1 research outputs found

    Bioplastik Berbahan Dasar Tepung Tapioka dengan Modifikasi Gliserin dan Serat Bambu

    Get PDF
    Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme menghasilkan air dan gas karbon dioksida. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Tepung tapioka dengan kandungan pati yang tinggi sebesar 98% berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bioplastik dari tepung tapioka dengan modifikasi gliserin dan serat bambu. Gliserin dan serat bambu ditambahkan dengan tujuan meningkatkan karakteristik bioplastik. Meliputi ketahanan air, ketebalan, biodegradasi, morfologi, tensile strength, dan elongation. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini meliputi jumlah penambahan gliserin (0,0%; 0,5%; 1,0%;1,5%; 2,0%) dan penambahan serat bambu (0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%). Variabel terikat pada penelitian ini meliputi uji ketahanan air, ketebalan, morfologi, biodegradasi, tensile strength, dan elongation. Hasil penelitian menunjukkan bioplastik karakteristik terbaik diperoleh pada penambahan gliserin 2% dan penambahan serat  bambu 2%, meliputi karakteristik ketahanan air 100%, ketebalan, 0,84 mm, morfologi homogen, biodegradasi 6 hari, tengsile strength 5,93 mPa, dan elongation 224,41%. Karakteristik bioplastik yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan dengan karakteristik bioplastik dengan standar SNI No 7188.7:2016
    corecore