1 research outputs found

    PENGARUH PELAKSANAAN SENDAWA TERHADAP FREKUENSI REGURGITASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJAWARAN BANJARNEGARA

    Get PDF
    Latar Belakang: Regurgitasi (gumoh) yaitu mengalirnya isi lambung (ASI) ke kerongkongan tanpa adanya usaha yang kuat seperti muntah. Regurgitasi terjadi ≥4x dalam sehari maka bayi akan mengalami resiko kekurangan berat badan karena nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh sudah keluar lagi. Regurgitasi bisa dicegah dengan melakukan pelaksanaan sendawa yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung ke mulut bayi yang merupakan dari penyebab terjadinyaregurgitasi. Tujuan:Mengetahui pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian (pra eksperimental) dengan pendekatan One-Grup Pretest-Postest. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive samplingsebanyak 20 Responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan leaflet yang telah dilakukan uji validitas menggunakan expert judgment dengan hasil perhitungan I-CVI 1. Hasil penelitian dianalisis dengan uji WilcoxonMatchedPairsTest. Hasil: Frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) tidak ada (0%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 20 responden (100%).Sedangkan frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) sebanyak 13 responden(65%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 7 responden (35%). Hasil uji Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan dan saran: Ada pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara.Seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebaiknya melakukan pelaksanaan sendawa setiap setelah menyusui untuk mencegah terjadinya regurgitasi
    corecore