31 research outputs found

    Pengaruh Perbedaan Umpan Terhadap Pola Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus Fuscoguttatus)

    Full text link
    Study on fish behavior is necessary to establish knowledge on the use of bait effectiveness. The objective of the research was to analyze response and feeding behavior of grouper (Ephinephelus fuscoguttatus) on different chemical composition of bait. The research was conducted by laboratory experimental method. The fish used was 200 mm in total length. The baits used were shrimp (Metapenaeus elegans) and trash fish (Sardinella gibbosa). Data collection consist of response time and feeding behavior pattern of Ephinephelus fuscoguttatus on bait with soaking time of 1, 7, and 12 hours. Chemical composition of each bait consisting of proximate, amino acid, fatty acid, and ammonia were analyzed based on soaking time. Data was analyzed using t-student test. The results showed that response time of Ephinephelus fuscoguttatus to shrimp bait and fish was insignificantly difference (p > 0.05). The feeding response of Ephinephelus fuscoguttatus with soaking time difference of shrimp bait and trash fish during 1 and 7 hours was significantly difference (p < 0.01). The bait soaking time until 12 hours was insignificantly difference (p > 0.05). Longer bait soaking time (until 12 hours) would decrease bait chemical composition that influenced on decrease feeding response of Ephinephelus fuscoguttatus

    Perbedaan Ukuran Mata Jaring (Mesh Size) Dan Kecepatan Hela Alat Tangkap Arad (Small Bottom Trawl) Terhadap Hasil Tangkapan Cumi – Cumi (Loligo SP) Di Perairan Rembang, Jawa Tengah

    Full text link
    Perairan Rembang merupakan perairan yang terletak di Pantai Utara Jawa, dan merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah, dengan sektor andalannya adalah perikanan. Penggunaan jaring arad di Rembang telah dilarang, tetapi di beberapa wilayah desa masih digunakan oleh sebagian nelayan untuk menangkap cumi–cumi (Loligo sp) pada musimnya, oleh karena itu modifikasi perlu dilakukan supaya lebih ramah lingkungan. Modifikasi arad dilakukan dengan merubah mesh size serta mencoba mencari kecepatan hela yang lebih baik. Modifikasi arad bertujuan supaya dapat meloloskan hasil tangkapan yang belum layak tangkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis komposisi hasil tangkapan cumi-cumi (Loligo sp) pada jaring arad. Metode yang digunakan adalah experimental fishing. Pengujian statistik dilakukan menggunakan Uji f one-way anova dengan taraf koreksi sebesar 5%. Hasil uji statistik jaring Arad (Genuine Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil uji statistik jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005 sehingga H0 ditolak. Kesimpulan hasil pengujian “terdapat perbedaan nyata antara perbedaan kecepatan hela terhadap hasil tangkapan Cumi-cumi (Loligo sp) di perairan Rembang”. Uji lanjutan dilakukan menggunakan Uji post-hoc menggunakan Tukey HSD. Hasil uji post-hoc jaring Arad (Genuine Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi terkecil 0,000 yang dihasilkan oleh kecepatan 4 knot. Hasil uji post-hoc jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi terkecil 0,002 < 0,05 yang dihasilkan oleh kecepatan 4 knot, sehingga dapat diambil kesimpulan “kecepatan terbaik untuk mendapatkan Cumi-cumi (Loligo sp) terbanyak dengan kecepatan 4 knot”. Rembang waters are waters located on north coast of Java, and also part of Central Java Province, the fisheries sector is the mainstay. Squid (Loligo sp) is one of the important comodity of high economic value. Arad in Rembang use of nets have been banned, but in some rural area still used by some fisherman to catch squid (Loligo sp) on the season, therefore, modifications needs to be done to make it more enviromentally friendly. Arad modification done by changing the mesh size as well as trying to find a good speed dragger. The purpose of this research can to escape not worth catching of target catch. The method used was experimental fishing. Statistic testing was performed using the f test one-way anova with correction level of 5%. Statistical test result Arad (Genuine Small Bottom Trawl) obtained significance value 0,000 < 0,05so that H0 is rejected. Statistical test results Modification Arad (Modified Small Bottom Trawl) obtained significance value of 0,001 < 0,05 so that H0 is rejected. Conclusion The resulys of testing “There is a real difference between the dragged speed to catch Squid (Loligo sp) in Rembang Waters”. Further test carried out using post-hoc tests using Tukey HSD. Results of a post-hoc test Arad (Genuine Small Bottom Trawl) obtained significant value generated by the 0,000 smallest speed of 4 knots. Results of a post-hoc test Modification Arad (Modified Small Bottom Trawl) got the smallest significance value 0,002<0,05 were generated by the speed of 4 knots, so it can be concluded “the best speed to highest catches Squid (Loligo sp) with speed 4 knots”

    Analisis Hasil Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger SP) Dan Cumi-cumi (Lolligo SP) Pada Alat Tangkap Mini Purse Seine Di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak Jawa Tengah

    Full text link
    Purse seine merupakan salah satu alat tangkap paling dominan dari berbagai alat tangkap aktif yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa komposisi hasil tangkapan mini purse seine dilihat dari fishing ground nelayan yang meliputi aspek oseanografi (kedalaman, suhu dan salinitas), mengetahui dan menganalisa ukuran layak tangkap ikan pada fishing ground mini purse seine. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis hasil tangkapan dan analisis pemetaan menggunakan Arc Gis 10.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan mini purse seine terdiri dari Ikan Kembung (Rastrelliger sp), Cumi-cumi (Lolligo sp), Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp), Ikan Petek (Leiognathus equlus) dan Ikan Juwi (Sardinella gibbosa). Ikan kembung berukuran layak tangkap >16 cm, sedangkan cumi-cumi berukuran layak tangkap >10 cm. Purse seine was the most dominant fishing gear on Morodemak Coastal Fishing Port. The purpose of this research, was know and analyze the composition of mini purse seine catches were seen from fishermen\u27s fishing ground which include oceanographic aspect (depth, temperature and salinity), to know and analyze the size of suitable catches in the mini purse seine fishing ground. The method of this research used descriptive method. Data analysis used descriptive analysis, catches analysis and mapping analysis with Arc Gis 10.2. The results showed that the composition of mini purse seine catches consisted of Long Jawed Mackerel (Rastrelliger sp), Squid (Lolligo sp), King Mackerel (Scomberomorus sp), Slipmounths (Leiognathus Equlus) and Goldstripe sardinella (Sardinella gibbosa). The Long Jawed Mackerel have suitable size > 16 cm and the Squid have suitable size > 10 cm. The test results with F Test showed that the oceanographic factors give affect to Long Jawed Mackerel while to squid give unaffected

    Analisis Teknis Dan Ekonomi Alat Tangkap Arad (Genuine Small Trawl) Dan Arad Modifikasi (Modified Small Trawl) Di Ppp Tawang Kendal

    Full text link
    Penggunaan Arad (Small Trawl) di Perairan Indonesia, khususnya di PPP Tawang telah dilarang oleh pemerintah berdasarkan Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 karena dianggap tidak ramah lingkungan. Akan tetapi banyak nelayan yang masih menggunakan alat tersebut untuk operasi penangkapan. Penelitian ini dilakukan karena agar Arad dapat dioperasikan di PPP Tawang dan menjadi alat tangkap yang efektif dan efisien baik secara teknis maupun secara ekonomi melalui modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis; jenis dan berat total hasil tangkapan; serta aspek ekonomi (pendapatan, biaya, keuntungan dan R/C ratio) alat tangkap Arad dan Arad modifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis data, yaitu analisis ekonomi dan analisis uji t. Hasil penelitian berdasarkan aspek teknis, mengindikasikan bahwa alat tangkap Arad dan Arad Modifikasi hampir sama. Perbedaannya tersebut terletak pada bagian badan jaring dan codend. Umumnya Arad terdapat 5 badan jaring dan mesh size codend 0,75 inchi sedangkan Arad Modifikasi hanya terdiri dari 3 badan jaring dan mesh size codend 1,5 inchi. Berat hasil tangkapan pada Arad lebih banyak dibandingkan dengan Arad modifikasi karena pada Arad modifikasi lebih selektif terhadap ukuran ikan yang tertangkap. Pendapatan dari Arad modifikasi lebih rendah daripada pendapatan dari Arad, tetapi keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian Arad Modifikasi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan biaya produksi Arad Modifikasi lebih sedikit. Fishing activities using small trawl was prohibited by Indonesian government, especially in Tawang, Kendal sea waters base on Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 due to selective issue and not envromentaly friendly. But until today fishers still operation this fishing gear for fishing activity. Therefore, this research was conducted as expected Arad can be operated in PPP Tawang effective and efficient both technically and economically for fishing. The purpose of this research were to analyze the technical aspects; catching composition and total weight; also economic aspects (income, expenses, profit and R/C ratio) for both genuine and modified small trawl. The method used was descriptive method. Data analysis methods, using economic analysis and t-test analysis for total weight differences between genuine and modified small trawl. The result construction genuine and modified small trawl is almost the same. The differences were in the body and codend. Genuine has 5 bodies and codend mesh size of 0.75 inch while in modified Arad has 3 bodies and codend mesh size of 1.5 inch. The catching composition that were caught was same. For the total weight of the genuine small trawl catching was more than Modified small trawl, because Modified Arad was more selective than genuine; and income at Modified Arad smaller than the income of genuine. But the benefits from the operation of modified small trawl was higher. It\u27s because the production costs modified small trawl was cheaper

    Analisis Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal Di Perairan Kabupaten Kendal

    Full text link
    Perairan Kabupaten Kendal merupakan salah satu wilayah penyebaran ikan demersal yang cukup potensial di perairan utara Jawa Tengah. Upaya pemanfaatan yang terus meningkat akan mengancam kelestarian sumberdaya, jika tidak diupayakan langkah pengendalian. Informasi potensi dan tingkat pemanfaatannya perlu diketahui terkait dengan aspek pengendalian. Tujuan penelitian adalah menganalisis estimasi stok, (CPUE) Catch per Unit Effort, Potensi Lestari / (MSY) Maximum Sustainable Yield ikan demersal untuk mengetahui status tingkat pemanfaatan, status kondisi daerah penangkapan ikan, serta upaya pemanfaatan sumberdaya ikan demersal yang optimum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah survei eksploratif, metode pengambilan sampel secara purposive sampling, sebanyak 4 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah metode swept area dan metode surplus produksi model Schaefer. Hasil penelitian diperoleh stok density sebesar 0,325 ton/km2 di perairan Kabupaten Kendal, sedangkan penangkapan optimum sumberdaya ikan demersal (CMSY) sebesar 1.514 ton/tahun dan upaya optimumnya effort optimum (EMSY) sebesar 2.423 trip/tahun. Tingkat pemanfaatan rata-rata sumberdaya ikan demersal selama 5 tahun terakhir telah melebihi 100% yaitu sebesar 113%. Hal ini menunjukkan kapasitas tangkapan berlebih dari ketentuan CCRF, dengan kata lain sudah terjadi overfishing. Kendal Regency is one of distribution area of potential demersal fish in the North Central Java. The resources utilization rate was no control in, it\u27s will be threated with the increasing of fishing effort on this recources. Potential information and utilization rate should be known about controlling aspect. Research aims were to analyze stock potency, Catch per Unit Effort (CPUE), Maximum Sustainable Yield (MSY) demersal fish, utilization rate, condition of fishing ground and optimum effort of demersal fish. Research conducted in august-september 2012 at Kendal Regency. Research method used explorative survey, sampling method was purposive sampling with 4 samples. Data analyze method used swept area and production surplus method – Schaefer Model. Result research, the stock density was 0,325 ton/km2 in Kendal Regency Seawaters while catch optimum (CMSY) of demersal water resource was 1.514 ton/year and the optimum effort (EMSY) was 2.423 trip/year. The demercal fish resource utilization rate during the last 5 years was more than 100% which count 113% it shown was catching capacity that exceeded agreed in the CCRF, its mean was overfishing

    Analisis Produktivitas Purse Seine Gardan Dan Purse Seine Slerek Dengan Fishing Base Di Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis produktivitas purse seine gardan dan purse seine slerek di PPP Muncar Banyuwangi Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode penentuan sampel menggunakan metode non probability sampling, yaitu accidental sampling (convenience sampling). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis produktivitas dan analisis data statistik untuk uji perbandingan menggunakan uji t atau Mann Whitney U test. Hasil penelitian tersebut purse seine slerek lebih produktif dibandingkan dengan purse seine gardan yang dapat dilihat dari beberapa faktor produktivitas menunjukkan hasil yang lebih besar yaitu pada produktivitas per trip, produktivitas per ABK, produktivitas per GT, dan produktivitas per PK. Sedangkan pada produktivitas per BBM dan produktivitas per biaya menunjukkan hasil bahwa purse seine gardan lebih produktif dibandingkan dengan purse seine slerek karena biaya operasional setiap hari lebih kecil. The purpose of this research was to know and analyze productivity of purse seine gardan and purse seine slerek at Muncar Coastal Fishing Port in Banyuwangi, East Java. The method of this research used descriptive method. The sampling method used non-probability sampling method, i.e. accidental sampling (convenience sampling). Data analysis method used analysis of productivity and analysis of statistical data. Comparison test used Independent samplet test or Mann Whitney U test. The research result showed that purse seine slerek more productive than purse seine gardan, could be seen from several factors of productivity showed the greater result in productivity per trip, productivity per crew, productivity per GT, and productivity per PK. While for productivity per fuel and productivity per cost, showed that purse seine gardan was more productive than purse seine slerek because operational costs of purse seine gardan were more little every day

    Analisis Modifikasi Fyke Net (Hari Ami) Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Perairan Tunggulsari Rembang

    Full text link
    Fyke net (Hari ami) dalam bahasa Jepang, Hari artinya “terentang” sedangkan Ami adalah “jaring”, sehingga dapat didefinisikan Hari Ami adalah jaring yang terentang di perairan karena pengaruh arus air dan pasang surut. Pasang surut yang dimaksud termasuk pasang surut semi diurnal artinya bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang hamper sama tingginya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara pengaruh modifikasi dan penambahan penaju terhadap hasil tangkapan Kepiting bakau (Scylla serrata) di perairan estuari Tunggulsari, Kaliori, Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental fishing. Fyke net modifikasi adalah Fyke net dengan perbedaan posisi sayap dan penambahan penaju. Hasil perhitungan dengan SPSS didapatkan nilai sig pada modifikasi sayap tidak berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan dengan nilai rata-rata hasil tangkapan pada Fyke net modifikasi sayap sebesar 5,92 ekor yang lebih kecil dari Fyke net tanpa modifikasi (kontrol) sebesar 7,58 ekor. Penambahan penaju dari alat tangkap Fyke net (Hari ami) pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan, dengan nilai rata-rata hasil tangkapan pada Fyke net penambahan penaju sayap sebesar 6,62 ekor yang lebih kecil dari Fyke Net tanp modifikasi (kontrol) sebesar 7,58 ekor. Interaksi antara perbedaan konstruksi Fyke net (Hari ami) dengan penambahan penaju terhadap jumlah hasil tangkapan dengan nilai sig jumlah hasil tangkapan sebesar 0,65> 0,05 dan berat hasil tangkapan sebesar 0,160 > 0,05 maka H0 diterima dan tidak berpengaruh terhadap jumlah dan berat hasil tangkapan. The Fyke net (Hari ami) it means, Hari is a "stretched" and Ami is a "net" so that Hari Ami had meant to be “the net stretched in the waters because the influence of water currents and tidal range”. Semi diurnal tide itself meant, if in the one-day happened two times almost as high as both of tidal range. The purposed of this researched to determined the effected of interaction between modification and addition “penaju” to catch mangrove crab (Scylla serrata) in estuarine waters area of Tunggulsari, Kaliori, Rembang. The method used in this researched the experimental fishing with modification Fyke net both of wings modification position and added “penaju”.The resulted SPSS Sig valued obtained on wings-modification not influenced toward the number of catching crabs, with catching average value Fyke net modification about 5.92 tails smaller than original Fyke Net 7.58 tails. The addition “penaju” leader Fyke net in this researched also not effected to the number of catching crabs, with catching average value from the leader Fyke net additions about 6.62 tails smaller than original Fyke net about 7,58 tails. Interaction between both of gears, the original and modification Fyke net (Hari ami) towards catching crabs with significant number of 0.65 > 0.05 and the weight 0.160 > 0.05 so these meant H0 was accepted and not affected with the amount of catching crabs, and the weight was too

    Analisis Hasil Tangkapan Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) Di Perairan Ppp Tawang Kendal Jawa Tengah

    Full text link
    Arad (Small Bottom Trawl) merupakan alat penangkap ikan yang dominan di PPP Tawang, Kendal, Jawa Tengah. Modifikasi arad diperlukan agar arad menjadi alat penangkap ikan yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah menganalisis komposisi hasil tangkapan arad modifikasi dan membandingkan dengan arad genuine. Metode yang digunakan adalah experimental fishing yang dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan jumlah setting 15 kali pada setiap arad. Komposisi hasil tangkapan dominan yang didapatkan mempunyai jenis spesies yang sama. Hasil tangkapan yaitu Udang Putih (Penaeus merguensis), Udang Ronggeng (Harpiosquilla raphidea), Kepiting (Scylla serrata), Sotong (Sepia oficinalis), Cumi-cumi (Loligo sp), serta jenis-jenis ikan demersal seperti Ikan Tigawaja (Otolithes ruber), Ikan Petek (Leiognathus sp), Ikan Ekor Kuning (Caesio erythrogaster), Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus), Ikan Layur (Trichiurus savala). Berat rata-rata hasil tangkapan arad genuine adalah 6500,67 gram dan arad modifikasi adalah 2916,93 gram. Analisis stasistik uji t menunjukkan bahwa berat rata-rata hasil tangkapan arad genuine dan modifikasi berbeda nyata (thit=7,87 > ttabel=2,145). Ukuran panjang total hasil tangkapan dominan arad modifikasi yaitu Udang Putih (Penaeus merguensis) 7,5 – 19 dan Udang Ronggeng (Harpiosquilla raphidea) 6 – 15,5 lebih panjang dibandingkan arad genuine yaitu Udang Putih (Penaeus merguensis) 5 – 19 dan Udang Ronggeng (Harpiosquilla raphidea) 5,5 – 14. Perhitungan efektivitas penangkapan menunjukan arad genuine mempunyai nilai efektivitas 69% lebih besar dibandingkan arad modifikasi 31%. Small Bottom Trawl was a dominant fishing gear used in Fishery Port Beach, Tawang, Kendal Regency, Central Java. Modification of this gear was needed to make small bottom trawl more enviromentally friendly fishing gear. The aim of the research was to analyzed the total catch of the modified small bottom trawl and compared it with the genuine small bottom trawl. The methods used were experimental methods which held on April 2014 with 15 times total settings on each small bottom trawl. Dominant composition of the catch has the same species. The catch are Penaeus merguensis, Harpiosquilla raphidea, Crab (Scylla serrata), Sepia oficinalis, Squid (Loligo sp), and demersal fish species such as Otolithes ruber, Leiognathus sp, Caesio erythrogaster, Upeneus sulphureus, Trichiurus savala. The total catch weight average of genuine small bottom trawl was 6500,67 gram and modified small bottom trawl was 2916,93 gram. T-test statistics analyzed showed that the average weight of genuine and modified were significantly different (tcount=7,87 > ttable=2,145). The dominant catches total length of modified small bottom trawl were Penaeus merguensis 7,5 – 19 cm and Harpiosquilla raphidea 6 – 15,5 cm, these total length was longer than the genuine small bottom trawl total catch Penaeus merguensis 5 – 19 and Harpiosquilla raphidea 5,5 – 14 cm. Catch effectivity counts shoowed that genuine small bottom trawl has 69% effectivity rate, higher than the modified small bottom trawl with 31% effectivity rate

    Pemanfaatan Dan Pemasaran Sumberdaya Cumi-cumi (Loligo SP) Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Kejawanan Kota Cirebon, Jawa Barat

    Full text link
    Berdasarkan data statistik di PPN Kejawanan tahun 2011, hampir setengahnya 47% hasil volume produksi jenis ikan yang didaratkan di PPN Kejawanan yaitu cumi-cumi (Loligo sp). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek biologi dan ekonomi tingkat pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi (Loligo sp) yang meliputi produksi per USAha penangkapan (CPUE), Maximum Sustainable Yield (MSY), Maximum Economic Yield (MEY), dan Open Access Equilibrium (OAE) serta alur pemasarannya yang berada di PPN Kejawanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013. Materi penelitian ini adalah unit USAha perikanan tangkap cumi-cumi (Loligo sp) yang didaratkan di PPN Kejawanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah sampel 11 nelayan. Metode analisa data yang digunakan adalah metode bioekonomi model Gordon-Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata Catch per Unit Effort (CPUE) sumberdaya cumi-cumi pada tahun 2008-2012 di PPN Kejawanan adalah 6,54 ton/trip. Produksi optimal (Copt) pada Maximum Sustainable Yield (MSY) sebesar 2.186,47 ton/tahun dengan effort optimum (Eopt) 5848 trip/tahun. Produksi optimal (Copt) pada Maximum Economic Yield (MEY) sebesar 1.770,77 ton/tahun dan effort optimum (Eopt) sebesar 309 trip/tahun. Produksi optimal (Copt) pada Open Access Equilibrium (OAE) sebesar 2.150,68 ton/tahun dan effort optimum (Eopt) sebesar 618 trip/tahun. Tingkat pemanfaatan rata-rata sumberdaya cumi-cumi selama 5 tahun terakhir di PPN Kejawanan sebesar 97,54% dan alur pemasaran cumi yang didaratkan PPN Kejawanan secara langsung. Based on statistical data in the PPN Kejawanan in 2011, looks almost halved 47% of the volume production of fish landed in PPN Kejawanan is squid (Loligo sp). This research aims were to analyze biological and economic aspect of the utilization of the squid (Loligo sp) which includes Catch per Unit Effort (CPUE), Maximum Sustainable Yield (MSY), Maximum Economic Yield (MEY), Open Access Equilibrium (OAE) and marketing grooves that are in PPN Kejawanan. This research conducted in April-May 2013. Research material was unit of fishing industries was put squid (Loligo sp) that landed in PPN Kejawanan. Research method was case study descriptive method. Sampling method was purposive sampling with 11 samples obtained. Data analysis method used bioeconomic method – Gordon-Schaefer Model. This study showed that the average of Catch per Unit Effort (CPUE) pelagical fish potency rate for 2008-2012 in PPN Kejawanan 6,54 tonnes/trip. The optimum product (Copt) of the Maximum Sustainable Yield (MSY) was 2.186,47 tonnes per year with optimum effort (Eopt) was 584 trip per year. The optimum product (Copt) of the Maximum Economic Yield (MEY) was 1.770,77 tonnes per year with optimum effort (Eopt) was 309 trip per year. The optimum product (Copt) of the Open Access Equilibrium (OAE) was 2.150,68 tonnes per year with optimum effort (Eopt) was 618 trip per year. Squid (loligo sp) resource utilization rate during the last 5 years in PPN Kejawanan has an average rating of 97,54% and groove marketing squid landed directly in PPN Kejawanan
    corecore