8 research outputs found
Hubungan Praktik Buang Sampah, Praktik Penggunaan Insektisida, Container Index, dan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Dbd (Studi di Empat Rumah Sakit di Kota Semarang)
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a major public health problem in Indonesia. This disease is caused by dengue virus and transmitted by the bite of Aedes aegypti mosquitoes. Dengue has spread widely throughout Indonesia, one of them is Semarang and the surrounding area. IR DHF Semarang from 2006 to 2015 is always higher than IR DHF Central Java and IR DHF National. This research was to analyze eliminating garbage practice, the insecticide use practice, container index, and home physical environment to incidence of DHF in four hospitals in Semarang City. This type of research was an observational analytic study using case control design. The population in this study were hospitalized dengue patients period March to May 2016 in four hospitals in Semarang City and health people (neighbor\u27s dengue patients) who lived in Semarang City and Demak Regency. Samples were 18 cases and 18 controls who had a vulnerable age (children aged 0-4 years and elderly aged >46 years) by using total sampling technique. The data was analyzed with chi-square test and odds ratio calculation with 95% confidence interval. The result showed that insignificant factors were eliminating garbage practice (p=0,289), insecticide use practice (p=0,737), container index (p=1,000), presence of breeding places (p=1,000), temperature in the house (p = 1,000), and humidity in the house (p=1,000). It can be concluded that there were not significant variables to the incidence of DHF in four hospitals in Semarang City
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural Numbered Heads Together (Nht) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii2 SMPN 9 Pekanbaru
The background of this research is not optimal results VIII2 grade students' mathematics learning SMPN 9 Pekanbaru with the percentage of students who reached the KKM is 50%. Facts on the ground showed not achieving the KKM is related to the learning process that students have not been optimally engage in learning activities. In connection with this, the researchers to improve the learning process in order to improve student learning outcomes through a research. It is expected with the implementation of this study, the learning process students become better so that students are engaged in an optimal learning and increase student learning outcomes. The Subjects were students of SMPN 9 Pekanbaru VIII2 grade total of 36 students with academic ability level heterogeneous. Instruments collecting research data is observation sheet activities of teachers and students and math achievement test in the form of daily tests. The observation of the teacher and student activity was analyzed as a basis for reflection and see the improvement of the learning process is carried out. While the achievement test used to determine students' mathematics learning outcomes. Based on the analysis of research data, there is improvement of learning process where the student has begun to actively ask and motivated to engage actively in the learning process and learning outcomes of students increased mathematics obtained. KKM achievement was 50% prior to the action and increased to 52.78% in the first cycle and became 83.33% in the second cycle. Based on these results it can be concluded that the application of the structural approach to learning model Numbered Heads Together (NHT) can improve learning outcomes VIII2 grade math student of SMPN 9 Pekanbaru even semester 2015/2016
Perbandingan Desain Antena Dipole dan Yagi-Uda Menggunakan Material Aluminium pada Frekuensi 470 – 890 MHz
- Antena merupakan alat pemancar yang akrab dengan aktifitas sehari-hari dan mudah sekali dijumpai, di rumah, di gedung, bahkan pada alat komunikasi yang digunakan. Salah satu antena yang sering digunakan adalah antena televisi. Antena televisi yang sering digunakan adalah Yagi-Uda yang biasanya dipakai sebagai outdoor antena dan antena dipole yang biasanya digunakan untuk indoor antena. Masing – masing jenis antena memiliki kriteria dan keuntungan berdasarkan dari kebutuhan penggunaannya. Baik antena dipole maupun antena Yagi-Uda memiliki perbedaan diantaranya adalah besar bandwidth, nilai gain, dan pola radiasi. Pada paper ini dapat diketahui bahwa bandwidth yang dimiliki antena yagi-uda lebih besar daripada antena dipole yakni 0.39943 MHz untuk antena yagi-uda dan 0.16569 MHz untuk antena dipole. Begitupula dengan besar Gain yang dimiliki antena Yagi-Uda (6.64 dBi) lebih besar dibandingkan dengan gain dari antena dipole (2.29 dBi). Perbedaan ini dikarenakan faktor elemen director dan ketebalannya.Kata Kunci – Atena Televisi, Atena Yagi-Uda, Atena Dipole, Gain, Bandwidt
Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Jamboard Berbasis Seni Budaya Untuk Guru Sdn 16 Poso Kota Utara Kabupaten Poso
Tujuan penelitian mengarah pada program penelitian atau pengabdian masyrarakat ( PkM) dengan mengarah pada pengunaan media pembelajaran jambirad berbasis seni budaya untuk guru sesuai dengan Profesi guru pada abad 21 merupakan masa yang memanjakan guru dengan bermacam teknologi pembelajaran. Dunia pendidikan tidak lepas dari perkembangan internet, untuk itu dalam pembelajaran perlu adanya media belajar berbantuan internet. Permasalahan yang dihadapi guru SDN 16 Poso,masih kurangnya pemahaman dan keterampilan terhadap pemanfaatan aplikasi pembelajaran tersedia secara gratis. Pembelajaran seni budaya yang dilakukan masih bersifat satu arah yang hanya berpusat pada siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru hanya menjelaskan materi dan tugas, kemudian siswa mengerjakannya. Guru hanya mengandalkan buku sebagai media pembelajaran. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online di masa pandemi ini. Permasalahan yang dialami oleh mitra sasaran dapat diatasi dengan pelatihan penggunaaan media pembelajaran jamboard kepada guru-guru agar pembelajaran seni budaya menjadi lebih menyenangkan. Metode penelitian mengunakan deskritif kualitatif Pendekatan teoretik Interdisiplin dipilih untuk memahami dan menjelaskan foenomena yang diteliti. Menurut Rohidi (2011) pendekatan interdisplin merupakan pengambilan konsep dan teori disiplin yang disusun dalam bentuk satuan teori yang menjadi landasan metodologis untuk memetakan, menganalisis, dan menginterpretasi pelaksanaan dan hasil penelitian.Menggunakan pendekatan pelatihan melalui sosialisasi untuk mendapatkan informasi dan data-data tentang kegiatan pelatihan, survei lapangan untuk melihat kondisi riil dilapangan, kegiatan edukatif dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru terkait penggunakan aplikasi google jamboard sebagai media pembelajaran dan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pelatihan yang dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dengan mengunakan studi analisis ada pun solusi yang ditawarkan dari pelatihan ini adalah agar guru -guru terampil dalam mengunakan aplikasi jamborad atau papan digital yang di lakukan secara on line untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan dengan berbagai desain-desain yang inovatif dalam belajar sambal bermain dengan materi ajar yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya dan dari hasil yang di capai mengalami kemajuan dan perkembagan yang luar biasa dengan kehadiran kedua dari guru pengerak yang telah memahami dengan baik aplikasi jamborad dan Bersama melakuan proses untuk memotivasi guru-guru lain untuk belajar Bersama dengan peserta didik dan hasilnya 100 persen mereka berhasil dan mampu untuk mengunakan aplikas jamborad ini dengan baik,serta pelatihan ini bisa di simpulkan dengan evaluasi hasil pelatihan dan pendampingan terjadinya peningkatan kemampuan guru dalam mengunakan aplikasi jamborad yang dapat di ajarkan kepada peserta didiknya berhasi
KEPAILITAN KREDITUR FIDUCIARIUS TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUCIANT
Undang-undang fidusia telah memberikan jawaban kepada berbagai permasalahan yang ada di masyarakat yang sejak dahulu merupakan dilema karena tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Permasalahan yang dimaksudkan tersebut adalah adanya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan suatu pinjaman sebagai modal dalam menjalankan usahanya, tetapi di sisi lain tidak ada benda yang dapat dijadikan jaminan untuk utangnya tersebut