48 research outputs found

    LANGUAGE FUNCTION USED BY MARIO TEGUH IN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS SHOW

    Get PDF
    Hidayat, Muhammad Hilman. 2013. Language Function Used by Mario Teguhin Mario Teguh Golden Ways show. Study Program of English, Department ofLanguages and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya.Supervisor: Lalu Merdi; Co-supervisor: Istiqomah Wulandari.Keywords: Language functions, Mario Teguh Golden Ways video.Language is very important for human life. People use it forcommunication in delivering idea, feeling, messages, etc. In society, language has some aspects. One of the aspects that can be stated of language is language function. The researcher conducts a research about language functions that are used by Mario Teguh in Mario Teguh Golden Ways show by using Jakobson and Hymes’ theory. This research focuses on two problems: (1) What elements of communication are used in Mario Teguh Golden Ways show (2) What language functions are used by Mario Teguh.This research uses qualitative approach in document analysis to describe the language functions used by Mario Teguh in Mario Teguh Golden Ways show. The data are transcribed utterances produced by Mario Teguh taken from Mario Teguh Golden Ways entitled Mengatasi Rasa Takut Gagal video which is uploaded on Youtube website.This research reveals that all seven elements of communication are found in Mario Teguh Golden Ways show entitled Mengatasi Rasa Takut Gagal namelyaddresser, addressee, channel, message form, topic, code, and setting. This study also reveals six out of seven language functions used by Mario Teguh. They are emotive function, directive function, phatic function, poetic function, referential function and metalinguistic function. Referential function is the most used by Mario Teguh. He needs to use this function because motivation requires a lot of information to be informed to the audience during the speech. Furthermore, this research shows that there is a combination among the language functions. It means, one utterance does not only bring one function but also two or three functions at once. In short, elements of communication and language function should be seen from the context in a certain condition and situation.The researcher hopes that this research can contribute a better and deeperunderstanding about language function. He suggests the next researchersespecially English Department students conduct the research with differentobjects and theories of language function since this research did not cover allaspects of language function

    PERANCANGAN STAND MONITOR DENGAN SISTEM SEPIKER TERINTEGRASI

    Get PDF
    Pekerja yang bekerja dari rumah (WFH) maupun di kantor seringkali menghabiskan waktu 6 hingga 8 jam per hari di depan komputer. Dalam situasi ini, mereka menghadapi risiko cedera kerja dan kelelahan yang dapat diatasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kenyamanan ini adalah penggunaan musik sebagai media pendukung aktivitas sehari-hari. Stand monitor adalah salah satu investasi penting yang dapat membantu dalam menciptakan posisi kerja yang lebih ergonomis. Namun, banyak pengguna komputer memiliki kebiasaan menempatkan sepiker di sisi kanan dan kiri layar monitor mereka, yang sering kali mengurangi kepraktisan dan ruang kerja yang tersedia pada meja. Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk merancang stand monitor dengan sistem sepiker terintegrasi. Desain ini tidak hanya memberikan solusi ruang yang lebih efisien, tetapi juga menciptakan pengalaman kerja yang lebih nyaman dan terpadu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian pekerja yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer. Produk ini dirancang dengan estetika minimalis dan fungsi praktis untuk meningkatkan kenyamanan dan ergonomi ruang kerja. Stand monitor ini dibuat dari bahan kayu lapis dengan finishing decosheet, serta dilengkapi dengan sistem sepiker terintegrasi. Dengan desain inovatif ini, diharapkan produk dapat bersaing di pasar yang masih minim akan produk sejenis, sekaligus menawarkan nilai tambah yang signifikan bagi penggunanya

    RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK ANORGANIK

    Get PDF
    Tomatoes are one of the horticultural products that are widely used for household consumption and industrial raw materials. Organic cultivation of plants by utilizing natural materials such as the application of biofertilizers or biological fertilizers is an alternative that can be applied, because in addition to helping restore soil fertility. This study aims to determine the growth response of three varieties of organically cultivated tomato due to the application of biofertilizer and to determine the substitution of organic fertilizer in culture. The design used in this study was a Randomized Block Design (RAK). The treatments were arranged in a factorial manner with four replications. The first factor was 3 cauliflower cultivars consisting of Shinta, Jalu, and Karunia. The second factor is 100% chemical fertilizer (P0), 75% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P1), 50% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P2), 25% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P3), and 100% POC with a concentration of 25% (P4), so there were 15 treatments with 3 replications. The data obtained were analyzed using the F test, if it was real, it was continued with the Least Significant Difference (BNT) test at the 5% level. Data analysis using STAR software. The results of this study indicate that the application of organic fertilizer has an effect on plant height and number of leaves.  IntisariTomat merupakan salah produk hortikultura yang bayak dimnafaatkan baik konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri. Budidaya tanaman secara organik dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti aplikasi biofertilizer atau pupuk hayati merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan, karena selain dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tiga vaerietas tomat yang dibudidayakan secara organik akibat aplikasi biofertilizer dan mengetahui subtitusi pupuk organic dalam budaiay. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan disusun secara faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama yaitu 3 kultivar bunga kol yang terdiri dari Shinta, Jalu, dan Karunia. Faktor kedua yaitu yaitu 100% pupuk kimia (P0), 75% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P1), 50% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P2), 25% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P3), dan 100% POC konsentrasi 25% (P4), sehingga terdapat 15 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, jika nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Analisis data dengan menggunakan software STATISTIX. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun serta penggunaan pupuk organik belum mampu untuk menggantikan pupuk anorganik

    Pengaruh Kesadaran Merek dan Persepsi Kualitas Internet Telkomsel Flash terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Menggunakan Analisis Jalur (Survei Pada Komunitas Game Online di Kota Bandung)

    Get PDF
    Pesatnya perkembangan teknologi layanan internet yang mengakibatkan persaingan antara Internet Service Provider (ISP) semakin ketat sehingga mendorong PT. Telkomsel untuk terus meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan produknya yaitu Telkomsel Flash dengan tujuan untuk memaksimalkan kebutuhan pelanggannya. Peningkatan jumlah pelanggan layanan data dari Telkomsel Flash mencerminkan bahwa terjadi pertumbuhan peningkatan jumlah pangsa pasar yang diraih Telkomsel sehingga berdampak pada nilai dari merek Telkomsel itu sendiri. Hal ini tidak berbanding lurus pada penghargaan yang diraih Telkomsel Flash dimana terjadi penurunan Top Brand Index berdasarkan penelitian yang dilakukan di kota – kota besar di Indonesia antara tahun 2011 dengan tahun 2012. Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian mengenai kesadaran merek, dan persepsi kualitas serta pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan dimana sampel yang akan di jadikan penelitian adalah responden Kota Bandung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif dengan mengikutsertakan 100 responden sebagai objek penelitian. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kesadaran merek dan persepsi kualitas terhadap loyalitas pelanggan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Variabel yang diteliti adalah kesadaran merek dan persepsi kualitas sebagai variabel independen dan loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa : (i) kesadaran merek dan persepsi kualitas berada pada posisi 71.62% dan 70.06% secara berturut-turut, (ii) loyalitas pelanggan berada pada posisi 65.95%, (iii) kesadaran merek dan persepsi kualitas secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dimana nilai F hitung ? F tabel yaitu 146.798 ? 3.090. Kesadaran merek dan persepsi kualitas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan pengaruh terbesar diperoleh dari variabel persepsi merek dengan nilai T hitung sebesar 7.392. Secara langsung dan tidak langsung, variabel persepsi merek memiliki pengaruh lebih besar terhadap loyalitas pelanggan dibandingkan variabel lainnya sebesar 49.32%, serta hasil dari perhitungan koefisien jalur bahwa pengaruh kesadaran merek dan persepsi kualitas terhadap loyalitas pelanggan sebesar 75.32%. Berdasarkan analisis dan pembahasan terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan, seperti meningkatkan kualitas jaringan khususnya pada layanan data serta menjamin kestabilan koneksi sinyal yang merupakan akar dari permasalahan koneksi jaringan layanan akses internet (data). Kata Kunci : Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Pelangga

    UPAYA MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI GOTONG ROYONG DALAM KEHDUPAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

    Get PDF
    Gotong royong merupakan bentuk kerja secara komunal dan merupakan warisan masa lampau yang dimiliki bangsa indonesia. gotong royong pada masa sekarang tidak hanya menyangkut kekayaan sosial budaya saja. Akan tetapi keberadaanya sebagai strategi hidup dan modal sosial dalam mengahadapi masalah-masalah yang menyangkut kehidupan kebangsaan, seperti intervensi bangsa asing, kekurangan atas pemenuhan kebutuhan ekonomi, dan bencana alam. akan tetapi keberadaan gotong royong terancam oleh kapitalisme global sebagai jiwa daripada modernisasi Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran bagaiamana masyarakat mempertahankan gotong royong tersebut ditengah ancaman modernisasi. Penelitian ini dilakukan di wilayah desa di Kecamatan Banjaran. Pendekatan penelitan ini adalah pendektan penelitian kualitatif dengan metode peneltian verivikatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, obserbvasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai gotong royong mengalami beberapa pergeseran yang diakibatkan oleh pengaruh modernisme yang membawa nilai-nilai baru, seperti nilai-nilai individu dan matrealistis. Upaya yang telah dilakukan dalam mempertahankan nilai-nilai gotong royong adalah membuat jadwal rutinan dalam mengurus air untuk kelancaran pertanian. hal ini bertujuan untuk memelihara nilai-nilai bersama, tanggung jawab dan sukarela dalam memaknai Sumber daya alam yang ada di lingkungan desa. Kokolot menggunakan waktu waktu tertentu seperti shalat jumat dan ba’da shalat lainnya serta forum tertentu untuk bermusyawarah dan mensosialisasikan gotong royong. hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan masyarakat dalam menangani masalah-masalah di desa, salah seorang warga dan masalah lainnya. hal ini bertujuan pula dalam memelihara nlai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai empati, simpati dalam kehidupan mayarakat desa. selain itu tiap-tiap orang tua mengajak anak-anankya dalam aktivitas gotong royong sebagai bentuk pembelajaaran. Pemerintah melakukan upaya-upaya seperti memberikan stimulus dan sumbangan berupa makanan dan minuman dalam setiap aktivitas gotong royong. -------- In this developing capitalism era in the midst of society , Gotong Royong as a strategy of life and basic social to facing the problems that yield by capitalism itself . The purpose of this research is to aim at get to describing people’s effort in maintaining Gotong Royong as a genuine awareness of their original culture. This research was conducted in village under Banjaran district in Majalengka regency. Verficative model is used in this qualitative research. The result of this research shows the values of Gotong Royong have occurred for several alteration that caused by the influence of modernism which have took along by individual’s values and matrealistic. The implementations on defend Gotong Royong such as make a routine schedule to maintaining the original resources communally, enclosing children in gotong royong as the shape of learning. The government’s efforts in this terms in commiting stimulus and moral’s contribution inspite of material in gotong royong’s activities. The aim purposed in maintaining the values of humanity , togetherness and responsibility in social life

    Feedback challenges and strategies in EFL classroom: Insights from non-formal education institution

    Get PDF
    Feedback has a crucial position in supporting the success of teaching and learning processes in English as Foreign Language (EFL) classroom setting. In addition, research in this essential topic should be conducted continuously. Most research on topic have been done at schools or even universities. Only few studies concentrate in non- formal education institution such as English courses. Therefore, it is reasonable to conduct this study. Employing qualitative research, this study invited eight English teachers at non-formal education institution. The study used interview as the instrument to collect data and thematic content analysis to analyze the data. The findings displayed that the participants faced challenges and having strategies in providing feedback for students. The result revealed that teachers find challenges like inappropriate response from the students and insufficient time to make it happen fully. Then, the strategies implemented to fulfill these challenges are sharing appreciation towards students’ work at the beginning, making a clear follow-up session as well as having a clear information to students, and creating a direct comment to students’ work and also adding some notes. This study will contribute more not only for non-formal education institution but also for formal education in general. Furthermore, other aspects, such as teaching approach as well as the method used may be considered as important to adjust with these findings

    Transfer Teknologi Okulasi Durian Di Kelompok Tani Harapan Baru I Kelurahan Batu Putuk Bandar Lampung

    Full text link
    Technology transfer about durian grafting in Harapan Baru I farmers Group, Batu Putuk village, Bandar Lampung city has been done . This activity aims to improve ( 1 ) knowledge of members of Harapan Baru I Farmers Group about characteristics durian superior. ( 2 ) knowledge of members of Harapan Baru I Farmers Group in durian grafting techniques . ( 3 ) skills of members of Harapan Baru I Farmers Group in durian grafting techniques. The method used is counseling, demonstration and practice . Evaluation used is initial evaluation , final evaluation , and evaluation success durian grafting. Results of activity showed that ( 1 ) knowledge of members of Harapan Baru I Farmers Group in characteristics durian superior reached 87.06 % . (2) knowledge of members of Harapan Baru I Farmers Group in durian grafting technique reached 87.06 % . (3) Skills of members of Harapan Baru I Farmers Group in durian grafting techniques increased from 10 % to 60 %

    EVALUATION OF A TEST MEASURING MATHEMATICAL MODELLING COMPETENCY FOR INDONESIAN COLLEGE STUDENTS

    Get PDF
    Background and Purpose: Mathematical modelling competency is one of the vital characteristics in mathematics education. Educational researchers have updated the benefit of modelling as key factor to the study of complexity and modern science. Since many scholars frequently adopt instrument from one cultural background to another, they also offer proof on the issue of validity and reliability. The present paper aimed at validating a mathematical modelling test for secondary prospective mathematics teachers.   Methodology: We utilized a survey approach to examine the factor structure of mathematical modelling test for 202 secondary prospective mathematics teachers, selected by cluster random sampling. Mathematical modeling test was adapted to measure the desired constructs. More importantly, we used exploratory factor analysis (EFA), confirmatory factor analysis (CFA) using AMOS 18 and Rasch measurement model with Winstep version 3.73 to analyze the data.   Findings: The EFA and CFA technique verified that a mathematical modelling test was acceptable for Indonesian prospective mathematics teachers. In addition, Rasch analysis also confirmed that all items fit the criteria well and implied that all items are valid in measuring student mathematical modelling competency. This finding concludes that the mathematical modelling test of Indonesian prospective mathematics teachers have an eight-dimension structure.    Contributions: This present research contributes towards psychometric measure on the reliability and validity of a mathematical modelling test in mathematics education programs.   Keywords: Confirmatory factor analysis, mathematical modelling competency, Rasch measurement model.   Cite as: Hidayat, R., Qudratuddarsi, H., Mazlan, N. H., & Mohd Zeki, M. Z. (2021). Evaluation of a test measuring mathematical modelling competency for Indonesian college students.  Journal of Nusantara Studies, 6(2), 133-155. http://dx.doi.org/10.24200/jonus.vol6iss2pp133-15

    SOSIALISASI LAIK FUNGSI RUMAH TINGGAL SEDERHANA DI DESA SUNGAIBUNTU KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG

    Get PDF
    Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi dengan pasti dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, mengantisipasi bencana alam menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Salah satu bencana yang mengancam adalah gempa bumi. Hasil penelitian banyak yang menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifikasi rumah tinggal tahan terhadap gempa masihlah minim. Sehingga diperlukan upaya untuk memberikan edukasi berupa sosialisasi laik fungsi bangunan rumah tinggal sederhana yang mengacu pada PerMen PUPR Nomor 27/PRT/M/2018 (1). Kegiatan sosialisasi ini masih menjadi bagian dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kekurangan-kekurangan apa saja yang terjadi pada bangunan rumah tinggal di lokasi desa Sungaibuntu sehingga fokus pembahasan sosialisasi akan lebih terarah pada bagian tersebut disamping tetap menyampaikan aspek lainnya. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini maka pengetahuan masyarakat akan bangunan rumah tinggal sederhana yang tahan gempa akan meningkat sehingga meminimalisisr potensi kerusakan rumah apabila terjadi gempa bumi. Hal tersebut tentu saja berdampak positif baik bagi keselamatan para warga desa Sungaibuntu maupun dari aspek ekonomi akibat minimnya kerusakan yang terjadi pada rumah tinggal sehingga biaya perbaikan akan seminimal mungkin. Bentuk kegiatan berupa sosialisasi dengan pemaparan dari pihak terkait baik dari pemerintahan yang diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karawang serta dari Kalangan Akademisi. Selain pemaparan akan dibuat maket berbentuk rumah tinggal sederhana yang menampilkan bagian-bagian rumah seperti pondasi, kolom, tulangan, dinding dan lainnya agar masyarakat lebih dapat membayangkan tekait rumah tinggal tahan gemp

    Desentralisasi dan Kepemimpinan Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Lembaga Pendidikan

    Get PDF
    This research focuses on the problem of how the form of Education Management in the frame of decentralization and educational leadership in improving the quality of educational institutions. This study uses qualitative methods that are literature studies, using descriptive analysis, with data collection techniques through books, journals and research-related. The results showed that the globalization process requires the millennial generation of the nation to respond to the development of Education. The enactment of the decentralization policy has an impact on the management of education in Indonesia, especially in areas that have received authority in the management of education, and the enactment of educational autonomy gives flexibility to heads of educational institutions to manage the institutions they lead into a quality institution (quality) which includes school program planning and Evaluation Management, curriculum management, teaching and learning process management, facilities/infrastructure management, financial management, student Service Management, School relationship management with the community, as well as school climate Management in accordance with the mandate in the National Education System Law. Improving the quality of educational institutions required educational leadership that has an orientation on quality. Principal leadership will be effective if supported by strong organizational culture conditions. Leadership can provide orientation to the formation of a strong organizational culture (Strong Cultural) it aims to achieve the goals of the school, namely improving the quality of education in educational institution
    corecore