272 research outputs found
PRARANCANGAN PABRIK POLIETILENA DARI ETILENA DENGAN PROSES FASE CAIR KAPASITAS 280.000 TON PER TAHUN
Polyethylene merupakan senyawa polimer thermoplastic yang memiliki sifat tahan panas, daya regang tinggi serta tidak larut dalam pelarut organik. Polyethylene banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri kontainer, kawat/kabel, botol, pipa, film, semikonduktor serta produk-produk lainnya yang terbuat dari plastik. Pembuatan pabrik ini beroperasi dengan kapasitas 280.000 ton/tahun. Pembuatan Polyethylene ini menggunakan Proses Fase Cair. Di rencanakan berlokasi di kawasan industri Gersik, Jawa timur. Bahan baku etilena diperoleh dari Shell Eastern Petrochemicals Complex(SEPC) dari singapura. Polyethylene menggunakan bahan baku utama etilen ditambah dengan
komonomer metil akrilat untuk menyambung rantai Polyethylene, siklohekasana sebagai solvent dan sebagai pengaktif katalis, dan hidrogen sebagai pemutus rantai Polyethylene, Katalis yang digunakan TiCl4 dan MgCl2. Reaksi ini berlangsung pada reaktor CSTR dengan kondisi tekanan 20 atm dan suhu 150oC dengan konversi produk keluar reaktor sebesar 25%. Bahan baku dan bahan penunjang secara sinambung diumpankan ke reaktor bersama-sama dengan
katalis. Produk Polyethylene kemudian dialirkan ke dalam Tangki Terminasi untuk memutus rantai. Setelah dialirkan ke Flash Drum untuk memisahkan bahan baku yang terikut, dilanjutkan ke dalam Polimer Degasing (PD). Polyethylene
masuk ke dalam Extruder dan Pelletizer untuk dilelehkan dan kemudian dipotong menjadi pelet. Analisis hasil ekonomi terhadap perancangan pabrik Polyethylene ini memberikan hasil bahwa Percent Return of Investment (ROI) sebelum pajak
sebesar 84,24% dan setelah pajak sebesar 67,39%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,07 tahun sedangkan setelah pajak selama 1.31 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 50,15%, Shut Down Point (SDP) sebesar 41,49% dan
Discounted Cash Flowrate (DCF) terhitung sebesar 21,81% Berdasarkan data analisis kelayakan di atas maka pabrik Polyethylene ini menguntungkan dan layak untuk didirikan
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK BSM (BANK SYARIAH MANDIRI) CABANG CIREBON
Budaya organisasi adalah sistem yang diyakini yang dapat dipelajari dan
diterapkan kemudian dikembangkan secara terus-menerus dalam organisasi dan
dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah
yang ada dalam organisasi tersebut yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau
hasil/target yang ditetapkan. Untuk mendapatkan produktivitas kerja yang maksimal
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk budaya organisasi yang ada dalam
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi
terhadap produktivitas kerja karyawan dengan survey pada karyawan Bank BSM
Cabang Cirebon (Plered). Dimana Bank BSM Cabang Cirebon (Plered) ini sedang
berusaha meningkatkan produktivitasnya agar mampu bersaing sesuai dengan tuntutan
zaman sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana budaya organisasi yang
berlaku di Bank Syariah Mandiri (BSM)?, bagaimana produktivitas kerja karyawan di
Bank Syariah Mandiri (BSM)?,dan Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap
produktivitas kerja karyawan di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon?.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui budaya organisasi di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
Cirebon, untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan Bank Syariah Mandiri (BSM)
Cabang Cirebon, dan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap
produktivitas kerja karyawan di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
populasi. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 reponden. Data primer
yang dikaji dengan menggunakan hipotesis dengan tahap pertama Uji Prasyarat
Analisis, meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Kedua Uji
Hipotesis meliputi analisis regresi, uji korelasi, dan uji kebaikan model dan koefisien
determinasi. Dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi.
Berdasarkan hasil pengujian regresi terlihat bahwa nilai ttabel< thitung atau
2,101<8,906, dengan demikian hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara budaya organisasi terhadap produktifitas kerja. Dengan koefisien korelasi (R)
sebesar 0,903, artinya keeratan pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja
termasuk dalam kategori sangat kuat. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh
(R square) = 0,774 artinya produktivitas kerja 77,4% dipengaruhi atau ditentukan oleh
budaya organisasi dan sisanya 22,6% (100%-77,4% = 22,6%) harus dijelaskan oleh
factor-faktor lain yang berasal dari luar regresi ini. Hal ini cukup membuktikan bahwa
budaya organisasi merupakan prasyarat untuk produktivitas kerja.
Kata Kunci : Budaya organisai, Produktivitas Kerj
PENGARUH PASOKAN LIMBAH CAIR TEKSTIL PT. BATIK KERIS SUKOHARJO TERHADAP PERUBAHAN SUHU, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg DAN PLANKTON DI SUNGAI PREMULUNG SURAKARTA
ABSTRACT
Hadi Prayitno. 2006. THE EFFECT OF LIQUID TEXTILE WASTE SUPPLY
OF PT. BATIK KERIS SUKOHARJO ON THE CHANGE OF
TEMPERATURE, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg, AND PLANKTON IN THE
PREMULUNG RIVER SURAKARTA. Biology Departement. FMIPA. UNS.
Surakarta.
PT. Batik Keris Sukoharjo is a textile manufacture with batik as a motif, it
is located in Cemani villages, Grogol, Sukoharjo, Central of Java. This
manufacture disposed continuously the liquid industrial waste into the canal,
which is supplies water to the Premulung river in Surakarta. The aims of this
research were to know the quality of the liquid textile waste canal of PT. Batik
Keris Sukoharjo, and how the effect to the conditions of Premulung river, based
on temperature, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg and diversity index of plankton.
The water samples are taken from the rivers by using a range methods
(plotless sampling methods), by dividing the river into 5 (five) monitoring stations
with the distance of its station is ± 50 metre and done by 3 (three) repetitions, that
is on the left of the river-bank, middle, and on the right of the river-bank. Data
were analyzed by using descriptive analysis.
The result of the research indicate: (1) Quality of the liquid waste textile in
the waste canal of the PT Batik Keris Sukoharjo based on parameters for
temperature, BOD, NO3 is exceeding maximum boundary and DO that is below
from minimum boundary, and based on the diversity index of plankton is classify
to the moderate pollution, (2) Liquid waste textile supplies of PT. Batik Keris
Sukoharjo do not show the signifikan influence to the change of temperature, pH,
DO, BOD, NO3, Ca, Mg and diversity index of plankton of Premulung river
Surakarta
ISSUES IN CURRICULUM DEVELOPMENT ANDDECENTRALIZATION OF VOCATIONAL EDUCATION TO NATIONAL ECONOMIC GROWTH: THE CASE OF INDONESIA
ASEAN Economic Community (AEC) will be started next year 2015. ASEAN country
members needbe ready toexchange, or even to compete their products or services. Skilled labor
is essential to be possessed by all the country members to successfully participate in AEC.
Vocational school is a strategic institution assigned to prepare its students to possess
competence for work in certain occupation. Therefore, the curriculum of vocational education
needs to be developed then consistently executed in such a way to gain expected skilled labors.
This paper will cover two discussions. First, in macro level, how the development of vocational
education curriculumrelevant to labor market as well as relevant to the national philosophy, and
eight (8) National Education Standards.Second, in micro level,how the curriculum is to be
implemented in school, especially in classroom and out ofclassroom settings. Furthermore, the
roles and commitment of National and Local governments,in decentralization era, together with
their stakeholders to support vocational education will also be analyzed. Summary as a
conclusion will be provided at the end of this paper combined with recommendations especially
for Government and people in business and industry.
Keywords: curriculum development, vocational education, decentralization, national economy
growth
Simulasi Sistem E-Voting Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Batang
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) diadakan setiap lima tahun sekali di setiap daerah. Voting merupakan komponen yang sangat penting dalam proses demokrasi. Metode yang dipakai pada saat ini adalah voting dengan menggunakan kartu/surat suara. Metode yang dapat digunakan selain dengan metode kartu/surat suara adalah dengan sistem e-voting. Sistem e-voting adalah sistem berbasis web yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pada pemilihan kepala daerah melalui internet.Metode pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan sistem ini adalah model pengembangan sekuensial linear (waterfall). Pada metode ini terdapat beberapa aktivitas, yaitu analisis kebutuhan, desain, pengkodean, dan pengujian. Hasil dari pembuatan simulasi sistem e-voting dengan menggunakan web dapat diterapkan setidaknya sampai tahap simulasi. Jika simulasi sistem e-voting ini diterapkan ke dunia ril maka hendaknya aspek keamanan sistem harus benar-benar ditingkatkan, misalnya dengan menggunakan teknologi biometri
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MISMATCH KERJA PADA BAGIAN PLANT ENGINERING DALAM RANGKA MENCARI BENTUK LEMBAGA PELATIHAN YANG SESUAI : STUDI KASUS DI PT. TARUMATEX BANDUNG
Pendidikan memiliki peran sangat strategis dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebab jenjang pendidikan ini berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang berkemampuan akademis dan atau profesional.
Sesuai dengan sifatnya sebagai studi deskriptif analitis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatis,yaitu berupa kata-kata,tindakan atau perilaku, dan dokumen yang secara langsung diperoleh dari para responden melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan studi kasus pada PT. Taru- matex Bandung. Studi dilakukan berdasaikan situasi yang wajar ( natural setting)
Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah : (1) Seluruh karyawan bagian Plant Enginering, khususnya yang berlatar belakang pendidikan non tehnik ( mismatch ) PT. Tarumatex (2) Direksi PT. Tarumatex/ Kepala Pabrik (3) Manager Plant Enginering PT. ri irumatex. (4) Human Resources Fdvelopment Mana- ger PT. Tarumalex. (5) Direksi SDM Salim Textile (6) Staff Direk n Salim Tex- tile (7) Training Manager Human Resources Development Salim Textile (8). Koordinator Training Advisory Service/TAS BLK Bandung (9) Kepala Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) Jabar.
Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara pengamatan dan studi dokumentasi : yang dilakukan dari orientasi hingga eksplorasi berlang¬sung secara intensif dtu bulan Juni 1997 sampai October 1997. Alat pengumpul datanya adalah peneliti sendiri ( human instrument ) dibantu dengan dokumen karyawan, kamera foto dan buku catatan. Sedangkan analisis datanya dilakukan melalui prosedur Reduksi Data, Display Data, Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Hasil analisis ditemukan bahwa: Kondisi Personil bagian Plant Enginering di PT.Tarumatex Bandung, karyawan yang mismatch (tidak berbasis tehnik) menghasilkan prestasi kurang baik dibandingkan karyawan yang match.Juga terdapat kesenjangan antara kemampuan keija nyata dengan kemampuan kerja Standard yang dituntut oleh sebab itu perlu ditingkatkan pengadaan tenaga yang match baik melalui prosedur penerimaan karyawan baru, maupun melalui pela¬tihan. Juga dirasakan perlu peningkatkan pengetahuan tehnik. Disamping hobby dan minat yang kuat, pengalaman serta pelatihan sangat menunjang untuk meraih prestasi yang tinggi. Ada faktor-faktor yang menyebabkan mismatch kerja baik berupa faktor yang melekat pada karyawan perusahaan seperti Latar belakang pendidikan dan Pengalaman keija, Typologi orang. Lingkungan Budaya serta faktor yang melekat pada keadaan perusahaan seperti mismatch dalam Mana¬jemen Personalia, kurang memahami Peraturan Perusahaan, Disiplin Kerja, Kepe¬mimpinan kurang mengarahkan, Budaya Perusahaan dan Etos Kerja, Situasi kerja dan Pergaulan sesama tenaga keija, lingkungan kerja, baik Tempat kerja maupun Pelayanan kerja. Yang kesemuanya memerlukan langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh demi mengatasi kesenjangan , mismatch kerja serta hambatan-hambatan yang terjadi. Meskipun di PT Tarumatex telah diadakan pelatihan-pelatihan yang cukup mencapai sasaran, tetapi demi peningkatan kinerja yang lebih baik perlu diadakan pelatihan Total Productive Maintanane (TPM) dan pelatihan Just in Time Workshop. Tak kalah pentingnya proses penyusunan personalia yang beru¬pa program jangka panjang maupun program jangka pendek harus dirancang sebaik-baiknya. Untuk itu penulis perlu merekomendasikan beberapa hal yaitu: Untuk bagian plant Enginering. (1) Memperhatikan lingkungan kerja demi menghindari timbulnya kecelakaan keija, mengadakan sistim rotasi, melakukan karyawan sebagai anggota organisasi. (2) Melaksanakan dengan konsekwen prinsip tidak menerima karyawan yang mismatch. (3) Mengembangkan program On-The-Job Training (4) Perlu diadakan pelatihan Total Productive maintanance dan pelatihan Just In Time Woricshop. Untuk PT.Tarumate„ (1) Fungsi umum serta fungsi operasi manajemen harus dilaksanakan dan dievaluasi setiap saat. (2) Dibina dan dilengkapi sarana anjang komunikasi. (3) Bagi karyawan baru perlu mendapat pelajaran dan Keterampilan teknis serta pengetahuan dasar mengenai nilai-nilai yang dianut perusahaan. (4) Mengembangkan Lembaga Pelatihan seperti yang telah diadakan Salim Textile. (5) Memanfaatkan program pema¬gangan yang diperkenalkan oleh pemerintah serta mengadakan Management Training. Untuk Dunia Pendidikan /Pemerintah (1) Perlunya kesadaran pentingnya kemampuan dan kekuatan sendiri demi bertekad meningkatkan kualitas SDM Indonesia (2) Diperlukan manajemen SDM yang tepat pada tingkat nasional se¬hingga terintergrasikan SDM kedalam pembangunan (3) Mengupayakan Pembangunan ketenaga keq an yang sifatnya menyeluruh (4) Tersedianya pemetaan mengenai peluang keija ditiap wilayah (5) Tersedianya Dana untuk modal usaha (6) Tersedianya Peta kemampuan Tehnologi dan juga peta kemampuan SDM (7) Lembaga Pendidikan harus dapat melihat apa yang dibutuhkan kalangan dunia usaha (8) Adanya keterkaitan penyelenggaraan pendidikan antara pemerintah dan swasta (9) Perlu adanya undang-undang bagi perusahaan untuk melatih para karyawannya (10) Mencari bentuk Lembaga Pelatihan yang dapat meminimalkan mismatch kerja
PEMANFAATAN BATU KORAL SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN ALAT THERAPY BATU REFLEKSI
Refleksologi berasal dari kata refleks,yang artinya suatu gerak cepat yang tidak disengaja tanpa diperintah secara sadar oleh otak, akan tetapi dalam refleksologi, reflek adalah suatu reaksi automatis salah satu organ tubuh terhadap perangsangan. Cara kerja refleksi ini adalah denganmenekankan titik-titik pada telapak kaki yang berhubungan dengan saraf-saraf disistem cara kerja tubuh kita. Kegiatan ini bertujuan untuk membuatkan suatu tempat atau alat yang bisa digunakan untuk merelaksasi warga dari rutinitas mereka yang sebagian besar sebagai petani. Kegiatan ini menggunakan metode praktek dengan membuat secara langsung media jalan refleksi dan melakukan kegiatan jalan di atas batu refleksi. Dengan sasaran target program ini yaitu ibu-ibu dan petani. Jadi kesimpulan dari pembuatan jalan refleksi batu koral ini adalah, kita bisa membuatnya sendiri baik secara permanen ataupun bisa dibuat secara portable, manfaat yang bisa didapat dari refleksi batu koral yang diinjak secara otomatis mengenai titik-titik akupuntur di telapak kaki.Titik- titik ini berhubungan dengan kelancaran aliran darah. Jika terapi ini dilakukan secara terus menerus maka titik akupuntur yang mengalami penekanan ini merangsang aliran darah yang tersumbat akibat timbunan lemak dan kotoran.Penekanan ini juga akan mengoptimalisasikan fungsi ginjal sehingga sistem pembuangan kotoran dari dalam tubuh dan air seni semakin lancar
THE DEATH PENALTY AS A MODEL TO PROVIDE A DETERRENT EFFECT AGAINST PERPETRATORS OF PREMEDITATED MURDER
The execution of the death penalty in cases of premeditated murder is, in fact, not easy. The old Criminal Code did not define the terms and conditions for premeditation elements. The purpose of this research is to analyze Death Penalty in Indonesia and The Urgency of Death Penalty in Creating A Deterrent Effect in Premeditated Murder. The method used in this legal research is normative juridical. Normative juridical research is research that is focused on examining the application of rules or norms in positive law. Indonesia is one of the countries that still maintain death penalty because death penalty is a criminal sanction that is still relevant in preventing and eradicating serious crimes. This can be seen in Constitutional Court Decision Number 2-3/PUU-V/2007. The provisions on death penalty for perpetrators of premeditated murder in the Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 2023 concerning the Criminal Code have made it difficult for death penalty to be imposed on perpetrators of premeditated murder
Rechtsvacuum In The Conviction Of The Criminal Act Of Bribery Assistance
Bribery assistance perpetrators have an essential function in a series of incidents of bribery. It has juridical consequences regarding the need for a clear and definite conviction for them. The ambiguity of Article 15 of Law Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes, given the position of perpetrators of bribery assistance, has had a major impact on the rechtsvacuum in the criminal justice system on bribery crimes. Based on the study of this normative method article, it was found that criminalization in bribery cases, in fact, does not only include active and passive perpetrators of bribery, but the existence of perpetrators of bribery assistance cannot be ruled out either. There is the fact that the provision for bribery assistance in Article 15 of Law Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes has resulted in a rechtsvacuum in terms of conviction in bribery cases. This situation has clearly resulted in uncertainty regarding the criminal sanction imposition for bribery assistance perpetrators
PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGADAI EMAS DI BAITULMALWA TAMWIL (BMT) (Survey Pada Nasabah BMT Al Ishlah Bobos - Cirebon)
Egli Hadi Prayitno: PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH
MENGGADAI EMAS
(Suvey pada Nasabah BMT Al Ishlah Bobos)
Munculnya UU No. 21/ 2008 tentang perbankan syariah menjadi era baru
bagi bank syariah di Indonesia untuk memperluas ekspansi bisnisnya. Namun produk
gadai emas dari perbankan syariah masih banyak belum diminati oleh masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan masih minimnya pangsa pasar perbankan syariah
dibandingkan dengan lembaga keuangan nonbank. Dengan demikian bank syariah
harus menerapkan strategi promosi yang tepat supaya bisa menarik hati dan diminati
oleh masyarakat sehingga tercipta minat yang bisa menyebabkan masyarakat tertarik
untuk menggunakan jasa dan memutuskan untuk lebih memilih menggadai emas di
bank syariah daripada lembaga keuangan nonbank Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap
minat bagi nasabah di Baitulmal wa Tamwil Al Ishlah Bobos, dan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh promosi, kualitas pelayanan terhadap minat nasabah
menggadai emas di Baitulmal wa tamwil Al Ishlah Bobos.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
survey. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah 96
Responden . Data primer yang dikaji dengan menggunakan hipotesis dengan tahap
uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterodiksitas, uji
autokoleritas, uji regresi, dan uji korelasi serta teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda.
Dari hasil uji regresi, diketahui besarnya pengaruh promosi dan kualitas
pelayanan terhadap nilai jasa secara simultan sebesar 63,1%. Sedangkan secara
parsial besarnya pengaruh promosi terhadap minat sebesar 79,4% dan pengaruh
kualitas pelayanan terhadap minat sebesar 0,02%. Hasil ini menginformasikan
bahwa bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap minat, sedangkan kualitas
pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat. Hasil penelitian ini
menginformasikan bahwa promosi dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
dan menjadi faktor yang penting bagi minat nasabah menggadai emas di BMT Al
Ishlah Bobos Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
Kata Kunci: Promosi, Kualitas Pelayanan,Mina
- …