14 research outputs found

    Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo

    Full text link
    The study aimed to determine between leadership style of problem solving and decision-making with the performance of health centers Wara Selatan Palopo City in 2012. The study was observational with a cross-sectional study. The total sample was 60 peoples. The study used a questionnaire as an instrument of data collection. The analysis used chi-square test. The study showed that in solving problems, 45 respondents (75.0%) chose participation in the leadership style. In decision-making, there were 30 respondents (50.0%) chose consultative leadership style. Based on the bivariate analysis showed that there was a relationship between leadership styles based on solving a problem with the performance of health workers (X²hit (9.630) > X²tab (7,81) with medium relationship (0,401). And there was a relationship between leadership styles based on decision making with the performance of health workers (X²hit (8.658) > X²tab (7,81) with medium relationship ( 0,380). From these results, the suggestions are: there should be a link between leadership style of the head of health centre Wara selatan i.e instruction, consultation, participation and delegation with the performance of health workers i.e attendance, cooperation, quality of work, attitude, and knowledge about work for solving daily problem. A head of health center should apply a more flexible leadership style in accordance with the existing situation for the better performance of the health workersKeywords: Leadership Style, Performance, Health Worker

    Analisis Mikroorganisme Udara terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar

    Get PDF
    Ruang Administrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia merupakan ruangan tertutup dan menggunakan sistem pengaturan udara dengan Air Conditioner (AC) untuk mengurangi panas udara di dalam ruang kerja. Kondisi gedung dan ruang kerja dengan ventilasi tertutup, furnitur dan bahan bangunan yang bervariasi, serta aktifitas perkantoran di ruangan tersebut yang cukup padat serta keberadaan alat-alat perkantoran dalam ruangan dapat memicu timbulnya kontaminan mikrobiologis pada udara dalam ruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas mikroorganisme udara dalam ruang adsministrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia. Dalam hal ini jumlah angka kuman berupa bakteri dan jamur di udara terhadap gangguan kesehatan dalam ruang administrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel objek dalam penelitian ini berjumlah enam ruangan, sedangkan sampel subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara suhu ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan, dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05). Terdapat hubungan antara kelembaban ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05), tidak ada hubungan antara pencahayaan ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.156 (0.156>0.05), ada hubungan antara angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05). Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan pemahaman akan gangguan kesehatan yang diakibatkan mikroorganisme di udara pada pihak manajemen dan pegawai

    Analisis Spasial Risk Assesment dan Identifikasi Mikroplastik dan Keberadaan Pseudomonas sebagai Bioremidiasi di Perairan Kota Makassar

    Full text link
    Latar Belakang: Mikroplastik (MPs) memberikan dampak kontaminasi dan cemaran yang serius terhadap kehidupan perairan laut yang mempengaruhi rantai-rantai makanan perairan tersebut. Mikroplastik dikonsumsi oleh organisme yang berukuran mulai dari ukuran besar sampai ukuran terkecil di habitat atau ekosistem tersebut. Mikroplastik ini mengancam ekosistem laut dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan mikroplastik dan mengindentifikasi keberadaan bakteri Pseudomonas sebagai mikroba pengurai di perairan Kota Makassar. Metode: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2021, di Pelabuhan Paotere dan Tanjung Bayam. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan kelimpahan mikroplastik pada Pelabuhan Paotere 0,267±0,038 MPs/L, Pantai Tanjung Bayam 0,478±0,056 MPs/L, dengan karakteristik bentuk dan ukuran yang sama dan secara umum memiliki warna mikroplastik yang berbeda. Kelimpahan mikroplastik yang tinggi pada sungai menunjukkan bahwa mikroplastik dari sumber daratan. Keberadaan Pseudomonas di perairan kota makassar juga berperan dalam degradasi plastik menjadi mikroplastik. Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa perairan di Kota Makassar telah tercemar oleh partikel mikroplastik. Saran dari penelitian yaitu kepada pemerintah untuk mengatur pengelolaan sampah plastik, dengan keterlibatan penegak hukum dan stake holder terkait agar masyarakat tidak membuang sampah plastik pada aliran sungai, drainase maupun laut

    PROFIL MIKROORGANISME PADA APUSAN VAGINA PASIEN ABORTUS DI RSIA SITI KHADIJAH

    No full text
    RISMA. Profil mikroorganisme pada apusan vagina pasien abortus di RSIA Siti Khadijah 1 (di bimbing oleh H. Nasrudin A.M dan Muhammad Ikhtiar).Penelitian ini bertujuan Untuk : (1) mengidentifikasi kasus abortus; (2) melihat gambaran jenis mikroorganisme pada apusan vagina pasien abortus; (3) melihat gambaran jenis bakteri terhadap diagnosa abortus pada apusan vagina.Penelitian ini menggunakan data primer melalui survey analitik dengan pendekatan cross sectional study hasilnya sebanyak 68 orang pasien abortus sebagai sampel kemudian di lakukan pemeriksaan laboratorium mikrobilogi dari bulan Februari s.d Maret 2016. Data di gambarkan dengan menggunakan SPSS 16,0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Hasil penelitian di RSIA Siti Khadijah 1 menunjukkan bahwa terbanyak ditemukan adalah diagnosa abortus inkomplit. (2) Jenis mikroorganisme yang ditemukan adalah bakteri, berdasarkan sifat pewarnaan terbanyak ditemukan adalah basil gram (-) dengan sel vagina normal dan berdasarkan tes biokimia ditemukan terbanyak adalah jenis bakteri Pseudomonas Aeroginosa. (3) jenis bakteri berdasarkan sifat pewarnaan gram terbanyak ditemukan pada abortus inkomplit yaitu basil gram (-) sel vagina normal dan berdasarkan tes biokimia terbanyak ditemukan pada abortus inkomplit dengan jenis bakteri Pseudomonas aeroginosa. Hal ini berarti bahwa ibu yang terinfeksi sejumlah besar organisme yang berbeda telah dikaitkan dengan peningkatan risiko abortus spontan. Janin atau plasenta terinfeksi oleh organisme yang kemudian menyebabkan abortus spontan. Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme, terutama yang termasuk dalam kategori beberapa bakteri, ini dua kali lipat lebih berbahaya jika didapat oleh wanita hamil. Bahaya pertamanya iyalah efek langsung mikroorganisme pada ibu dan bahaya kedua adalah efek tidak langsung pada janin di waktu yang akan datang.Kata Kunci: Abortus, Mikroorganism

    PROFIL MIKROORGANISME PADA APUSAN VAGINA PASIEN ABORTUS DI RSIA SITI KHADIJAH 1

    No full text
    ABSTRAKRISMA. Profil mikroorganisme pada apusan vagina pasien abortus di RSIA Siti Khadijah 1 (di bimbing oleh H. Nasrudin A.M dan Muhammad Ikhtiar).Penelitian ini bertujuan Untuk : (1) mengidentifikasi kasus abortus; (2) melihat gambaran jenis mikroorganisme pada apusan vagina pasien abortus; (3) melihat gambaran jenis bakteri terhadap diagnosa abortus pada apusan vagina.Penelitian ini menggunakan data primer melalui survey analitik dengan pendekatan cross sectional study hasilnya sebanyak 68 orang pasien abortus sebagai sampel kemudian di lakukan pemeriksaan laboratorium mikrobilogi dari bulan Februari s.d Maret 2016. Data di gambarkan dengan menggunakan SPSS 16,0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Hasil penelitian di RSIA Siti Khadijah 1 menunjukkan bahwa terbanyak ditemukan adalah diagnosa abortus inkomplit. (2) Jenis mikroorganisme yang ditemukan adalah bakteri, berdasarkan sifat pewarnaan terbanyak ditemukan adalah basil gram (-) dengan sel vagina normal dan berdasarkan tes biokimia ditemukan terbanyak adalah jenis bakteri Pseudomonas Aeroginosa. (3) jenis bakteri berdasarkan sifat pewarnaan gram terbanyak ditemukan pada abortus inkomplit yaitu basil gram (-) sel vagina normal dan berdasarkan tes biokimia terbanyak ditemukan pada abortus inkomplit dengan jenis bakteri Pseudomonas aeroginosa. Hal ini berarti bahwa ibu yang terinfeksi sejumlah besar organisme yang berbeda telah dikaitkan dengan peningkatan risiko abortus spontan. Janin atau plasenta terinfeksi oleh organisme yang kemudian menyebabkan abortus spontan. Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme, terutama yang termasuk dalam kategori beberapa bakteri, ini dua kali lipat lebih berbahaya jika didapat oleh wanita hamil. Bahaya pertamanya iyalah efek langsung mikroorganisme pada ibu dan bahaya kedua adalah efek tidak langsung pada janin di waktu yang akan datang.Kata Kunci: Abortus, Mikroorganism

    Karakteristik Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan di Kawasan Kumuh Kecamatan Bontoala Kota Makassar

    Full text link
    Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Kejadian tersebut terjadi secara berulang ditunjukkan dengan nilai Z-Score tinggi badan dibanding usia (TB/U) kurang dari standar yang telah ditentukan World Health Organization (WHO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik determinan kejadian stunting pada anak Balita usia 24-59 bulan di kawasan kumuh Kecamatan Bontoala Kota Makassar Tahun 2020. Jenis penelitian ini  adalah observasional analitik dngan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini semua Balita yang berada di Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel yaitu non random sampling :purposive sampling. jumlah sampel sebanyak 112 Balita . Metode analisis data menggunakan uji bivariate dengan uji korelasi chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola pengasuhan sebagai  kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.002 < 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. hubungan pola asuh makan dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.008 < 0.05 berarti ada hubungan. hubungan pola riwayat menyusui dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.000 < 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. hubungan usia penyapihan dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.000<0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. dan hubungan penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.005< 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. hubungan riwayat imunisasi dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.000 < 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. hubungan emotional bonding dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.001<0.05 berarti ada hubungan yang signifikan. dan hubungan pengetahuan ibu  dengan kejadian stunting pada Balita dengan nilai x2 = 0.000< 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan

    2-(4-Isobutylphenyl)-1-(morpholin-4-yl)propan-1-one

    Get PDF
    In the title compound, C17H25NO2, the morpholine ring adopts a chair conformation. The benzene ring makes a dihedral angle of 39.81 (13)° with the basal plane of the morpholine group

    2-(6-Methoxynaphthalen-2-yl)-1-(morpholin-4-yl)propan-1-one

    No full text
    In the title compound, C18H21NO3, the naphthalene group and the basal plane of the morpholine ring (r.m.s. deviations = 0.0177 and 0.0069 Å, respectively) are oriented at a dihedral angle of 44.0 (2)°. In the crystal, molecules are linked by C—H...π interactions
    corecore