9 research outputs found
MEKANISME TRANSISI FASA ALOTROPIK TITANIUM OKSIDA MELALUI KONDENSASI EX-SITU HIDROGEN TITANAT TIPE STRUKTUR LEPIDOKROSIT
Titanium dioksida (TiO2) merupakan semikonduktor yang bersifat inert, tidak toksik dan harganya murah, sehingga banyak diaplikasikan dalam kehidupan. Aplikasi TiO2 yang didasarkan atas konsep transisi elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dikembangkan sebagai bahan fotovoltaik berbasis pewarna (sel Grätzel), fotokatalis, fotohidrofil, dan sifat anti bakteri sebagai pembersih otomatis permukaan. Konsep reaksi kimia yang terjadi berlangsung pada permukaan, oleh karena itu luas permukaan, ukuran partikel, dan tipe struktur memiliki peran penting pada kinerjanya. Luas permukaan berkaitan dengan ukuran partikel dan morfologi yang berperan penting pada kecepatan reaksi permukaan, sedangkan energi gap (Eg) berkaitan dengan ukuran partikel dan tipe struktur. Tipe struktur TiO2 mempengaruhi energi gap. Usaha yang sering dilakukan untuk mendapatkan partikel TiO2 dalam rangka peningkatan aktifitas aplikasinya, melalui pengontrolan morfologi dan struktur dengan cara pengembangan prosedur, metode dan teknik sintesis, serta pencarian prekursor baru. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan partikel TiO2 dengan tipe struktur tertentu dengan kondensasi ex-situ melalui kalsinasi dari prekursor hidrogen titanat tipe lepidokrosit (HxTi2-x/4x/4O4). Prekursor hidrogen titanat dihasilkan dengan cara pertukaran kationik sesium titanat (CsxTi2-x/4x/4O4) melalui metode kimia lembut (Chimie Douce).
Sintesis sesium titanat dilaksanakan melalui metode keramik dari reaksi sesium karbonat dengan TiO2-anatas, selanjutnya dengan pertukaran kationik melalui metode Chimie Douce dihasilkan senyawa hidrogen titanat. Hidrogen titanat tipe lepidokrosit diperlakukan dengan kondensasi secara ex-situ melalui kalsinasi pada berbagai temperatur. Padatan yang dihasilkan dikarekterisasi dengan berbagai peralatan. Morfologi padatan yang dihasilkan dikarakterisasi dengan bantuan peralatan mikroskop elektron mode saputan (Scaning Electron Microscopy, SEM) dan mikroskop elektron mode transmisi (Transmition Electron Microscopy, TEM), sedangkan struktur molekulernya dengan bantuan peralatan difraktometer sinar-X pouder (X-rays Diffractometer Powder, XRD), serta karakter lainnya dengan spektrofotometer infra merah dan Raman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TiO2(B) dan TiO2-anatas dapat dihasilkan dari kondensasi ex-situ melalui kalsinasi hidrogen titanat tipe lepidokrosit (HxTi2-x/4x/4O4), serta telah diketahui mekanisme pertumbuhan atau pergeseran bidang kristalnya. TiO2-anatas memiliki morfologi dengan ukuran 10-50 nm (nanopartikel).
FMIPA, 2008 (PEND. KIMIA
PILARISASI LAYER ANION TETRATITANAT OLEH SPESIES KLUSTER POLIKATION TITANIUM(IV) DAN ZIRKONIUM(IV)
Pilarisasi spesies Ti(IV) dan Zr(IV) pada antar layer anion tetratitanat (Ti4O92-) dilaksanakan melalui 3 tahap: 1) Pertukaran kation K+ pada senyawa kalium tetratitanat dengan H+ dari HCl menjadi hidrogen tetrtatitanat, 2) Interkalasi butilamina ke dalam layer anion tetratitanat dan 3) Pertukaran kation butil amonium dengan kation spesies Ti(IV) atau Zr(IV). Prosedur tersebut lebih dikenal sebagai metode Chimie Douce.
Spesies Ti(IV) dan Zr(IV) diperoleh dengan cara melarutkan kristal [Ti8O12(H2O)24]Cl8â˘HClâ˘7H2O dan ZrOCl2.8H2O dalam pelarut air pada kondisi berbagai pH. Padatan yang dihasilkan dikarakterisasi dengan difraktometer sinar-X (XRD). Secara khusus, padatan yang dihasilkan pada pH lingkungan reaksi tertentu dianalisis kadar Ti dan Zr dengan spektrometer pendar sinar-X (XRF).
Hasil pilarisasi spesies Ti(IV) dan Zr(IV) ke dalam antar layer anion tetratitanat diperoleh penjelasan sebagai berikut: (a) Spesies kationik Ti(IV) yang terpilar pada antar layer anion tetratitanat pada kondisi sintesis pada pH lingkungan reaksi: 0,1; 0,5 dan 1,0 terdiri dari dua jenis spesies yaitu Ti(OH)3(H2O)3]+ dan [Ti(OH)2(H2O)4]2+. Spesies Ti(OH)3(H2O)3]+ mendominasi terpilar pada semua pH, sedangkan spesies [Ti(OH)2(H2O)4]2+ dalam kondisi minoritas. Dominasi spesies kluster [Ti(OH)3(H2O)3]+ semakin nyata seiring kenaikan pH lingkungan reaksi; (b) Spesies kationik Zr(IV) yang terpilar pada antar layer anion tetratitanat (Ti4O92-) pada kondisi sintesis pada pH lingkungan reaksi: 0,1; 0,9 dan 1,8 terdiri dari tipa jenis spesies yaitu [Zr(H2O)8]4+, [Zr(OH)(H2O)7]3+ dan [Zr(OH)2(H2O)6]2+. Spesies [Zr(OH)(H2O)7]3+ mendominasi pada pH = 0,9 dan berkurang dominasinya pada pH yang lebih rendah (pH = 0,1). Pada pH yang lebih tinggi (pH = 1,8) dominasi dari kluster [Zr(OH)(H2O)7]3+ berkurang, dan muncul kluster lain yaitu [Zr(OH)2(H2O)6]2+.
FMIPA, 2007 (PEND. KIMIA
STRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN MORFOLOGI PERMUKAAN BAHAN SEMIKONDUKTOR SN(S,SE) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN UNTUK APLIKASI SEL SURYA
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melakukan preparasi dan karakterisasi bahan semikonduktor Sn(S1-x,Sex) dengan 0 ⤠x ⤠1. Preparasi dilakukan dengan teknik Bridgman. Sampel hasil preparasi kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui struktur kristal menggunakan X - Ray Difraction, komposisi kimia dan morfologi permukaan ditentukan dengan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) yang terintegrasi dengan Scaning Electron Mycroscopy (SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh senyawa Sn(S,Se) terkristalisasi dengan struktur ortorombik dengan parameter kisi lebih dekat pada dominasi atom sulfur atau selen. Komposisi kimia bersifat non stoichiometri cenderung miskin pada atom sulfur dengan morfologi permukaan yang homogen dengan butiran (grains) yang bervariasi ukurannya dan menunjukkan juga bahwa senyawa memiliki struktur orthorombik
Pengaruh Atom Sulfur(S) pada Bahan Semikonduktor SnTe Masif dan Lapisan Tipis untuk Aplikasi Sel Surya
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui pengaruh atom sulfur pada
bahan semikonduktor SnTe. Pengaruh tersebut dapat diketahui dengan melakukan preparasi
dan karakterisasi bahan semikonduktor Sn(Te
3
1-x
S
) dengan x = 0, 0,2, 0,4, 0,5, 0,6, 0,8 dan
1,0 ,masif dan lapisan tipis pada tahun pertama. Sedangkan tujuan umum pada penelitian ini
adalah mampu merealisasikan sel surya berbasis bahan Sn(Te
x
1-x
S
) pada tahun kedua.
Preparasi paduan masif Sn(Te
1-x
S
x
x
)dilakukan dengan teknik Bridgman, sedangkan
preparasi lapisan tipis menggunakan teknik evaporasi termal.Pada teknik Bridgman, massa
masing- masing bahan dihitung berdasarkan pada perbandingan molaritas paduan, kemudian
bahan- bahan tersebut dalam ruang vakum dipanaskan melampui masing- masing titik
leburnya. Sedangkan evaporasi termal pemanasan paduan pada cawan sampai pada suhu
uapnya dan dilakukan pada ruang vakum. Selanjutnya hasil preparasi dikarakterisasi untuk
mengetahui struktur kristal menggunakan X - Ray Difraction (XRD), komposisi kimia dengan
Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), morfologi permukaan dengan Scanning Electron
Micoscope (SEM) baik pada masif maupun lapisan tipis. Karakterisasi lanjutan untuk lapisan
tipis meliputi sifat- sifat optik yaitu lebar bandgap setiap sampel ditentukan dengan UV- VIS
Spectroscopy dan sifat- sifat listriknya diketahui dengan teknik Four Point Probe (FPP) dan
efek Hall.
Hasil karakterisasi tersebut menghasilkan bahwa struktur dan konstanta kisi (a,b dan c)
Kristal bergantung pada dominasi atom penyusunnya khususnya atom S dan Te. Pada baik
pada paduan masif maupun lapisan tipis berlaku bahwa jika mayoritas penyusunnya atom Te
maka kristal memiliki struktur kubik sedangkan bila dominasi oleh atom sulfur maka
strukturnya adalah ortorombik. Pada pengukuran komposisi kimia hasil preparasi seluruh
sampel adalah non stochiometri yaitu adanya penyimpangan dari komposisi atom harapan,
namun dalam realita fase ketiga atom tersebut sudah terbentuk pada baik paduan masif
maupun lapisan tipis. Pada morfologi permukaan tampak ukuran grain (butiran) yang terjadi
sehingga benar bahwa hasil preparasi dalam penelitian ini sudah terbentuk kristal pada setiap
hasil preparasi baik masif maupun lapisan tipis. Karakterisasi dengan FPP menghasilkan
besarnya resistivitas pada daerah bahan semikonduktor dengan tipe konduktivitas semuanya
tipe p. Paad UV- VIS spektroskopi diperoleh kesimpulan bahwa bandgap mengalami
kenaikan ketika fraksi sulfur semakin besar
PREPARASI DAN KARAKTERISASI BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS Sn(Se,S) DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM UNTUK APLIKASI SEL SURYA
Penelitian ini secara umum bertujuan melakukan preparasi dan karakterisasi
sambungan p-n dalam merealisasikan piranti sel surya. Piranti sel surya direalisasikan
dengan dua bahan lapisan tipis yang masing- masing polikristalin. Realisasi Sel surya
tersebut dirancang menggunakan teknik sambungan dua semikonduktor lapisan tipis SnSe
yang memiliki tipe p dan lapisan tipis kedua adalah SnS atau CdS yang memiliki jenis
pembawa muatan tipe n. Pada penelitian tahun pertama ini target khusus penelitian ini
adalah berupa preparasi dan karakterisasi lapisan tipis SnSe dan SnS dengan teknik
evaporasi termal. Riset ini dilakukan atas dasar pengalaman riset sebelumnya yaitu telah
berhasil melakukan hal yang sama pada lapisan tipis Cd(Se,S). Karakterisasi yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi sifat- sifat listrik, sifat- sifat optik, struktur Kristal
yang terbentuk pada lapisan tipis dan komposisi kimia serta merfologi permukaan bahan.
Sifat- sifat listrik dan optik tersebut menjadi informasi penting dalam terapan bahan pada
teknologi yang sesuai misalnya pada sel surya.
Preparasi bahan semikonduktor lapisan tipis yang dihasilkan pertama- tama dari
bentuk paduan SnSe dan SnS. Seperti telah disebutkan bahwa, penelitian ini lebih
difokuskan pada studi material dalam bentuk lapisan tipis kedua bahan tersebut. Oleh
karena itu sampel hasil preparasi selanjutnya dilakukan karakterisasi untuk mengetahui
sifat fisis dari bahan tersebut. Pertama- tama Struktur kristal dan parameter kristal akan
ditentukan menggunakan sinar-X yang dikenakan pada sampel, kemudian sinar mengalami
difraksi sehingga teknik pengukuran ini dikenal dengan sebutan Difraksi Sinar- X (X - Ray
Difraction (XRD). Selanjutnya sifat sifat optik yang dalam hal ini adalah lebar bandgap
setiap sampel ditentukan dengan UV- VIS Spektroscopi dan sifat- sifat listrik kedua bahan
yang dalam hal ini konduktivitas akan diketahui dengan teknik empat probe. Berikutnya
komposisi kimia lapisan tipis akan ditentukan dengan teknik Energy Dispersive Analysis of
X- Ray (EDAX) yang terintegrasi dengan teknik Scanning Electron Microscop (SEM) untuk
menentukan bentuk morfologi permukaan sampel.
Hasil karakterisasi tersebut menunjukkan bahwa lapisan SnSe dan SnS berbentuk
polikristalin mengikuti system ortorombik dengan parameter kisi masing- masing a= 11,47
Ă
, b= 4,152 Ă
dan c = 4,439 Ă
untuk SnSe dan a= 4,317 Ă
, b= 11,647 Ă
dan c = 3,981
Ă
untuk SnS. Selanjutnya bandgap (Eg) baik SnSe maupun SnS ditentukan dengan UVVIS
Spectroscopy memberikan hasil sebesar 2,58 eV untuk SnSe dan 2,9 eV untuk SnS.
Komposisi Kimia yang telah ditentukan dengan Energy Dispersive analysis of X- Ray dan
menghasilkan paduan non stoichiometri dengan komposiis kimia berturu- turut Sn : Se
adalah 1;0,97 dan Sn : S adalah 1:0,85. Morfologi permukaan menggambarkan ukuran
butir (grain) kristal pada lapisan tipis tersebut dan hasilnya tampak jelas berkisar antara 0,2
sampai 0,5 mikron. Temuan mengenai kuantitas fisis sangat diperlukan sehingga dapat
diketahui bagaimana aplikasi bahan SnSe dan SnS pada teknologi khususnya pada sel
surya berbasis selain silikon. Oleh karena itulah dapat dikatakan bahwa penelitian ini masih
merupakan penelitian dasar yang membuthkan penelitian lanjutan untuk merealisasikan sel
surya
MODIFIKASI KIMIA DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL SEMIKONDUKTOR TITANIUM DIOKSIDA TERDADAH KROMIUM ATAU VANADIUM DENGAN METODE PENGENDAPAN BASA UNTUK MATERIAL ANTIBAKTERI DAN ANTIBURAM
Pengembangan titanium dioksida (TiO2) untuk berbagai keperluan sangat pesat dikarenakan sifat kimia yang stabil dan tidak toksik. Beberapa aspek pengembangan TiO2 yaitu: (a). fotovoltaik berbasis zat pewarna (sel Grätzel) dan fotovoltaik berbasis quantum dot, (b). fotokatalis yang berperan dalam rangka pemurnian lingkungan air dan udara, (c). fotohidrofil (superhydrofilicity) yaitu pengembangan hidrofil aktif permukaan oleh sinar matahari dan ultra violet (UV) dan (d). anti bakteri. Untuk meningkatkan kinerja TiO2, melalui cara pergeseran kinerja sinar yaitu dari sinar ultra violet ke sinar tampak. TiO2-nanopartikel terdadah vanadium atau kromium telah berhasil diperoleh dengan metode pengendapan basa melalui teknik refluks dan injeksi panas pada penelitian tahun pertama. Penelitian ini bertujuan untuk membuat larutan koloid antiburam dari bahan dasar TiO2-nanopartikel terdadah vanadium atau kromium dan menguji kinerja sebagai material anti-buram.
Dalam usaha untuk menghasilkan bahan antiburam. Mula-mula, sintesis nanopartikel terdadah Cr atau V dalam jumlah banatyak. Material nanopartikel terdadah Cr atau V disuspensikan kedalam surfaktan dan emulsifier untuk dibuat suatu larutan koloid. Larutan koloid inilah merupakan bahan antiburam. Larutan koloid tersebut diujikan diatas kaca preparat untuk mengetahui keefektivan antiburam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). semua larutan pembersih yang berisi TiO2 terdoping Cr da V aktif sebagai antiburam dan 2). larutan pembersih yang berisi TiO2 terdoping 4,4% Cr dan 3.3% V yang paling aktif sebagai antibura
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Dengan Mediasi Kepuasan Pasien Pada Peserta Bpjs Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Islam Klaten
RSU Islam Klaten is a private hospital owned by the Klaten Haji Jamaah Foundation which is the only type B in Klaten Regency. Most (75%) of the patients are BPJS Health participants. The purpose of this study was to determine the effect of service quality on interest in repeat visits by mediating patient satisfaction on BPJS health participants at the Klaten Islamic General Hospital. This type of research is quantitative observational with a cross sectional approach, which uses primary data from distributing questionnaires to patients participating in BPJS Kesehatan. The analysis of this research was measured using SmartPLS 3.0 software starting from the measurement of the model (outer model), model structure (inner model) and hypothesis testing. Based on the results of the study showed that service quality had a significant positive effect on patient satisfaction, patient satisfaction had a significant positive effect on interest in revisiting, service quality had a positive but not significant effect on interest in revisiting and patient satisfaction could mediate service quality on interest in revisiting.
Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, Interest in Repeat Visits, BPJS Health Participant
MODIFIKASI KIMIA DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL SEMIKONDUKTOR TITANIUM DIOKSIDA TERDADAH KROMIUM ATAU VANADIUM DENGAN METODE PENGENDAPAN BASA UNTUK MATERIAL ANTIBAKTERI
Titanium dioksida (TiO2) merupakan semikonduktor yang bersifat inert, tidak toksik dan harganya murah, sehingga banyak diaplikasikan dalam kehidupan. Aplikasi TiO2 yang didasarkan atas konsep transisi elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dikembangkan sebagai bahan fotovoltaik berbasis pewarna (sel Grätzel), fotokatalis, fotohidrofil, dan sifat anti bakteri sebagai pembersih otomatis permukaan. Konsep reaksi kimia yang terjadi berlangsung pada permukaan, oleh karena itu luas permukaan, ukuran partikel, dan tipe struktur memiliki peran penting pada kinerjanya.
Salah satu metode yang akan dikembangkan yaitu metode pengendapan basa atau proses kimia basa dengan teknik injeksi panas (hot injection) dan refluks. Metode ini termasuk salah satu bagian dari metode kima lembut (chimie douce). Metode-metode ini telah banyak dikembangkan untuk mendapatkan material metastabil yang secara termodinamika sulit didapatkan. Mikrostruktur nanopartikel TiO2 dikarakterisasi dengan difraktometer sinar-X pouder (X-rays Diffractometer Powder, XRD), sedangkan morfologinya dipelajari dengan bantuan peralatan mikroskop elektron mode saputan (Scaning Electron Microscopy, SEM)Â dan energi celah(gaps energy) diperoleh dengan bantuan spektrofotometer sinar tampak-ultraviolet (UV-Vis Spectrofotometer).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
1.TiO2-nanopartikel terdadah variasi vanadium dan kromium dengan metode pengendapan basa melalui teknik refluks.
2.TiO2-nanopartikel terdadah variasi vanadium dan kromium dengan metode pengendapan basa melalui teknik injeksi panas (hot injection).
3.Semua padatan TiO2-nanopartikel terdadah variasi vanadium dan kromium yang dihasilkan dengan metode pengendapan basa melalui teknik refluks dan teknik injeksi panas memiliki ukuran nanopartikel
4.Semua kristal major yang ada dalam TiO2-nanopartikel terdadah variasi vanadium dan kromium yang dihasilkan dengan metode pengendapan basa melalui teknik refluks dan teknik injeksi dapat ditentukan mikrostrukturnya secara ab-initio dengan metode Rietveld dan Metode Langsung (direct method) dari data XRD serbuk
Initiative of Thoughts from Indonesia to the World of the Covid 19 Era
Initiative of Thoughts from Indonesia to the World of the Covid 19 era is presenting how education and teaching-learning practices are to be modified to overcome the situations like pandemic. This book is published in e-book and hard copy format with ISBN number form India obtained by Novateur Publication, India.
Hard Copy ISBN: â978-93-87901-08-7â
Soft Copy ISBN: â978-93-87901-09-4