansial (kesempatan berusaha) dengan berkurangnya beban biaya UMKM untuk dapat digunakan dalam ekspansi usaha.
Kata kunci: Pajak UMKM, Cara Perhitungannya, PP No 23 Tahun 201