6 research outputs found

    Analisa Beban Section untuk Menentukan Alternatif Manuver Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang BRG-3 PT PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga

    Get PDF
    Keandalan suatu sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas dan kontinyuitas penyaluran dayanya. Kualitas listrik diukur bedasarkan dua hal, yaitu tegangan dan frekuensi. Sedangkan kontinyuitas penyaluran daya listrik ditandai dengan pasokan daya yang terus menerus atau dengan kata lain meminimalisir pemadaman. Salah satu yang berpengaruh di dalam kontinyuitas penyaluran daya listrik adalah pemilihan jenis konfigurasi jaringan. Konfigurasi Radial yang sederhana diangap tidak dapat memenuhi keandalan suatu sistem distribusi oleh karena itu dibuat bentuk variasinya berupa Konfigurasi Loop (SPLN No.59 Tahun 1985). Konfigurasi Loop merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan di pasang sebuah saklar (switch) berupa ABSW atau LBS. Untuk meningkatkan keandalan suatu jaringan, sebuah penyulang dipisahkan ke dalam bagian-bagian tertentu yang disebut dengan section. Section merupakan suatu daerah yang dibatasi oleh peralatan pemisah seperti ABSW, LBS, maupun Recloser. Section berfungsi untuk meninimalisir daerah padam saat dilakukan manuver jaringan. Manuver jaringan merupakan serangkaian kegiatan modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat adanya gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Di dalam melakukan manuver jaringan perlu diperhatikan kapasitas peralatan jaringan berkaitan dengan beban maksimal yang dapat dipikul, seperti PMT dan Recloser. Selain itu, di dalam melakukan manuver direkomendasikan untuk memilih penyulang dengan rugi-rugi saluran paling kecil sehingga daerah padam dapat diminimalisir namun kualitas listrik tetap dapat dipertahankan. Bagi penyulang BRG-3 terdapat alternatif yang berbeda untuk setiap kondisi section yang padam. Jika section-section yang berada pada zone 1 atau daerah sepanjang PMT hingga Recloser pertama padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BRG-7, BRG-1 dan BRG-2. Sedangkan jika zone 2 padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BRG-1, BRG-4 dan BRG-2

    Pengaruh Distorsi Harmonik Terhadap Penurunan Kapasitas Daya Trafo Distribusi 3 Fasa 400 kVA di Politeknik Negeri Semarang

    Get PDF
    Politeknik Negeri Semarang sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasi saat ini mempunyai lebih dari 500 unit komputer yang tersebar pada 21 laboratorium komputer/laboratorium multimedia. Setiap laboratorium dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Sistem catu daya di Polines dilayani oleh 2 (dua) buah trafo yaitu masing-masing ber-daya 400 kVA. Komputer, printer, lampu hemat energi dan peralatan pengatur kecepatan motor merupakan beban-beban non linier yang menyebabkan timbulnya harmonik pada jaringan sistem tenaga listrik. Kandungan harmonik yang tinggi pada jaringan sistem tenaga listrik akan menyebabkan trafo distribusi mengalami panas berlebih dan apabilatidak segera ditangani akan menyebabkan life time trafo menjadi pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar harmonik dan pengaruhnya terhadap penurunan kapasitas daya trafo distribusi di Polines dengan cara melakukan pengukuran harmonik trafo dalam keadaan berbeban. Pembebanan trafo sesuai dengan beban yang dibutuhkan Polines dalam melaksanakan kegiatan akademik dan admistratif. Metoda analisa yang dipergunakan adalah metoda komperasi antara hasil pengukuran dengan standar IEEE 519-1992. Dengan mengkomparasi hasil pengukuran dengan standar IEEE 519-1992 maka dapat ditentukan apakah perlu derating atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa kandungan harmonik trafo untuk total kandungan harmonik tegangan (THD V ) semua di bawah standar (< 5%) dan total kandungan harmonik arus (TDD) maupun IHD kedua trafo juga di bawah standar, sehingga tidak perlu dilakukan derating. Namun karena pada kenyataannya trafo benar-benar mengalami pemanasan berlebih dalam arti kata panas trafo telah melampaui panas yang diijinkan oleh standar SPLN 8-2: 1991, maka perlu dihitung kenaikan rugi-rugi trafo akibat beban yang mengandung harmonik

    Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W

    Get PDF
    Dengan kemajuan teknologi informasi penggunaan peralatan elektronik di rumah tinggal semakin banyak digunakan, di sisi lain krisis energi menjadi pemicu meningkatnya efisiensi Penggunaan Energi listrik seperti pemakaian Lampu Hemat Energi (LHE). Akibat yang ditimbulkan karena beban non linier seperti pemakaian LHE adalah munculnya harmonisa pada jaringan listrik. Harmonik pada jaringan listrik akan menimbulkan distorsi gelombang sinusoidal secara periodik, hal ini menyebabkan gelombang menjadi cacat, dan menurunkan kualitas dayanya. Kejadian ini tentu tidak dikehendaki pada sistem tenaga listrik. Pada penelitian ini akan dirancang bagaimana cara menurunkan THD (Total Harmonic Distorsi) yang disebabkan karena beban non linier seperti LHE, yaitu dengan membuat Low Pass RC filter. Adapun Jalanya penelitian ini diawali dengan pengukuran kondisi exsisting, Pengukuran tingkat THD dan kinerja dari LHE dilakukan dengan menggunakan power meter dan osiloscope digital (Textronik). Setelah dilakukan penelitian, dengan memasang low pass RC filter pada rangkaian LHE 20 W, prosentase THD sebelum dipasang filter rata-rata sebesar 130%, setelah dipasang low pass RC filter prosentase THD turun menjadi rata-rata 9%, sehingga ada reduksi harmonik yang signifikan

    PEMBEKALAN KETRAMPILAN TEKNIK PERBAIKAN ALAT LISTRIK RUMAH TANGGA BAGI ANAK PANTI ASUHAN TARBYATUL HASSANAH DI KELURAHAN GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Santri pondok merupakan kelompok kepemudaan yang anggotanya terdiri dari kelompok usia produktif. Kegiatan kewirausahaan dan pembukaan lapangan kerja baru bagi usia produktif perlu mempunyai ketrampilan sederhana yang dapat digunakan untuk profesi.Sebagai sumber daya manusia belum diberdayakan untuk menguasai ketrampilan khusus yang dapat digunakan sebagai usaha profesi untuk menambah penghasilan. Para pengajar di program studi listrik, yang mempunyai kompetensi ketrampilan listrik, tergerak untuk mengadakan kegiatan pengabdian pemberdayaan anggota Santri pondok dengan pembekalan ketrampilan perbaikan dan perawatan alat listrik rumah tangga. Tujuan teknis dari pelatihan ini adalah  dapat memperbaiki kerusakan dan merawat alat-alat listrik rumah tangga sederhana, seperti  seterika listrik, kipas angin, mixer dan blender makanan. Pelaksanaan dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung,dilaksanakan dalam bentuk grup kerja secara klasikal. Sebagai alat operasi kerja, diberikan bantuan berupa paket tookit alat kerja. Dari pelaksanaan pengabdian ini hasilnya adalah kemapuan dan ketrampilan para peserta pelatihan dalam bidang perbaikan dan perawatan alat-alat listrik rumah tangga sederhana. Dengan harapan selanjutnya mampu membuka usaha jasa teknik dengan modal pengetahuan dan ketrampilan yang telah dikuasainya
    corecore