14 research outputs found
PRAKTIK ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (Studi Kasus Terhadap Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Indeks)
Tujuan penelitian ini adalah mengetahu praktik pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Dengan jumlah penduduk muslim tersbesar di dunia seharusnya dapat lebih mengembangkan bisnis berbasis syariah dibandingkan dengan negara lain. Saat ini perkembangan syariah lebih cenderung pada bidang perbankan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk jenis usaha lain. hal ini dibuktikan dengan adanya daftar perusahaan yang tergabung dalam JII. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang secara berturut-turut terdaftar dalam JII pada tahun 2012 β 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan. analisi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisi deskriptif. Hasil penelitian ini adalah adalah tidak semua perusahaan sampel mengungkapkan seluruh item pengungkapan yang ada pada ICSRD, hal ini disebabkan bahwa pengungkapan laporan tahunan yang dibuat oleh perusahaan cenderung menggunakan peraturan yang dibuat oleh Regulator, sehingga beberapa item terkait syariah seperti waqaf, riba, zakat dll cenderung untuk tidak diungkapkan dalam laporan tahunan. Selain itu perusahaan tidak terjun dalam bisnis syariah melainkan hanya tergabung dalam JII yang syarat dan ketentuannya telah sesuai dengan aturan yang dibuat oleh Dewan Syariah Nasional
Analisis efektivitas-biaya amlodipin dibandingkan nifedipin pada pasien hipertensi di Puskesmas Jagir Surabaya
Terapi antihipertensi membutuhkan waktu lama sehingga diperlukan biaya
yang sangat mahal. Antihipertensi yang digunakan memiliki efektivitas
yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antihipertensi
yang paling cost-effective diantara amlodipin dan nifedipin pada pasien
hipertensi di puskesmas Jagir Surabaya. Penelitian menggunakan rancangan
observasional yang bersifat analitik dengan pengumpulan data secara
prospektif selama bulan Maret 2015 di puskesmas Jagir Surabaya. Subyek
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu semua pasien hipertensi
yang mendapatkan terapi obat amlodipin atau nifedipin. Efektivitas
antihipertensi diukur dengan menghitung rata-rata penurunan tekanan darah
pasien dan pengukuran kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner SF-
36. Analisis efektivitas-biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER
(Average Cost-Effectiveness Ratio) dan ICER (Incremental Cost-
Effectiveness Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
penurunan tekanan darah pada kelompok terapi amlodipin sebesar 18,8/11,6
mmHg dan kelompok terapi nifedipin sebesar 15,6/8,4 mmHg. Nilai ACER
pada terapi amlodipin sebesar Rp. 1.068,75 untuk tekanan darah sistolik dan
sebesar Rp. 1.768,96 untuk tekanan darah diastolik. Berdasarkan nilai
ICER, kelompok terapi amlodipin membutuhkan biaya tambahan untuk
tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar Rp. 4.565,50. Hasil analisis
statistik pengukuran kualitas hidup menunjukkan tidak ada perbedaan
bermakna antara kelompok terapi amlodipin dan nifedipin. Analisis
sensitivitas menunjukkan simulasi rentang biaya terendah sampai tertinggi
amlodipin dan nifedipin terlihat bahwa nilai ACER terapi dengan nifedipin
lebih rendah. Kelompok terapi amlodipin lebih cost-effective dibandingkan
kelompok terapi nifedipin pada pasien hipertensi
Analisis efektivitas-biaya amlodipin dibandingkan nifedipin pada pasien hipertensi di Puskesmas Jagir Surabaya
Terapi antihipertensi membutuhkan waktu lama sehingga diperlukan biaya
yang sangat mahal. Antihipertensi yang digunakan memiliki efektivitas
yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antihipertensi
yang paling cost-effective diantara amlodipin dan nifedipin pada pasien
hipertensi di puskesmas Jagir Surabaya. Penelitian menggunakan rancangan
observasional yang bersifat analitik dengan pengumpulan data secara
prospektif selama bulan Maret 2015 di puskesmas Jagir Surabaya. Subyek
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu semua pasien hipertensi
yang mendapatkan terapi obat amlodipin atau nifedipin. Efektivitas
antihipertensi diukur dengan menghitung rata-rata penurunan tekanan darah
pasien dan pengukuran kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner SF-
36. Analisis efektivitas-biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER
(Average Cost-Effectiveness Ratio) dan ICER (Incremental Cost-
Effectiveness Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
penurunan tekanan darah pada kelompok terapi amlodipin sebesar 18,8/11,6
mmHg dan kelompok terapi nifedipin sebesar 15,6/8,4 mmHg. Nilai ACER
pada terapi amlodipin sebesar Rp. 1.068,75 untuk tekanan darah sistolik dan
sebesar Rp. 1.768,96 untuk tekanan darah diastolik. Berdasarkan nilai
ICER, kelompok terapi amlodipin membutuhkan biaya tambahan untuk
tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar Rp. 4.565,50. Hasil analisis
statistik pengukuran kualitas hidup menunjukkan tidak ada perbedaan
bermakna antara kelompok terapi amlodipin dan nifedipin. Analisis
sensitivitas menunjukkan simulasi rentang biaya terendah sampai tertinggi
amlodipin dan nifedipin terlihat bahwa nilai ACER terapi dengan nifedipin
lebih rendah. Kelompok terapi amlodipin lebih cost-effective dibandingkan
kelompok terapi nifedipin pada pasien hipertensi