49 research outputs found
EVALUASI PELAKSANAAN PJBL BERBASIS STEAM DALAM PEMBELAJARAN IPAS SD KELAS V
This research is motivated by problems that arise in the IPAS learning process, especially in material that requires a lot of theory and very little practical work. One of the factors is the lack of student involvement in learning. This is one of the factors that makes students experience difficulties in understanding the material, one of which is the ecosystem components material. One effort that can be made to overcome this problem is through STEAM learning based on PjBL (project based learning) with the resulting products adapted to the product differentiation strategy. The resulting products are 1) Terrarium making, 2) Role playing 3) Posters and 4) Power Points which are then measured quantitatively using evaluation research. Based on data analysis from the data in the table above, it is known that the average score for all aspects of STEAM products is 81 and falls into the good categor
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN RANGKAIAN LISTRIK
Salah satu alasan mengapa siswa sekolah dasar tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman mereka terhadap konsep-konsep ilmiah adalah karena pendekatan pengajaran yang sering dipakai masih berpusat pada guru, bukan berpusat pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas sains atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pesertanya adalah siswa kelas VI SD Negeri Sendang yang berjumlah 18 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Metode kuantitatif deskriptif dipakai untuk menganalisis data. Hasil belajar siswa pada kelas IPA pokok bahasan rangkaian listrik meningkat ketika menggunakan model Discovery Learning. Meningkatnya rerata dan persentase ketuntasan belajar merupakan indikasi dari berhasilnya penelitian ini. Persentase siswa yang tuntas belajar meningkat dari 61,1% pada siklus I menjadi 77,7% pada siklus II dengan nilai rerata siswa juga mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata 75,14 pada siklus I meningkat menjadi 78,6 pada siklus II
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI CALON GURU FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN INSTRUMEN EDCT (ELECTRIC DYNAMIC CONCEPT TEST) DENGAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)
This research aimed to identify the misconceptions of physics teacher candidates in dynamic electrical materials using EDCT (Electric Dynamic Concept Test) instruments with CRI (Certainty of Response Index). This research included analytical descriptive research with 28 research subjects from Physics Education Departement, FKIP UST Yogyakarta. This research was conducted at the end of the even semester of 2015/2016 academic year. The instrument used in this research was in multiple choice test form with four alternative answers that have been completed with CRI. Item test was about 25 questions. The results of this study indicated that the students who mastered the concept was about 21.43%, the students who did not know the concept was about 21.43%, and the students who experienced misconception was about 57.14%.Keywords : miskonsepsi, dinamic electric, EDCT instrument, CRI
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN RANGKAIAN LISTRIK
Salah satu alasan mengapa siswa sekolah dasar tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman mereka terhadap konsep-konsep ilmiah adalah karena pendekatan pengajaran yang sering dipakai masih berpusat pada guru, bukan berpusat pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas sains atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pesertanya adalah siswa kelas VI SD Negeri Sendang yang berjumlah 18 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Metode kuantitatif deskriptif dipakai untuk menganalisis data. Hasil belajar siswa pada kelas IPA pokok bahasan rangkaian listrik meningkat ketika menggunakan model Discovery Learning. Meningkatnya rerata dan persentase ketuntasan belajar merupakan indikasi dari berhasilnya penelitian ini. Persentase siswa yang tuntas belajar meningkat dari 61,1% pada siklus I menjadi 77,7% pada siklus II dengan nilai rerata siswa juga mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata 75,14 pada siklus I meningkat menjadi 78,6 pada siklus II
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) Fisika Berbasis STEM Pada Topik Elastisitas dan Hukum Hooke
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu, mengetahui kelayakan E-LKPD, serta mengetahui respon peserta didik terhadap E-LKPD. Penelitian ini termasuk jenis Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dengan mengacu pada model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono yang dimodifikasi menjadi lima tahap meliputi potensi dan masalah; mengumpulkan informasi; desain produk; validasi produk; dan revisi produk. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner penilaian kelayakan E-LKPD dan kuesioner respon peserta didik terhadap E-LKPD. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis indeks V Aiken dan statistika deskriptif (persentase frekuensi). Hasil penelitian ini antara lain: telah dihasilkan E-LKPD Fisika berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu dalam format Anyflip; kelayakan E-LKPD diperoleh nilai 0,93 yang termasuk kategori tinggi; dan respon peserta didik terhadap E-LKPD Fisika yaitu 83% yang termasuk kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa E-LKPD Fisika berbasis STEM pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran fisika
EVALUASI PELAKSANAAN PJBL BERBASIS STEAM DALAM PEMBELAJARAN IPAS SD KELAS V
This research is motivated by problems that arise in the IPAS learning process, especially in material that requires a lot of theory and very little practical work. One of the factors is the lack of student involvement in learning. This is one of the factors that makes students experience difficulties in understanding the material, one of which is the ecosystem components material. One effort that can be made to overcome this problem is through STEAM learning based on PjBL (project based learning) with the resulting products adapted to the product differentiation strategy. The resulting products are 1) Terrarium making, 2) Role playing 3) Posters and 4) Power Points which are then measured quantitatively using evaluation research. Based on data analysis from the data in the table above, it is known that the average score for all aspects of STEAM products is 81 and falls into the good categor
ANALOGI SEBAGAI SUATU METODE ALTERNATIF DALAM PENGAJARAN SAINS FISIKA SEKOLAH
Analogi memainkan peran yang sangat penting sebagai salah satu strategi pengajaran sains (fisika) dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Strategi ini dapat digunakan sebagai salah satu metode alternatif untuk mengatasi hambatan komunikasi belajar antara guru dan siswa, khususnya jika siswa menghadapi kesulitan belajar dalam hal memahami materi ajar baru namun memiliki kemiripan alur berpikir dengan materi ajar sebelumnya. Artikel ini akan memperkenalkan dan membahas dua konsep utama, yaitu: konsep rujukan, materi ajar yang sudah dipahami sebelumnya oleh siswa; dan konsep target, materi ajar yang akan dipahamkan kepada siswa. Pembahasan kedua pada konsep tersebut akan disertai dengan beberapa contoh kasus dalam pengajaran fisika di sekolah. Tidak menutup kemungkinan bagi para guru di kelas, juga bagi para calon guru fisika, untuk memanfaatkan metode alternatif ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman dan menghindari kesalahpahaman (miskonsepsi) bagi guru itu sendiri. Dengan demikian, pengayaan materi bahan ajar tidak hanya dapat dilakukan melalui latihan soal berulang dan berjenjang, melainkan juga dapat dilakukan dengan memperkenalkan paradigma baru agar diperoleh wawasan pemahaman materi ajar yang lebih luas dan komprehensif.Kata kunci: analogi, pengajaran dengan analogi (Teaching with Analogy, TWA)
PENINGKATAN MOTIVASI PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPAS MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA ASSEMBLR EDU
The aim of this study is to increase learning motivation in class IV students at Gunung Agung State Elementary School by applying the demonstration method supported by Assemblr Edu media. This type of research is Classroom Action Research (CAR) which is carried out using the Kemmis and Mc Taggart model, namely planning, implementation, observation and reflection. This research was carried out in 2 cycles, each cycle there were 2 learning meetings. The subjects of this research were 14 of grade IV students at Gunung Agung State Elementary School. Data collection in this research used observation and questionnaires. Research data was analyzed descriptively and quantitatively. The increase in students' science learning motivation is shown by the average motivation aspect of students being 49%. After being implemented in cycle 1, the average motivation aspect rose to 62% and in cycle 2 there was a significant increase, namely to 79%
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES (SW-MI) PADA MATERI FLUIDA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA/MA
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan tujuan untuk menghasilkan lembar kerja peserta didik berbasis multiple intelligences (LKPD-MI) untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model procedural Borg&Gall yang dibatasi sampai tahap revisi produk operasional. Objek coba dalam penelitian ini adalah 8 peserta didik SMAN 5 Yogyakarta pada uji lapangan skala kecil dan 30 peserta didik MAN Lab. UIN Yogyakarta pada uji lapangan skala besar. Pengumpulan data menggunakan angket penilaian LKPD oleh ahli materi, media, guru fisika, dan respon peserta didik. Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik setelah menggunakan LKPD-MI hasil pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD-MI yang dikembangkan mendapat penilaian sangat baik menurut ahli materi, media, dan guru fisika. Peserta didik memberi respon baik terhadap LKPD-MI, yang berarti LKPD-MI dapat diterima. Keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik meningkat dalam kategori sedang dengan nilai N-Gain sebesar 0,58