32 research outputs found
Meta Analisis: Efektivitas Model Circ dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Sekolah Dasar
This study aims to determine the effectiveness of the CIRC learning model in improving elementary school students' writing skills in learning Indonesia language. This study uses research methods literature review with meta analysis techniques. There were 12 articles published on Google Scholar and Sinta in the 2018-2023 period that were analyzed in this study. Analysis of the data used in this study is a comparison test with paired t-test using the SPSS 22 application. The results obtained were the average score for writing skills before using the CIRC learning model of 53.5 and after using the CIRC learning model of 78.2. The results of calculations using the paired samples test obtained a t-count value of 10.66 with a significant level o
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Mahasiswa telah melaksanakan Praktik Pengalaman Mengajar (PPL) di
SMA Negeri 1 Purworejo yang dimulai dari tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 15
September 2016. Praktik Pengalaman Mengajar (PPL) yang dilaksanakan selama dua
bulan ini memiliki tujuan, yaitu membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata
tentang kegiatan kependidikan di sekolah, mengembangkan diri menjadi tenaga
pendidik yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mahasiswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdiri dari observasi pembelajaran di kelas,
pembuatan perangkat pembelajaran, dan praktik mengajar. Praktik mengajar terdiri
dari praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Selain mengajar di
kelas, penulis juga menjalankan kegiatan-kegiatan di luar kelas yang merupakan
kegiatan-kegiatan non-mengajar.
Penulis melakukan praktik mengajar dari tanggal 26 Juli 2016 sampai 9
September 2016. Terdapat lima kelas yang diampu oleh penulis yang meliputi kelas
XI MIA 4, XI MIA 5, XI MIA 6, XI MIPA 8 dan XI IBB. Penulis melakukan praktik
mengajar sebanyak 34 kali pertemuan. Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan
sebanyak 2 kali pertemuan, sedangkan praktik mengajar mandiri sebanyak 32 kali
pertemuan. Masing-masing pertemuan berjalan selama 90 menit atau 2 jam pelajaran
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah terlaksana dengan baik. Kendala
yang ditemui oleh praktikan saat melaksanakan PPL, yaitu: (1) dari praktikan,
volume suara yang kurang keras di awal-awal pertemuan. (2) pelaksanaan PPL yang
dilaksanakan bersamaan dengan KKN membuat kondisi fisik praktikan melemah saat
pelaksanaan PPL. Saran dari praktikan untuk keberhasilan PPL yaitu perlunya
kerjasama yang baik antara pihak universitas, sekolah dan praktikan sehingga
praktikan dapat menyiapkan diri, baik secara fisik maupun mental serta
meningkatkan keterampilan dalam mengajar
PENGAMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR DIGITAL BERBASIS LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR KELAS V SD
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media buku cerita bergambar digital berbasis literasi sains pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di sekolah dasar, mengetahui kelayakan dan keefektifan media buku cerita bergambar digital. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development atau R&D. Model penelitian yang digunakan adalah ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan angket. Uji kelayakan produk dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan ahli Bahasa. Selanjutnya dilakukan uji coba one to one, small group dan field test. Kemudian uji keefektifan dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest dengan uji N-Gain. Selain perhitungan nilai pretest dan posttest dengan N-Gain mendapat presentase sebesar 76.83% dengan kategori efektif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media buku cerita bergambar digital berbasis literasi sains yang telah dikembangkan dapat dikategorikan baik sehingga layak digunakan dalam pembelajaran IPA materi siklus air kelas V SD
PENGEMBANGAN MEDIA QUIZ AND RIDDLE INTERAKTIF MATERI PENGGOLONGAN HEWAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap kemajuan di dunia pemndidikan. Berbagai alternatif bantuan dalam menunjang pelaksanaan pembelajaranpun muncul salah satunya media pembeljaran yang bersifat interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran yaitu QURI (quiz and riddle) interaktif yang menarik serta efektif digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Rawamangun 09 yang berjumlah 29 orang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa media QURI layak digunakan dengan presentase rata-rata 94% dengan kategori sangat baik dan media QURI juga dinyatakan cukup efektif melalui uji efektivitas N-Gain dengan presentase rata-rata 60,4%. Maka penelitian ini menghasilkan media interaktif yang layak serta efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA khususnya materi pennggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya pada kelas V sekolah dasar.
Kata Kunci: Media Interaktif; Media Pembelajaran; Perkembangan Teknolog
PENGEMBANGAN MEDIA QUIZ AND RIDDLE INTERAKTIF MATERI PENGGOLONGAN HEWAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap kemajuan di dunia pemndidikan. Berbagai alternatif bantuan dalam menunjang pelaksanaan pembelajaranpun muncul salah satunya media pembeljaran yang bersifat interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran yaitu QURI (quiz and riddle) interaktif yang menarik serta efektif digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Rawamangun 09 yang berjumlah 29 orang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa media QURI layak digunakan dengan presentase rata-rata 94% dengan kategori sangat baik dan media QURI juga dinyatakan cukup efektif melalui uji efektivitas N-Gain dengan presentase rata-rata 60,4%. Maka penelitian ini menghasilkan media interaktif yang layak serta efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA khususnya materi pennggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya pada kelas V sekolah dasar.
Kata Kunci: Media Interaktif; Media Pembelajaran; Perkembangan Teknolog
PENGAMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR DIGITAL BERBASIS LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR KELAS V SD
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media buku cerita bergambar digital berbasis literasi sains pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di sekolah dasar, mengetahui kelayakan dan keefektifan media buku cerita bergambar digital. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development atau R&D. Model penelitian yang digunakan adalah ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan angket. Uji kelayakan produk dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan ahli Bahasa. Selanjutnya dilakukan uji coba one to one, small group dan field test. Kemudian uji keefektifan dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest dengan uji N-Gain. Selain perhitungan nilai pretest dan posttest dengan N-Gain mendapat presentase sebesar 76.83% dengan kategori efektif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media buku cerita bergambar digital berbasis literasi sains yang telah dikembangkan dapat dikategorikan baik sehingga layak digunakan dalam pembelajaran IPA materi siklus air kelas V SD
Pengekspresian Jatuh Cinta Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Media Tulisan: Kreativitas atau Vandalisme?
Abstract: The purpose of this research is to understand the characteristics of falling in love and the love expression in writing media (graffiti) on Junior High School students. The chosen approach is qualitative approach with phenomenological research type. The subject is students of Sekolah Menengah Pertama Pancadarma Malang. The result shows love is expressed in the form of courting behavior, the love that underlies this relationship is romantic love so it cannot be said to be deep love (unreflective). In love expression, it can be directly (oral and action) or indirect (writing). The expression of love through writing can be classified into written media (school facilities, public facilities, private facilities, social media); writing forms (graffiti, tattoos, reply to comments, replying text messages, poetry, writing letters, short stories); and the content of writing (feelings and desires to be disclosed). It can be concluded that there are two main characteristics of the love expressed in the form of writing, the love expressed in the form of works and love expressed in the form of destructive (vandalism) behavior.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik jatuh cinta dan bentuk pengekspresian jatuh cinta melalui media tulisan (coretan) pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek adalah siswa SMP Pancadarma Malang. Hasil menunjukkan cinta diekspresikan dalam bentuk perilaku pacaran, cinta yang mendasari hubungan ini adalah cinta romantis sehingga hubungan tidak dapat dikatakan mendalam (unreflective). Dalam pengekspresiannya, cinta dapat diungkapkan secara langsung (lisan dan tindakan) maupun tidak langsung (tulisan). Pengekspresian cinta melalui tulisan dapat diklasifikasi menjadi media tulisan (fasilitas sekolah, fasilitas umum, fasilitas pribadi, media sosial); bentuk tulisan (graffiti, tato, berbalas komentar, bertukar pesan teks, puisi, menulis surat, cerita pendek); dan isi penulisan (perasaan dan keinginan yang ingin diungkapkan). Dapat disimpulkan bahwa ada dua karakteristik utama pengekspresian cinta dalam bentuk tulisan, yaitu cinta yang diekspresikan dalam bentuk karya dan cinta yang diekspresikan dalam bentuk perilaku vandalisme (perusakan).Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v2i42017p16
Penerapan E-Module Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Mengurangi Miskonsepsi Pada Materi Ekologi Siswa Kelas X MIA 6 SMAN 1 Karanganom Tahun Pelajaran 2014/2015
This research aims to increase the scientific literacy and decrease the student\u27s misconception in class X MIA 6 of SMAN 1 Karanganom by applying e-module based on the concept of Problem Based Learning (PBL). The type of the research is a classroom action research which consist of two cycles. Each cycles applied: planning the learning activity, then implementing those plan, next was observing the students\u27 activity and finally complimenting the whole activities during a cycle. The research subject is the students of class X MIA 6 at SMAN 1 Karanganom. There are 11 boys and 23 girls. The data validation used triangulation method. The data of the research were obtained by formulating the test, the observation and the interview. The obtained data were analyzed using the descriptive technique. The results of the research showed the implementation of e-module based on the concept of PBL decrease the students\u27 misconception on the ecology subject with the explanation: the population concept decreased 21%, the comunity concept run into reduction 22%, the ecosystem concept went down 21% and the ecology concept in ‘Science, environment, technology, and society\u27 context reduced 26%. The analysed result also indicated that the scientific literacy has increased 20.6%. The result of the research evidenced that implementation of e-module based on the concept of PBL could increase the scientific literation and decrease the students\u27 misconception on the ecology subject
Applying E-Module Based on Problem Based Learning to Increase Scientific Literacy and Decrease Student\u27s Misconception in Ecology at Grade X MIA 6 of SMA N 1 Karanganom Academic Year 2014/2015
This research aims to increase scientific literacy and decrease student\u27s misconception at grade X MIA 6 of SMAN 1 Karanganom by applying e-module based on the concept of Problem-Based Learning (PBL). The type of the research was a classroom action research which consisted of two cycles. Each cycles applied: planning the learning activity, implementing the plan, observing the students\u27 activity and finally complimenting the whole activities in one cycle. The research subject was graders X MIA 6 of SMAN 1 Karanganom, which were 11 boys and 23 girls. The data validation used triangulation method. The data of the research were obtained by formulating the test, observation and interview. The obtained data were analyzed using the descriptive technique. The results of the research showed the implementation of e-module based on the concept of Problem-Based Learning (PBL) decrease the students\u27 misconception on the ecology subject with the explanation: the population concept decreased 21%, the comunity concept run into reduction 22%, the ecosystem concept went down 21% and the ecology concept in ‘Science, environment, technology, and society\u27 context reduced 26%. The analysed result also indicated that the scientific literacy has increased 20.6%. The result of the research evidenced the implementation of e-module based on the concept of Problem-Based Learning could increase the scientific literation and decrease the students\u27 misconception on the ecology subject
SELF REGULATION DAN SOCIAL EMOTIONAL LEARNING CALON GURU SEKOLAH DASAR PADA MATA KULIAH BIMBINGAN KONSELING
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan self regulation dalam belajar dan social emotional learning calon guru sekolah dasar pada mata kuliah bimbingan konseling. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan 80 mahasiswa semester VI Program Studi PGSD. Pengumpulan data penelitian dengan cara observasi selama proses perkuliahan pada mata kuliah bimbingan konseling, angket pernyataan tertutup tentang kemampuan self regulation dalam belajar dan social emotional learning mahasiswa serta angket pernyataan terbuka tentang sejauh mana upaya mahasiswa calon guru sekolah dasar membentuk self regulation dalam belajar dan social emotional learning dalam dirinya. Hasil penelitian menunjukkan (1) mahasiswa calon guru sekolah dasar memiliki kemampuan mengembangkan self regulation dalam belajar pada dimensi strategi belajar, namun dimensi motivasi masih perlu adanya dorongan dan bimbingan dari orang lain termasuk dosen. (2) mahasiswa calon guru sekolah dasar memiliki kemampuan social emotional learning sangat baik pada dimensi pengenalan diri (self-awareness), manajemen diri (self-management), pengenalan sosial (self-awareness), keterampilan membangun hubungan (relationship skill) namun pada dimensi pengambilan keputusan yang bertanggungjawab (responsible decition-making) masih perlu ditingkatkan demi peningkatan kualitas diri calon guru sekolah dasar. Mata kuliah bimbingan konseling merupakan salah satu upaya mempersiapkan calon guru sekolah dasar yang mampu menerapkan bimbingan konseling di sekolah dasar