9 research outputs found

    Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi antara Ibu yang Mengkonsumsi Teh Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour) dan Teh Daun Katuk (Saoropus androgynous)

    Get PDF
    Breast milk is a complete nutrient content that is needed for the growth and development of children. The quality and quantity of breast milk depends on several factors, one of which is the food consumed. Efforts to improve the quality and quantity of breast milk are done both traditionally and modernly, one of which is by consuming the leaves and katuk leaves that have been packaged more practically in the form of tea so as to facilitate nursing mothers in consuming it. This study aims to find out if there is a difference in baby weight gain between mothers who consume wake-up leaf tea (Coleus amboinicus Lour) and mothers who consume katuk leaf tea (Saoropus androgynus). The study used quasi-experimental methods of both groups given different treatments. Comparison of values in both groups to determine the comparison of infant weight gain. The sample count in this study was 30 respondents divided into two groups that were adjusted to the inclusion criteria. Analyze the data using independent sample t-test. The results of the study that there was no significant difference in infant weight gain between mothers who consumed wake-up leaf tea and mothers who consumed katuk leaf tea with a p-value of 0.061. Conclusion Tea Leaves Wake-Up (Coleus amboinicus Lour) and Katuk Leaf Tea (Saoropus androgynus) can increase the weight of the baby.Air Susu Ibu (ASI) merupakan kandungan nutrisi lengkap dan dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan anak. Kualitas dan kuantitas ASI tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah makanan yang dikonsumsi. Upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI banyak dilakukan baik secara tradisional maupun modern, salah satunya dengan mengkonsumsi daun bangun-bangun dan daun katuk yang telah dikemas lebih praktis dalam bentuk teh. Hal ini dapat mempermudah ibu menyusui untuk mengkonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kenaikan berat badan bayi antara ibu yang mengkonsumsi teh daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) dan ibu yang mengkonsumsi teh daun katuk (Saoropus androgynus). Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Nilai yang didapatkan pada kedua kelompok digunakan sebagai perbandingan kenaikan berat badan bayi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang dibagi menjadi dua kelompok dan disesuaikan dengan kriteria. Penelitian ini menggunakan analisa data uji independent sample t-test. Hasil penelitian yaitu tidak ada perbedaan kenaikan berat badan bayi antara ibu yang mengkonsumsi teh daun bangun-bangun dan ibu yang mengkonsumsi teh daun katuk dengan p-value 0,061. Kesimpulan teh daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) dan teh daun Katuk (Saoropus androgynus) dapat meningkatkan berat badan bayi

    Hubungan Dismenorea terhadap Aktivitas Belajar Siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tahun 2011

    Get PDF
    Latar belakang : Tingkatan dismenorea antara wanita satu dengan wanita lain berbeda sehingga cara menanggulanginya pun berbeda. Dismenorea dapat mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, dismenorea juga menyebabkan seorang pelajar kurang dapat berkonsentrasi terhadap pelajaran sehingga dapat berpengaruh terhadap proses pembelajarannya. Tujuan : Diketahui hubungan dismenorea dengan aktivitas belajar siswi di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tahun 2011. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan waktu cross secional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta berjumlah 74 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling diperoleh sampel sebanyak 52 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Analisa data dilakukan dengan rumus Spearman Rank. Hasil penelitian : Siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang mengalami dismenorea dengan kategori sedang yaitu 42 orang (80,8%) dan yang mengalami dismenorea berat yaitu 2 orang (3,8%). Siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang aktivitas belajarnya cukup terganggu yaitu 27 orang (51,9%) dan yang aktivitas belajarnya tidak terganggu yaitu 2 orang (3,8%). Hasil uji statitisk spearman rank didapatkan nilai ρ sebesar 0,402 dengan taraf signifikansi (p) 0,003. Kesimpulan : Ada hubungan dismenorea terhadap aktivitas belajar siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun 2011. Saran: Bagi Guru BK SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta agar dapat memberikan informasi kepada siswinya berupa pendidikan kesehatan reproduksi khususnya tentang dismenorea sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas siswi dalam belajar

    PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS DARING TERHADAP PRESTASI MAHASISWA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

    Get PDF
    Pandemic situation covid-19 that hit the world, made everyone forced to isolate themselves in the house, causing all activities to be done at home, including the teaching and learning process. Home learning activities are still carried out using online methods.The purpose of this study is to find out the influence of online-based learning on student learning achievement. The samples in this study were all students of Diploma Three Midwifery Program numbering 70 people.This research uses descriptive design with quantitative approach, data analysis used chi square. The results of the study have the effect of online-based learning on student achievement. Obtained a significance score of 0.025 smaller than 0.05 which means that online learning has an influence on student achievement (P<0.05). It is expected that parents can supervise during the implementation of learning, and it is expected that lecturers can use the right methods so that the material can be absorbed by students properly

    Pengaruh Jus Jambu Biji Merah (Psidium Guajava ) Terhadap Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri

    Get PDF
    Anemia is related to reproductive health problems especially in women. Anemia is a deficiency of hemoglobin (Hb) levels in the blood i.e. hb levels &lt;12 gr / dl . Adolescents who experience anemia will result in impaired growth and development, weak due to frequent infections, the purpose of this study to determine the effect of guava juice on hemoglobin levels in young women. This research uses Quasi Experimental design one group pretest postest design. The research design used is to divide the samples into two groups, namely the treatment group and the control group. The number of samples of 30 young women with Purposive Sampling techniques.&nbsp; Analyze univariate and bivariate data using computerized dependent t-tests, using SPSS. The results of the average hb research before administration of guava juice is 10.8 gr% Hb minimum before administration of guava juice is 10.6 gr% and the maximum Hb measurement result is 11.2 gr%, while the standard deviation of Hb before administration of guava juice is 0.13 and the average HB after administration of guava juice is 11.4 gr %, Minimum HB is 10.6 gr% and the maximum Hb measurement result is 12.5 gr%, while the hb deviation stadar after administration of guava juice is 0.13 After the test t paired sample obtained the average difference before and after treatment is 0.6. So p value = 0.001 &lt; 0.05 then Ha received Ho rejected, meaning guava juice affects the increase in hemoglobin levels in young women.Anemia berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi terutama pada perempuan.Anemia yaitu kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yaitu kadar Hb &lt;12 gr/dl .Remaja&nbsp; yang mengalami anemia akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena infeksi, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental desain &nbsp;one group pretest postest design. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu dengan membagi sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control. Jumlah sampel 30 orang remaja putri dengan tehnik pengambilan sampel Purposive Sampling.&nbsp; Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji t dependen secara komputerisasi, dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian rata-rata Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 10,8 gr% Hb minimum sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 11.2 gr%, sedangkan standar deviasi Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 0,13 dan rata – rata HB setelah dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 11,4 gr %, HB minimum adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 12.5 gr%, sedangkan stadar deviasi HB&nbsp; setelah di lakukan pemberian jus jambu biji adalah 0.13 Setelah dilakukan uji t paired sample didapatkan rata-rata selisih sebelum dan sesudah perlakuan adalah 0,6. Sehingga p value = 0,001 &lt; 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak, artinya jus jambu biji berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri

    Pengaruh Jus Jambu Biji Merah (Psidium Guajava ) Terhadap Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri

    Get PDF
    Anemia berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi terutama pada perempuan.Anemia yaitu kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yaitu kadar Hb &lt;12 gr/dl .Remaja yang mengalami anemia akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena infeksi, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri.Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental desain one group pretest postest design.Rancangan penelitian yang digunakan yaitu dengan membagi sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control.Jumlah sampel 30 orang remaja putri dengan tehnik pengambilan sampel Purposive Sampling.Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji t dependen secara komputerisasi, dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian rata-rata Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 10,8 gr% Hb minimum sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 11.2 gr%, sedangkan standar deviasi Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 0,13 dan rata – rata HB setelah dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 11,4 gr %, HB minimum adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 12.5 gr%, sedangkan stadar deviasi HB setelah di lakukan pemberian jus jambu biji adalah 0.13Setelah dilakukan uji t paired sample didapatkan rata-rata selisih sebelum dan sesudah perlakuan adalah 0,6. Sehingga p value = 0,001 &lt; 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak, artinya jus jambu biji berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri

    Pengaruh pola makan terhadap kejadian stunting

    Get PDF
    Stunting is a condition of the baby that fails to grow due to a chronic lack of nutrition resulting in an inconsistency between body height and age. Nutritional problems in infants will affect their ability to develop physically and cognitively to the maximum in the future. There are several factors that contribute to the occurrence of stunting. One contributing factor is the inadequate intake of nutrients observed in babies, characterized by an imbalance between the amount of food consumed and the recommended dietary requirements. Baby’s dietary habits have a significant impact on the consumption of essential nutrients that facilitate optimal growth and development. The research design selected for this study is cross-sectional. The sample was comprised of 96 participants. Sampling refers to the deliberate and intentional selection process in research, in which individuals or elements are selected based on specific criteria and objectives. The Food Frequency Questionnaire (FFQ) is a method used for anthropometric assessment. The Chi-Square test is used for data analysis. The findings of the study revealed a statistically significant p-value of 0,000, which indicates an important relationship between diet and the occurrence of stunting in babies. Nutritional intake is very important, as it relates not only to the dietary choices made by the individual, but also to the nutritional practices applied by the mother. The latter, the application of a diet, has been identified as a factor contributing to the occurrence of stunting. Effective work should be done in health care to ensure the provision of health education to mothers about the importance of food delivery patterns, quality, and diversity. It is very important to meet the nutritional needs of the baby

    ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN REMAJA DI KOTA BATAM TAHUN 2019

    Get PDF
    Masa remaja merupakan masa peralihan yang bias menyebabkan terjadi berbagai masalah kesehatan yaitu perkawinan dan kehamilan usia dini, IMS (Infeksi Menular Seksual), ISR (Infeksi Saluran Reproduksi), HIV/AIDS. Angka kejadian kehamilan remaja diseluruh dunia tidak dapat diperkirakan secara pasti. Sekitar 16 juta kelahiran terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun atau 11% dari seluruh kelahiran di dunia yang mayoritas (95%) terjadi di negara sedang berkembang. Tujuan penelitian mengetahui dan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kehamiln remaja di Kota Batam tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi pada remaja yang hamil. Hasil penelitian di olah dan dianalisis dengan melewati proses reduksi data dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua informan hamil yang pertama kali, sebagian besar informan sebagai Ibu Rumah Tangga, berpendidikan rendah dan status ekonomi juga rendah. Sebagian besar informan mempunyai pengetahuan yang baik mengenai kehamilan remaja, faktor penyebab dan dampak kehamilan remaja. Diharapkan informan dapat meningkatkan pengetahuannya terkait kehamilan dan persalinan dan melakukan pemeriksaan kehamilan yang adekuat

    PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PENTINGNYA PERIKSA KEHAMILAN DI WIL KERJA PUSKESMAS BALOI PERMAI

    Get PDF
    Pengetahuan seseorang dapat menentukan derajat kesehatannya. Sehingga dosen Prodi Diploma Tiga Kebidanan berkeinginan untuk melakukan pengabdian masyarkat melalui penyuluhan tanda bahaya dalam kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu untuk dalam mendeteksi secara dini komplikasi dalam kehamilan. Metode kegiatan yang dipilih dalam kegiatan ini berupanya penyuluhan tentang Tanda Bahaya Kehamilan dan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan yang dilaksanakan secara daring/online dikarenakan pandemic Covid-19. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan sebagaimana mestinya, diharapkan peserta dapat mengaplikasikan dan mengedukasi keluarga sekitar tentang pengetahuan yang telah disampaikan dan dapat menggunakan buku KIA sebagaimana mestinya

    Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita

    No full text
    Toddlers are a group of individuals who are vulnerable to nutrition. Nutritional problems can have a serious impact on the quality of human resources. Nutritional problems are growth failure in early life, one of which is stunting. The prevalence of stunting under five in Indonesia in 2005-2017 was 36.4%. Stunting toddlers in the future will have difficulty in achieving optimal physical and cognitive development. One of the factors that influence the incidence of stunting in baita is environmental sanitation. This study aims to determine the effect of environmental sanitation on the incidence of stunting. This research is a quantitative research, descriptive analytic research type with a cross sectional approach. The sampling technique is purposive sampling. The sample in this study were mothers who had toddlers in the hiterland area of ​​Batam City which had 96 toddlers who were adjusted to the inclusion criteria. Data analysis using chi square. The result of this research is that there is an effect of environmental sanitation on the incidence of stunting in children under five (P value 0.009). Conclusion unhealthy environmental sanitation can affect the incidence of stunting in toddlers. There needs to be cooperation with various related parties to provide health education and improve environmental sanitation, especially in remote area
    corecore