4 research outputs found
Keanekaragaman Makrozoobenthos di Perairan Pantai Krokowolon Desa Walara Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Makrozoobentos yang berhabitat di pantai merupakan salah satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan.Secara visual sebaran makrozoobentos yang ada di perairan pantai Krokowolon Desa Waiara Kab.Sikka Nusa Tenggara Timur cukup luas dengan kondisi yang juga cukup beragam.Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi tentag kelimpahan dan keanekaragaman serta potensi di perairan pantai Krokowolon, jenis-jenis makrozoobenthos yang mempunyai nilai ekonomis dan untuk pelestarian makrozoobenthos di perairan pantai Krokowolon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan observasi langsung yaitu dengan cara mengamati jenis Makrozoobentos yang ditemukan di Perairan Pantai Krokowolon Desa Waiara serta kondisi kualitas perairan sebagai data pendukung. Hasil penelitian jenis makrozoobentos yang ditemukan di perairan pantai krokowolon untuk tiga stasiun penelitian terdiri dari 2 filum yakni filum Mollusca dan filum Echinodermata.Dari filum Mollusca terdapat 2 kelas yakni kelas gastropoda dan bivalvia.Kelas Gastropoda terdiri dari 8 spesies yakni, Pisania striata, Nerita costata, Strombus sp, Viviparus sp, Valvata piscinalis, Rhinocavis vertagus dan Chicoreus palmarosae.Kelas Bivalvia terdiri dari 6 spesies yakni, Trachycardium subrogosum, Chama reflexa, Perglypta purpurea, Anadara sp, Meretrix meretrix, Striarca lactea. Filum Echinodermata ditemukan 4 jenis Echinodermata yaitu jenis Asteria sp (Bintang laut), jenis Ophiotrix fragilis (Bintang mengular), jenis Diadema sp (Bulu babi), jenis Holothuria sp (Teripang). Kisaran suhu untuk stasiun I,II, III berkisar antara 290 – 300C dengan pH yang dinyatakan netral untuk stasiun I – III sedangkan data salinitas pada stasiun I – III berkisar antara 32 – 33‰ dimana kisaran ini masih dalam kondisioptimal untuk pertumbuhan makrozoobento
Inflammatory markers in the cerebrospinal fluid linked to mortality in tuberculous meningitis
This study examines the role of host inflammation in the high mortality of tuberculous meningitis (TBM) and identifies potential biomarkers associated with improved survival. We conducted a case-control study involving 131 patients in a discovery cohort, 81 TBM patients in a validation cohort, and 43 non-infected controls from a referral hospital in Indonesia. We measured 94 inflammation-related proteins in cerebrospinal fluid (CSF) and performed genome-wide quantitative trait loci (QTL) mapping. Sixty-seven proteins were found to be differentially expressed between TBM patients and controls, with 64 proteins elevated in patients. Five proteins, including vascular endothelial growth factor (VEGF) and matrix metalloproteinase-10 (MMP-10), were identified as predictors of 180-day mortality in TBM patients. The validation cohort confirmed that MMP-10, but not VEGF, was predictive of mortality. Genome-wide QTL mapping identified two genome-wide significant and four suggestive genetic loci associated with CSF MMP-10, which also predicted survival in an additional cohort of 218 patients. High CSF concentrations of MMP-10, along with specific genetic loci, may be associated with survival in TBM patients, suggesting a potential role for MMP-10 in disease pathogenesis and warranting further investigation into its utility in host-directed therapies
Keanekaragaman Makrozoobenthos di Perairan Pantai Krokowolon Desa Walara Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Makrozoobentos yang berhabitat di pantai merupakan salah satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan.Secara visual sebaran makrozoobentos yang ada di perairan pantai Krokowolon Desa Waiara Kab.Sikka Nusa Tenggara Timur cukup luas dengan kondisi yang juga cukup beragam.Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi tentag kelimpahan dan keanekaragaman serta potensi di perairan pantai Krokowolon, jenis-jenis makrozoobenthos yang mempunyai nilai ekonomis dan untuk pelestarian makrozoobenthos di perairan pantai Krokowolon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan observasi langsung yaitu dengan cara mengamati jenis Makrozoobentos yang ditemukan di Perairan Pantai Krokowolon Desa Waiara serta kondisi kualitas perairan sebagai data pendukung. Hasil penelitian jenis makrozoobentos yang ditemukan di perairan pantai krokowolon untuk tiga stasiun penelitian terdiri dari 2 filum yakni filum Mollusca dan filum Echinodermata.Dari filum Mollusca terdapat 2 kelas yakni kelas gastropoda dan bivalvia.Kelas Gastropoda terdiri dari 8 spesies yakni, Pisania striata, Nerita costata, Strombus sp, Viviparus sp, Valvata piscinalis, Rhinocavis vertagus dan Chicoreus palmarosae.Kelas Bivalvia terdiri dari 6 spesies yakni, Trachycardium subrogosum, Chama reflexa, Perglypta purpurea, Anadara sp, Meretrix meretrix, Striarca lactea. Filum Echinodermata ditemukan 4 jenis Echinodermata yaitu jenis Asteria sp (Bintang laut), jenis Ophiotrix fragilis (Bintang mengular), jenis Diadema sp (Bulu babi), jenis Holothuria sp (Teripang). Kisaran suhu untuk stasiun I,II, III berkisar antara 290 – 300C dengan pH yang dinyatakan netral untuk stasiun I – III sedangkan data salinitas pada stasiun I – III berkisar antara 32 – 33‰ dimana kisaran ini masih dalam kondisioptimal untuk pertumbuhan makrozoobentos</jats:p
