4 research outputs found

    UJI DAYA HASIL LANJUTAN BEBERAPA GENOTIP PADI (Oryza sativa L.) HIBRIDA DI DATARAN MEDIUM

    Get PDF
    Penanaman padi hibrida adalah pe-manfaatan teknologi yang aman bagi lingkungan dan menjadi salah satu upaya peningkatan produksi padi seiring dengan pertambahan penduduk di dunia. Hal ini dapat terjadi karena padi hibrida dapat berpotensi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan varietas padi inbrida karena sifat heterosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan karakter kuantitatif genotip padi hibrida yang diuji dan mendapatkan genotip padi hibrida yang berdaya hasil tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding. Penelitian dilak-sanakan bulan Januari - April 2014 di Malang. Sebanyak 18 genotip padi hibrida hasil perakitan BBPADI (G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13, G14, G15, G16, G17, G18) dan 2 varietas pembanding (Ciherang dan Hipa 8) diuji menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada karakter kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan karakter eksersi malai, luas daun, umur berbunga, jumlah anakan produktif, tinggi tanaman, diameter batang, umur panen, panjang malai, gabah isi, gabah hampa, gabah total, persentase gabah isi, dan hasil menunjukkan keragaman antar genotip kecuali pada bobot 1000 butir. Semua genotip padi hibrida yang diuji memiliki daya hasil setara dengan varietas Ciherang dan Hipa 8 kecuali genotip G10 memiliki hasil lebih rendah. Berdasarkan selisih hasil terhadap Ciherang genotip G1, G2, G6 dan G12 memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai padi hibrida unggul sehingga layak dilakukan pengujian lanjutan yaitu multilokasi. Kata Kunci : Padi Hibrida, Uji Daya Hasil Lanjutan, Karakter Kuantitatif, Dataran Mediu

    Uji Daya Hasil Lanjutan Beberapa Genotip Padi (Oryza Sativa.L) Hibrida Di Dataran Medium

    Get PDF
    Penanaman padi hibrida adalah pemanfaatan teknologi yang aman lingkungan. Berdasarkan survei yang dilakukan di Kabupaten Malang dan Blitar, terungkap bahwa petani sudah membuktikan keunggulan padi hibrida yang dapat mencapai hasil 9,0 ton ha-1. Namun di beberapa tempat spesifik tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini merupakan tantangan dari program pemuliaan tanaman padi hibrida dalam rangka mendapatkan varietas hibrida dengan potensi hasil lebih tinggi melalui ekspresi heterosis yang stabil dan dapat beradaptasi luas. Sehingga galur harapan padi hibrida sebelum dilepas harus dilakukan pengujian daya hasil dan tingkat heterosis di beberapa lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan karakter agronomi g enotip padi hibrida dan mendapatkan g enotip padi hibrida yang berdaya hasil tinggi dibandingkan dengan varietas Hipa 8 dan Ciherang. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat genotip harapan padi hibrida yang berdaya hasil tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding Penelitian dilaksanakan sejak bulan Januari - April 2014 di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur. Lokasi terletak pada ketinggian ± 450 m dpl . Materi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 18 genotip padi hibrida BBPADI (G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13, G14, G15, G16, G17,G18) dan dua varietas pembanding (Ciherang dan Hipa 8), pupuk Urea (45% N), Phonska (15% N :15% P 2 0 5 :15% K 2 O), dan pupuk KCL (60% K 2 O). Alat yang diperlukan meliputi traktor, cangkul, sabit, karung, buku pengamatan, penggaris, jangka sorong, alat perontok, pengukur kadar air benih, dan timbangan analitik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 20 genotip padi sebagai perlakuan dengan empat kali ulangan . Pengamatan dilakukan terhadap karakter kuantitatif meliputi luas daun, diameter batang, eksersi malai, umur bunga, tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur panen, panjang malai, jumlah gabah total, jumlah gabah isi dan gabah hampa, persentase gabah isi, KA panen, bobot 1000 butir, hasil per petak produksi panen per hektar dan perhitungan selisih hasil terhadap varietas pembanding . Tingkat serangan hama penyakit dan kerebahan sebagai pengamatan tambahan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam uji F 5%. Jika analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. H asil penelitian menunjukkan rata-rata hasil gabah berkisar antara 5,48 ton.ha-1 hingga 7,92 ton.ha-1. Seluruh g enotip padi hibrida yang diuji tergolong kedalam criteria berumur sedang (125-130 hari) dan memiliki karakter rata-rata luas daun lebih besar dari pada varietas Ciherang kecuali galur G7. G enotip padi hibrida yang diuji termasuk dalam kategori jumlah an a kan produktif sedang (10-20 anakan). Secara umum jumlah gabah total per malai pada g enotip yang diuji lebih banyak dibandingkan dengan varietas Ciherang disebabkan perbedaan panjang malai. Dilihat dari karakter morfologi genotip padi hibrida yang diuji sudah mendukung perolehan hasil gabah yang tinggi. Tetapi sebagian besar genotip tersebut tidak diimbangi dengan persentase gabah isi sehingga tidak sebanding dengan hasil produksi. Persentase gabah isi berkisar 65,06 % hingga 79,90% yang artinya persentas i kehampaan malai cukup tinggi . Persentase pengisian gabah isi rendah diduga karena pengaruh serangan penyakit hawar daun bakteri saat fase berbunga yang menyebabkan pengisian gabah menjadi tidak sempurna sehingga gabah tidak terisi penuh atau bahkan hampa. Keragaan karakter agronomi genotip padi hibrida yang diuji menunjukkan adanya beda nyata antar genotip kecuali pada bobot 1000 butir. Penampilan karakter agronomi genotip padi hibrida yang diuji menunjukkan adanya beda nyata antar genotip kecuali pada bobot 1000 butir. Terdapat empat genotip yaitu G1, G2, G6 dan G12 yang memberikan keunggulan hasil terhadap varietas pembanding. Keunggulan hasil genotip padi hibrida tersebut didukung oleh penampilan yang baik pada karakter luas daun, jumlah anakan produktif, panjang malai dan jumlah gabah . Keempat genotip tersebut berpotensi dikembangkan sebagai varietas unggul hibrida sehingga dapat dilakukan pengujian lanjutan multilokasi
    corecore