34,197 research outputs found
Reducing Fluid Type Uncertainty with Well Test Analysis
Imperial Users onl
PESANTREN: ANTARA MISI MENCETAK ULAMA DAN TARIKAN MODERNISASI
Dalam proses pembelajaran di pesantren, ilmu-ilmu keislaman menjadi prioritas utama, hal ini nampak dari kurikulum yang berlaku di mana karya-karya keislaman yang ditulis oleh ulama di masa klasik Islam (istilah pesantrin “Kitab Kuning) menjadi bahan kajian pokok para santri yang belajar di pesantren. Menghadapi era globalisasi dan informasi, pesantren dalam kapasitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki akar tradisi yang kuat di masyarakat menarik untuk kita cermati kembali. Pesantren yang merupakan “Bapak” dari pendidikan islam di indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuha zaman
PEMILIHAN SUPPLIER BUAH MANGGA DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: UD Mangga Sultan)
Mangga Sultan merupakan salah satu usaha kecil menengah yang bergerak di bidang perdagangan Mangga. Sebagai usaha kecil dan menengah Mangga yang mendistribusikan Mangga di sejumlah UKM Mangga di beberapa pasar kota Gresik. Berkaitan dengan hal tersebut, sektor usaha kecil dan menengah juga dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas produk yang harus didukung dengan memperoleh bahan baku dari pemasok yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria dan sub kriteria dalam proses pemilihan supplier Mangga UD. Mangga Jaya Group dan cari tahu pemasok mana yang memiliki kinerja terbaik dan efektif dalam menyediakan pasokan Mangga
Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan metode menganalisis pengambilan keputusan secara tepat dan efektif dengan permasalahan yang disusun dengan Hierarchy sehingga permasalahan yang kompleks menjadi sederhana. AHP digunakan untuk pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah atau masalah dalam perencanaan, pemilihan alternatif, pembuatan prioritas, pemilihan konsep, pengalokasian sumber daya, pemilihan kebutuhan, peramalan, perencanaan, pengukuran kinerja, pengoptimalan, dan penyelesaian hasil.
Metode AHP (analytical hierarki process) menghasilkan kriteria Price, 42,7%, Quality 27,1%, Services 6,4%, Delivery Accuracy 13,6% dan capacity 10,3%. Pada penelitian ini terdapat 6 alternatif pemasok yang dapat dipilih dan pemilihan pemasok terbaik dari hasil analisis yaitu petani Mangga Bali Tabanan yang memiliki kinerja terbaik
USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI TAS PINGGANG UNTUK MEMINIMALKAN KECACATAN PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA
CV Sejahtera menjual produknya dari ritel ke ritel dan menjual produknya dari pemesanan konsumen serta melalui sosial media. Bertambahnya permintaan maka penyebarannya mulai merambah ke kota lain seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan kota sekitar laninnya. Dalam hal ini memilih Tas Ransel untuk dilakukan adalah dikarenakan Produk Tas Ransel paling sering di produksi dan dicari konsumen serta memiliki kecacaatan yang cukup banyak. Pengendalian kualitas yang dilakukan pada CV Sejahtera belum baik yang terbukti dengan adanya produk cacat di batas toleransi dan belum mampu mengidentifikasikan faktor kecacatan dan penyebab kecacatan secara ideal. Kondisi saat ini CV Sejahtera belum melakukan tindakan apapun berkaitan dengan usaha meningkatkan kualitas produk. Dengan penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk mengambil konsep mengenai pengendalian kualitas dengan menggunakan metode Six Sigma. Untuk memahami strategi pengendalian kualitas bagi CV Sejahtera yaitu menurunkan jumlah kecacatan yang terjadi, maka dicoba untuk mengadopsi metode Six Sigma dalam menganalisis dan memperbaiki pengendalian kualitas. Dari hasil penelitian diketahui data hasil produksi CV Sejahterapada bulan Januari – Juni 2018 didapat nilai DPMO (Defect per Million opportunity) dan nilai Sigma Untuk perhitungan DPMO data jenis Atribut yaitu dalam 1.000.000 pcs terdapat 688Defect Atribut yang bisa dihasilkan dan diperoleh nilai Sigma sebesar 3,7
POLITIK EKONOMI DAN KEMISKINAN (STUDI KOMPARATIF POLITIK EKONOMI KAPITALIS, SOSIALIS, DAN ISLAM)
Poverty is a condition when the inability to fulfill basic needs such as clothing, food, shelter, education, health, security. Poverty is a classic problem that is increasing day by day. Even though the news conveyed has decreased in average (aggregate), in fact poverty has always increased. A fundamental solution is needed in overcoming the problem of poverty, because the existing poverty condition is the background for the birth of other social problems, such as crime, violence, and even committing kufr (apostasy). The application of the Capitalist-Liberal Political System and Socialism-Communist has proved to be a failure in solving the problem ofpoverty. Even from the application of this system, it creates structural poverty in the community. A different reality from the application of the Islamic Political Economy system, in which the State guarantees the fulfillment of the basic needs of each person as a whole, as well as the possibility of himself fulfilling his secondary and tertiary needs, according to the level of ability as an individual who lives in a society that has a lifestyle ( life style). Guarantee the fulfillment of primary needs (clothing, food, shelter, education, health, and security) is carried out through various mechanisms, either directly or indirectly. So, by implementing it will minimize the poverty rate, and also allow the poverty rate to be zero percent. It has been historically proventhat at the time of the Caliph Umar Ibn Abdul Aziz radhiallahu 'anhu, state officials had difficulty finding the poor / poor in distributing zakah assets
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN CHLORINATION PLANT DENGAN METODE FMEA DAN FTA
Chlorination Plant adalah suatu alat yang dapat mengelektrolisa air laut dan menghasilkan Sodium Hypochlorite (NaOCl). NaOCl selanjutnya diinjeksikan ke intake air pendingin condenser, untuk melumpuhkan mikroorganisme laut agar tidak bersarang dan merusak peralatan. Dari data riwayat kerusakan di PT. PJB UP Gresik, ada 180 gangguan selama tahun 2001 – 2018 yang mengakibatkan Chlorination Plant gagal beroperasi. Untuk mencari penyebab dasar dari kegagalan yang dominan, akan dikaji lebih lanjut dengan metode Failure Mode and Effect Analysis dilanjutkan metode Fault Tree Analysis kemudian diberikan usulan pencegahan untuk meminimalkan terjadinya kegagalan pada Chlorination Plant. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Rectifier SCR Resistansi Rendah, Cell Chlorine Bocor dan Sea Water Supply Strainer Buntu adalah penyebab kegagalan yang paling dominan. Untuk menurunkan resiko kegagalan, selanjutnya disarankan untuk mereview standart job prediktif maintenance pada peralatan tersebut, sedangkan kegagalan yang diakibatkan karena umur diusulkan untuk memetakan remaining useful life peralatan
OPTIMASI PARAMETER PROSES ANODISASI ALUMINIUM 6061 UNTUK KOMPONEN OTOMOTIF
Paduan Aluminium banyak digunakan untuk berbagai tujuan karena senyawanya yang menarik dengan kekuatan khusus yang sangat baik, mudah dibentuk, metode pembuatan yang bagus, konduktivitas listrik yang tinggi dan ketersediaan dalam berbagai aplikasi, terutama untuk keperluan komponen otomotif. Aluminium 6061 dipelajari dalam penelitian ini karena merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk aplikasi komponene otomotif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anodisasi. Tujuannya adalah untuk membangun lapisan oksida pada permukaan lembaran paduan Aluminium 6061, dan juga menganalisis struktur mikro dan sifat mekanik lapisan yang diendapkan. Pelapisan lapisan oksida dilihat dengan melakukan karakterisasi permukaan. Peningkatan kekerasan permukaan dengan uji kekerasan mikro dari 35,3 HV menjadi 65,8 HV. Uji adhesi untuk mengetahui kekuatan rekat dicapai dengan beban kegagalan sekitar 2023,9 mN. Sifat mekanik untuk kekerasan permukaan dan kekuatan rekat aluminium oksida yang dilapisi lembaran Aluminium 6061 meningka
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE INTENSITY AND INTERESTS OF SCHOOL FACILITIES WIFI UTILIZATION WITH ICT SUBJECTS LEARNING PERFORMANCE ON STUDENTS OF 1st STATE HIGH SCHOOL (SMAN 1) JETIS BANTUL ON ACADEMIC YEAR OF 2011/2012
This study was conducted to determine the relationship of the intensity on
school wifi utilization on learning performance, the relationship between interest
on school wifi utilization with learning performance and the relationship between
the intensity and interest on the wifi school facilities utilization on learning
performance.
This study was a corelational research and using quantitative research
methodology. The population were the X, XI, and XII class in the Academic Year
of 2011/2012 in SMA N 1 Jetis Bantul totaling of 576 students, divided into 18
classes, which were than sampled of 93 students according to Suharsimi Arikunto
and using purposive sampling technique. The test instrument was conducted on 30
respondents in the study population beyond the sample. Methods for collecting
data were using questionnaires and documentation. Questionnaire method was
using to collect the variable data for interests on wifi school facilities utilization.
While the documentation a method was using to collect the variable data for
intensity on wifi school utilization and the value of students’ learning
performance data. The techniques of data analysis was product moment
correlation and multiple regression analysis. The criteria for rejection and
acceptance of hypothesis test was using a significance level of 5%.
The results showed that there was a positive and significant relationship
between the intensity of wifi school facilities utilization with students’ learning
performance on ICT subjects, it mean that the higher intensity on wifi school
facilities utilization, the higher students’ learning performance. There was a
positive and significant relationship between the interest of wifi school facilities
utilization with the students’ learning performance on ICT subjects, it mean that
the higher interest of wifi school facilities utilization, the higher students’ learning
performance. There was a positive and significant relationship between the
intensity and interest of wifi school facilities utilization with the students’ learning
performance on ICT subjects. It could be seen from the determinant coefficient of
R2 for 0327. This might imply that the intensity and interest in the use of wifi
facilities contribute to the students’ success on ICT subjects of 32% while the
remaining was explained by other factors.
Keywords: The intensity of wifi school facilities utilization, the interest of wifi
school facilities utilization and the learning performance of ICT subject
- …