23 research outputs found
Kajian Potensi Energi Pasang Surut Di Perairan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah
Pasang surut merupakan parameter yang penting dalam memperoleh besaran energi pasang surut yang berdasarkan nilai muka air pasang tertinggi dan surut terendah. Perairan Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah merupakan perairan yang terletak di Samudera Hindia yang diduga terdapat potensi energi pasang surut yang tinggi. Pasang surut ini disebabkan karena adanya pengaruh gaya tarik bulan dan matahari. Selain itu faktor lokal yang mempengaruhi adalah bentuk morfologi pantai yang berbentuk alamiah dan diperairan pantai seperti teluk dan selat sempit serta kedalaman perairan. Tipe pasang surut dan nilai muka air pasang tertinggi dan muka air surut terendah di peroleh menggunakan Metode Admiralty, hasil yang didapat tipe pasang surut di perairan Kabupaten Cilacap Campuran Condong ke Harian Ganda dengan nilai formzahl 0,3. Sedangkan nilai muka air pasang tertinggi sebesar 2,3 m dan surut terendah sebesar 0,05 m. Hasil simulasi untuk luasan kolam tunggal 1,1 km2 diperoleh energi pasang surut sebesar 61.161 kWh selama kurun waktu satu tahun di Perairan Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Maka dapat disimpulkan, bahwa pemanfaatan energi yang diketahui dapat dijadikan acuan dalam pembangunan perencanaan kedepannya untuk memperoleh energi pasang surut yang maksimal sebagai sumber energi alternatif
Peramalan Pasang Surut Di Sekitar Perairan Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Banyutowo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Pasang surut adalah fenomena alam yang terjadi pada air laut, permukaan air laut akan mengalami naik turun secara teratur dan berulang-ulang yang dapat menyebabkan pergerakan partikel massa air dari permukaan sampai ke dasar laut. Dalam memprediksi pasang surut dibutuhkan data amplitudo dan beda fase setiap masing-masing komponen pembangkit pasang surut.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik HHWL, LLWL, MSL, dan tipe pasut; untuk peramalan pasang surut dengan metode World Tides dan MIKE 21 di sekitar perairan TPI Banyutowo selama 5 tahun kedepan; serta untuk mengetahui elevasi lantai dermaga TPI Banyutowo.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 – 20 Mei 2016 di Sekitar TPI Banyutowo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer pasang surut yang diambil di lokasi penelitian dan data sekunder pasang surut Tuban bulan Mei 2016 dari BIG; serta data gelombang yaitu nilai Hb, db, dan T yang diperoleh dari data bersama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yaitu bertujuan untuk menjelaskan objek yang di teliti sekaligus menjelaskan objek yang di teliti tersebut bisa terjadi. Sedangkan untuk pengambilan data metode yang digunakan adalah metode kuantitatifkarena dibantu dengan menggunakan instrumen atau alat yang dapat mempermudah mendapatkan data. Hasil penelitian dengan menggunakan metode admiraltydiperoleh karakteristik pasang surut di Sekitar Perairan TPI Banyutowo adalah tipe pasut tunggal atau Diurnaldengan nilai formzahl 5,17. Nilai HHWL, LLWL, dan MSL sudah dikoreksi dengan pasang surut Tuban dari BIG yaitu HHWL sebesar 247 cm, LLWL sebesar 115 cm, dan MSL sebesar 181 cm. Peramalan pasang surut menggunakan World Tides dan MIKE 21 memiliki nilai MRE sebesar 2,492% untuk World Tides, dan 20,277% untuk MIKE 21. Serta elevasi lantai dermaga TPI Banyutowo adalah sebesar 3,652 m
Kajian Batimetri Bagi Kepentingan Penambahan Kedalaman Kolam Pelabuhan Di Perairan Tegal
Perairan Tegal merupakan wilayah pesisir bagian utara dari Kota Tegal, Jawa Tengah yang dimanfaatkan sebagai area pelabuhan. Pelabuhan Tegal merupakan pelabuhan nasional yang mempunyai kegiatan utama yaitu perbaikan kapal atau docking untuk kapal berukuran kecil sampai sedang. Kegiatan lain yang dilakukan oleh Pelabuhan Tegal yaitu aktivitas bongkar muat, namun hanya dapat dilakukan oleh kapal yang mempunyai draft kapal maksimal 3 meter karena perairan yang dangkal. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Kota Tegal berupaya untuk melakukan pengembangan pelabuhan supaya pelabuhan yang baru dapat melakukan kegiatan docking dan bongkar muat dengan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang karakteristik pasang surut dan kondisi batimetri yang disajikan dalam bentuk peta serta menentukan kedalaman tambahan supaya kapal kapasitas 5000 DWT dapat masuk ke dalam kolam pelabuhan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Data pasut diolah menggunakan metode admiralty dan kedalaman perairan dihitung dari muka surutan (LLWL) dengan menggunakan Singlebeam Echosounder. Hasil penelitian menunjukan perairan Tegal mempunyai tipe pasang surut campuran dominan ganda dengan muka air rata – rata (MSL) 152,6 cm dan muka surutan sekaligus air rendah terendah (LLWL) 100,71 cm. kedalaman perairan berkisar antara 0,7 – 3 meter dan disarankan untuk menambah kedalaman 6,8 – 8,8 meter
"Peramalan Pasang Di Perairan Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Menggunakan Program “Worldtides”
Pulau Karimunjawa merupakan pulau terbesar di Kepulauan Karimunjawa. Pulau Karimunjawa merupakan pusat administrasi di kepulauan Karimunjawa, dimana terdapat pelabuhan penyeberangan, kantor kecamatan dan Pelabuhan Perikanan Pantai(PPP). Analisisis data pasang dapat menentukan karakteristik pasang di Pulau Karimunjawa. Karakteristik pasang ini dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pengelolaan pesisir dan perencanaan pembangunan Pulau Karimunjawa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 September – 9 Oktober 2012 di Pulau Karimunjawa Kepulauan Karimunjawa Jepara. Data yang digunakan adalah data primer yaitu data elevasi pasang selama 15 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Admiralty dan untuk peramalan 3 tahun digunakan progam WORLD TIDES. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa di Pulau Karimunjawa memiliki duduk tengah (MSL) 79 cm, air rendah terendah (LLWL) sebesar 20 cm,air tinggi tertinggi (HHWL) sebesar 138 cm, julat pasang purnama sebesar 118 cm dan mempunyai tipe pasang campuran condong ke harian tunggal berdasarkan nilai Formzahl 2,36
Peramalan Nilai Msl Berdasarkan Data Pasang Surut Dengan Metode Admiralty Dan Autoregressive Integrated Moving Average (Arima) Di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu
Pulau Pari merupakan salah satu pulau yang memiliki perairan yang jernih, sehingga menjadi salah satu objek wisata di Kepulauan Seribu. Pemilihan Pulau Pari sebagai daerah penelitian karena kurang lengkapnya informasi data hidrooseanografi, yaitu pasang surut. Perhitungan pasang surut dapat dilakukan secara analisa harmonik dengan metode Admiralty dan analisa stastistik dengan metode ARIMA. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan nilai MSL di perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu pada tahun 2014 sampai 2015 dengan pendekatan analisa harmonik dan pendekatan statistik. Penelitian di lapangan dilakukan pada tanggal 9-23 April 2014 di dermaga Pulau Pari dengan menggunakan palem pasang surut selama 15 hari dengan interval setiap jam. Data lapangan yang telah diteliti kemudian diolah dengan menggunakan metode Admiralty 15 piantan sehingga dihasilkan 9 komponen pasang surut, yang kemudian dilanjutkan dengan peramalan pasang surut (Rampas). Sedangkan untuk inputan ARIMA menggunakan data MSL bulanan pada Januari 2011 sampai April 2014 dari BIG (Badan Informasi Geospasial). Untuk pengolahan ARIMA menggunakan software Minitab 16. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 3,41 dengan HHWL=216 cm, MSL= 163 cm, dan LLWL = 110 cm, yang berarti Pulau Pari mempunyai tipe pasang surut tunggal. Setelah itu diperoleh nilai peramalan MSL yang berkisar antara 162,39 cm-163,54 cm, dengan MRE sebesar 9,46%. Pemodelan ARIMA diperoleh rumus pemodelan , dengan nilai peramalan berkisar antara 136,25 cm-144,69 cm dan nilai MRE sebesar 4,24%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peramalan MSL jangka pendek dengan menggunakan metode ARIMA lebih akurat bila dibandingkan dengan Metode Admiralty
Karakteristik Dan Peramalan Pasang Surut Di Pulau Kelapa Dua, Kabupaten Kepulauan Seribu
Perairan pulau Kelapa Dua merupakan perairan yang tergolong sempit sehingga sangat dipengaruhi oleh pasang surut. Pengaruh pasang surut tersebut akan menyebabkan perairan di Pulau Kelapa Dua mempunyai dinamika yang terkait dengan intensitas pengaruh dari pasang surut maupun faktor hidro oseanografi yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasang surut dan melakukan peramalan terhadap pasang surut di Pulau Kelapa Dua Kepulauan Seribu serta mengetahui faktor-faktor lain yang dapat dipengaruhi pasang surut..Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 dan Februari 2016 di perairan Pulau Kelapa Dua. Materi yang digunakan meliputi data primer berupa data pengamatan lapangan pasang surut, suhu, salinitas, dan perairan. Materi sekunder berupa pola arus dan gelombang. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif. Terdapat 3 stasiun pengambilan pasang surut dan 16 stasiun kualitas perairan yang diharapkan dapat mewakili kondisi perairan Pulau Kelapa Dua. Model matematik yang digunakan adalah model SMS 10.0 untuk pola arus dan ArcGIS untuk sebaran suhu, salinitas, dan kecerahan.Hasil penelitian menunjukkan Pulau Kelapa Dua memiliki nilai elevasi muka air laut (MSL) sebesar 62 cm, muka air laut rendah terendah (LLWL) sebesar 18 cm, dan muka air laut tinggi tertinggi sebesar 98 cm. Pulau Kelapa Dua memiliki tipe pasang surut tunggal, kisaran suhu 28-31 ± 0, 89oC, kisaran salinitas 30-34 ± 1, 08o/oo, dan kisaran kecerahan sebesar0,4–3,1 ± 0,4m. Data gelombang menunjukkan gelombang maksimal(Hmax) 1, 17 meter dan tinggi gelombang minimum (Hmin) 0.97 meter, sedangkan periode gelombang maksimal 5,69 detik dan periode gelombang minimum 5,19 detik. Pola arus saat kondisi pasang mengarah ke daratan dan saat surut pergi menuju lautan. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa Pasang surut dapat mempengaruhi distribusi salinitas, suhu, dan kecerahan serta parameter oseanografi yang lain seperti arus dan gelombang
Kajian Kerentanan Bencana Tsunami Di Pesisir Kabupaten Kulon Progo Provinsi D. I. YOGYAKARTA
Coastal of Kulon Progo Regency is located in the southern coastal area of Java island that potentially vulnerable to tsunami disaster because of its geographical position that directly opposite the Indian Ocean and the meeting place of two tectonic plates, the Eurasian plate and the Indo- Australian plate which is tectonically very active and can be tsunami source. Identification of tsunami vulnerable areas in Kulon Progo Regency is a disaster mitigation step to minimize the negative impact of the tsunami. The purpose of this research is to map the vulnerability of the environment to the tsunami in Kulon Progo Regency coastal. There are five classes of tsunami vulnerabilities in Kulon Progo Regency coastal is the particularly vulnerable class 7.77 km2, 19.82 km2 vulnerable class, the class is quite vulnerable 33.98 km2, 51.38 km2 less vulnerable class, and the class is not vulnerable 31.19 km2 . The area included in very susceptible and vulnereable class in the village of Glagah, Jangkaran, Karang Sewu, Banaran, Sindutan, Palihan, Garongan, Pleret, and Bugel. The class are quit vulnerable, less vulnerable, and not vulnerable include around the village areas of reserarch in Galur, Panjatan, Wates, and Temon district
Studi Refraksi Dan Difraksi Gelombang Untuk Analisa Efektivitas Layoutbreakwater Di Pelabuhan Pendaratan Ikan Larangan, Kabupaten Tegal
Gelombang memiliki peran penting dalam dinamika pantai dan pengelolaan wilayah pesisir seperti pembangunan pelabuhan dan bangunan pantai. Desain perlindungan kolam labuh terhadap gelombang menggunakan breakwater untuk menghasilkan perairan yang tenang dan aman bagi kapal berdasarkan sifat penjaran gelombang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-22 Mei 2013 di Pantai Larangan. Data yang digunakan yaitu tinggi gelombang, periode gelombang, kedalaman, angin dan peta RBI Tegal. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Peramalan gelombang dari data angin menggunakan metode SMB. Model gelombang menggunakan perangkat lunak SMS modul CMS-Wave. Gelombang di Pantai Larangan memiliki tinggi signifikan 0.17 meter dan periode signifikan 4.55 detik. Refraksi gelombang terjadi karena Perubahan kedalaman mengakibatkan konvergensi gelombang. Difraksi terjadi ketika gelombang terhalang breakwater di mulut Pelabuhan Pendaratan Ikan Larangan. Breakwaterdengan kedua ujung berbelok dan sedikit menutup kolam pelabuhan menghasilkan gelombang terkecil di pelabuhan
Pengaruh Arus Terhadap Sebaran Sedimen Tersuspensi Di Muara Sungai Silugonggo Kabupaten Pati
Sedimen tersuspensi adalah material organik maupun anorganik yang melayang di dalam kolom air sebelum mengalami pengendapan ke dasar perairan. Sedimen tersuspensi dapat memicu pencemaran akibatnya yaitu terjadinya kekeruhan di perairan tersebut. Arus sebagai salah satu parameter hidro-oseanografi memiliki peran aktif terhadap sebaran sedimen tersuspensi. Arus mengakibatkan sedimen yang telah mengalami pengendapan kembali terangkat ke kolom perairan akibat dari proses turbulensi. Hal ini mengakibatkan konsentrasi sedimen tersuspensi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi sedimen tersuspensi dan pola sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi yang dipengaruhi oleh arus yang terjadi di Muara Sungai Silugonggo Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisa menggunakan statistik atau model. Hasil penelitian menunjukkan nilai konsentrasi sedimen tersuspensi di Muara Sungai Silugonggo ketika menuju pasang pada kedalaman 0.2d antara 0.008-0.201 g/ml, 0.6d antara 0.016- 0.151 g/ml, dan 0.8d antara 0.033-0.637 g/ml. Nilai konsentrasi sedimen tersuspensi ketika menuju surut pada kedalaman 0.2d antara 0.016-0.125 g/ml, 0.6d antara 0.025- 0.145 g/ml, dan 0.8d antara 0.041- 0.174 g/ml. Hasil pengamatan arus menunjukkan arah arus dominan menuju barat laut. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kecepatan dan arah arus yang terjadi mempengaruhi pola sebaran sedimen tersuspensi di Muara Sungai Silugonggo, Kabupaten Pati