19 research outputs found

    PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPELIHARA DALAM KARAMBA DI KELURAHAN PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks prevalensi ektoparasit pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dalam karamba di Kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 1-30 Agustus 2023  Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan interval Sampling dilakukan 1 minggu dengan jumlah sampel 20 ekor  ikan sehingga total jumlah ikan sampel 60 ekor.  Identifikasi ektoparasit dilakukan di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Kota Palangka Raya, Prov. Kalimantan Tengah. Hasil identifikasi ditemukan 3 jenis ektoparasit dari dua golongan yaitu dari golongan metazoa (Gyrodactylus sp) dan protozoa (Chilodonella sp dan Vorticella sp.). Kisaran prevalensi ektoparasit sebesar 40%-60% dengan tingkat prevalensi yang paling tinggi ditemukan pada sampling I dengan nilai prevalensi sebesar 60%  dengan ektoparasit Gyrodctylus sp 17 ind/ekor, Vortycella sp 2 ind/ekor dan  Chilodonella sp 14 ind/ekor, prevalensi yang paling rendah ditemukan pada Sampling II dengan nilai prevalensi sebesar 40% dengan jumlah  ektoparasit Gyrodctylus sp 8 sel, Vortycella sp 9 sel dan Chilodonella sp 18 sel.  Pada organ target kisaran prevalensi ektoparasit sebesar 40%-80% dimana prevalensi ektoparasit tertinggi pada organ insang sebesar  80% dan terendah pada  sirip ekor sebesar 40%.  Kisaran prevalensi individu parasit berkisar antara 90%-66,7% dimana  prevalensi ektoparasit tertinggi adalah parasit Chilodonella sp sebesar 90% dan yang terendah adalah Vorticella sp sebesar 66,7%. &nbsp

    PENGGUNAAN BATANG PISANG FERMENTASI SEBAGAI MEDIA BUDIDAYA MAGGOT BSF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi biomassa maggot BSF (Hermetia illucens) yang dihasilkan dari pemanfaatan batang pisang (Musa paradisiaca L.). Penelitian ini dilakukan selama 21 hari bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan UPR. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan yang diamati adalah : Perlakuan A= 160 g ampas tahu, perlakuan B = 120 g ampas tahu + 40 g batang pisang fermentasi, perlakuan C = 80 g ampas tahu + 80 g batang pisang permentasi, dan perlakuan D = 40 g ampas tahu + 120 g batang pisang fermentasi. Dalam waktu kurang lebih 4 - 5 hari telur BSF akan menetas menjadi maggot. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kombinasi pemberian pakan ampas tahu dan batang pisang fermentasi berpengaruh nyata pada biomassa maggot BSF dengan biomassa rata-rata dan populasi rata-rata tertinggi pada pemberian ampas tahu 100% (perlakuan A) masing-masing yaitu 4,2 kg/m2 dan 3,3 juta ind/m2.  Penggunaan batang pisang fermentasi direkomendasikan hanya 25% dari total media

    PENGARUH PENAMBAHAN PERSENTASE TEPUNG BIOFLOK YANG BERBEDA DALAM MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA DALAM AKUARIUM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan persentase yang berbeda dari tepung bioflok terhadappertumbuhan benih dari stok ikan yang dipelihara di akuarium. Penelitian ini dilakukan selama dua (2) bulan, dari Desemberhingga Februari 2018 dengan setiap dua minggu pengambilan sampel. Tempat pelaksanaan di Jurusan Laboratorium Basah di Perikanan, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dari hasil penelitian ini pertumbuhan tertinggi bobot ikan ditemukan pada perlakuan B yaitu 2,1 gram, dan dan laju pertumbuhan panjang ikan yang ditemukan pada perlakuan D adalah 26 cm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efek penambahan persentase tepung bioflok dengan persentase yang berbeda untuk setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara persentase tepung bioflok terhadap akselerasi pertumbuhan ikan. Kata Kunci: Pakan buatan, protein, benih, ikan snakehead, kolam terpa

    PENGARUH PEMBERIAN CACING KERING DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi cacing kering dengan dosis yang berbeda. Untuk melihat pengaruh petumbuhan benih ikan lele dumbo dengan dosis yang berbeda digunakan analisis RAL (Rancangan Acak Lengkap). Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari bulan juli-agustus 2018 di Laboratorium Basah, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya. hasil penelitian pertumbuhan berat mutlak dari bulan juli–agustus pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pertumbuhan berat mutlak tertingi terdapat perlakuan B berkisar antara 0,17%, pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan B berkisar antara 1,7cm, mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan C berkisar antara 18,0%, rasio konversi pakan teringgi terdapat pada perlakuan C 0,72gr, pengukuran kualitas air pada parameter suhu berkisar antara 28,00C, pH berkisar antara 5,88 ppm, DO berkisar 6,27 mg/l.hasil penelitian berdasarkan RAL (Rancangan Acak Lengkap) bahwa pemberian pakan cacing kering dengan dosis yang berbeda yang berpengaruh pada pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, mortalitas terdapat pada perlakuan B dengan dosis pakan 5%

    PENGARUH PERENDAMAN HORMON TIROKSIN TERHADAP DAYA TETAS TELUR, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN MAS KOKI ORANDA (Carassius auratus Linnaeus)

    Get PDF
    Ikan mas koki oranda (Carassius auratusLinnaeus) adalah jenis mas koki yang sangat terkenal di seluruh dunia karena kecantikannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat derajat penetasan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda yaitu melalui ransangan hormonal dengan penambahan hormon tiroksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman hormon tiroksin terhadap daya tetas telur, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda (Carassiua auratus Linnaeus). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode RAL dengan perlakuan penggunaan dosis yang berbeda. Perlakuan A (kontrol) tanpa penambahan hormon tiroksin, Perlakuan B dosis 0,1 mg/L, Perlakuan C dosis 0,15 mg/L dan Perlakuan D 0,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan daya tetas telur ikan mas koki oranda setelah dilakukan perendaman hormon tiroksin memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan D 81.33%, pada tingkat kelulushidupan juga memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai tertinggi pada perlakuan B 73.70% sedangkan pada laju pertumbuhan spesifik tidak berpengaruh nyata. Nilai kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran layak untuk budidaya ikan mas koki oranda

    ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIPACU DENGAN PENYUNTIKAN GONADOTROPIN RELEASING HORMONE DAN ANTI DOPAMINE (GnRH-a) DOSIS BERBEDA

    Get PDF
    Pemberian hormonal dari luar sangat membantu terhadap keberhasilan pemijahan, karena dapat mempercepat proses perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peyuntikan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dan anti dopamine dosis berbeda terhadap Tingkat kematangan gonad (TKG), Gonado Somatik Indeks (GSI), dan Hepato Somatik Indeks (HSI) ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini dilakukan selama 9 jam pada bulan November Di Laboratorium Basah Perikanan Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan A tanpa menggunakan hormon (kontrol), perlakuan B dosis 0,3 ml, perlakuan C 0,5 ml, dan perlakuan D dosis 0,7 ml untuk 1 kg ikan gabus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat kematangan gonad (TKG) tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan dosis 0,7 ml/kg yaitu TKG V. Nilai Gonado Somatik Indeks (GSI) tertinggi didapat pada perlakuan D dosis 0,7 ml/kg yaitu 6,20% Nilai Hepato Somatik Indeks (HSI) tertinggi terdapat pada perlakuan B dosis 0,3 ml/kg yaitu 1.07%. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa penyuntikan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dan anti dopamine berpengaruh terhadap Tingkat kematangan gonad (TKG), Gonado Somatik Indeks (GSI), dan Hepato Somatik Indeks (HSI) ikan gabus (Channa striata)

    KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIBERI EKSTRAK UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DAN PROBIOTIK Lacticaseibacillus paracasei

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp.) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 2,00-3,17 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (40 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 26 hari. Efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan laju pertumbuhan harian terbaik didapatkan pada kelompok benih ikan patin yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 146,45%, 0,7 dan 7,73%.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan betok (Anabas testudineus) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 1,78-2,44 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (45 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 21 dan 42 hari. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 21 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,18, 84,92%, 4,39%, 151,95%, 95,56% dan 268,33 g. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 42 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,15, 86,89%, 3,27%, 294,45%, 94,08% dan 420 g

    PENETASAN TELUR IKAN PATIN SIAM (Pangasionodon hypopthalmus) DALAM AQUARIUM DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat tebar yang baik pada telur Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) terhadap lama waktu penetasan telur dan daya tetas telur di aquarium. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan 31 Oktober  2023 – 30 November 2023 bertempat di Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) Desa Garung, Kabupaten Pulang Pisau. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (kepadatan telur ikan 1 gram/liter), perlakuan B (kepadatan telur ikan 1,5 gram/liter) dan perlakuan C (kepadatan telur  2  gram/liter).Hasil penelitian menunjukkan penetasan telur Ikan Patin Siam dengan padat tebar telur Ikan Patin Siam yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap waktu penetasan dengan nilai  signifikan (0,000) melalui analisis sidik ragam (ANOVA) nilai F Hitung 76,319 > F Tabel 5% (2:6) 5,14. Padat tebar telur Ikan Patin Siam yang berbeda juga berpengaruh nyata terhadap daya tetas atau persentase penetasan telur Ikan Patin Siam dengan nilai  signifikan (0,045) dengan nilai F Hitung 5,456 > F Tabel 5% (2:6) 5,14.Kepadatan telur Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophtalmus) sebanyak 1 gram/liter hingga 1,5 gram/liter merupakan respon tercepat dalam waktu penetasan dengan kisaran waktu penetasan 25,16 jam – 25,27 jam dengan daya tetas (hatching rate) mencapai 80,66% - 80,92%

    KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DALAM SISTEM KOLAM AIR TERGENANG DENGAN TINGKAT PEMBERIAN PAKAN BERBEDA

    Get PDF
    The activity of cultivating nile tilapia in a stagnant water pond system allows fish to utilize resources in the form of natural food and commercial feed in a balanced manner, thereby reducing the amount of external feed. This research aims to evaluate the growth performance of tilapia fry in a stagnant water pond system with different feeding levels. This research was carried out using a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatments for rearing tilapia fry in a stagnant water pond system with different feeding levels with three replications each, namely 3% feeding rate, 4.5% feeding rate. % and feeding rate 6%. The test tilapia fish had an average initial weight of 2.66-3.06 g and were reared for 21 days with feed supplementation containing a commercial probiotic mix dose of 0.2% and a feeding frequency of 1 time per day. The results of the research showed that different levels of feeding had a significant effect (p<0.05) on feed efficiency, feed conversion ratio and amount of feed consumption, but could still provide optimum growth rates.Kegiatan budidaya ikan nila dalam sistem kolam air tergenang memungkinkan ikan dapat memanfaatkan sumber daya berupa pakan alami dan pakan komersial secara seimbang, sehingga dapat mereduksi jumlah pakan eksternal. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan nila dalam sistem kolam air tergenang dengan tingkat pemberian pakan berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan pemeliharaan benih ikan nila dalam sistem kolam air tergenang dengan tingkat pemberian pakan yang berbeda dengan masing-masing tiga ulangan yaitu tingkat pemberian pakan 3%, tingkat pemberian pakan 4,5% dan tingkat pemberian pakan 6%. Ikan nila uji memiliki ukuran bobot awal rata-rata 2,66-3,06 g dan dipelihara selama 21 hari dengan suplementasi pakan mengandung probiotik mix komersial dosis 0,2% dan frekuensi pemberian pakan 1 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemberian pakan yang berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap efisiensi pakan, rasio konversi pakan dan jumlah konsumsi pakan, tetapi tetap dapat memberikan laju pertumbuhan yang optimum. &nbsp
    corecore