11 research outputs found
Analisis efektivitas-biaya lisinopril dibandingkan captopril pada pasien hipertensi di Puskesmas Jagir Surabaya
Terapi pengobatan hipertensi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang
sehingga membutuhkan biaya yang besar. Adanya efektivitas antihipertensi
yang berbeda-beda maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui terapi pengobatan yang lebih cost-effectiveness antara
kelompok obat lisinopril dan captopril. Penelitian menggunakan rancangan
observasional yang bersifat analitik dengan pengumpulan data secara
prospektif selama bulan Maret 2015 di Puskesmas Jagir Surabaya. Subyek
penelitian meliputi semua pasien hipertensi yang mendapatkan terapi obat
lisinopril atau captopril. Efektivitas terapi ditentukan berdasarkan
penurunan tekanan darah setelah satu bulan melakukan terapi pengobatan.
Analisis efektivitas-biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER
(Average Cost-Effectiveness Ratio) dan ICER (Incremental Cost-
Effectiveness Ratio). Hasil penelitian menunjukkan kelompok obat lisinopril
mempunyai efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok obat
captopril, tetapi total biaya pengobatan lisinopril juga lebih tinggi
dibandingkan captopril. Hasil perhitungan nilai ACER pada kelompok obat
lisinopril sebesar Rp 941,16 untuk tekanan darah sistolik dan sebesar Rp
823,24 untuk tekanan darah diastolik. Nilai ICER untuk tekanan darah
sistolik dan diastolik sebesar Rp 1.497,8 dan Rp 1.075,55. Efektivitas terapi
juga dilihat berdasarkan pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisoner
SF-36. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas
hidup yang bermakna diantara kelompok obat lisinopril dan captopril.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pada biaya terendah lisinopril dan
biaya tertinggi captopril, nilai ACER lisinopril lebih rendah atau lebih costeffective.
Kelompok obat lisinopril lebih cost-effectiveness dibandingkan
kelompok obat captopril pada pasien hipertensi
Analisis efektivitas-biaya lisinopril dibandingkan captopril pada pasien hipertensi di Puskesmas Jagir Surabaya
Terapi pengobatan hipertensi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang
sehingga membutuhkan biaya yang besar. Adanya efektivitas antihipertensi
yang berbeda-beda maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui terapi pengobatan yang lebih cost-effectiveness antara
kelompok obat lisinopril dan captopril. Penelitian menggunakan rancangan
observasional yang bersifat analitik dengan pengumpulan data secara
prospektif selama bulan Maret 2015 di Puskesmas Jagir Surabaya. Subyek
penelitian meliputi semua pasien hipertensi yang mendapatkan terapi obat
lisinopril atau captopril. Efektivitas terapi ditentukan berdasarkan
penurunan tekanan darah setelah satu bulan melakukan terapi pengobatan.
Analisis efektivitas-biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER
(Average Cost-Effectiveness Ratio) dan ICER (Incremental Cost-
Effectiveness Ratio). Hasil penelitian menunjukkan kelompok obat lisinopril
mempunyai efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok obat
captopril, tetapi total biaya pengobatan lisinopril juga lebih tinggi
dibandingkan captopril. Hasil perhitungan nilai ACER pada kelompok obat
lisinopril sebesar Rp 941,16 untuk tekanan darah sistolik dan sebesar Rp
823,24 untuk tekanan darah diastolik. Nilai ICER untuk tekanan darah
sistolik dan diastolik sebesar Rp 1.497,8 dan Rp 1.075,55. Efektivitas terapi
juga dilihat berdasarkan pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisoner
SF-36. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas
hidup yang bermakna diantara kelompok obat lisinopril dan captopril.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pada biaya terendah lisinopril dan
biaya tertinggi captopril, nilai ACER lisinopril lebih rendah atau lebih costeffective.
Kelompok obat lisinopril lebih cost-effectiveness dibandingkan
kelompok obat captopril pada pasien hipertensi