6 research outputs found
Singularitas Semu pada Ruang-waktu Reissner-nordström
Penelitian ini mengkaji singularitas semu pada metrik Reissner-Nordström, yang merupakan solusi persamaan medan Einstein untuk model partikel bermuatan. Kajian dilakukan dengan menganalisis titik-titik singular pada metrik, menghitung tensor kelengkungan Riemann, serta menghitung scalar Kretschmann pada titik-titik tersebut. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program Maxima. Hasilnya, singularitas nyata hanya terjadi pada r = 0, sedangkan singularitas semu terjadi pada . Singularitas semu tersebut merupakan representasi dari horizon peristiwa. Terdapat tiga kemungkinan situasi pada horizon peristiwa. Hal menarik terdapat pada situasi r = M, dimana terjadi keseimbangan antara massa dan muatan yang memungkinkan tarikan gravitasi dan tolakan elektromagnetik saling meniadakan. Penelitian ini juga menghasilkan persamaan geodesik pada titik-titik yang tidak menghasilkan nilai infinite pada skalar Kretschmaan
METODE LANGSUNG KALKULUS VARIASI PADA ELEKTROMAGNETIKA DALAM WAKILAN FORMA DIFERENSIAL
Lagrangian formalism of electromagnetism has been represented in term of
differential forms. The existence of solutions of Maxwell equations is studied in the
framework of the direct methods of calculus of variations in the differential forms
representation. The purpose of this study is to investigate the existence of minimizer
for electromagnetism functional in differential forms representation on the R
4
. The
application of direct methods of calculus of variations on the electromagnetism functional shows that the solutions of the Maxwell equations exist in the open and bounded
region of � � R
4
, although there is need any constraint to ensure non-negativity the
value of Lagrangian density. This study can be used as a basis for the study of electromagnetism and direct method of calculus of variations in general form, as in manifolds
Peningkatan Kompetensi Komputasi Fisika dan Kimia untuk Mahasiswa Program Studi Fisika Fmipa Universitas Mataram
Kompetensi komputasi merupakan salah satu kompentesi utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa fisika. Kemampuan komputasi yang meliputi kemampuan menyederhanakan permasalahan yang kompleks, pengenalan pola dalam menyelesaikan permasalahan serta mengeneralisasi pola tersebut untuk meyelesaikan masalah dalam lingkup besar. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komputasi fisika dan kimia mahasiswa fisika. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode focus discussion group untuk mendeteksi kelemahan serta kekuatan pemahaman masing-masing mahasiswa dalam konsep fisis, kimia dan komputasi. Setelah peserta memahami konsep fisis, kimia dan komputasi maka metode selanjutnya adalah metode praktikum. Luaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya modul pelatihan komputasi fisika dan kimia serta tersusunya topic-topik penelitian yang terkait dengan komputasi fisika dan kimia yang dapat dijadikan sebagai topik PKM ataupun topic tugas akhir oleh mahasiswa
Pendalaman Konsep Fisika Menggunakan Alat Peraga Berbasis Mikrokontroler pada Siswa SMA
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendalaman konsep dasar fisika melalui metode praktikum atau eksperimen menggunakan alat peraga serta pengenalan mikrokontroler untuk pembuatan alat peraga sederhana. Tempat pelaksanaan pengabdian di Ponpes Darul Aminin NW Aikmual Lombok Tengah. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan yang pertama pemberian materi mengenai pendalaman konsep-konsep dasar fisika dan materi pengenalan mikrokonroler sebagai komponen alat peraga, tahapan kedua Tim PKM mendemonstrasikan penggunaan alat peraga pada materi gerak Jatuh (GJB), bandul matematis, kinematika, dan konsep konversi energi, tahapan terakhir yaitu tim PKM memberikan kesempatan peserta untuk mencoba langsung menggunakan alat peraga yang disediakan. Kegiatan ini memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika pada siswa melalui metode eksperimen. Dengan metode ini siswa juga lebih aktif dan dapat melihat langsung fenomena fisika yang terjadi melalui pengamatan. Keterbatasan alat peraga di sekolah dapat disiasati dengan pembuatan set eksperimen berbasis mikrokontroler yang penggunaanya sangat mudah dan luas. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
Atomic excitation delocalization at the clean to disordered interface in a chirally-coupled atomic array
In one-dimensional quantum emitter systems, the dynamics of atomic excitations are influenced by the collective coupling between emitters through photon-mediated dipole-dipole interactions. By introducing positional disorders in a portion of the atomic array, we investigate the delocalization phenomena at the interface between the disordered and clean zones. The excitation is initialized as symmetric Dicke states in the disordered zone, and several measures are used to quantify the excitation localization. We first use population imbalance and half-chain entropy to investigate the excitation dynamics under time evolutions, and further investigate the crossover of excitation localization to delocalization via the gap ratio from the eigenspectrum in the reciprocal coupling case. In particular, we study the participation ratio of the whole chain and the photon loss ratio between both ends of the atomic chain, which can be used to quantify the delocalization crossover in the nonreciprocal coupling cases. Furthermore, by increasing the overall size or the ratio of the disordered zone under a fixed number of the whole chain, we observe that excitation localization occurs at a smaller disorder strength in the former case, while in the latter, facilitation of the delocalization appears when a significant ratio of the clean zone to disordered zone is applied. Our results can reveal the competition between the clean zone and the disordered zone sizes on localization phenomenon, give insights to nonequilibrium dynamics in the emitter-waveguide interface, and provide potential applications in quantum information processing