25 research outputs found

    Kapasitas Penyerapan dan Penyimpanan Air pada Berbagai Ukuran Potongan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Bahan Pupuk Organik

    Get PDF
    Brown algae Sargassum sp is one species of seaweed that is existed in Indonesia. The species consist of kalium, macro and micro mineral, and gel with the existence of content, Sargassum sp can be managed as the organic fertilizer to increase the huminity of the fertilizer that is able to support the water absorbtion by the plant so that it can optimize the plant growth. This research possesses purpose to acknowledge the capacity amount of Sargassum sp toward the absorbtion and storage process of the water with the different slice measure that is 1 cm; 0,5cm; 0,25 cm. This research was held in the month of April – May 2006 in Laboratory of Structure Biology and Plant Function of MIPA Fakulty of Diponegoro University. The gained result from the research is the existence of the influence of the slice of Sargassum sp toward the absorbtion and storage process of water. The slice of 0,25 cm is the slice that possesses the biggest ability of the storage process of water whereas the slice of 0,5 cm is the slice that possesses the longest ability of the storage process of water. Key words : Sargassum sp, absorbtion and storage process water, organic fertilize

    Perubahan Pola Alometri Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang dibudidayakan dalam Tambak Wanamina di Kota Semarang

    Get PDF
    Pertumbuhan alometri ikan Bandeng yang dibudidayakan dalam tambak wanamina merupakan faktor pendukung kegiatan budidaya serta indikator efektivitas struktur tambak yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan ikan Bandeng dan menganalisis pola pertumbuhan ikan Bandeng yang dibudidayakan dalam tambak wanamina. Penelitian dilakukan di Desa Mangunharjo, Tugu, Semarang dari bulan Juli hingga Agustus 2015 dengan pengamatan sebanyak 3 kali.  Perlakuan yang diterapkan yaitu jumlah tegakan meliputi 5 tegakan (P1); 10 tegakan (P2) dan 15 tegakan (P3) dengan variasi jenis mangrove Avicennia marina (V1); Rhizophora mucronata (V2) dan campuran (V3). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat variasi panjang dan berat antar perlakuan budidaya pada masing-masing pengamatan. Laju pertumbuhan rata-rata panjang ikan Bandeng mengalami penurunan yaitu dari 36,4 mm (I); 70,6 mm (II) dan 88,9 mm (III), sedangkan laju pertumbuhan rata-rata berat mengalami peningkatan dari 0,86 gr (I); 5,57 gr (II) dan 12,17 gr (III). Secara umum, ikan Bandeng memiliki pola pertumbuhan alometri negatif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan beratnya. Pola pertumbuhan ikan Bandeng memiliki variasi yang tinggi pada pengamatan I dengan rerata 2,5861 ± 0,6871, nemun mengalami pemantapan pada pengamatan II dan pengamatan III dengan nilai masing-masing 2,8169 ± 0,3560 dan 2,8317 ± 0,2333. Dapat disimpulkan bahwa struktur tambak wanamina tidak berdampak pada variasi pola tumbuh ikan Bandeng, namun mempengaruhi laju pertumbuhan panjang dan beratnya. Kata kunci: alometri, Bandeng, mangrove, pertumbuha

    Analisis Hubungan Suhu Air dengan Mortalitas Semai Mangrove pada Tambak Wanamina

    Get PDF
    Pengaruh suhu air terhadap tingkat kelulushidupan semai mangrove dalam tambak wanamina merupakan faktor penting yang perlu dikaji terkait pengembangan penerapan budidaya tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan temporal suhu air, mengamati tingkat kelulushidupan semai mangrove dan menganalisis hubungan suhu air terhadap tingkat kelulushidupan semai mangrove dalam tambak wanamina. Penelitian dilakukan di Desa Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang dari Maret 2015 - Maret 2016 dengan jeda antar pengamatan selama 3 bulan. Sebanyak 54 tegakan semai mangrove masing-masing dari jenis Avicennia marina dan Rhizophora mucronata yang terdistribusi di dalam kolam tambak digunakan sebagai sampel, sedangkan pengamatan suhu dilakukan di sekitar tegakan mangrove yang diamati. Analisis data dilakukan dengan uji-t untuk mengetahui perbedaan tingkat kelulushidupan antar spesies mangrove dan uji regresi untuk mengetahui pengaruh suhu air terhadap tingkat kelulushidupan semai mangrove. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat fluktuasi suhu air dimana pada bulan Maret tercatat memiliki suhu paling tinggi yaitu sebesar 34,2°C yang cenderung mengalami penurunan hingga bulan September sebesar 30,6°C  dan kembali mengalami kenaikan hingga bulan Maret sebesar 34,6°C. Baik A. marina maupun R. mucronata menunjukkan adanya kecenderungan penurunan tingkat kelulushidupan semai antar pengamatan. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara tingkat kelulushidupan semai A. marina dan R. mucronata. Tingkat kelulushidupan A. marina berkisar antara 5,56% - 14,81% sedangkan R. mucronata berkisar antara 22,22% - 38,89%. Uji regresi menunjukkan adanya pengaruh nyata suhu air terhadap tingkat kelulushidupan semai A. marina dengan persamaan Y = 5,208 - 0,232(X), namun tidak terhadap kelulushidupan semai R. mucronata. Kata kunci: kelulushidupan, semai, suhu, mangrov

    PENGARUH KOMPOS DENGAN STIMULATOR EM 4 EFFECTIVE MICROORGANISMS 4) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays var, Saccharata)

    Get PDF
    Production of sweet com, which is rich of carbohydrate, but less of protein and fat, still hasn’t fulfilled market needs. The increase of sweet com production may be carried out by improving the growth and production of this plant by providing required hara element supply. This supply may be implemented by giving compost. The making of compost requires long time; it therefore should be added with stimulator EM4, namely liquid culture of microorganism like Lactobacillus, Actinomycetes and photosynthesis bacteria which may accelerate the composing process. The problem formulation of this research is whether compost with EM4 stimulator influences the growth and producyion of sweet com and how many doze of compost with EM4 stimulator which may give the best result. The aim of the research is to evaluate the effect of compost with EM4 stimulator against the growth and production of sweet com and also to evaluate the best doze of compost with EM4 stimulator which may gives the highest result. The research uses Complete Random Design with 4 treatments in which each treatment is repated 5 times. Those treatments are PO (control), P1 (compost 47,1 g/polybag), P2 (compost 94,2 g/polybag), P3 (compost 141,3 g/polybag). The obtained data was analyzed using ANOVA and BNT test when there is a significant difference. The result of the research indicates that compost with EM4 stimulator may increase the growth and production of sweet com and the doze of compost giving the highest result in the research is 141,3 g/polybag. Keywords: Compost, EM 4, growth and production cor

    Pengaruh Naungan terhadap Pertumbuhan dan Aktivitas Antioksidan pada Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss.)

    Get PDF
    Produksi hasil budidaya bayam merah masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Budidaya bayam merah ini bertujuan untuk memperoleh senyawa antioksidan  tinggi,yang dipengaruhi oleh faktor naungan. Naungan berkaitan dengan cahaya yang diterima oleh tanaman dan mempengaruhi proses fotosintesis serta pertumbuhan untuk menghasilkan aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan menganalisis pengaruh naungan terhadap aktivitas antioksidan yang terdapat pada bayam merah pada tingkat naungan yang berbeda. Rancangan penelitian ini menggunakan RAL satu faktor yaitu naungan. Analisis data menggunakan ANOVA pada taraf signifikansi 95% dan jika beda nyata dilanjutkan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tetapi cenderung menurunkan pertumbuhan bayam merah, namun perlakuan naungan menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan bayam merah. Pertumbuhan bayam merah optimal intensitas cahaya kisaran 1965 lux. Perlakuan naungan 70% merupakan naungan yang paling baik menghasilkan aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding perlakuan lain. Kata Kunci : naungan; pertumbuhan; aktivitas antioksidan; bayam mera

    REBOISASI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI KHDTK DIPOFOREST HUTAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Hutan Penggaron merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) sungai Babon beserta anak sungainya yang sering menyebabkan  banjir di kawasan Kota Semarang bagian Timur. Kondisi Kawasan hutan Penggaron, khususnya petak 16, 17 dan 18; berupa perbukitan dengan kemiringan lahan sebagian besar lebih dari 30% dan cenderung rawan erosi. Terdapat enclave, yaitu pemukiman di dalam Kawasan hutan, yaitu satu dusun Kaligawe. Salah satu tata kelola hutan di Perhutani adalah penyertaan masyarakat melalui mekanisme PHBM (Penghutanan Bersama Masyarakat). Dalam hal ini terdapat sekitar 84 orang pesanggem di Hutan Penggaron khususnya petak 16, 17 dan 18 dengan luas lahan sekitar 92,1 Ha. Kondisi hutan Penggaron tersebut memerlukan upaya konservasi, salah satunya dengan reboisasi. Reboisasi akan dilakukan di beberapa tempat yang sudah kritis dengan tanaman langka dan buah. Dari kegiatan tersebut, selain sebagai upaya konservasi, juga menambah pendapatan masyarakat Desa Susukan dan kaligawe. Kegiatan ini dirancang dengan bentuk penyuluhan dan praktek reboisasi dengan melibatkan masyarakat Desa Susukan dan Kaligawe. Pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi “Reboisasi sebagai upaya konservasi lahan di KHDTK berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari anggota Kelompok Tani Mitra Lestari. Bibit yang sudah disediakan berupa tanaman buah dan pohon langka berjumlah 500 bibit, siap ditanam di lokasi KHDTK. Adapun desain reboisasi dengan pola sabuk gunung. Diharapkan dengan reboisasi di KHDTK Dipo Forest akan menjadi upaya konservasi lahan, tanah, air dan keanekaragaman hayati di hutan Penggaron.Kata kunci: Reboisasi, konservasi, KHDTK Dipo-Fores

    Isolasi dan Identifikasi Jamur Indigenous Rhizosfer Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang Organik di Desa Pakis, Magelang

    Get PDF
    Fungus Rhizosphere is one of biotic factors that are capable to induce plant resistance to disease. Type of soil containing organic and inorganic minerals may affect the existing types of mushroom plant is classified as fungal plant fertility boosters (biofertilizer). Thus, fungal isolates isolated from healthy plants rhizosphere have a chance to be important alternative of raw material in organic potato farming located in the village of Pakis, Magelang regency. Fungal isolation was carried out using serial dilution method up to 10-5 on PDA medium (Potato Dextrose Agar). Fungal isolates were obtained and identified using macroscopic and microscopic approaches using identification book of Domsch, et al., (1980). Based on the isolation procedure, we obtained 8 (eight) indigenous fungal isolates, belonging to the genus Trichoderma (2 isolates), Penicillium (1 isolate), Phytopthora (2 isolates), Mucor (1 isolates) and 2 isolates of fungi that has not yet been identified

    Uji Antagonisme Jamur Patogen Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Busuk Daun dan Umbi Tanaman Kentang Dengan Menggunakan Trichoderma spp. Isolat Lokal

    Get PDF
    Trichoderma spp. merupakan jamur asli tanah yang bersifat menguntungkan karena mempunyai sifat antagonis yang tinggi terhadap jamur-jamur patogen tanaman budidaya. Mekanisme pengendalian yang bersifat spesifik target dan mampu meningkatkan hasil produksi tanaman, menjadi keunggulan tersendiri bagi jamur Trichoderma spp. ini sebagai agen pengendali hayati. Pemanfaatan Trichoderma spp. sebagai agen pengendali hayati jamur patogen Phytopthora infestans merupakan salah satu alternatif penting untuk mengendalikan jamur patogen tersebut tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh jamurjamur antagonis spesifik lokasi Trichoderma spp. untuk mengendalikan pertumbuhan jamur patogen Phytophthora infestans secara in vitro dengan uji antagonisme. Metode penelitian yang digunakan adalah (1) isolasi dan identifikasi jamur patogen penyebab penyakit lodoh di sentra pertanaman kentang di Kedu Temanggung, (2) isolasi dan identifikasi jamur-jamur tanah spesifik lokasi Trichoderma spp. (3) uji antagonisme Trichoderma spp.terhadap pertumbuhan jamur patogen Phytophthora infestans secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang di sentra pembibitan tanaman kentang di Kledung Temanggung Provinsi Jawa Tengah adalah Phytophthora infestans. Terdapat 7 isolat jamur tanah yang berhasil diisolasi dari tanah pembibitan tanaman kentang tersebut dan salah satunya adalah Trichoderma sp. Uji antagonisme secara in vitro menunjukkan bahwa jamur antagonis spesifik lokasi Trichoderma sp. berpotensi menghambat pertumbuhan jamur patogen Phytophthora infestans

    Improving Silvofishery Management Through Seedling Growth – Environment Quality Dynamic Relation Analysis

    No full text
    Mangrove plants are sensitive to environment condition. This research aimed to analyze the linkages of mangrove growth and environment dynamics and to estimate the growth of mangrove along with the environment dynamics. The research was conducted through the field experiment by the plantation of A. marina in silvofishery pond canals. Data collection was conducted for 18 months with 3 months observation interval. The environment variables observed including temperature, salinity, turbidity, pH, dissolved oxygen, TSS, sediment organic matter, nitrogen and phosphorus, and the growth of mangrove seedling. Analysis was conducted through regression and modelling with Powersim software. The result showed that the height growth was affected by dissolved oxygen, temperature, salinity, turbidity and pH, while the diameter growth was affected by TSS concentration. Inversely, the growth of mangrove also had a significant effect on temperature, change of organic matter and nutrient sediment concentration. Simulation showed that the height and diameter growth rates of A. marina seedling were dynamically changed among periods. Simulated seedling growth for one year forecast resulted in the rate of 0.115024 to 0.282294 cm/day for height and 0.001287 to 0.006031 cm/day for diameter. The simulation also indicated the continuous accumulation of organic matter and nitrogen over time. This research concluded that under limited environment dynamic, the growth of mangrove could be estimated. This model is a novelty in ecological studies. This research might initiates the more advanced ecological studies. Systematic estimation of ecosystem behaviour could be applied to formulate the best management practices, particularly in the silvofishery activities.</p
    corecore