4 research outputs found
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN
Penggunaan lampu sebagai sumber cahaya merupakan hal yang sangat umun digunakan, namun bagaimana cara agar diperroleh cahaya penggunaan yang optimal dan mempunyai efisiensi yang besar hal ini yang mendasari untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemasangan armature pada lampu LHE terhadap peningkatan efisiensi pencahayaan. Pada penelitian ini akan menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh penggunaan armature lampu LHE terhadap tingkat efisiensi pencahayaan pada bidang kerja. Dengan sudut pennyinaran lurus 90°. Dengan menggunakan 4 sampel armature lampu masing-masing mempunyai desain reflektor yang berbeda diperoleh hasil. Bahwa armeture dengan sudut penyinaran yang sempit akan mempunyai efisiensi penyinaran yang lebih besar jika jarak bidang kerja lebih dekat dengan titik sunber cahaya pada sudut penyinaran θ 30°. Untuk jenis reflektor dengan sudut penyinaran yang lebar akan lebih cocok untuk jarak bidang kerja yang lebih jauh. Sehingga armature dengan sudut reflektor kecil lebih cocok untuk sistem pencahayaan pada bidang yang terbatas seperti papan reklame. Sedang untuk armature sengan sudut reflektor yang lebar akan mempunyai efisiensi yang signifikan jika digunakan pada sistem pencahayaan pada ruang / kamar dll.Kata kunci : Armature, Efisiensi, Pencahayaa
Analisis efektivitas dan efisiensi pajak daerah serta retribusi daerah dan kotribusinya terhadap pendapatan asli daerah
Dalam pembangunan ekonomi, instrument fiskal merupakan bagian penting untuk menentukan sejauh mana kebijakan anggaran dapat terselanggaran sesuai dengan semangat otonomi daerah. Dari alasan tersebut, berdasarkan kewenangannya, masing-masing daerah mempunyai kewenangan dan cara sendiri untuk menghimpun penerimaan daerah, sehingga pembelajaan daerah dapat menentukan program-program pemerintah. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas, efisiensi, dan kontribusi dari pajak daerah dan retribusi daerah di Provinsi Kalimantan Timur selama 2013-2019. Untuk mempermudah penyajiannya, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data kurun waktu. Adapun tiga model analisis (rasio efektivitas, rasio efisiensi, dan rasio kontribusi) dalam menjawab tujuan tersebut. Penemuan empiris menghasilkan beberapa pencapaian yang menyiratkan bahwa pajak daerah tergolong sangat efektif dan sangat efisien. Disatu sisi, retribusi daerah hasilnya adalah juga sangat efektif terhadap target yang ditentukan, namun kurang efisien karena biaya pemungutan retribusi daerah yang sangat besar. Adapun terhadap pendapatan asli daerah, rasio kontribusi pajak daerah sangat baik dan hasil yang kontras justru ditunjukkan oleh retribusi daerah melalui pencapaian yang sangat kurang. Diharapkan, hasil studi dapat memberikan kontribusi dan kebaruan dalam lingkup kebijkan fiskal untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Evaluasi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metode AASHTO 1993 dan Metode Bina Marga 2013 Studi Kasus: Jalan Nasional Losari - Cirebon
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis struktural perkerasan lentur, dengan metode Bina Marga 2013 dan membandingkan dengan metode AASHTO 1993, dimana keduanya merupakan bagian dari evaluasi metode non-destructive. Evaluasi struktural perkerasan lentur dengan Metode AASHTO 1993 dilakukan berdasarkan nilai lendutan d1 dan d6 dari survei FWD (Falling Weight Deflectometer) untuk menentukan nilai Modulus Resilien tanah dasar (MR) dan Modulus Efektif Perkerasan (EP) yang kemudian digunakan dalam menentukan nilai SNeff (Structural Number Effective), nilai SNf (Structural Number in Future), serta tebal lapis tambah (overlay). Sedangkan untuk Metode Bina Marga 2013, langkah pertama dalam evaluasi adalah dengan melakukan analisis pemilihan jenis penanganan yang didasarkan pada tiga nilai pemicu yaitu: Pemicu Lendutan, Pemicu IRI, dan Pemicu Kondisi, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan tebal lapis tambah (overlay) melalui pendekatan desain mekanistik dengan cara grafis dan Prosedur Mekanistik Umum (GMP). Perbandingan kedua metode menunjukkan bahwa tebal lapis tambah (overlay) perhitungan Bina Marga 2013, lebih tipis dibandingkan dengan perhitungan AASHTO 1993 untuk asumsi pemodelan yang sama, hal ini dikarenakan metode Bina Marga 2013 menggunakan cara analitis dengan bantuan program CIRCLY sehingga analisa tegangan regangan sebagai respon struktural perkerasan dapat diketahui lebih teliti dan mewakili kondisi yang sebenarnya dilapangan, dibandingkan cara analitis-empiris yang digunakan pada metode AASHTO 1993.Abstract. The purpose of of this research is to analyze structural flexible pavement by using Bina Marga 2013 Method and comparing with AASHTO 1993 Method, both of which are part of the non-destructive evaluation methods. Structural evaluation of flexible pavement by AASHTO 1993 Method carried out based on data deflections d1 and d6 of survey FWD (Falling Weight Deflectometer) to calculate value of Resilient Modulus of subgrade (MR) and Pavement Effective Modulus (EP), and then it used to determine SNeff value (Structural Number Effective), SNf value (Structural Number in the Future), and overlay thickness. While Bina Marga 2013 Method, first step of evaluation is analyzing the choice of treatment which is based on 3 trigger value, ie: Deflection Trigger, IRIÂ Trigger, and Conditions Trigger, then continued by calculation of overlay thickness through mechanistic design approaches with graphics and General Mechanistic Procedure (GMP). Comparison of the two methods shows that overlay thickness calculation of Bina Marga 2013, is thinner than calculation of AASHTO 1993 for the same modeling assumptions, this is because Bina Marga 2013 using the analytical method with the help of CIRCLY programs so that strain stress analysis of structural as a response of pavement can be determined more accurately and represent the actual conditions on site, compared to analytical-empirical method used in AASHTO 1993 Method