10 research outputs found
Sistem Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Pembelajaran merupakan kegiatan inti dari keseluruhan proses pendidikan di Perguruan Tinggi. Salah satu indikator mutu pendidikan di Perguruan Tinggi dapat dilihat dari hasil belajar mahasiswa dan kualitas hasil belajar akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajarannya. Dosen merupakan faktor determinan dalatn menentukan tinggi rendahnya kualitas proses pembelajaran. Kualitas proses_pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana dosen dalam menggunakan sistem penyajian bahan, peranan dosen dalam mengelola kegia n pembelajaran, .tingkat partisipasi dan jenis kegiatan belajar yang dihayati mahasiswa se iklim proses pembelajaran.Ada dua pola pembelajaran di Perguruan Tinggi yaitu pola pembelajaran yang berpusat pada lembaga atau dosen, yaitu seorang dosen mengajar mahasiswa dengan bahan ajar yang sudah given sebagaimana yang telah dituangkan dalam Silabus dan Pola Pembelajaran yang di desain dengan pendekatan sistem yaitu dosen mengajar dan mahasiswa. belajar, bertolak dari kebutuhan belajar mahasiswa yang diawali dengan needs assesment. Strategi pembelajaran di Perguruan Tinggi keaktifan berpusat pada mahasiswa dan kemandirian
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal terhadap Kemampuan Menyusun Perancangan Pembelajaran
Tulisan ini mengkaji tentang pengaruh; pertama, strategi pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan menyusun rancangan pembelajaran; dua, kecerdasan interpersonal terhadap kemampuan menyusun rancangan pembelajaran; ketiga, interaksi antara strategi belajar dan kecerdasan interpersonal terhadap kemampuan menyusun rancangan pembelajaran. Kasus kajian ini terjadi pada program studi DII jurusan pendidikan guru Taman Kanak-kanan FKIP Universitas Tirtayasa, semester dua tahun akademik 2006-2007, dengan sample sebanyak 44 orang.Tulisan ini menyajikan bahwa; pertama, kemampuan merancang pembelajaran bagi siswa yang mendapat strategi belajar kooperatif lebih tinggi dari pada siswa yang mendapat strategi belajar ekspositori; kedua, kemampuan merancang pembelajaran bagi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi lebih sesuai dengan strategi pembelajaran kooperatif; ketiga, siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah dalam merancang pembelajaran lebih cocok dengan strategi belajar ekspositori; keempat, ada interaksi antara penggunaan strategi belajar dan kecerdasan interpersonal yang memberikan pengaruh yang berbeda dalam merancang pembelajaran
PROSES DEPROTEINISASI KARET ALAM (DPNR) DARI LATEKS Hevea brasiliensis Muell Arg. DENGAN CARA ENZIMATIK
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar setelah Thailand. Sehubungan dengan produksi karet alam di Indonesia, kultur tanaman Hevea brasiliensis secara ekonomi sangat penting bagi negara tropis penghasil karet. Salah satu peluang dari pemanfaatan lateks H. brasiliensis adalah dengan memproduksi karet densitas rendah yang memiliki kadar protein yang rendah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sponge untuk pipa apung lepas pantai atau sarung tangan, alat kontrasepsi (kondom), dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan karet alam yang memiliki densitas rendah, serta kandungan nitrogen total yang rendah,melalui sentrifugasi dan proses deproteinisasi dengan penambahan enzim protease(papain)dan kombinasi denaturan (β-merkaptoetanol dan SDS) pada fraksi karet dari lateksH. brasilliensis Muell Arg. Klon PR 255. Lateks disentrifugasi pada suhu 0oC dengan kecepatan 4.000 rpm selama 180 menit dan 19.000 rpm selama 60 menit. Lateks akan terpisah menjadi tiga fraksi utama; yaitu fraksi karet (atas), C serum (tengah) dan partikel koloid (bawah). Fraksi karet diperlakukan dengan tiga variasi enzimatik. Enzimatik A, dilakukan penambahan enzim papain. Enzimatik B, dilakukan penambahan enzim papain, deterjen SDS dan β-merkaptoetanol secara bersamaan. Enzimatik C, dilakukan penambahan deterjen SDS dan β-merkaptoetanol terlebih dahulu, setelah diinkubasi selama 24 jam dilakukan penambahan enzim papain. Proses inkubasi dilakukan selama 48 dan 96 jam, pada suhu 37oC. Densitas karet dan kadar nitrogen total dari fraksi karet sebelum dan sesudah proses enzimatik dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal penurunan kadar nitrogen didapat pada kecepatan 19.000 rpm selama 60 menit (waktuinkubasi selama 96 jam) yaitu sebesar 88,26% dengan kadar nitrogen total sebesar 0,05% (menurundarikadar nitrogen awal 0,40%) sertadensitasnyasebesar 0,8086 g/mL (menurun dari densitas awal 0,9287g/mL).Kadar nitrogen total sebelum sentrifugasi sebesar 0,40%, dan setelah sentrifugasi sebesar 0,30%. Densitas karet tanpa sentrifugasi, sesudah sentrifugasi pada kecepatan 4.000 rpm dan sesudah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8986 dan 0,8168 g/mL.Sedangkan untuk kecepatan 19.000 rpm, densitas karet tanpa sentrifugasi, setelah sentrifugasi dan setelah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8890dan 0,8086 g/mL
Pengembangan Modul Digital Berbasis Aplikasi Flipbuilder Materi Dimensi Fisik dan Mental Spiritual untuk Bahan Pelatihan Kader Bina Keluarga Lansia di Provinsi Banten
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul digital berbasis aplikasi flipbuilder pada materi dimensi fisik dan dimensi mental spiritual sebagai bahan pelatihan kader BKL (Bina Keluarga Lansia) di Provinsi Banten. Subyek penelitian ini adalah kader Bina Keluarga Lansia (BKL) di wilayah Kota Serang dan Kabupaten Serang. Penelitian pengembangan ini mengadopsi model pengembangan Alessi dan Trollip, dan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap desain dan tahap pengembangan. Keefektifan modul digital berbasis aplikasi flipbuilder diperoleh melalui uji alpha yang dilakukan terhadap tiga (tiga) ahli yaitu ahli materi, ahli desain, dan ahli media, dan hasilnya dinyatakan efektif dan sangat layak. Kelayakan modul digital berbasis aplikasi flipbuilder berdasarkan hasil beta test terhadap 3 (tiga) kader BKL, dengan skor rata-rata 77% atau dalam kategori layak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modul digital dimensi fisik dan mental kader binaan keluarga senior (BKL) berbasis aplikasi flipbuilder terbukti sangat cocok untuk pembelajaran
Pengembangan E-modul Berorientasi Higher Order Thinking Skills (Hots) pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas VI Sekolah Dasar
Learning resources that do not facilitate students to improve higher-order thinking skills result in the achievement of learning objectives. This is because higher order thinking skills (HOTS) are one of the skills that students must have in current learning. This study aims (1) To describe and analyze the level of ability of students in solving HOTS questions using HOTS oriented e-modules in science for 6th grade, (2) To describe the form or results of a products HOTS oriented modules in sciences for 6th grade, (3) To describe and analyze the feasibility level of using HOTS oriented e-modules in science for 6th grade, (4) To describe and analyze the effectiveness level of using HOTS oriented e-modules in science lessons in grade 6th in improving student learning outcomes. The research type used in this research is research and development (Research and Development) Borg and Gall. The subjects of this study were students of grade VI SD Negeri Kayu Agung for the 2020/2021 academic year. To find out the response of teachers and students to the developed e-module was obtained using a questionnaire method.The results obtained show that (1) The use of e-modules oriented to HOTS in science for 6th grade can improve students abilities in solving HOTS type questions, which is marked by an increase in student learning outcomes scores in the pre test and post test. (2) The form or result of the HOTS oriented e-module product in science lessons for grade 6th is in the form of a link, so that it is easily accessed by students using a device connected to an internet connection. (3) HOTS oriented e-module in science for 6th grade is feasible to be used as teaching material based on the results of the material expert validation test obtaining an average score of 88.33 in the very good category, the results of the media expert validation test obtained a score of 88.00 with a very good category, and the results of the validation test for learning experts obtained an average score of 82.92 in the very good category. (4) HOTS orientation in science for 6th grade is effective for improving student learning outcomes, which is indicated by an increase in the pre-test average score of 65.00 to an average post-test score amounting to 76.33. Meanwhile, the follow-up to this research is to develop other e-modules for learning general subjects in elementary schools
The Use of Teaching Materials on Home Study Applications to Increase Student's Motivation and Learning Outcomes in Solar System Materials Subjects Class VI Sdn Sorongan 1 Kec. Cibaliung
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan bahan ajar Aplikasi Rumah Belajar dalam pembelajaran pada mata pelajaran IPA kelas VI SDN Sorongan 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis bahan ajar Aplikasi Rumah Belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VI SDN Sorongan 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis bahan ajar Aplikasi Rumah Belajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VI SDN Sorongan 1. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dan metode yang digunakan proses penelitian tindakan kelas. Hasil temuan dan pembahasan pada siklus 1 yaitu pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa sejumlah 16,6%. Pada siklus I terjadi peningkatan kembali menjadi 33,3% dengan kata lain terjadi peningkatan sebanyak 16,7% dari kondisi pra siklus ke siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan kembali sejumlah 90% bagi yang tuntas. Pada siklus II pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa sejumlah 13,3%. Pada siklus I terjadi peningkatan kembali menjadi 36,6% dengan kata lain terjadi peningkatan sebanyak 23,3% dari kondisi pra siklus ke siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan kembali sejumlah 93,3% bagi yang tuntas
Penerapan Model Pembelajaran Self Organizing Learning Environment (Sole) terhadap Kemampuan Literasi Guru Paud
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran SOLE terhadap kemampuan literasi guru PAUD di Provinsi Banten. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini yaitu guru PAUD di Provinsi Banten. Teknik pengumpulan data penelitian ini berupa instrument tes. Validitas data menggunakan validitas isi dan konstruk. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran SOLE terhadap kemampuan literasi guru PAUD di Provinsi Banten. Analisis aktivitas guru secara deskriptif memperlihatkan bahwa kelas eksperimen (model pembelajaran SOLE) lebih baik daripada kelas control (model konvensional). Simpulan penelitian ini yaitu model pembelajaran SOLE berpengaruh meningkatkan kemampuan literasi guru PAUD