11 research outputs found
The Nexus between FDI, Per Capita Income, Energy Consumption, Trade Openness, and Carbon Dioxide Emissions: Panel Data Analysis of ASEAN Plus Six
ASEAN and ASEAN Plus countries’ commitment in following the Paris Agreement requires them to utilize trade and investment to balance economic growth and improve environment quality. Using observational data from eleven ASEAN Plus countries from 1979–2018, this study aims to assess how income, energy consumption, FDI, and trade openness jointly cause CO2 emissions in ASEAN Plus countries using panel data estimates. This research proves the existence of the Inverted-U Environmental Kuznets Curve phenomenon in ASEAN Plus countries. In addition, a significant increase in energy consumption explains the increase in CO2 emissions levels in this region. FDI inflows have been found to have a negative relationship with the level of CO2 emissions. Meanwhile, trade openness has been found to positively influence the level of CO2 emissions. This FDI and trade relationship with CO2 emissions shows the need for a new harmonization of a more environmental-friendly integrated production system in the region
IMPLEMENTASI ALGORITMA WINNOWING PADA SISTEM PENENTUAN REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING PROYEK AKHIR
Fakultas Teknologi Informasi dan Digital LPKIA merupakan salah satu fakultas yang berada di Institut Digital Ekonomi LPKIA. Terdiri dari 3 program studi diantaranya Manajemen Informatika, Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Saat ini Fakultas menangani salah satu proses akademik yaitu Pengelolaan Proyek Akhir. Sistem Pengelolaan yang saat ini berjalan masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan pencocokan secara manual antara pengajuan mahasiswa dengan kecocokan dosen pembimbing. Hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi ketidaksesuaian antara dosen pembimbing dengan mahasiswa yang sudah diusulkan. Untuk menangani permasalahan tersebut diusulkan penerapan algorima winnowing dan jcard similarity kedalam sebuah sistem rekomendasi berbasis web yang dapat menghasillkan persentase akhir dengan mencocokan penelitian mahasiswa yang akan dilakukan terhadap penelitian sebelumnya dari calon dosen pembimbing. Berdasarkan hasil implementasi algoritma winnowing dan jcard similarity dapat dengan cepat dan mudah memberikan rekomendasi kecocokan antara penelitian yang diajukan mahasiswa dengan penelitian yang telah dilakukan oleh calon pembimbing sebelumnya
Evaluation of Indonesian Transmigration Law According to Land Certification for Transmigrants
Implementation of transmigration in Indonesia is still done to date and refers to the normative framework of Law Number 15 Year 1997 on Transmigration. In addition to the lack of attention from the government and local governments towards transmigrants, another issue is that not all of local residents can accept transmigration presence with open hand. This paper aims to evaluate the law of transmigration of Indonesia and provide input for future improvement. Using the doctrinal approach and legal protection theory and rule of law type from Tamanaha, the following findings are found is: 1). The granting of land certification for transmigrants is not clearly defined as the specificity and process in its own section or section of Law No. 15 of 1997 on Transmigration and its amendment and does not contain preventive and repressive legal protections for both transmigrants and local communities in land certification to prevent future legal issues. 2). There are several crucial things that need to be regulated in the future of Indonesian transmigration law: Settlement of transmigration issues in the past; Criteria for transmigrant receiving areas; Timeline for accelerated land titling; Prohibitions for transmigrants related to land rights; Responsible management of land certificate; The cultural approach needs to be noticed in the Transmigration Act; Provision of land services to the local community in the vicinity of transmigrant areas or transmigration settlement units. Keywords: Evaluation, law, transmigration, land, certification
INCOME OVER FEED COST (IOFC) PENGGEMUKAN SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) BERBASIS LIMBAH KEDELAI: Income Over Feed Cost (IOFC) Fatting of Peranakan Ongole (PO) Based on Soybeans Waste
The use of soy bean waste is an alternative roughage feed for local cattle fattening based on concentrate, particularly in the dry season. This study aimed to examine the productivity and income over feed cost of PO cattle fattened using ration containing soybeans pod for 100 days. Twelve male PO cattle with an average age of 18 months and an initial live weight of 160,11±19,1 kg were used in this study. They were allotted to four different ration treatments, including R1 (30% native grass +70% concentrate ration), R2 (15% native grass + 15% soybean pod + 70% concentrate ration), R3 (30% soybean pod + 70% concentrate ration) and R4 (30% soybean pod silage + 70% concentrate ration). The observed parameters comprised feed cost, cattle revenue, and IOFC. The results showed that the PO cattle fattening on 70% concentrate + 30% soybean pod silage (R4) gave the highest IOFC since they had the highest productivity during fattening.
ABSTRAKAmpas kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif penggemukan sapi lokal berbasis konsentrat terutama pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan nilai pendapatan berdasarkan biaya pakan atau IOFC sapi PO yang digemukan menggunakan ransum yang mengandung polong kedelai selama 100 hari. Dua belas ekor sapi PO jenis kelamin jantan dengan umur 18 bulan dan bobot hidup bakalan awal 160,11±19,1 kg digunakan dalam penelitian ini. Sapi PO ini diberikan empat perlakuan ransum yang berbeda, antara lain R1 (30% rumput +70% ransum konsentrat), R2 (15% rumput + 15% polong kedelai + 70% konsentrat ransum), R3 (30% polong kedelai + 70% ransum konsentrat) dan R4 (30% silase polong kedelai + 70% konsentrat ransum). Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi biaya pakan, pendapatan ternak dan IOFC. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa penggemukan sapi PO pada perlakuan penggunaan konsentrat 70% + silase polong kedelai (R4) 30% memberikan IOFC tertinggi karena memiliki produktivitas tertinggi selama penggemukan
Analisis Model Kanal Propagasi COST 231 Hata Pada Jaringan Mobile Worldwide Interoperability for Microwave Access (WIMAX)
Pathloss adalah penurunan kekuatangelombang elektromagnetik karena menyebar melaluiruang bebas. Pada sistem komunikasi nirkabel, sepertiteknologi mobile WIMAX diperlukan adanya analisisperhitungan pathloss. Model propagasi pun digunakanuntuk analisis perhitungan pathloss tersebut. Modelpropagasi yang digunakan pada penelitian ini adalahmodel empirik, yaitu COST 231 Hata. Performansisistem yang diamati meliputi signal to noise ratio(SNR) dan bit error rate (BER) yang kemudiandibandingkan dengan model propagasi lain, yaituECC 33. Perhitungan juga mensimulasikanpergerakan pengguna dengan kecepatan 5 km/jam, 60km/jam, dan 100 km/jam serta jarak antara basestation dan user equipment yang berubah dari 1000 m -2500 m.Hasil analisis membuktikan bahwa semakincepat kecepatan pengguna maka semakin besarbandwidth sistem yang didapatkan. Nilai bandwidthsistem terbesar adalah pada laju data total 14.26Mbps pada kecepatan 100 km/jam, yaitu 2.7204 MHz.Nilai. Nilai SNR sistem dipengaruhi oleh kecepatanpengguna dan jarak base station dan userequipment. Nilai SNR terbesar didapat ketikamenggunakan model COST 231 Hata denganmodulasi 64-QAM pada laju data total 9.5 Mbpsuntuk kecepatan 5 km/jam dan jarak 1000 m yaitu124.8716 dB. Sedangkan nilai BER dipengaruhi olehjarak base station dan user equipment serta teknikmodulasi yang digunakan. Nilai BER terkecildiperoleh ketika menggunakan modulasi QPSKuntuk laju data total 3.17 Mbps yaitu 0.0020 denganmodel COST 231 Hata.Kata Kunci: Mobile WiMAX, model kanal propagasi,COST 231 Hata, OFDMA, performans
Design of a Low Cost High Efficiency Multiple Output Self Oscillating Flyback Converter
The use of some integrated circuits in an SMPS circuit are the main factor that increasing the cost. Self-oscillating feedback converter topology is a well-known circuit topology for low-cost application without using any single integrated circuit chip. In this paper, a Low Cost with high efficiency converter without any single integrated circuit component was analysed and designed. It has also multiple outputs of 3.3 V/1 A, 5 V/0.5 A, and 12 V/0.1 A so that it can be used as power supply for DVD player. Experiment results showed that it can deliver continuously output voltage as designed and a total output power of 7.3 W, with an efficiency for about 70%
Penerapan Lampu Penerangan Jalan Umum Otomatis Tenaga Matahari di Nagari Lagan Mudik Punggasan
Street lighting is needed to ensure road users' smooth running and safety. Lack of light will create a high risk of accidents and crime on the road. Many areas in Indonesia in general and West Sumatra in particular, mainly rural areas, still need street lighting due to the need for regional capacity to provide lighting on public roads. This activity implemented street lighting in Nagari Lagan Mudik Punggasan, Linggo Sari Baganti District, Pesisir Selatan District, West Sumatra Province. A total of five light units have been installed in four different locations. Installation of lights using a pole made of wood as high as 4 meters on the 20 KV distribution electricity post and the welcome board of the village. The lights work automatically and can be active when dark and off when bright. The lamp's working principle utilises solar panels, which produce electricity during the day. The source of electrical energy used by the light comes from a battery that a solar panel has charged. This system is expected to overcome the village's lack of street lighting and use clean, environmentally friendly energy sources
Efektivitas Semester Pendek Terhadap Perbaikan Nilai Matakuliah Pada Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan
ABSTRAK  Firmansyah, Rudy. 2014. Efektivitas Semester Pendek Terhadap Perbaikan Nilai Matakuliah Pada Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Mujiyono, M. Pd, (2) Drs. Made Wena, M. Pd, M.T.  Kata Kunci: efektivitas, semester pendek, perbaikan nilai.  Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan adanya perbaikan praktek pendidikan yang meliputi berbagai aspek, diantaranya kurikulum, tenaga pendidik, fasilitas pendidikan dan sistem penyampaian materi perkuliahan. Di dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia terdapat sistem kredit semester (SKS) dan dalam SKS ini terdapat semester, yaitu satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Selain semester ganjil dan genap terdapat semester pendek Semester pendek diadakan bagi mahasiswa yang ingin mengulang kembali matakuliah yang tidak lulus untuk memperbaiki nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan antara nilai semester regular dengan semester pendek dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas semester pendek mahasiswa program studi S1 pendidikan teknik bangunan (PTB). Penelitian ini adalah penelitian deskripif untuk mengetahui efektivitas semester pendek terhadap perbaikan nilai matakuliah. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 PTB angkatan 2007-2011 sejumlah 213 siswa. Sedangkan sampelnya mengunakan metode random sampling diambil 20% tiap angkatan, didapatkan 42 mahasiswa. Metode pegumpulan data digunakan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74% mahasiswa yang melaksanakan semester pendek nilainya meningkat, peningkatan mencapai 6 tingkat, sehingga bisa dikatakan semester pendek efektif untuk memperbaiki nilai. Faktor-faktor yang mempengaruhi semester pendek terdiri dari faktor internal dan external. Faktor iternal terdiri dari faktor fisiologis (fisik) dan psikologis yang terdiri dari motivasi, minat dan sikap mahasiswa dalam melaksanakan semester pendek. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial (lingkungan sosial kampus, lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sosial keluarga), dan faktor non-sosial (lingkungan alamiah, faktor instrumental dan faktor materi pelajaran). Perlu diupayakan pemberian informasi dan pelayanan yang optimal dalam pelaksanaan semester pendek sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, dalam hal ini adalah meningkatkan prestasi belajar sehingga dapat menyelesaikan studi lebih cepat
Analisis Model Kanal Propagasi Cost 231 Hata Pada Jaringan Mobile Worldwide Interoperability For Microwave Access (Wimax)
Mobile WIMAX merupakan bagian dari WBA (Wireless Broadband Access) yang menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) sebagai air interface nya. Komunikasi nirkabel seperti mobile WIMAX menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisinya sehingga rentan mengalami rugi-rugi ruang bebas. Oleh karena itu diperlukan sebuah model propagasi untuk menghitung rugi-rugi atau yang disebut pathloss. Pada penelitian ini akan dianalisis performansi sistem berdasarkan parameter dari jaringan mobile WIMAX menggunakan model propagasi COST 231 Hata yang kemudian dibandingkan dengan model propagasi ECC 33. Hasil analisis membuktikan bahwa kecepatan pengguna berpengaruh terhadap bandwidth sistem. Nilai bandwidth terbesar ketika laju data total 14.26 Mbps pada kecepatan 100 km/jam, yaitu 2.7204 MHz. Model propagasi yang digunakan berpengaruh terhadap nilai SNR sistem. Nilai SNR sistem terbesar didapat ketika menggunakan model propagasi COST 231 Hata dengan modulasi 64-QAM, yaitu 124.8716 dB. Sedangkan nilai BER dipengaruhi oleh jarak base station dan user equipment serta teknik modulasi yang digunakan. Nilai BER terkecil diperoleh ketika menggunakan modulasi QPSK untuk laju data total 3.17 Mbps, yaitu 0.0020