32 research outputs found
Difusi Kebijakan Pengarusutamaan Gender di Fatayat Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menemukan model konseptual difusi kebijakan pengarusutamaan gender di Fatayat Nahdlatul Ulama ; 2) Menemukan faktor-faktor yang menentukan dalam adopsi kebijakan pengarusutamaan gender di
Fatayat Nahdlatul Ulama; 3) Menghasilkan metode penelitian yang tepat untuk penelitian difusi kebijakan pengarusutamaan gender dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Subyek penelitian adalah anggota Fatayat Nahdlatul Ulama yang duduk dalam kepengurusan Fatayat Nahdlatul Ulama di tingkat cabang, wilayah dan pusat periode tahun 1995-2000, 2000-2005, dan 2005-2010. Obyek penelitian adalah difusi kebijakan pengarusutamaan gender di Fatayat Nahdlatul Ulama DIY.
Data dikumpulkan dengan interview mendalam. Pengabsahan data dilakukan dengan triangulasi tema-tema. AnĂ¡lisis data menggunakan Interpretive Phenomenology Analysis (IPA) dan Event History Analysis (EHA). Pengambilan sampel dilakukan
secara purposive dengan teknik snow ball sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi kebijakan pengarusutamaan gender (PUG) di Fatayat terjadi pada dua level yakni individu dan organisasi. Model konseptual difusi kebijakan pada individu ditemukan dengan tahap pengetahuan, persuasi, konfirmasi, keputusan dan implementasi. Adopsi kebijakan pengarusutamaan gender ditentukan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal meliputi: latar belakang individu; keinovatifan PUG sesuai dengan kebutuhan individu; dan perilaku aktif dari individu. Sedangkan faktor penentu
eksternal adopsi adalah: ketersediaan sumber dan saluran informasi; anggota kelompok (Member group); kelompok referensi (Reference group). Penelitian difusi
kesetaraan dan keadilan gender pada individu menggambarkan sebuah proses mental yang sangat kompleks yang membutuhkan kajian interdisipliner berbagai bidang ilmu.
Penelitian difusi kesetaraan dan keadilan gender pada organisasi tidak terlepas dari tiga dimensi yakni kebijakan, orang-orang dan organisasi (policy, people, place) yang membentuk kerangka difusi kebijakan. Untuk dapat memahami individu maupun organisasi dalam sebuah kerangka penelitian difusi tepat menggunakan
pendekatan kualitatif dengan even history analysis (EHA) dan interpretative phenomenology analisis (IPA)
Pelatihan Respect Education bagi Guru Untuk Mencegah Kekerasan di Sekolah Dasar
Tujuan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini adalah memberikan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan hidup kepada Guru-guru Sekolah Dasar untuk mencegah kekerasan melalui pengembangan sikap respect (menghormati, menghargai, menyayangi) pada diri sendiri (ourself) masing-masing maupun pada orang lain. Metode kegiatan pelatihan yang digunakan adalah: ceramah, diskusi, role play (bermain peran), game (permainan), unjuk kerja, action plan (menyusun rencana tindakan), dan action (melakukan tindakan). PPM dilaksanakan dengan memperhatikan pengembangan seluruh aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik secara utuh. PPM ini menggunakan modul pelatihan yang telah dikemas dengan memperhatikan kriteria ideal sebuah modul, berisi desain pelatihan, alur sesi pelatihan, langkah-langkah pelatihan, materi pelatihan, metode pelatihan yang digunakan dalam tiap sesi, tool kit pelatihan yang diperlukan untuk mendukung ketercapaian tujuan pelatihan, sampai bagaimana evaluasi pelatihannya. Dengan adanya pelatihan ini, guru menjadi lebih sensitif dalam menemukenali praktik-praktik kekerasan di sekolah dan lebih responsif dalam mencegah kekerasan di sekolahnya
Mengefektifkan Peran Keluarga dalam Mendldlk Anak
Perkembangan dan Perubahan sosio kul tural secaratidak langsung mempengaruhi perkembangan dan pendidikananak. Di satu sisi anak dituntut untuk rnenyesuaikan dengankemajuan Hmu pengetahuan dan teknologi serta padasisi lainanak harus berbenturan dengan aneka ragam nilai budayayang satu sarna lain berbeda. Kondisi ini secara bersamamenghantam anak yang pada hakikatnya mereka sedang mencari!igur yang akan dijadikan sebagai falsafah hidup mereka.SehinggaJ tak ayal lagi semua itu mernbawa dampak negatifterhadap pembentukan diri anak dan mempersulit keluargadalarn menjalankan kewajibannya mendidik anak.Namun dernikian, menyalahkan keluarga atas keterbelakangan,kenakalan dan kesesatan anak bukanlah merupakanpenyelesaian. Sikap yang lebih positif adalah menyiapkan kemampuankeluarga agar dapat mendidik secara efektif.Sebagai lembaga informal keluarga perlu dibina agar dapatmenciptakan keharmonisanJ memahami kependidikan, mampuberkomunikasi, menyampaikan p~san dengan b1aik dan marnpumengatasi konflik orang tua-anak
AIMING FOR THE FUTURE: TRANSFORMING SOCIAL STUDIES LEARNING IN ELEMENTARY SCHOOL INTO THE 21ST CENTURY
The purpose of social studies learning is for students to become sensitive to problems that arise both within themselves and in their social environment. Social studies learning must adapt to face the challenges of the 21st century, Social studies education has significant relevance to 21st century skills; 1) Global Understanding, 2) Critical Thinking Skills, 3) Communication Skills, 4) Problem-Solving Ability, 5) Global Citizenship, 6) Technology and Media Literacy and, 7) Collaboration Skills. Thus, social studies not only provides an understanding of historical facts and social reality, but also forms skills and attitudes that are in accordance with the demands of the changing world in the 21st century
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI LAGU DAN DOLANAN
Tujuan penelitian ini adalah; 1. Menemukan model pendidikan karakter melalui lagu dan dolanan; 2.Menghasilkan pandua npembelajaran karakter melalui lagu dan dolanan; 3. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam model pendidikan karakter melalui lagu dan dolanan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan tahapan: 1. Pelaksanaan Rencana Kegiatan Harian pembelajaran karakter; 2. Analisis data proses pembelajaran; 3. Evaluasi dan Revisi Rencana Kegiatan Harian dan Praktek pembelajaran; 4. Praktek pembelajaran dan menemukan Model Pendidikan karakter melalui lagu dan dolanan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui lagu dan dolanan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Nilai-nila karakter baik seperti ketakwaan, kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, rajin belajar, tahan uji, ulet, sabar, patuh pada orang tua, rendah hati, dan saling menasehati yang terdapat dalam lagu dan dolanan telah dapat disampaikan kepada anak didik melalui klarifikasi nilai yang dilakukan oleh guru. Metode pembelajaran nilai yang dilakukan berupa penanaman nilai dan pembiasaan nilai. Rekaman proses pembelajaran yang telah direvisi dapat dijadikan model pendidikan karakter bagi anak usia dini melalui lagu dan dolanan. Model ini dapat dilaksanakan oleh guru tamankanak-kanak dan juga pamong pendidikan anak usia dini (PAUD)
Effectiveness of Group Counseling Services Using Self-Management Techniques to Reduce Online Game Addiction
The aim of this research is to determine the effectiveness of group counseling services with self-management techniques to reduce online game addiction at SMA Negeri 4 Malinau. This type of research is quantitative research with experimental methods. This research design is one group pre-test-post-test. The population of this research was 32 students and the sample was 5 students. Research analysis used the Wilcoxon test with the help of SPSS 26 for Windows. Based on the results of this study, it shows a decrease in reducing online game addiction after participating in the self-management technique group counseling services that have been provided. This pretest obtained a score of 360 with an average score of 72. After being given the service, students experienced a decrease in their score on the posttest of 252 with an average of 50.4. The results of the Wilcoxon test using SPSS 26 showed that the Z count in the experimental class was -2.023 and a significance level of 0.05. It is known that the Asymp.Sig.(2-tailed) value is 0.043<0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, it can be concluded that self-management technique group counseling services are effective in reducing online game addiction
School Readiness in Implementing and Evaluating the Reinforcement of Character Education Program in Yogyakarta City
The Reinforcement of Character Education (PPK) program was started in 2019 and has been implemented in various schools including the Yogyakarta City elementary schools. This study aimed to describe the readiness of schools in implementing and evaluating this program in Yogyakarta City. This study used a descriptive quantitative approach. The sample was determined using simple random sampling techniques and consisted of 119 schools. The results showed that only 5% of the schools were ready to implement the program; schools had not yet implemented the PPK program, and had not yet optimized the associated triple education function, namely concerning family, schools and communities. PPK implementation was through the curriculum and habituation in schools because all teachers understood it. Only 4% of schools were ready to evaluate the program, because schools did not have well organized program evaluation teams. This showed that schools need to get assistance in implementing and evaluating PPK, to ensure that it is successful in helping to build character.
Keywords: school readiness, program implementation, reinforcement of character education progra