6 research outputs found
Pengembangan Cup Sealer Temulawak terintegrasi Augmented Reality untuk Meningkatkan Efektifitas Pengemasan Minuman
Potensi Unggulan Wilayah merupakan konsep perencanaan pemerintah yang digaungkan mulai tahun 2018 dengan menerapkan skema unggulan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan wilayah sebagai backbone ekonomi nasional, selama kurun waktu 2018-2021 agaknya konsep ini belum sepenuhnya menyebar didesa pelosok nusantara, sebut saja sentra sari temulawak Kota batu, unit usaha susu kemasan di Desa Ngabab, Kabupaten Malang, unit usaha karangtaruna minuman bunga rosela di Desa pagerwojo, Kabupaten malang. Prioritas potensi unggulan yang terdapat di kota batu dan Kabupaten Malang, memiliki permasalahan dalam bidang produksi, pengemasan dan pemasaran, dengan sentuhan teknologi yang saat ini digunakan memungkinkan adanya pengembangan Cup Sealer terintegrasi Augmented Reality dalam membantu masyarakat untuk menggunakan Sealer minuman kemasan, dalam hal ini sari temulawak yang memilik potensi dikembangkan menjadi salah satu minuman yang dicari saat ini. Konsep pengembangan Augmented Reality Cup Sealer berdasarkan kebutuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mempermudah penggunaan Cup Sealer. Hasil dari penelitian membuktikan Pengembangan Cup Sealer Temulawak telah memenuhi kriteria kelayakan pengembangan produk ini berada pada tahapan yang baik, hal ini berkaca pada tingkat keterbacaan dan keefesienan produk berada pada tingkat 83,45% dari 140 responden, sehingga dapat disimpulakan bahwa produk ini sangat layak digunakan, data menurut Level of Eligibility Criteria (Sudjana, 1992) memiliki kriteria valid, hal ini berdasarkan persentase dari UI dan UX berada pada kategori 88,70% (kategori baik), kemudian aspect of product development functionaly pada kisaran 87,36% (kategori baik) dan machine feedback aspect with app juga memiliki kondisi pada kategori baik, yakni 87,40% dengan rata2 total 87,82% membuktikan bahwa pengembangan Cup Sealer temulawak terintegrasi Augmented Reality memilik tingkat usability dan efeciency baik dan dapat digunakan untuk membantu UMKM Sari Temulawak Kota Batu meningkatkan efektifitas pengemasan minuman
Analisis Pengaruh Bimbingan Karir terhadap Siswa SMK: Studi Kepustakaan
Bimbingan karir merupakan satu dari serangkain program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah, adanya bimbingan karir menjadi suatu wadah yang hendaknya diberikan kepada para siswa guna memfasilitasi keoptimalan pada dirinya dalam menjalani tahap perkembangan diri. Namun berdasarkan kenyataan di lapangan dan dirasakan sendiri oleh penulis, bimbingan karir yang ada di sekolah belum secara optimal diberikan kepada siswa terutama bagi siswa SMK. Oleh karena hal itu, penulis tertarik untuk mencari tau seberapa besar urgensi diberikannya bimbingan karir bagi siswa SMK, juga mengkaji pengaruh pemberian bimbingan karir yang optimal kepada siswa SMK dalam persiapannya untuk menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan atau Library Research. Sumber data yang peneliti peroleh berasal dari situs online yang menyediakan buku, jurnal dan artikel ilmiah seperti Google Books dan Google Schoolar. Teknik yang digunakan peneliti dalam studi kepustakaan ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencari data yang relevan dengan topik berupa buku, makalah, artikel, jurnal, atau catatan dari penelitian terdahulu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi atau biasa disebut dengan Content Analysis. Kesimpulan yang diperoleh yaitu bimbingan karir membantu siswa dalam menentukan sendiri studi yang akan mereka tempuh juga menyesuaikannya berdasarkan minat/bakat serta cita-cita mereka. Adanya bimbingan karir juga membantu mereka dalam melihat secara transparan tentang apa yang nantinya akan mereka tempuh ketika masuk ke dunia kerja.
Kata kunci: Bimbingan Karir, SMK, Kari
Penerapan Model Pembelajaran Berorientasi Pasar (Market Oriented Model) di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas
This research aims to obtain information about the implementation of market-oriented learning models at SMK Ananda Mitra Industri Deltamas. This research uses qualitative methods, namely research that produces descriptive data in the form of written or spoken words from individuals and observed behavior. The research procedure begins with the pre-field stage in the form of literature review and pre-observation, then the data collection stage using interviews, as well as observation and documentation studies to strengthen primary data and ends with data processing and analysis. The Ananda Mitra Deltamas Vocational High School (SMK) is an industry-based vocational school located in the Deltamas Cikarang Industrial Estate which is flanked by several industrial areas including GIIC, KITIC, Silicon, Jababeka, Hyundai, MM2100. Judging from the model used, this school implements a link and match education system. Because not many in Indonesia apply the market orientation model, based on the description above, this research will focus on observing the application of the market orientation model at SMK Ananda Mitra Deltamas. The results showed that: 1) the learning process at SMK Ananda Mitra Industri Deltamas refers to the 2013 curriculum which was further developed based on input from the industry in accordance with the vision and mission of the school and uses a block system, 2) Application of market-oriented learning models in SMK Ananda Mitra Industri Deltamas is designed and adapted to link and match with DUDI, and 3) There is a Special Employment Exchange (BKK) which is intended for class XII students as a means of placing work positions for each graduate
Peningkatan Kualitas dan Hasil Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Lesson Study dengan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) Mata Pelajaran Mengadministrasi Server dalam Jaringan Kelas XII Program Keahlian TKJ SMK Negeri 1 Turen
ABSTRAK Firmansyah, Feri Hidayatullah. 2013. Peningkatan Kualitas dan Hasil Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Lesson Study dengan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) Mata Pelajaran Mengadministrasi Server dalam Jaringan Kelas XII Program Keahlian TKJ SMK Negeri 1 Turen. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (i) Drs. Dwi Prihanto, S.S.T., M.Pd., (ii) Drs. F.X. Budi Rahardjo, M.Pd. Kata Kunci : kualitas pembelajaran, hasil pembelajaran, lesson study, cooperative learning, STAD. Pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat penting dalam segala bentuk aktifitas yang dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran banyak macam dan model dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari proses pembelajaran sendiri adalah untuk memahamkan siswa untuk mendapat pengalaman dan ilmu baru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran erat kaitannya dengan hubungan antara guru dan siswa dalam kelas pembelajaran. Suatu pembelajaran selalu ditemui permasalahan, baik dalam segi penyampaiannya maupun dari segi materi yang disampaikan. Segala permasalahan yang terjadi di kelas ini merupakan masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran. Terdapat solusi yang mampu mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di kelas. Salah satunya adalah dengan menjalankan suatu pendekatan lesson study. Dalam penelitian ini, diambil satu kelas sampel yakni kelas XII TKJ-1 SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 32 siswa. Di kelas sampel ini, memiliki permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah tipe siswa dalam penyerapan materi kebanyakan adalah tipe siswa visual. Di mana dari mereka banyak yang lebih mampu memahami suatu pembelajaran dengan melihat gambar instruksi daripada instruksi kerja yang berbasis teks atau tulisan. Masalah yang lain adalah pada permasalahan di sarana dalam pelajaran produktif. Dalam produktif yang dilakukan banyak ditemui jumlah komputer yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah siswa yang sebanyak itu. Jadi dengan pendekatan lesson study ini kelas sampel diteliti dengan suatu penelitian bersifat penelitian tindakan kelas (PTK) untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan lesson studyuntuk memonitoring proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dari penelitian yang dilaksanakan, diteliti mengenai perubahan tingkah laku siswa, kualitas guru dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa setelah diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran yang terbukti dengan terdapatnya perubahan tingkah laku siswa dan hasil pembelajaran yang mengarah ke segi positif. Sedangkan pada kualitas pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih baik dengan peningkatan pada materi ajar dan penyampaian guru dalam proses pembelajaran.
Historical Analysis of Interactive Gamification Research: A Literature Review with Kuhn and Lakatos’ Approaches
This literature review provides an analysis of the historical development and theoretical frameworks put forth by notable philosophers such as Thomas Kuhn and Imre Lakatos in the field of interactive gamification research. By examining the contributions and perspectives of these influential figures, the authors aimed to enhance our understanding of the evolution of gamification as a research area. This review serves as a valuable resource for individuals interested in delving deeper into the concept of gamification in interactive research. Furthermore, it offers a collection of references that can be explored in the initial stages of gamification research. By studying the works of influential philosophers such as Thomas Kuhn and Imre Lakatos, researchers can gain valuable insights into the evolution of gamification research and its theoretical underpinnings.. Kuhn's concept of paradigm shifts and Lakatos's ideas on research programs provide researchers with a framework to understand the progression of ideas and theories within the field
Membentuk Karakter Wirausaha pada Siswa SMK melalui Penerapan Model Teaching Factory
Abstract: From data from the Central Statistics Agency, in 2019 the Open Unemployment Rate (TPT) in Indonesia was still dominated by residents with the latest education graduates from high school (SMK). It is believed that the cultivation and application of an entrepreneurial spirit in students can reduce the number of unemployed in Indonesia. So that the application of the Teaching Factory (TeFa) learning model can be a land or place for SMK students to practice entrepreneurship learning. The research was conducted using a literature study or documentation method, by collecting data from various media and documents, regarding the Teaching Factory Model and the entrepreneurial character. Most SMKs that have implemented TeFa use the 2013 curriculum, but not all of them have adapted to the needs of the industry. Entrepreneurship or entrepreneurial character is one of the goals of achievement in the application of TeFa learning. the school's TeFa model can monitor and evaluate the implementation of the next program. Schools can assist students in fostering TeFa activities at school, and can even innovate and engineer technology that is beneficial for both student independence and the industrial world. Students can increase their potential, thereby building the entrepreneurial potential of SMK and fostering the character of a successful entrepreneur. With the application of the Teaching Factory learning model, schools can monitor and evaluate the implementation of the TeFa program in schools so that they can form innovations for both student independence and industry.
Keywords: Entrepreneurial character; learning model; teaching factory; vocationAbstrak: Dari data Badan Pusat Statistika, pada tahun 2019 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia masih didominasi oleh penduduk dengan lulusan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Keatas (SMK). Penanaman dan penerapan jiwa wirausaha pada siswa, diyakini dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Sehingga penerapan model pembelajaran Teaching Factory (TeFa) dapat menjadi lahan atau tempat peserta didik SMK untuk mempraktekkan pembelajaran kewirausahaan. Penelitian dilakukan menggunakan metode studi literatur atau dokumentasi, dengan mengumpulkan data dari berbagai media dan dokumen, mengenai Model Teaching Factory dan karakter wirausaha. Kebanyakan SMK yang sudah menerapkan TeFa menggunakan kurikulum 2013, namun belum semuanya menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Entrepreneurship atau karakter wirausaha merupakan salah satu tujuan ketercapaian dalam penerapan pembelajaran TeFa. model TeFa sekolah dapat memonitoring serta mengevaluasi dalam penyelenggaran program selanjutnya. Sekolah dapat membantu siswa dalam membina kegiatan TeFa di sekolah, bahkan dapat melakukan inovasi dan rekayasa teknologi yang bermanfaat baik untuk kemandirian siswa maupun dunia industri. Siswa dapat meningkatkan potensi yang dimiliki, sehingga membangun potensi kewirausahaan SMK dan membina karakter wirausahawan yang sukses. Dengan penerapan model pembelajaran Teaching Factory, sekolah dapat memonitoring dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan program TeFa di sekolah sehingga dapat membentuk inovasi baik untuk kemandirian siswa maupun industri.
Kata kunci: Karakter wirausaha; model pembelajaran; teaching factory; vokas