41 research outputs found
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SELF CARE MANAGEMENT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDRALAYA
Hipertensi merupakan penyakit heterogeneous group of disease yang bisa diderita oleh berbagai usia, terutama yang paling rentan adalah usia lanjut. Hipertensi harus diterapi dengan baik karena menimbulkan berbagai macam komplikasi. Rendahnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi berpotensi meningkatkan komplikasi penyakit jantung. Pengetahuan dan self care management pasien tentang hipertensi dibutuhkan dalam mencapai kepatuhan yang lebih tinggi sehingga komplikasi tidak terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan self care management dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderita hipertensi Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cross sectional design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di Puskemas Indralaya. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan total sampling yang berjumlah sama dengan populasi yaitu 68 responden. Instrumen berupa kuesioner tentang pengetahuan, self care management dan kepatuhan minum obat. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada responden dengan p-value= 0,435 (α > 0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara self-care management dengan kepatuhan minum obat pada responden. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada responden dan terdapat hubungan yang signifikan antara self-care management dengan kepatuhan minum obat pada responden.Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan minum obat, Pengetahuan, Self-care managemen
SENSITIVITAS KAKI PENDERITA DIABETES MELITUS ANTARA DUA PERLAKUAN
Tujuan: Penyakit diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya meningkat terutama di zaman kemajuan sekarang ini dan dapat menimbulkan komplikasi pada penderitanya berupa kecacatan bahkan sampai kepada kematian. Komplikasi yang sering terjadi akibat penyakit DM adalah ulkus diabetikum yang dapat berubah menjadi gangren. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes berupa luka melalui dermis dan dapat berubah menjadi gangren yang dapat terjadi akibat meningkatnya kadar glukosa darah. Ulkus diabetikum dapat di antisipasi dengan melakukan pengukuran nilai sensitivitas kaki penderita DM secara terus menerus.Terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sensitivitas kaki penderita DM yaitu gerakan senam kaki diabetes dan progressive muscle relaxation. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai sensitivitas kaki penderita diabetes melitus setelah dilakukan berbagai terapi komplementer dilakukan di wilayah kerja puskesmas pembina dengan jumlah sampel 30 orang. Uji statistik dalam penelitian ini adalah uji t berpasangan dan anova one way dengan P-Value < 0,05. Hasil: Hasil penelitian ini adalah adanya perubahan nilasi sensitivitas kaki setelah di lakukan berbagai terapi dan terapi senam kaki diabetik dapat meningkatkan nilai sensitivitas kaki dengan nilai terbesar.Simpulan: Diharapkan terapi kompelementer ini dapat dilakukan di puskesmas pembina serta menjadi intervensi keperawatan. Kata kunci: terapi komplementer, diabetes melitus, sensitivitas kak
HUBUNGAN KEBUTUHAN, HARAPAN, MINAT DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI DALAM MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN PADA SISWA SMA
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia semakin tinggi, untuk mengurangi risiko tertular/menularkan Covid19 maka harus mematuhi protokol kesehatan. Untuk bisa mematuhi protokol kesehatan sangat diperlukan motivasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebutuhan, harapan, minat dan dukungan sosial dengan motivasi dalam mematuhi protokol kesehatan pada siswa SMA N 1 Kikim Selatan. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X, XI dan XII SMA N 1 Kikim Selatan. Pengambilan sampel dengan cara probability sampling menggunakan teknik cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil analisis data dengan menggunakan uji chi square didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan motivasi dalam mematuhi protokol kesehatan adalah variabel kebutuhan (p-value 0,000), harapan (p-value 0,000), minat (p-value 0,000), dan dukungan sosial (p-value 0,000). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perawat komunitas yang ada di unit kesehatan sekolah, terutama di SMA N 1 Kikim Selatan untuk meningkatkan motivasi para siswa untuk mematuhi protokol Kesehatan dengan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan harapan dan minat para siswa, memfasilitasi masker dan hand sanitizer di sekolah untuk memenuhi kebutuhan para siswa dan kepada para guru untuk selalu mengingatkan siswa serta menerbitkan peraturan sebagai bentuk dukungan sosial terhadap siswa dalam menjalankan protokol kesehatan.Kata Kunci: Kebutuhan, Harapan, Minat, Dukungan Sosial, Motivasi, Protokol Kesehatan, Covid-1
MODEL PENGEMBANGAN INTERVENSI ANTI-BULLYING GAME PADA REMAJA KORBAN BULLYING
Bullying merupakan fenomena yang semakin mengkhawatirkan, khususnya di bidang pendidikan. Beberapa penelitian menemukan bahwa individu yang menjadi korban bullying memiliki dampak psikologis seperti depresi, pasif, rasa malu yang berlebihan, mengalami trauma dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Banyaknya dampak psikologis bullying yang muncul pada remaja membuat peneliti tertarik untuk mengembangkan model intervensi game anti bullying pada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model intervensi game anti-bullying bagi korban bullying. Desain penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam 6 tahap yaitu konsep, desain, pengumpulan material, manufaktur, pengujian dan distribusi. Penelitian ini menghasilkan model intervensi game anti bullying untuk remaja berupa produk game edukasi yang terdiri dari game board dan flashcard. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan secara bertahap dapat mengurangi dampak perilaku bullying pada remaja di sekolah.Kata kunci: Intervensi, Bullying, Game, Remaj
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIK PADA LANSIA
Gangguan keseimbangan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan oleh kemunduran atau perubahan morfologis pada otot yang menyebabkan terjadinya penurunan fungsi dan kekuatan otot pada lansia sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan berjalan atau keseimbangan dinamik. Balance exercise merupakan latihan khusus yang ditujukan untuk membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh balance exercise terhadap keseimbangan dinamik pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah Pra experimental dengan rancangan One group pretest and posttest design. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling melalui purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Analisa data yang digunakan adalah uji statistik non parametrik menggunakan marginal homogeneity. Hasil menunjukan p value 0,001 yang berarti ada pengaruhbalance exercise terhadap keseimbangan dinamik. Lansia diharapkan menerapkan balance exercise dalam mengatasi dan mencegah gangguan keseimbangan dinamik sebanyak 3 kali seminggu secara rutin.Kata kunci: Balance exercise, keseimbangan dinamik, lansia
PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG
Peningkatan kadar kolesterol akan menyebabkan berbagai penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) seperti, stroke, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis, diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Senam ergonomis dapat mencegah berbagai macam penyakit salah satunya penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol,
PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS HIDUP PADALANSIA AWAL PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGIKUTI KEGIATAN PROLANIS
Tujuan : Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh masyarakatterutama pada lansia dan dapat menurunkan kualitas hidup. Pada penderita DM tipe 2 kualitas hidup yang rendah dapat memperburuk kondisi penyakitnya. Oleh karena itu, kualitas hidup yang baik bagi penderita DM tipe 2 sangat dibutuhkan untuk mengelola penyakit dan menjaga kesehatannya sehingga mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Upaya yang dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal melaluiProgram Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Salah satu kegiatan prolanis yang dilakukan adalah latihan fisik dengan senam diabetes. Selain senam diabetes, latihan fisik yang dianjurkan untuk DM tipe 2adalah latihan yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikuti kegiatan prolanis. Metode : Metode yang digunakan adalah Pre Experimental Design dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sampel sebanyak 16 responden. Hasil : Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan p value = 0.000 (p value ≤ 0,05), yang artinya ada pengaruh latihan yoga terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikutikegiatan prolanis. Hasil penelitian menunjukkan dari 16 responden yang memiliki kualitas hidup buruk sebelum dilakukan latihan yoga mengalami perubahan kualitas hidup baik sebanyak 13 responden (81,3%)setelah dilakukan latihan yoga. Simpulan : Simpulan, latihan yoga memiliki pengaruh besar terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikuti kegiatan Prolanis. Kata kunci : DM Tipe 2, Kualitas Hidup, Lansia Awal, Latihan Yoga, Prolani
Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya
Minuman olahan dapat terkontaminasi bakteri patogen, sehingga memerlukan standar untuk menjamin kelayakan konsumsi. Minuman yang terkontaminasi oleh bakteri patogen seperti Coliform sangat berbahaya bagi kesehatan. Kelayakan konsumsi minuman olahan dapat ditentukan salah satunya berdasarkan kualitas mikrobiologi berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fecal dan jumlah koloni Escherichia coli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform pada minuman olahan di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Pahandut Palangka Raya dan untuk mengetahui kelayakan konsumsi minuman olahan berdasarkan Nilai MPN Coliform di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, variable bebas yaitu minuman olahan dan variable terikat yaitu uji kualitas mikrobiologi. Dengan menggunakan tiga kali pengulangan. Teknik analisis data menggunakan metode MPN (Most Probable Number) Coliform dan selanjutnya dibandingkan dengan nilai standar yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi STAIN Palangkaraya menunjukkan hasil bahwa terdapat cemaran bakteri Coliform, Coliformfecaldan bakteri Escherichiacoli pada minuman olahan yang dijual di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya dengan Nilai MPN Coliform sebanyak 13661,8 sel/100ml sampel, sedangkan nilai MPN Coliform fecal sebanyak 12317,8 sel/100ml sampel danJumlah koloni Eschecheria coli sebanyak 60,8 sel/100ml sampel, sehingga Kualitas mikrobiologi minuman olahan ditinjau dari Nilai MPN Coliform tidak layak untuk dikonsumsi, karena sudah melebihi batas maksimum cemaran Coliform yang ditetapkan oleh Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009yaitu<3 sel/100 ml sampel.
English
Pathogens bacteria contaminate artificial beverage that leads to the need of consumption appropriateness. Beverages contaminated by pathogen bacteria such as coliform are very dangerous for human health. One of the ways in determining consumption appropriateness is through microbiological quality test, particularly based on the value of MPN coliform, the value of MPN coliform fecal and the amount of Escherichia coli colony.
The study aims at examining the level of polluting power of bacteria based on MPN coliform value method of artificial beverages identified at general and islamic elementary schools environment pahandut regency of palangkaraya. It is an exploratory descriptive study with artificial beverage as the independent variable and microbiological quality test as the dependent variable with three times testing. The technique in analyzing data is using MPN (Most Probable Number) coliform then to compare with standard determined by the Head of Food and Medicine Control Institution or Badan POM (PengawasObatdanMakanan) number HK.00.06.1.52.4011 in 2009.
The result of the data analysisconducted at microbiological laboratory at State Islamic College of Palangkaraya show there are existence of coliform bacteria, coliform fecal bacteria and Escherichia coli bacteria pollutants in artificial beverages sold around public and Islamic elementary schools in Pahandut regency of Palangkaraya with the value of MPN coliform at 13661.8 cells/100 ml sample, the value of MPN coliform fecal at 12317.8 cells/100 ml sample, and amount of Escherichia coli colony at 60.8 cells/100 ml samples. Therefore, it is concluded that artificial beverages sold around public and Islamic elementary schools in Pahandut regency of Palangkaraya are not appropriated and qualified to consume since value of MPN coliform of the beverages have been beyond the maximum limit of coliform pollutants determined by the Head of Food and Medicine Control Institution or Badan POM (PengawasObatdanMakanan) with >3 cells/100 ml sample