8 research outputs found

    Ekspresi cox-2 pada jaringan mata tikus katarak yang diinduksi Methyl Nitroso Urea dengan pemberian fitopreventif infus daun kitolod (Laurentia Longiflora)

    Get PDF
    Katarak merupakan penyakit kekeruhan pada lensa mata karena hidrasi cairan lensa atau akibat denaturasi protein pada lensa. Penyakit katarak dapat meningkatkan ekspresi COX-2 bila terjadi inflamasi pada lensa yang disebabkan oleh agen fisik atau zat-zat kimia. Seperti pada penelitian ini digunakan zat kimia Methyl Nitroso Urea (MNU) untuk menginduksi katarak pada mata tikus, serta diberikan infus daun kitolod yang digunakan sebagai fitopreventif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ekspresi COX-2 pada percobaan tikus yang diinduksi MNU setelah diberikan infus air daun kitolod (Laurentia longiflora) sebagai fitopreventif. Sebanyak 24 ekor tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok 6 ekor tikus. Perlakuan tiap kelompok ini diberikan selama 14 hari. Selanjutnya tikus dikorbankan dan diambil bola mata tikus untuk dibuat preparat dengan pewarnaan imunohistokimia. Jumlah sel yang mengekspresi COX-2 diamati di bawah mikroskop (400x). Data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dan Mann-Whitney Test, serta membandingkan warna sel epitel mata yang mengekspresi COX-2 dalam tiap kelompok. Hasil Kruskal-Wallis Test dan Mann-Whitney Test menunjukkan perbedaan signifikan jumlah sel yang mengekspresi COX-2 dan warna sel epitel mata yang mengekspresi COX-2 juga terdapat perbedaan yang signifikan. Sel yang mengekspresikan COX-2 memberikan warna coklat/gelap dan yang tidak mengekspresi COX-2 memberikan warna ungu/ biru. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa pemberian infus air daun kitolod (Laurentia longiflora) dapat mengurangi ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2)

    Ekspresi cox-2 pada jaringan mata tikus katarak yang diinduksi Methyl Nitroso Urea dengan pemberian fitopreventif infus daun kitolod (Laurentia Longiflora)

    No full text
    Katarak merupakan penyakit kekeruhan pada lensa mata karena hidrasi cairan lensa atau akibat denaturasi protein pada lensa. Penyakit katarak dapat meningkatkan ekspresi COX-2 bila terjadi inflamasi pada lensa yang disebabkan oleh agen fisik atau zat-zat kimia. Seperti pada penelitian ini digunakan zat kimia Methyl Nitroso Urea (MNU) untuk menginduksi katarak pada mata tikus, serta diberikan infus daun kitolod yang digunakan sebagai fitopreventif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ekspresi COX-2 pada percobaan tikus yang diinduksi MNU setelah diberikan infus air daun kitolod (Laurentia longiflora) sebagai fitopreventif. Sebanyak 24 ekor tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok 6 ekor tikus. Perlakuan tiap kelompok ini diberikan selama 14 hari. Selanjutnya tikus dikorbankan dan diambil bola mata tikus untuk dibuat preparat dengan pewarnaan imunohistokimia. Jumlah sel yang mengekspresi COX-2 diamati di bawah mikroskop (400x). Data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dan Mann-Whitney Test, serta membandingkan warna sel epitel mata yang mengekspresi COX-2 dalam tiap kelompok. Hasil Kruskal-Wallis Test dan Mann-Whitney Test menunjukkan perbedaan signifikan jumlah sel yang mengekspresi COX-2 dan warna sel epitel mata yang mengekspresi COX-2 juga terdapat perbedaan yang signifikan. Sel yang mengekspresikan COX-2 memberikan warna coklat/gelap dan yang tidak mengekspresi COX-2 memberikan warna ungu/ biru. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa pemberian infus air daun kitolod (Laurentia longiflora) dapat mengurangi ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2)
    corecore