2 research outputs found
Studi Timbulan dan Komposisi Sampah sebagai Dasar Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah di Kampus Bina Widya Universitas Riau
In all activities, human will produce a residual in a form of solid called solid waste. Kampus Bina Widya is a one of university in Pekanbaru with all of its activities is not hampered from solid waste productiom and problems coming from it, one of which can be seen on the amounts of solid waste in LPS (Land Disposal meantime) located behind of a Stadion Mini. This study aims to determine the waste generation and composition at Kampus Bina Widya and planned waste management system that includes lug, collection, transportation and the planned dump site (TPST) in Kampus Bina Widya, so the landfill activity on campus no longer exists. This study begins with the generation and waste composition studies conducted in 4 faculty, 3 offices, roads, public housing, hospitals and mosques.The study results showed the composition and in 2014 the daily waste generation of 9.448 l/day with composition is inorganic waste by 50,55% % and organic waste by 49,45%. Waste management planning in Campus Bina Widya include disaggregated lug to lug needs a capacity of 10 l bin for organic waste as much as 325 units and as many as 514 units of inorganic waste, bin capacity of 30 l to 108 units as much organic waste and inorganic waste as much as 171 units, bin capacity 60 l for organic waste as much as 62 units and 88 units of inorganic waste. Collection system in the form of segregated polling stations with a capacity of 4 m3 tub. A transport fleet capacity of 4 m3 pick up 2 units. The area of land needs TPSTs in Bina Widya Campus is an area of 635.33 m²
KINERJA KARYAWAN (TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIS)
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas dan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditentukan berdasarkan tanggung jawab yang diberikan. Alasan perusahaan melakukan penilaian kinerja, (1). Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. (2). Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer dengan karyawan, (3). Memiliki kemampuan tentang gambaran kinerja karyawan. (4). Memiliki pemahaman terkait format skala dan instrumennya. (5). Termotivasi untuk melakukan pekerjaan rating secara sadar.
Kegunaan penilaian kinerja karyawan dilihat dari berbagai perspektif pengembangan perusahaan, yaitu: (1) Memudahkan manajemen untuk melakukan kesepakatan secara objektif dan rasional dengan karyawan (2). Terjadinya umpan balik pihak yang terlibat untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan (3). Memudahkan dalam mengambil keputusan terkait pemberian upah atau bonus atau kompensasi lainnya atas prestasi kerja karyawan. (4). Membantu dalam melakukan promosi, keputusan penempatan, perpindahan, dan penurunan jabatan didasarkan prestasi kerja. (5). Merekomendasikan pelatihan dan pengembangan bagi peningkatan kinerja karyawan (6). Umpan balik dijadikan panduan dalam perencanaan dan pengembangan karier karyawa