88 research outputs found
PERANAN PENDIDIKAN NONFORMAL SEBAGAI UPAYA REHABILITASI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI LINGKUNGAN PONDOK SOSIAL KABUPATEN JEMBER
Abstrak. Peranan Pendidikan nonformal yang paling sering diekspos di berbagai literatur adalah dalam mengatasi masalah-masalah masyarakat yang termarginal termasuk menangani masalah gepeng.Mengingat tanpa pendidikan tidak akan ada pertumbuhan kualitas hidup, karena kualitas hidup menyangkut perubahan tingkah laku, pertumbuhan dan pengembangan kepribadian. Dengan demikian peranan pendidikan nonformal sebagai upaya rehabilitasi gepeng menyangkut peran pencegahan dan pemberdayaan utamanya dengan melalui program pendidikan nonformal untuk peningkatan kesejahteraannya yaitu dengan memberikan pelatihan tentang kewirausahaan. Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan, bagaimana peranan pendidikan nonformal sebagai upaya rehabilitasi gepeng di Liposos Kabupaten Jember? Selanjutnya penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) gambaran pelaksanaan rehabilitasi gepeng melalui program PNF di LipososKabupaten Jember, (2) faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh pihak Liposos Kabupaten Jember dalam upaya rehabilitasi gepeng, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah Snowball Sampling Technique. Informan penelitian adalah Kepala Liposos, Pekerja Sosial dan gepeng. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah analisisnya adalah pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan temuan dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1) gambaran pelaksanaan rehabilitasi gepeng melalui PNF di Liposos Kabupaten Jember diawali dengan hasil penyisiran Tim Dinas Sosial yang terdiri dari staf bidang rehabilitasi beserta pekerja sosial dan Satpol PP, setelah ditampung dan diidentifikasi jika gepeng usianya masih produktif maka mereka direhabilitasi melalui program PNF seperti diberikan pelatihan ketrampilan/life skill; 2) faktor pendorong yang dihadapi oleh pihak Liposos Kabupaten Jember dalam upaya rehabilitasi gepeng adalah adanya anggaran yang terencana, adanya tim penanganan gepeng, adanya sarana UPT Liposos yang tersedia, adanya tenaga medis. Adapun faktor penghambatnya adalah dana yang dianggarkan tidak mencukupi, sulitnya pembinaan bakat minat gepeng, kurangnya tenaga ahli dalam penanganan gepeng, sarana prasarana yang kurang mendukung, Peksos dan TKSK belum mempunyai keahlian dan ketrampilan khusus dalam penanganan gepeng. Berdasarkan dari hasil temuan penelitian ini disarankan: Bagi UPT Liposos Dinas Sosial, hendaknya lebih meningkatkan rehabilitasi gepeng sebagai upaya peningkatan kesejahteraan; Bagi Pekerja Sosial, hendaknya mampu memberikan pelayanan yang optimal pada gepeng sehingga dapat meningkatkan kemandirian bagi mereka; Bagi gepeng, hendaknya mampu mengembangkan dan memanfaatkan ketrampilan yang diperoleh dalam pelatihan yang diselenggarakan UPT Liposos Dinas Sosial Kabupaten Jember. kata kunci : Pendidikan nonformal, Rehabilitasi gelandangan dan Pengemi
TRANSFORMATIVE LEARNING PADA KELOMPOK PENGAJIAN AZ-ZAHRA YANG BERLATAR BUDAYA JAWA MADURA DI PERUMAHAN TEGAL BESAR PERMAI I KABUPATEN JEMBER
Abstrak. Pengajian merupakan salah satu bentuk program pendidikan non formal yang banyak diselenggarakan oleh masyarakat. Pengajian dilaksanakan untuk menambah pengetahuan agama, meningkatkan iman, memperbaiki sikap dan mengokohkan kepribadian. Oleh karena itu dalam pembelajarannya diharapkan terjadi suatu perubahan pada diri peserta pengajian. Sebagaian besar peserta didiknya adalah ibu-ibu yang berlatar budaya Jawa Madura yangsebagaian masih percaya pada tradisi klenik dan mitos. Oleh karena itu melalui pembelajaran transformatif diharapkan terjadi perubahan yang mendasar pada anggota kelompok pengajian.Tulisan ini merupakan hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) gambaran pelaksanaan transformative learning pada kelompok pengajian Az-Zahra, (2) masalah yang dihadapi peserta pengajian Az-Zahra dan perlu diatasi dengan pembelajaran transformatif, (3) perubahan yang didapatkan peserta pengajian Az-Zahra setelah memperoleh pembelajaran transformatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tradisi studi kasus. Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah Snowball Sampling Technique. Subjek penelitian adalah Pengurus pengajian, Ustadzah, peserta pengajian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Temuan yang diperoleh dari hasil Penelitian ini adalah: 1) gambaran pelaksanaan transformative learning pada kelompok pengajian Az-Zahradiawali pendidik dengan menyampaikan tausiyah disertai dalil Al-Qur’an dan Al-Hadist serta memberikan sedikit doktrin agama agar dapat menciptakan kepatuhan mutlak pada anggota .Selanjutnya ketika ada waktu berkunjung ke anggota dengan tujuan bersilaturahmi juga melakukan pendekatan kepada anggota agar apa yang disampaikan tidak hanya sekedar dialog tanya jawab tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Berikutnya dengan memberikan bulletin setiap bulandan memberikan konseling di rumah jika ada peserta pengajian mempunyai masalah yang tidak bisa disampaikan dalam forum pengajian.2) Masalah-masalah yang dihadapi peserta pengajian Az-Zahra adalah a.belum mempunyai kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.; b. latar belakang budaya yang berpengaruh pada tata kehidupan anggota pengajian. 3) Perubahan yang didapatkan peserta pengajian Az-Zahraadalah : a. memahami arti pentingnya belajar membaca Al-Qur’an; 2) dapat mempertebal dan memperkokoh iman para anggota. Kata kunci: Transformative learning, kelompok pengajian,berlatar budaya jawa madur
MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA SANTRI PONPES AL-FALAH PUGER MELALUI PENDAMPINGAN PRODUK VARIASI OLAHAN IKAN SERTA STRATEGI E-COMMERCE MARKETING
ABSTRAKPondok Pesantren Al-Falah merupakan satuan pendidikan nonformal dan salah satu ponpes yang berada di wilayah pesisir pantai Kabupaten Jember. Ponpes Al-Falah selain mengajarkan ilmu agama juga melatih keterampilan berwirausaha kepada para santrinya melalui bidang usaha yang dimiliki oleh pondok pesantren sejak tahun 2015. Usaha ini diawali dengan menekuni usaha pengolahan makanan salah satunya adalah mengolah lemuru presto, siap saji. Namun, produk olahan ikan yang dihasilkan Ponpes Al-Falah belum bervariasi masih terbatas pada bandeng dan lemuru presto, juga masih terbatasnya pemahaman konsep kewirausahan dan strategi pemasaran produk, serta belum memanfaatkan e-commerce dalam memasarkan hasil olahan yang diproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan mitra dalam mengembangkan variasi produk olahan ikan ekonomis rendah menjadi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi serta mampu memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan akses pemasaran produk dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Metode yang diterapkan agar kegiatan tercapai meliputi survey, ceramah, tanya jawab, demonstrasi, praktik langsung, dan evaluasi. Hasil kegiatan pendampingan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan berbagai macam variasi olahan ikan yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dan pemahaman tentang konsep kewirausahaan, strategi e-commerce marketing. Para santri diharapkan mempunyai bekal untuk menjadi wirausahawan yang kreatif dan kompetitif saat setelah lulus dari pondok pesantren. Kata kunci: pendampingan; variasi produk olahan ikan; strategi pemasaran e-commerce; jiwa wirausaha. ABSTRACTAl-Falah Islamic Boarding School is a non-formal education unit and one of the Islamic Boarding Schools located in the coastal area of Jember Regency. Al-Falah Islamic Boarding School, in addition to teaching religious knowledge, also trains entrepreneurship skills to its students through the business fields owned by Islamic boarding schools since 2015. This business was initiated by pursuing a food processing business, one of which is processing lemuru presto, ready to serve. However, the processed fish products produced by Al-Falah Islamic Boarding School have not been varied; they are still limited to milkfish and lemuru presto; there is also a limited understanding of the concept of entrepreneurship and product marketing strategies, and has not utilized e-commerce in marketing the processed products produced. This activity aims to help solve partner problems in developing variations of processed fish products with low economic value into products with higher monetary value and taking advantage of e-commerce to increase access to product marketing with a broader market reach. The methods applied to achieve the activities include surveys, lectures, question and answer, demonstrations, direct practice, and evaluation. The results of this mentoring activity can provide knowledge and skills of various kinds of processed fish that have a higher economic value and an understanding of the concept of entrepreneurship, e-commerce marketing strategies. The students are expected to have the provision to become creative and competitive entrepreneurs after graduating from Islamic boarding schools. Keywords: assistance; processed fish variation products; e-commerce marketing strategy; entrepreneurial spirit
Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kesiapan Kerja Peserta Pelatihan Kejuruan Pengoperasian Mesin Bubut dan CNC Di UPT BLK Jember
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Balai Latihan Kerja Jember, ketika pelatihan berlangsung peserta pelatihan memiliki kecerdasan emosional yang masih rendah, hal ini dapat dilihat dari perilaku peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan belum mencerminkan aspek-aspek yang berkaitan dengan kecerdasan emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan kesiapan kerja di Balai Latihan Kerja Jember, khususnya pada kejuruan pengoperasian mesin bubut dan computer numeric control. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, kemudian dalam menentukan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive area, responden dalam penelitian ini berjumlah 32, dengan teknik penentuan responden menggunakan total sampling, kemudian untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan angket dan dokumentasi, kemudian data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan hubungan kuat antara kecerdasan emosional dengan kesiapan kerja peserta pelatihan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hipotesis alternatif diterima dan hipotesis null ditolak
IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (UPAYA PENINGKATA KEBERDAYAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN RAFLESIA DI DESA GAPLEK KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG)
Program Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sehinggga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya. Rumusan masalah penelitian ini bagaimana implementasi program keaksaraan usaha mandiri (upaya peningkatan keberdayaan warga belajar keaksaraan raflesia di Desa Gaplek Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Implementasi program Keaksaraan Usaha Mandiri terhadap peningkatan keberdayaan warga belajar keaksaraan rafleisia. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi. analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan verifikasi/ penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkaan bahwa implementasi program keaksaraan usaha mandiri ini ditunjang oleh adanya kelembagan, tutor, dan dana, untuk memberdayakan warga belajar melalui peningkatan keterampilan, perbaikan taraf hidup sehingga warga belajar mampu mengatasi masalah dalam hidupnya, Implementasi Program Keakaraan Usaha ini ditemukan 19 Program Kekasaraan Usaha Mandiri yang dapat digali di Desa Gaplek Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, namun dari beberapa Program tersebut tidak semua digunakan untuk proses pemberdayaan warga belajar
Mengelola Efektivitas Emosi, Sikap, dan Stres Aktifitas Pegawai di Institusi
Pegawai yang puas cenderung menghasilkan pelanggan yang lebih bahagia dan lebih loyal. Kepuasan kerja cenderung menempatkan pegawai dalam suasana hati (emosi) yang positif, dan menampakkan suasana hati yang lebih alami dan ramah. Efeknya saling menguntungkan pelanggan yang bahagia membuat pegawai lebih bahagia yang dapat mengarah pada siklus positif emosi positif dalam pelayanan sebuah institusi. Pegawai yang bersikap profesional mampu memahami hubungan dan relasi, tahu tugas dan tanggung jawab, serta bisa fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan. Dengan memiliki sikap yang seperti itu, dampak positif akan dialami oleh institusi organisasi tempat seseorang bekerja dan juga untuk pribadi pegawai itu sendiri. Stres juga menghasilkan berbagai konsekuensi psikologis seperti ketidakpuasan kerja, kemurungan, depresi, dan komitmen organisasi yang lebih rendah. Cara lain yang penting bagi institusi adalah menghilangkan stres dengan memfasilitasi keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik. Inisiatif keseimbangan kerja dan kehidupan meminimalkan konflik antara pekerjaan dan tuntutan non kerja pegawai. Lima dari prakarsa keseimbangan pekerjaan paling umum adalah waktu kerja yang fleksibel dan terbatas, pembagian pekerjaan, komunikasi, hak cuti pribadi, dan dukungan perawatan anaknya.Kata kunci : Emosi,Sikap, Stre
KINERJA PROGRAM PEMBINAAN GELANDANGAN & PENGEMIS TERHADAP KETERCAPAIAN TUJUAN PROGRAM PONDOK SOSIAL KABUPATEN JEMBER
Abstrak: Permasalahan gelandangan dan pengemis menjadi ‘pemandangan’ yang kurang sedap dipandang di Kabupaten Jember. Di Kabupaten Jember dalam program pembinaan gelandangan dan pengemis dilakukan pihak UPT Lingkungan Pondok Sosial. UPT Liposos adalah unit pelaksana teknis dari Dinas Sosial yang menangani permasalahan sosial. Setelah pembinaan selesai di laksanakan, pihak Dinas Sosial masih memantau perkembangan dari mantan gelandangan dan pengemis tersebut dengan melakukan evaluasi program terkait kinerjanya. Kinerja program pembinaan gepeng menyangkut tingkat ketercapaian hasil atas pelaksanaan tugas di UPT Liposos Kabupaten Jember. Perumusan masalah penelitian adalah bagaimanakah kinerja Program pembinaan gelandangan beserta pengemis terhadap ketercapaian tujuan program?. Tujuan penelitian yakni untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja Program Pembinaan Gelandangan serta Pengemis Terhadap Ketercapaian Tujuan Program Pondok Sosial Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian berada di Wilayah Pondok Sosial Kabupaten Jember. Penentuan tempat menggunakan metode Purposive Area. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi/pengamatan langsung serta dokumentasi. Metode pemeriksaan keabsahan data menggunakan perpanjangan penelitian, peningkatan ketekunan, triangulasi sumber dan waktu. Analisis data memakai model Miles dan Huberman dengan reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh pihak Liposos terakhir kali dilakukan setahun yang lalu. Kinerja program pembinaan gelandangan dan pengemis akan terus dilakukan sehingga tujuan program yang telah ditetapkan sepenuhnya bisa berhasil. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kinerja program pembinaan gepeng dapat dilihat dari efektivitas kinerja dari penyelenggara yang mampu memberikan dampak yang luar biasa pada hasil pelatihan sehingga akan mengarah pada ketercapaian tujuan program. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah dengan membuat kajian tentang metode-metode yang tepat dalam pelatihan/workshop gelandangan dan pengemis. Kata Kunci: Kinerja, Program Pembinaan Gepeng, Ketercapaian Tujuan Progra
Pengelolaan Tanocraft Sebagai Ruang Edukasi Pemberdayaan mantan Pekerja Migram Perempuan di Tanoker Kabupaten Jember
Tanoker adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-Governmental Organization) yang aktif pada advokasi anak-anak mantan pekerja migran melalui permainan tradisional egrang dan pemberdayaan masyarakat khususnya mantan pekerja migran perempuan di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Tujuan Tanoker memberikan program pemberdayaan bagi masyakarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan/manajemen Tanocraft sebagai ruang edukasi pemberdayaan mantan pekerja migran perempuan di Tanoker. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, Direktur Tanoker, Staf/Karyawan Tanocraft, dan Mantan Pekerja Migran Perempuan sebagai informan pendukung. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu triangulasi (triangulasi sumber dan triangulasi teknik). Analisis data di lapangan menggunakan model Miles and Huberman dengan langkah-langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu pengelolaan Tanocraft memiliki fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, evaluasi, dan pengembangan. Perencanaan diawali dengan proses needs assesment dan merancang konsep kegiatan, sasaran, anggaran, output, dan outcome. Pengorganisasian yang dibagi menjadi dua, yaitu pengorganisasian masyarakat dan pengorganisasian staf/karyawan. Penggerakan dijalankan tidak menggunakan imbalan/uang transport dalam proses pelatihan. Pembinaan dilakukan dengan memberikan materi-materi yaitu kewirausahaan, keterampilan atau manajemen produksi, pengorganisasian dan public speaking, keuangan keluarga dan keuangan usaha, marketing/manajemen penjualan dan marketing promotion, gender perspective atau pengetahuan gender. Dengan demikian dapat di simpulkan Tanocraft menjadi ruang alternatif atau tempat belajar masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan yang memberikan dampak terhadap perekonomian dan sosial-kultural. Kata Kunci:pengelolaan Tanocraft, ruang edukasi, pemberdayaan mantan pekerja migran perempuan
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI
Pembentukan karakter anak usia dini melalui pembelajaran seni rupa adalah suatu proses membentuk karakter-karakter positif yang ada dalam diri anak melalui pembelajaran seni rupa pada anak seperti menggambar . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pembentukan karakter anak usia dini melalui pembelajaran seni rupa anak usia dini di PAUD ‘Aisyiyah III Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, analisis data menggunakan reduksi, penyajian data dan verifikasi/ penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian yaitu karakter yang terbentuk dari pembelajaran seni rupa menggambar adalah karakter kreatif, mandiri dan menghargai prestas
- …
