12 research outputs found

    Pengaruh Penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Benih Tembakau Cerutu Besuki (Nicotiana tobacum L.)

    Get PDF
    Penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) secara tepat dengan dosis yang sesuai maka dapat menunjang pertumbuhan tanaman tembakau sehingga memberikan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Bibit tembakau yang berkualitas baik, media pesemaian merupakan faktor yang penting. Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dan hampir semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman diserap melalui akar. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian ZPT dan berbagai komposisi media tanam pada benih tembakau dengan lama simpan terhadap pertumbuhan bibit tembakau cerutu besuki. Penelitian ini smenggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 3 faktor. Faktor pertama lama simpan yaitu Benih disimpan dalam 13 tahun (B1), Benih disimpan dalam 8 tahun (B2), Benih disimpan dalam 3 tahun (B3). Faktor kedua yaitu pencampuran IAA, BAP, dan GA3 dengan konsentrasi 100 ppm (N1), 200 ppm (N2), 300 ppm (N3). Faktor ketiga yaitu tiga komposisi media yaitu tanah (control), tanah + kompos kambing, tanah + kompos ayam. Terdapat interaksi kombinasi antara perlakuan lama simpan benih tembakau, yang terbaik dalam merespon perlakuan aplikasi pada penelitian yaitu pada benih simpan 8 tahun. Kombinasi perlakuan yang paling baik adalah media tanam dengan campuran tanah+kotoran ayam yaitu 6,0 cm, sedangkan pada dosis ZPT tertinggi yaitu 200 ppm. Pemberian ZPT dengan dosis yang lebih sedikit atau melebihi kebutuhan bibit maka dapat menurunkan luas daun. Aplikasi penambahan media tanam tanah+kotoran ayam pada pembibitan tembakau dengan dosis ZPT 200 ppm meningkatkan hasil rata-rata tertinggi sekitar 0,85 cm, dibanding dengaan perlakuan kontrol (tanah).Effect of Addition of Growth Regulatory Substances (ZPT) and Planting Media on Changes in Besuki Cigar Tobacco Seeds (Nicotiana tobacum L.) ABSTRACTThe addition of plant growth regulators (PGR) with appropriate dosages can support optimal growth of tobacco plants. Growing media is a place for root development and almost all nutrients needed by plants are absorbed through the roots. This study aims to evaluate the aplication of PGR and various composition of the planting medium to the growth of besuki tobacco seeds. This research was used a factorial completely randomized design (RAL) consisting of two factors. The first factor was the composite of IAA, BAP, and GA3 with concentrations of 100 ppm (Z1), 200 ppm (Z2), 300 ppm (Z3). The second factor was three media compositions, namely soil (control), soil + goat compost, soil + chicken compost. A total of 1 gram of tobacco seed was sown in a germination tank. All treatments were repeated 3 times. Observations were made once a week until the age of 45 days after planting. The parameters observed included plant height (cm), stem diameter (cm), number of leaves, root length (cm), root volume (mL), leaf area (cm2) and parameters of chemical compounds observed i.e protein content (mg / g) , chlorophyll levels (mg / L), and nicotine levels (%) in leaves. The results showed that the aplication of soil growing media with chicken compost and 200 ppm PGR was the optimal treatment to obtain good tobacco growing seeds

    PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PETROKATUL DAN PENGENALAN VARIETAS PADI UNGGUL SPESIFIK LOKASI BAGI POKTAN BINTANG TANI DESA ROWOSARI KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    ABSTRAKPelatihan pembuatan pupuk organik perlu terus digiatkan, sehubungan dengan makin terbatasnya pupuk anorganik bersubsidi. Petani umumnya sangat bergantung pada pupuk anorganik. Sebagian besar mata pencaharian warga di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember ialah petani. Kelompok tani Bintang Tani merupakan salah satu Poktan di Rowosari yang memiliki permasalahan diantaranya belum mampu mengolah limbah ternak sapi dengan tepat, dan belum memahami terkait pemilihan varietas padi unggul yang sesuai untuk dikembangkan di Rowosari. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini ialah untuk mensosialisasikan manfaat pupuk organik bagi tanah dan tanaman, serta pendampingan pembuatan pupuk organik petrokatul, dan sosialisasi varietas padi unggul spesifik lokasi. Petrokatul merupakan pupuk organik dengan tambahan bekatul. Petrokatul memiliki kandungan unsur hara yang lebih kaya dari pada pupuk organik lainnya. Banyaknya warga Rowosari yang memiliki hewan ternak merupakan potensi untuk dapat mendayagunakan limbah ternak yang ada menjadi pupuk Petrokatul. Penerapan pupuk organik ke lahan dan penggunaan varietas padi unggul ( Impari 32, Ciherang, Sintanur) yang sesuai lokasi merupakan upaya untuk dapat meningkatkan produksi padi yang dibudidayakan. Dari kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta dan menambah keterampilan peserta dalam pembuatan pupuk organik Petrokatul. Kata kunci: pupuk organik; petrokatul; varietas unggul; padi; pertanian terpadu ABSTRACTTraining on making organic fertilizers needs to be intensified, considering that subsidies for inorganic fertilizers are increasingly limited. Farmers generally rely heavily on inorganic fertilizers. Most of the people's livelihoods in Rowosari Village, Sumberjambe District, Jember Regency are farmers. The Bintang Tani Farmer Group is one of the groups in Rowosari that has problems, including not being able to process livestock waste properly, and not understanding the selection of superior rice varieties that are suitable for development in Rowosari. The purpose of this service is to socialize the benefits of organic fertilizer for soil and plants, as well as assistance in the manufacture of organic petrokatul fertilizer, and socialization of location-specific superior varieties of rice. Petrokatul is an organic fertilizer with the addition of rice bran. Petrokatul contains richer nutrients than other organic fertilizers. The number of Rowosari residents who own livestock has the potential to be able to utilize existing livestock waste into Petrokatul fertilizer. The application of organic fertilizer to the land and the use of superior rice varieties ( Impari 32, Ciherang, Sintanur) according to the location is an effort to increase the production of cultivated rice. This service activity succeeded in increasing the knowledge of participants and improving the skills of participants in making Petrokatul organic fertilizer. Keywords: organic fertilizer; petrokatul; superior varieties; paddy; integrated farmin

    Effect of Dose and Type of Liquid Organic Fertilizer on Early Growth of Cocoa Seedlings (Theobroma Cacao L.)

    Get PDF
    The purpose of this research was to determine the effect of dose and type of liquid organic fertilizer as well as the interaction between dose and type of liquid organic fertilizer on the early growth of cocoa seedlings. This study used various kinds of POC namely GDM, NASA, Hantu and Guano. To support the success of POC application, different doses were also used in the treatment. The research was conducted in the greenhouse of Patrang Sub-district, Patrang District, Jember Regency in 2023. This study used a complete randomized design (CRD) with 2 factors. The first factor is the dose consisting of 3 levels, namely D1 (10ml/plant), D2 (15ml/plant) and D3 (20ml/plant). The second factor is the type of liquid organic fertilizer consisting of 4 levels, namely P1 (GDM), P2 (NASA), P3 (Superior plant hormone (Hantu)) and P4 (Guano). The results showed there was no interaction between dose and various kinds of liquid organic fertilizers. The application of dose affected the wet weight of plants and leaf area. Various kinds of liquid organic fertilizers affected the number of branches of cocoa seedlings

    Upgrading pasca panen dan pembibitan kopi menggunakan bed dryer dome di desa Kalibarumanis kabupaten Banyuwangi

    Get PDF
    AbstrakDesa Kalibarumanis merupakan daerah penghasil kopi yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Permasalahan yang terkait kopi di desa tersebut yaitu metode pengeringan kopi yang masih konvensional dan metode pembibitan kopi yang belum sesuai Good Agricultural Practices (GAP). Adapun tujuan dari Program Pengabdian Masyarakat ini antara lain mengimplementasikan teknologi pengeringan yang tepat berupa Bed Dryer Dome untuk biji kopi dan mengembangkan bibit kopi yang menghasilkan tanaman kopi dengan produktivitas tinggi dan unggul. Metode pelaksanaan program dilakukan dalam beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dimulai pada bulan Juli sampai September 2022. Luaran program berupa pembangunan Bed Dryer Dome yang dapat digunakan oleh mitra untuk mengeringkan biji kopi setelah panen tanpa harus terhalang kondisi lingkungan. Luaran kedua yaitu telah tercapainya transfer knowledge dalam pembibitan kopi dengan bibit dari klon yang unggul dan metode teknik sambung-stek untuk peningkatan produktivitas tanaman dan kualitas buah kopi. Pelaksanaan program ini menjadi sebuah pijakan awal dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui komoditas kopi. Selanjutnya, tim pelaksana berkomunikasi dengan mitra petani kopi yang mempunyai peran utama dalam melanjutkan hasil program ini di masa mendatang saat panen kopi pada tahun-tahun berikutnya. Kata kunci: desa kalibarumanis; kopi; bed dryer dome; bibit unggul; kualitas. Abstract Kalibarumanis Village is a coffee producing area located in Banyuwangi Regency, East Java Province. Problems related to coffee in the village are conventional coffee drying methods and coffee seeding methods that are not in accordance with Good Agricultural Practices (GAP). The objectives of this Community Service Program include implementing appropriate drying technology in the form of a dome Bed Dryer Dome for coffee beans and developing coffee seeds that produce coffee plants with high productivity and superior quality. The program implementation method is carried out in several stages, namely preparation, implementation, and evaluation starting from July to September 2022. The output of the program is the construction of a Bed Dryer Dome which can be used by partners to dry coffee beans after harvest without having to be hindered by environmental conditions. The second output was the achievement of transfer of knowledge in coffee nurseries using seeds from superior clones and the grafting-cutting technique method to increase plant productivity and coffee cherries quality. The implementation of this program is an initial foothold in improving the community's economy through coffee commodities. Furthermore, the implementation team communicates with coffee farmer partners who have a major role in continuing the results of this program in the future during the coffee harvest in the following years. Keywords: kalibarumanis village; coffee; bed dryer dome; quality seeds; qualit

    INTRODUSKI MAWAR POTONG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI MAWAR DI DESA KARANGPRING KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    AbstrakDesa Karangpring Kecamatan Karangpring Kabupaten Jember merupakan desa pensuplai bunga mawar. Bunga mawar dapat tumbuh subur dan berproduksi cukup baik di desa ini karena suhu udara yang cukup dingin. Beberapa permasalahan terjadi ketika produksi bunga mawar melimpah. Bunga mawar yang dipanen dua hari sekali hanya memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bunga tabur pada waktu- waktu tertentu. Harga bunga mawar dapat turun drastis di hari-hari biasa. Selain itu bunga mawar yang mudah rontok dan tidak dapat disimpan dalam waktu lama menjadi permasalahan tersendiri. Pemanfaatan bunga mawar yang produksinya melimpah telah dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pengolahan bunga mawar menjadi sirup mawar dan teh mawar telah dilakukan, namun permasalahan kembali muncul yaitu kontinuitas produksi yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena daya tarik terhadap produk olahan bunga mawar belum tersosialisasi secara maksimal. Desa Karangpring sebagai penghasil bunga mawar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Upaya untuk membuat desa wisata dapat dilakukan secara bertahap. Tahap awal dari solusi yang ditawarkan adalah diversivikasi jenis bunga mawar yang ditanam, teknik budidaya dan pasca panen bunga mawar untuk sehingga dapat meningkatkan keindahan desa, dilanjutkan dengan diversivikasi produk olahan, dan dilanjutkan sosialisasi desa wisata. Solusi ini direncanakan dicapai dalam jangka waktu 3 tahun. Diharapkan melalui pemanfaatan potensi desa sebagai desa wisata mampu meningkatkan daya tarik Desa Karangpring, sehingga mampu membuka peluang pasar dan peningkatan perekonomian masyarakat. Kata Kunci : Mawar, Pengolahan, Diversifikas

    Analisis Kualitas Kopi Arabika pada Petani Kopi Kabupaten Bondowoso dan Situbondo

    Get PDF
    Perkebunan rakyat (96% kopi) hanya mampu menyumbang 73% produksi kopi nasional. Berbeda sekali dengan perkebunan negara dan swasta dimana 4% lahan mampu menyumbang 27% produksi kopi nasional. Kondisi ini terjadi karena produktivitas perkebunan rakyat sangat rendah. Pemupukan merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi masyarakat. Kualitas buah kopi arabika berkaitan dengan produktivitas. Produktivitas tanaman dipengaruhi oleh kondisi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biji kopi pada petani kopi Bondowoso dan Situbondo. Rancangan percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAK) 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu lokasi pengambilan sampel (Bondowoso dan Situbondo). Faktor ke dua yaitu petak Kebun Petani (petak petani 1, petak petani 2, petak petani 3, petak petani 4 dan petak petani 5. Penelitian dilakukan di Situbondo dan Bondowoso. Parameter yang diamati adalah bobot basah log kopi, volume log kopi, bobot kering log kopi, bobot kering biji kopi, bobot kering biji kopi, dan tanah (pH, N, P, dan K). Hasil penelitian menunjukkan jika secara umum kandungan P dan K pada Situbondo lebih tinggi dari pada Bondowoso, namun kandungan N, Bondowoso yang lebih tinggi. Lahan kopi yang tidak melakukan pemupukan kimiawi dan organik yang menjadi penentu kualitas buah kopi adalah ketersediaan nitrogen dalam tanah.  Parameter kualitas buah paling baik terdapat pada lahan Bondowoso 5

    Analisis Kualitas Kopi Arabika pada Petani Kopi Kabupaten Bondowoso dan Situbondo

    Get PDF
    Perkebunan rakyat (96% kopi) hanya mampu menyumbang 73% produksi kopi nasional. Berbeda sekali dengan perkebunan negara dan swasta dimana 4% lahan mampu menyumbang 27% produksi kopi nasional. Kondisi ini terjadi karena produktivitas perkebunan rakyat sangat rendah. Pemupukan merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi masyarakat. Kualitas buah kopi arabika berkaitan dengan produktivitas. Produktivitas tanaman dipengaruhi oleh kondisi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biji kopi pada petani kopi Bondowoso dan Situbondo. Rancangan percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAK) 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu lokasi pengambilan sampel (Bondowoso dan Situbondo). Faktor ke dua yaitu petak Kebun Petani (petak petani 1, petak petani 2, petak petani 3, petak petani 4 dan petak petani 5. Penelitian dilakukan di Situbondo dan Bondowoso. Parameter yang diamati adalah bobot basah log kopi, volume log kopi, bobot kering log kopi, bobot kering biji kopi, bobot kering biji kopi, dan tanah (pH, N, P, dan K). Hasil penelitian menunjukkan jika secara umum kandungan P dan K pada Situbondo lebih tinggi dari pada Bondowoso, namun kandungan N, Bondowoso yang lebih tinggi. Lahan kopi yang tidak melakukan pemupukan kimiawi dan organik yang menjadi penentu kualitas buah kopi adalah ketersediaan nitrogen dalam tanah.  Parameter kualitas buah paling baik terdapat pada lahan Bondowoso 5

    Response of mineral formulation towards different growth phases of arabica coffee in lowland

    Get PDF
    Arabica coffee cultivation is limited by altitude, which affects its production. Some farmers in Jember Regency are innovating to grow arabica coffee in the lowland, but the potential for leaf rust disease is quite high. Plant natural resistance can be enhanced by adding minerals formulation (containing silica, iodine, and calcium). This research aimed to determine which phase is more effective for applying mineral formulation that induces plant resistance. The formulation was tested on arabica coffee plants grown at the lowland (460 masl) in Jember Regency on 12 years old (y.o) mature and 1 y.o immature plants. One formulation was dissolved in 14 L of water and applied by foliar feeding. The effect was analyzed using two-way T-test of two samples assuming unequal variances at 95% confidence level to determine the differences. The analysis showed that the plants supplemented with the formulation could increase the variables that supported the natural resistance of plants (both mechanically and through the production of chemical compounds), such as polyphenol content, flavonoids, antioxidant activity, total dissolved protein, vitamin C, reducing sugar, lignin, cellulose, hemicellulose, and iodine content in the plant. The response of the formulation application showed that the most resistance variables was better in 1 y.o immature plants than in 12 y.o mature plants. The application of mineral formulation in immature phase will have a better impact on increasing natural resistance, and it has the potential to be used as a supplement for arabica coffee plants cultivated in the lowland

    GROWTH RESPONSE OF TOBACCO WITH APPLICATION OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER

    No full text
    Utilization organic fertilizers is one of the efforts from agricultural sector to preserve the environment. The application of organic fertilizer not only reduces the use of inorganic fertilizers but also reduces the accumulation of waste and increases the quality of crop yields at the right dose and type. This study utilizes waste substrate from straw mushroom growing media as a mixture plant medium for Tobacco. The fertilizer used is made from liquid coffee waste, cow urine, goat urine, and Kipahit plants. The purpose of this study was to determine the pH, NPK content, C-organic liquid organic fertilizer, determine the effect of the application of liquid organic fertilizer on the growth of Tobacco, and the content of dissolved protein, carbohydrates, and total chlorophyll in Tobacco. The results of laboratory analysis showed the pH value of liquid organic fertilizer meets the Minimum Technical requirements of Organic Fertilizer, Biological Fertilizer and Soil Improver, but the levels of NPK and C-organic do not meet the requirements. Application of liquid organic fertilizer showed a very significant effect on tobacco plant height. The nutrient content of N is strongly correlated with the soluble protein in tobacco plants

    JURNAL REVIEW : EFEKTIVITAS PENGUKURAN KONDUKTIVITAS LISTRIK TANAH UNTUK MENDUGA KONDISI KESUBURAN TANAH PADA LAHAN PERTANIAN

    No full text
    Memetakan kondisi lahan pertanian dengan melakukan akusisi data nilai konduktivitas listrik (EC) tanah untuk menduga kondisi kesuburan tanah sudah banyak dilakukan dan diterapkan dalam sistem pertanian presisi saat ini. Nilai EC tanah merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tingkat salinitas tanah. Sudah banyak penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya korelasi nilai EC tanah dengan kandungan ion, kadar air, pemupukan, bahkan dengan hasil panen. Hal tersebut semakin menguatkan nilai EC tanah dapat digunakan untuk menduga kondisi kesuburan tanah dengan cepat, murah, dan efisien. Namun bagaimana mekanisme interpetasi hasil pengukuran tersebut masih sulit dijelaskan karena nilai EC tanah tidak hanya semata mata dipengaruhi oleh tingkat salinitas, namun ada parameter lain yang mempengaruhi seperti temperatur, PH, kepadatan tanah, dan kadar air. Artikel ini berusaha menjabarkan kembali beberapa fakta penelitian terdahulu tentang kompleksitas pengukuran dan interpetasi nilai EC tanah dan memberikan beberapa penekanan dan catatan untuk mendapatkan cara terbaik dalam melakukan pengukuran dan interpetasi nilai EC tana
    corecore