5 research outputs found

    Hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang Dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, buang) obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Sumatera Selatan

    Get PDF
    ABSTRAKKurangnya tenaga kesehatan dan jauhnya sarana kesehatan, kemudian kurangnya edukasi mengenai DAGUSIBU Obat Antibiotik dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Penggunaan antibiotik yang realif tinggi menimbulkan masalah dan mengakibaktan peningkatan resistensi antibiotik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan antibiotik pada masyarakat, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adallah untuk mengetahui hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang  tentang DAGUSIBU obat Antibiotik. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, menggunakan kuisioner dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas sebanyak 1850, sampel dalam penelitian ini adalah 95 responden dengan teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik purposive sampling, dan penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2021. Data diolah menggunakan SPSS dengan analisis Univariat dan analisis Bivariat (Uji Chi-Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap DAGUSIBU obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas Cukup (55,8%). Faktor Usia p-Value (0,940 > 0,05), jenis kelamin p-Value (0,061 > 0,05) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Pendidikan terakhir p-Value (0,001 0.05), gender P-Value (0.061 > 0.05) did not have a significant relationship. Last education P-Value (0.001 < 0.05), Employment p-value (0.027 < 0.05) there is a significant relationship. There is a significant relationship between age and gender on knowledge. Keywords : Knowledge; DAGUSIBU; Antibiotic

    EFFECT OF INCREASING HPMC CONCENTRATION ON PARTICULATE DISSOLUTION OF SOLID DISPERSION SYSTEM KETOPROFEN-HPMC

    Get PDF
    Ketoprofen is one of practically water insoluble drug compounds, the factor causing dissolution and bioavailability the drugs is very low. To dissolve this problem, a research was conducted by making solid dispersion system of ketoprofen using HPMC as hydrophilic polymer. The ketoprofen solid dispersion was made in 5 combination i.e. 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of HPMC. Method of production of solid dispersion using dissolving method, with ethanol 70% as solvent. The solid dispersions were characterized for its crystal using thermal analyses by DSC (Differential Scanning Calorimetry), and followed for dissolution using paddle-type method in HCl pH 1.2 buffer as medium. The results showed that increasing of HPMC increased ED 60 of ketoprofen, whiles the maximum value at 10% HPMC concentration with ED 60 40.42%. By one-way ANOVA analyses with 95% of significance level, among all combinations showed a significant differences. On the other hand, thermal analyses results showed that increasing of HPMC gave a slight decreasing melting point on solid dispersion system ketoprofen-HPMC below pure ketoprofen. It could be concluded that HPMC is less effective when used as a hydrophilic combination in solid dispersion

    Pengaruh Ukuran Partikel Arang Kayu Pada Pengolahan Air Secara Sederhana Terhadap Kualitas Air Ditinjau Dari Aspek Fisis Dan Mikrobiologis

    Get PDF
    Air sumur di daerah-daerah tertentu banyak yang telah tercemar sehingga tidak dapat langsung digunakan sebagai air bersih. Untuk itu dibutuhkan pengolahan air sederhana guna meningkatkan kualitas air. Salah komponen dari pengolahan tersebut adalah arang dan biasa digunakan ukuran partikel 0,8 - 0,9 mm. Pengecilan ukuran partikel diharapkan dapat meningkatkan daya adsorbsi arang terhadap mikroba. Pada penelitian ini diuji arang dengan ukuran partikel 600 - 850 μm, 425 - 600 μm, 250 - 425 μm dan 125 - 250 μm. Pengolahan menggunakan bejana yang berisi spons, arang, kerikil dan pasir. Air hasil olahan diuji kualitasnya dari aspek fisis secara visual dan aspek mikrobiologis dengan metode hitungan cawan dan metode tabung ganda. Hasil pengamatan fisis terlihat bahwa sistem pengolahan dengan arang mampu meningkatkan kualitas air. Dari hasil perhitungan anava tunggal terhadap tabung ganda dan metode hitungan cawan terlihat sistem pengolahan dengan arang mampu mengurangi mikroba. Berdasarkan metode hitungan cawan ukuran partikel mempengaruhi jumlah mikroba, tetapi dari metode ganda ukuran partikel 125 - 250 μm ( mesh 60 ) baik di antara ukuran partikel yang diuji
    corecore