40 research outputs found
PERBEDAAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DAN PENDEKATAN INKUIRI SEMI TERBIMBING (MODIFIED FREE INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan inkuiri semi terbimbing;
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain non equivalent control group design. Populasi penelitian ini seluruh peserta didik kelas VII di SMP N 2 Turi. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sehingga diperoleh peserta didik kelas VII A sebagai kelas eksperimen-1 yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan peserta didik kelas VII B sebagai kelas eksperimen-2 yang menggunakan pendekatan inkuiri semi terbimbing. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest-posttest, lembar observasi keterampilan berpikir kritis, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data meliputi uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat penelitian berupa uji homogenitas dan uji normalitas menggunakan program Anates. Uji hipotesis penelitian menggunakan program SPSS 22 yaitu uji t (independent sample t-test).
Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan inkuiri semi terbimbing dan ditunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih baik daripada kelas dengan pendekatan inkuiri semi terbimbing
PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI 2014 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI 2014 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fuji Rahmawati
Pembimbing I : Dr. Heni Mulyani, M.Pd
Pembimbing II : Imas Purnamasari, S.Pd, MM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar PPL mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2014 UPI. Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2014 yang telah mengikuti pembelajaran mikro dan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Penelitian ini menggunakan metode survey, dan seluruh populasi dijadikan sampel atau disebut juga dengan penelitian sensus yang berjumlah 86 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang disusun dalam skala numerik. Validitas instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment dan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, dan teknik analisis data menggunakan analisis korelasi Product Moment. Hasil pengujian hipotesis menggunakan Uji t diperoleh t_(hitung )= 9,713 dan t_tabel = 1,992 dengan α = 0,05. Sehingga diketahui bahwa t_(hitung )> t_tabel atau 9,713 > 1,992 maka, H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar PPL. Kemudian peneliti melakukan perhitungan koefisien determinasi dengan perolehan hasil sebesar 52,9%. Hal ini berarti variabel pembelajaran mikro memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi variabel kesiapan mengajar, yaitu sebesar 52,9% sehingga 47,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Pembelajaran Mikro (Micro Teaching), Kesiapan Mengajar PPL
THE EFFECT OF MICRO TEACHING TO TEACHING READINESS OF FIELD EXPERIENCE PROGRAM OF ACCOUNTING EDUCATION STUDENTS 2014 INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION
Fuji Rahmawati
1st Advisor : Dr. Heni Mulyani, M.Pd
2nd Advisor : Imas Purnamasari, S.Pd, MM
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of Micro Teaching to teaching readiness of field experience program of Accounting Education 2014 students Indonesia University of Education. This research involves the students of Accounting Education study program 2014 who have followed micro teaching and field experiences program or PPL. The present study employs survey method, and the whole population is used as sample or also known as cencus research with the amount of 86 students. The data collection technique in this research uses a questionnaire which is arranged in a numerical scale. The instrument validity which is used is the Product Moment correlation formula and the reliability which is used is the Alpha Cronbach formula, and data analysis technique used is the Product Moment correlations analysis. The results of the hypothesis testing which uses t-test show that t_(count )= 9,713 and t_(table )= 1,992 with α = 0,05. So it is known that t_(count ) > t_(table ) or 9,713 > 1,992 accordingly, H0 is rejected and Ha is accepted. Therefore, the hypothesis result which claims that there’s a positive influence of micro teaching towards teaching preparation PPL. Then the reseacher does the calculation of the coefficient of determination with the acquistion 0f 52,9%. This means that the variable of micro teaching gives a significant contribution for the variable of teaching preparation, that is equal to 52,9% so that the other 47,1% are influenced by other factors which are not examined in this research.
Keywords: Micro Teaching, Teaching Readiness of PP
HUBUNGAN SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 THE CORRELATION BETWEEN SLEEP HYGIENE AND SLEEP QUALITY ON PEOPLE WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS 1
Gejala sekunder yang biasa dirasakan oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan suatu latihan atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Sleep Hygiene terhadap kualitas tidur penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 29 responden dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukur menggunakan kuesioner sleep hygiene index (SHI) untuk mengukur skor sleep hygiene dan kuesioner Pittsburgh sleep quality index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian didapatkan skor rata-rata sleep hygiene adalah 15,79 dan skor rata-rata kualitas tidur adalah 9,31. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya (p value = 0,017). Diharapkan pada perawat komunitas yang ada di Puskesmas Indralaya yang salah satu perannya sebagai edukator, memasukkan teknik sleep hygiene dalam pendidikan kesehatan yang harus diberikan pada penderita DM tipe 2
HUBUNGAN KEBUTUHAN, HARAPAN, MINAT DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI DALAM MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN PADA SISWA SMA
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia semakin tinggi, untuk mengurangi risiko tertular/menularkan Covid19 maka harus mematuhi protokol kesehatan. Untuk bisa mematuhi protokol kesehatan sangat diperlukan motivasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebutuhan, harapan, minat dan dukungan sosial dengan motivasi dalam mematuhi protokol kesehatan pada siswa SMA N 1 Kikim Selatan. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X, XI dan XII SMA N 1 Kikim Selatan. Pengambilan sampel dengan cara probability sampling menggunakan teknik cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil analisis data dengan menggunakan uji chi square didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan motivasi dalam mematuhi protokol kesehatan adalah variabel kebutuhan (p-value 0,000), harapan (p-value 0,000), minat (p-value 0,000), dan dukungan sosial (p-value 0,000). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perawat komunitas yang ada di unit kesehatan sekolah, terutama di SMA N 1 Kikim Selatan untuk meningkatkan motivasi para siswa untuk mematuhi protokol Kesehatan dengan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan harapan dan minat para siswa, memfasilitasi masker dan hand sanitizer di sekolah untuk memenuhi kebutuhan para siswa dan kepada para guru untuk selalu mengingatkan siswa serta menerbitkan peraturan sebagai bentuk dukungan sosial terhadap siswa dalam menjalankan protokol kesehatan.Kata Kunci: Kebutuhan, Harapan, Minat, Dukungan Sosial, Motivasi, Protokol Kesehatan, Covid-1
Effect of Dreall Healthy about Sedentary Life Style for Increasing Motivation to Children with Obesity
The Increasing prevalence of children with obesity was showed in all around the world include in Indonesia. The dominant factor was a sedentary life style and lack of activity. Those habits would be made the energy being unused so the fat will be accumulation become obesity. This Study aimed to know the effect of dreall healthy sedentary lifestyle on obese school-age children. This research was used pre-experimental with one group pre posttest design to analyze the data about motivation. The number of was 60 school-age children with obesity in Palembang city the data collected by using questioner after arranging the puzzle that was a development based on the collected data. The statistic result with Wilcoxon test showed improving motivation with the result p=0,001. Fun education might become one method for increasing motivation on children to raise their physics activity
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SELF CARE MANAGEMENT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDRALAYA
Hipertensi merupakan penyakit heterogeneous group of disease yang bisa diderita oleh berbagai usia, terutama yang paling rentan adalah usia lanjut. Hipertensi harus diterapi dengan baik karena menimbulkan berbagai macam komplikasi. Rendahnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi berpotensi meningkatkan komplikasi penyakit jantung. Pengetahuan dan self care management pasien tentang hipertensi dibutuhkan dalam mencapai kepatuhan yang lebih tinggi sehingga komplikasi tidak terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan self care management dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderita hipertensi Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cross sectional design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di Puskemas Indralaya. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan total sampling yang berjumlah sama dengan populasi yaitu 68 responden. Instrumen berupa kuesioner tentang pengetahuan, self care management dan kepatuhan minum obat. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada responden dengan p-value= 0,435 (α > 0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara self-care management dengan kepatuhan minum obat pada responden. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada responden dan terdapat hubungan yang signifikan antara self-care management dengan kepatuhan minum obat pada responden.Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan minum obat, Pengetahuan, Self-care managemen
HUBUNGAN PERSEPSI PENYAKIT DAN MOTIVASI DIRI DENGAN TINGKAT KEPATUHAN SELF-CARE MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
Tujuan: Pada saat ini banyak ditemui penderita diabetes melitus yang mengalami komplikasi,namun belum diketahui sejauh mana tingkat kepatuhan self-care management yang sudahditerapkan dan bagaimana hubungannya terhadap tingkat persepsi penyakit dan motivasi diri padapenderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi penyakitdan motivasi diri dengan tingkat kepatuhan self-care management pada penderita diabetes melitus.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan desainkorelasional. Sampel yang digunakan berjumlah 76 orang dengan cara pengambilan nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling.Hasil: Hasil uji bivariat menggunakan uji spearman rank pada persepsi penyakit dengan tingkatkepatuhan self-care management diperoleh p-value 0,000 dan r = 0,405 yang berarti ada hubunganyang cukup kuat antara persepsi penyakit dengan tingkat kepatuhan self-care management padapenderita diabetes melitus, pada motivasi diri dengan tingkat kepatuhan self-care managementdiperoleh p-value 0,000 dan r = 0,559 yang berarti ada hubungan yang kuat antara motivasi diridengan tingkat kepatuhan self-care management pada penderita diabetes melitus. Hasil penelitianini menunjukkan sebagian besar responden yang memiliki persepsi penyakit baik dan motivasi diritinggi, patuh terhadap pelaksanaan self-care management.Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dalam meningkatkan kepatuhan self-care managementpada penderita diabetes melitus maka diperlukan peran tenaga kesehatan untuk memberikanpemahaman dan dorongan dalam meningkatkan persepsi penyakit dan motivasi diri pada penderita diabetes melitus.Kata kunci: Diabetes Melitus, Motivasi Diri, Persepsi Penyakit, Self-Care Management, TingkatKepatuhan
PENDIDIKAN MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP PERILAKU IBU BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang manajemen laktasi terhadap perilaku ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif.Metode: Rancangan metode penelitian ini menggunakan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran dan Puskesmas Aryodilah Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dengan bayi usia ? 6 bulan. Sampel pada penelitian ini ebanyak 38 ibu menyusui denganbayi usia ? 6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi. Adapu kriteria inklusi dalam penelitian ini (1) Ibu bekerja yang mempunyai bayi berumur 1-6 bulan, (2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran, Puskesmas Aryodilah, dan Puskesmas Sematang Borang Palembang, (3) Ibu yang bekerja di rumah, instansi swasta atau pemerintahan. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis univariabel dan bivariabel dilakukan dalam penelitian ini.Hasil: penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang manajemen laktasi terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku ibu (p-vlue= 0,000) dalam pemberian ASI pada bayinya.Simpulan: diperlukan dukungan keluarga dan tempat kerja bagi ibu untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi.Kata kunci: ASI, Ibu Bekerja, Laktas
Perlindungan hukum bagi pengguna jasa angkutan kota dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen: Studi kasus angkutan Kota trayek Cicaheum-Cibaduyut
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa yang sering terjadi terhadap angkutan kota trayek Cicaheum-Cibaduyut dengan nomor trayek 08 Kota Bandung. Berdasarkan peraturan yang tertulis dalam Pasal 7 Huruf A dan C Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen disebutkan yang menjadi kewajiban pelaku usaha ialah beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya dan memperlakukan atau melayani konsumen secara benar, jujur, dan tidak diskriminatif. Namun pada kenyataannya diperoleh informasi dari para penumpang bahwa pengemudi kurang memuaskan konsumen dalam jasa pengangkutannya, terkhusus para penumpang sering diturunkan oleh pengemudi padahal para penumpang belum sampai pada tempat tujuannya. Hal itu menampakkan suatu kesenjangan antara yang seharusnya terjadi dengan kenyataannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pengguna jasa angkutan umum atas kerugian yang disebabkan oleh pengemudi, juga untuk mengetahui cara mewujudkan perlindungan hukum bagi prngguna jasa angkutan kota oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana peneliti mempelajari lebih jauh perlindungan hukum yang dilaksankan oleh yang berwenang terhadap pihak dirugikan ataupun sanksi kepada pihak yang merugikan. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan, studi dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, perlindungan hukum terhadap pengguna jasa angkutan kota yang tidak sampai ke tempat tujuan, tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dinas perhubungan Kota Bandung, sebagai pihak yang berwenang mengatur angkutan kota yang beroperasi di sekitar kota Bandung, kurang tegas dalam menindak para pengemudi yang menyebabkan kerugian bagi para penumpang sebagai konsumen/pengguna jasa angkutan kota. Kedua, perlindungan hukum yang diwujudkan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung terhadap pengguna jasa angkutan kota adalah dengan cara perventif atau pencegahan, dimana Dinas Perhubungan Kota Bandung mengadakan pembinaan kepada para pengemudi mengenai cara berlalu lintas yang baik dan benar, sehingga keselamantan penumpang terjamin dan para pengemudi angkutan kota tidak merugikan penumpang dalam pengangkutannya. Namun setelah diadakannya pembinaan tersebut, para penumpang tetap saja sering mengalami kerugian akibat jasa pengemudi angkutan kota tersebu
PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS HIDUP PADALANSIA AWAL PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGIKUTI KEGIATAN PROLANIS
Tujuan : Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh masyarakatterutama pada lansia dan dapat menurunkan kualitas hidup. Pada penderita DM tipe 2 kualitas hidup yang rendah dapat memperburuk kondisi penyakitnya. Oleh karena itu, kualitas hidup yang baik bagi penderita DM tipe 2 sangat dibutuhkan untuk mengelola penyakit dan menjaga kesehatannya sehingga mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Upaya yang dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal melaluiProgram Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Salah satu kegiatan prolanis yang dilakukan adalah latihan fisik dengan senam diabetes. Selain senam diabetes, latihan fisik yang dianjurkan untuk DM tipe 2adalah latihan yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikuti kegiatan prolanis. Metode : Metode yang digunakan adalah Pre Experimental Design dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sampel sebanyak 16 responden. Hasil : Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan p value = 0.000 (p value ≤ 0,05), yang artinya ada pengaruh latihan yoga terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikutikegiatan prolanis. Hasil penelitian menunjukkan dari 16 responden yang memiliki kualitas hidup buruk sebelum dilakukan latihan yoga mengalami perubahan kualitas hidup baik sebanyak 13 responden (81,3%)setelah dilakukan latihan yoga. Simpulan : Simpulan, latihan yoga memiliki pengaruh besar terhadap perubahan kualitas hidup pada lansia awal penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikuti kegiatan Prolanis. Kata kunci : DM Tipe 2, Kualitas Hidup, Lansia Awal, Latihan Yoga, Prolani