18 research outputs found
Biological Learning Material: Detection of Flavonoid From the Leaf of Jack Fruit ( Artorpus Altilis Park.)
This research aimed to detect the flavonoid content from the leaf ofjack fruit (Artocarpus altilis Park). That leaf has medicinal aspect, since it can be used to decrease the glucose from the blood circulation and act as anti diabethic activity respectively. The detection of flavonoid was carried out by using thin layer chromatography (TLC) with steady phase of silica of GF 254 and the elluent ratio of chloroform: methanol of 98:2. The result obtained the presence of flavonoid complexes at that leaf indicated by yellow spot and amoniac steam on the TLC.. That result could enrich the biochemistry learning material toward student
Variasi Cangkang Gastropoda Ekosistem Mangrove Cilacap Sebagai Alternatif Sumber Pembelajaran Moluska; Gastropoda
The aim of this research was to identify some characters of mangrove gastropod's shell, which varied among species and modified from its basic structure. Some characters are often lost or added make some difficulties for the student to identify the characters. Those characters are also confusing and lead to missidentification respectively. From that case, studying the variation of the shell characters among species and its modification from the original structure of gastropod's shell is needed. A model and description of the shell and its characters is useful guide for identification and also as an alternative teaching material for studying the gastropod.Mangrove gastropod's specimens from previous research ( Karyanto et al. 2003) are the materials studied on; represent the numerous variation and modification of gastropod's shell. The basic structures are identified according to Robert et al (1982), Pechenik (1991) and Beeslev et al (1998). Variation and modification whether reduction or addition from its original were then mentioned and schemed. The shells of the 9 families of gastropod show some specific features, which respective to the shell structure offamily, thus the identification to the family can be carried out by using the shell characters offamily. Some characters that lead to the genera and species are more various and sophisticate. Axial ridges, transversal ridges, eroded apex, elongated siphonal canal, spine, thickened aperture, the presence of the aperture teeth, thickening operculum with calcareous material and coloration are some variant that obtained. Those characters reflect modification and play some important notes while studying the shel
Perbandingan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi antara Penerapan Model Discovery Learning dengan Memanfaatkan Potensi Ekosistem Pesisir dan Pembelajaran Konvensional pada Siswa Kelas X SMA N 1 Tanjungsari
The purpose of the research was to find out the difference of higher order thinking skills of grade X students after being treated with discovery learning model with employing seashore ecosystem and conventional learning.The research was a quasi experiment with postest only nonequivalent control group design. The population of the research was all student of grade X of SMA N I Tanjungsari, and sample was selected through cluster sampling. Data was collected using test and non-test method. Test method is high order thinking essays, which consisted of analytical thinking skills (C4), evaluate thinking skills (C5), and creative thinking skills (C6). Non-test method was observation and documentation. Hypothesis test used the t-test with SPSS 16 version.The conclusion of the research is there was a difference of higher order thinking skills between application of discovery learning combined with seashore ecosystem and conventional learning of grade X students of SMA N I Tanjungsari. Students of grade X performed best on evaluate thinking skills
Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Disertai Media Video untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Biologi Siswa Kelas Vii-e SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar biologi siswa kelas VII-E SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 melalui penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing disertai media video.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian mengacu pada model spiral dimana penelitian dilakukan dalam beberapa siklus untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-E SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa, tempat dan peristiwa berlangsungnya pembelajaran dan dokumentasi atau arsip. Teknik pengumpulan data dengan observasi, angket dan wawancara. Pemeriksaan validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi metode dan teknik analisis yang digunakan adalah deskripsif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase keaktifan belajar biologi siswa pada masing-masing aspek yang terdiri atas visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional activities. Rata-rata persentase setiap aspek keaktifan belajar biologi siswa pra siklus sebesar 47,5% sedangkan dilihat dari setiap indikator rata-rata persentase sebesar 56,38%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I rata-rata persentase tiap aspek sebesar 69,01% dan rata rata setiap indikator sebesar 69,96%, seluruh aspek keaktifan belajar biologi siswa mengalami perbaikan, kenaikan persentase terdapat pada aspek oral activities. Refleksi pada siklus I menunjukkan beberapa siswa masih bekerja secara individual daripada berdiskusi dan bertukar pengetahuan dengan kelompoknya sehingga diskusi tidak berjalan dengan baik, sehingga diperlukan revisi tindakan pada siklus II. Rata-rata persentase aspek keaktifan belajar biologi siswa pada siklus II sebesar 82,11% sedangkan dilihat dari capaian rata rata indikator sebesar 82,81%, seluruh aspek mengalami perbaikan sesuai target. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan strategi Active Knowledge Sharing disertai media video dapat meningkatkan keaktifan belajar biologi siswa kelas VII-E SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011
Penerapan Strategi Pembelajaran Action Learning terhadap Internalisasi Karakter Siswa dalam Pembelajaran Biologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat internalisasi karakter (peduli, cerdas, mandiri, dan tanggung jawab) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan Action Learning. Penelitian ini termasuk dalam quasi eksperiment dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Action Learning pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional dengan metode diskusi, ceramah dan tanya jawab pada kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dengan cluster sampling, sehingga diperoleh kelas VIIIG sebagai kelompok eksperimen dan VIIIH sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket internalisasi karakter, tes pilihan ganda (internalisasi karakter cerdas), lembar observasi, dan rubrik internalisasi karakter. Uji hipotesis menggunakan uji Anakova dengan pretes sebagai kovariat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi Action Learning berperan nyata dalam menginternalisasikan karakter (peduli, cerdas, mandiri, dan tanggung jawab) siswa dalam pembelajaran biologi
Peningkatan Keaktifan Diskusi Siswa dalam Pembelajaran Biologi melalui Penerapan Prinsip Arcs pada Kelas RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional)
Tujuan dari penelitian ini adalah Meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan prinsip Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction ARCS di kelas RSBI sebagai sebuah bentuk inovasi pembelajaran.Penelitian merupakan Classroom Action Research dilakukan di dua lokasi dengan dua inovasi pembelajran berbeda tetapi masing-masing menerapkan prinsip ARCS dalam komponen-komponennya. Kedua lokasi yaitu 1)kelas RSBI SMA Negeri 1 Surakarata melalui penerapan prinsip ARCS dalam pembelajaran aktif tipe cardsort dan 2)kelas RSBI SMA MTA Surakarta dengan penerapan ARCS disertai LKS. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Data berupa hasil observasi, wawancara, angket keaktifan diskusi siswa dan angket performance guru. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan teknik triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip ARCS di kelas RSBI dpat meningkatkan keaktifan diskusi siswa. Besar peningkatan rata-rata 3.19% dari siklus I 73.12% ke siklus II 76.41%
Peer education, gender and the development of critical consciousness : participatory HIV prevention by South African youth
Despite the growing popularity of participatory peer education as an HIV-prevention strategy worldwide, our understandings of the processes underlying its impact on sexual norms are still in their infancy. Starting from the assumption that gender inequalities play a key role in driving the epidemic amongst young people, we outline a framework for conceptualising the processes underlying successful peer education. We draw on the inter-locking concepts of social identity, empowerment (with particular emphasis on Freire's account of critical consciousness) and social capital. Thereafter we provide a critical case study of a schools-based peer education program in a South African township school, drawing on a longitudinal case study of the program, and interviews and focus groups with young people in the township. Our research highlights a number of features of the program itself, as well as the broader context within which it was implemented, which are likely to undermine the development of the critical thinking and empowerment which we argue are key preconditions for program success. In relation to the program itself, these include peer educators' preference for didactic methods and biomedical frameworks, unequal gender dynamics amongst the peer educators, the highly regulated and teacher-driven nature of the school environment and negative learner attitudes to the program. In relation to the broader context of the program, we point to factors such as: limited opportunities for communication about sex outside of the peer educational setting, poor adult role models of sexual relationships, poverty and unemployment, low levels of social capital and poor community facilities. We discuss the implications of our findings for the design of peer educational activities, as well pointing to a number of broader social and community development initiatives that would maximize the likelihood of program success
Penerapan âStrategy Based Student\u27s Requestâ Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 Sman 8 Surakarta Pada Pembelajaran Biologi Tahun Ajaran 2009/2010
Tujuan penelitian yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa sebagai wujud peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPA 3 SMAN 8 Surakarta pada pembelajaran biologi tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subyek penelitian siswa kelas XI IPA 3 SMAN 8 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 37 siswa. Penelitian terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, observasi, dan angket. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Strategy Based Student\u27s request dapat meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran biologi. Persentase rata-rata dari indikator motivasi belajar siswa berdasarkan data lembar observasi pada pra siklus sebesar 46,49%, siklus I sebesar 84,31% dan siklus II sebesar 85,13%. Persentase rata-rata dari indikator aktivitas belajar siswa berdasarkan data lembar observasi pada pra siklus sebesar 30,72%, siklus I sebesar 79,14% dan siklus II sebesar 86,87%. Persentase rata-rata dari indikator motivasi belajar siswa berdasarkan data angket pada pra siklus sebesar 67,45%, siklus I sebesar 80,79% dan siklus II sebesar 80,18%. Persentase rata-rata dari indikator aktivitas belajar siswa berdasarkan data angket pada pra siklus sebesar 67,73%, siklus I sebesar 80,89% dan siklus II sebesar 80,45%. Kata