6 research outputs found
MELESTARIKAN SIMBOL INTEGRASI AGAMA DAN BUDAYA DI ERA MODERN: ANALISIS POTENSI WISATA GREBEG MAULUD DI SURAKARTA
Kebudayaan dapat menjadi sebuah cerminan dan lambang untuk daerah-daerah yang ada di Indonesia. Hal ini yang menjadi magnet untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara melakukan perjalanan wisata ke Indonesia. potensi pariwisata yang unik dan menarik di suatu daerah seharusnya dapat dimanfaatkan, salah satunya pelaksanaan Grebeg Maulud di Surakarta. Kegiatan yang diselenggarakan turun temurun ini harus terus ditingkatkan dengan perkembangan zaman saat ini. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan angket/kuesioner, wawancara, pengamatan dan dokumnetasi, serta menggunakan analisis SWOT. Perayaan Grebeg Maulud di Kota Surakarta memiliki aksesibilitas yang baik untuk wisatawan, tradisi yang sudah digelar secara turun temurun ini mempunyai keunikan yang memadukan antara tradisi jawa dan Islam yangdibalut dengan kearifan lokal masyarakat Keraton dan masyarakat Surakarta. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, penerapan unsur-unsur Sapta Pesona pariwisata dilakukan untuk memberikan keamanan, kenyamanan dan kenangan yang mendalam bagi masyarakat lokal dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan pagelaran Grebeg Maulud di Surakarta. Grebeg Maulud memberikan dampak sosial budaya dan ekonomi bagi masyarakat local Surakarta dan wisatawan. Keywords: Potensi Wisata, Grebeg Maulud, Keraton Surakarta
PENGARUH RELIGIOSITY DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPATUHAN PAJAK ORANG PRIBADI DI SURABAYA
Religiosity and environmental influences (group references) are two things that are believed to have a positive influence on tax compliance. This has been proven by previous studies focusing on the determinants of tax compliance. For this reason, this study will conduct a survey of 300 individual taxpayers in Surabaya to see whether there is an influence of religiosity and environmental influence on a person's decision to comply with tax rules. For this reason, a regression analysis was conducted and it was found that there was a significant positive effect between the level of religiosity and the influence of the environment (referent group) on tax compliance. This means that the more religious a person is, the more chance he will obey the tax rules. Likewise, a person's chances of complying with taxes will increase if one's environment is also compliant with taxes. For this reason, DGT needs to collaborate with religious organizations, religious leaders and communities to be able to voice the importance of taxes and the need for compliance with tax regulations. Kereligiusan seseorang dan pengaruh lingkungan (referensi kelompok) merupakan dua hal yang dipercaya memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan pajak. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian-penelitian tedahulu yang berfokus kepada faktor penentu kepatuhan pajak. Untuk itu di penelitian ini akan dilakukan survey kepada 300 Wajib Pajak orang pribadi di Surabaya untuk melihat apakah ada pengaruh religiusitas dan pengaruh lingkungan kepada keputusan seseorang untuk patuh terhadap aturan perpajakan. Untuk itu dilakukan analisis regresi dan diperoleh bahwa benar terdapat pengaruh positif signifikan antara tingkat religiustas (religiosity) dan pengaruh lingkungan (referent group) terhadap kepatuhan pajak (tax compliance). Hal ini berarti semakin religious seseorang maka peluang dia untuk patuh terhadap aturan pajak semakin tinggi. Demikian pula bahwa peluang seseorang untuk patuh terhadap pajak akan meningkat jika lingkungan seseorang tersebut juga patuh terhadap pajak. Untuk itu DJP perlu untuk melakukan kerjasama denga organisasi keagamaan, tokoh agama dan komunitas-komunitas untuk dapat menyuarakan pentingnya pajak dan perlunya kepatuhan terhadap aturan perpajakan
Membangun sinergi ekonomi kreatif: Memperkuat UMKM dan menerangi masa depan generasi muda melalui edukasi dan pemberdayaan
Kegiatan Pengabdian masyarakat Fakultas Ekonomi dengan judul kegiatan Membangun Sinergi Ekonomi Kreatif: Memperkuat UMKM dan Menerangi Masa Depan
Generasi Muda melalui Edukasi dan Pemberdayaan secara umum berjalan dengan lancar.Kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Ekonomi ditujukan pada 2 kelompok dan sasaran. Pertama dalah siswa/siswi SMA/MAN/SMK dengan tujuan sebagai agent of marketing dan pengenalan Fakultas Ekonomi. Sasaran kedua adalah UMKM di Desa Puspo dan Desa Cendono dengan tujuan pemberdayaan dengan pemberian pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan merek, profiling bisnis, kemasan, digital marketing sampai dengan pecatatan keuangan sederhana.
Kegiatan pengabdian masyarakat baik pada MA/MAN/SMK dan pada UMKM di Desa Puspo dan Desa Cendono diawali terlebih dahulu dengan adanya penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS). PKS dilakukan dengan MA/MAN/SMK dalam rangka meningkatkan hubungan kelembagaan antara dua belah pihak untuk dapat saling menunjang dalam berbagai kegiatan. Selain itu PKS dengan Dinas Koeprasi dan UKM Kabupaten Pasuruan dilakukan dalam rangka meningkatkan pendampingan serta pemberdayaan UKM di wilayah Kabupaten Pasuruan
Impact of opioid-free analgesia on pain severity and patient satisfaction after discharge from surgery: multispecialty, prospective cohort study in 25 countries
Background: Balancing opioid stewardship and the need for adequate analgesia following discharge after surgery is challenging. This study aimed to compare the outcomes for patients discharged with opioid versus opioid-free analgesia after common surgical procedures.Methods: This international, multicentre, prospective cohort study collected data from patients undergoing common acute and elective general surgical, urological, gynaecological, and orthopaedic procedures. The primary outcomes were patient-reported time in severe pain measured on a numerical analogue scale from 0 to 100% and patient-reported satisfaction with pain relief during the first week following discharge. Data were collected by in-hospital chart review and patient telephone interview 1 week after discharge.Results: The study recruited 4273 patients from 144 centres in 25 countries; 1311 patients (30.7%) were prescribed opioid analgesia at discharge. Patients reported being in severe pain for 10 (i.q.r. 1-30)% of the first week after discharge and rated satisfaction with analgesia as 90 (i.q.r. 80-100) of 100. After adjustment for confounders, opioid analgesia on discharge was independently associated with increased pain severity (risk ratio 1.52, 95% c.i. 1.31 to 1.76; P < 0.001) and re-presentation to healthcare providers owing to side-effects of medication (OR 2.38, 95% c.i. 1.36 to 4.17; P = 0.004), but not with satisfaction with analgesia (beta coefficient 0.92, 95% c.i. -1.52 to 3.36; P = 0.468) compared with opioid-free analgesia. Although opioid prescribing varied greatly between high-income and low- and middle-income countries, patient-reported outcomes did not.Conclusion: Opioid analgesia prescription on surgical discharge is associated with a higher risk of re-presentation owing to side-effects of medication and increased patient-reported pain, but not with changes in patient-reported satisfaction. Opioid-free discharge analgesia should be adopted routinely
Diversification of Processed Food Products Based on Papaya in Improving Community Welfare sub-district Karang Joang, Balikpapan, East Kalimantan
One of the Rukun Tetangga which is the center of papaya in Balikpapan City is RT 19 Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara. The potentials of papaya fruit reach 10 tons per month or around 140 tons in a year. Papaya agricultural land continues to grow 10 to 20 percent. The problem is that farmers only sell their papaya in a fresh condition, even many are damaged due to too much harvest and not sold in the market. The community does not know about the use of papaya in product development so that the method used to solve the problems of the Karang Joang community, especially RT 19, is to socialize and provide materials related to food diversification. The results obtained from this community service are giving material and understanding to the women of Cempaka 19 farming women regarding the processing of papaya and training in making products including making abon and semprong papaya, and providing assistance in processing equipment to support the production of women mothers Cempaka 19 farm.Salah satu Rukun Tetangga yang menjadi sentra pepaya yang ada di Kota Balikpapan adalah RT 19 Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara. Potensi buah pepaya mencapai 10 ton per bulan atau sekitar 140 ton per tahun. Lahan hasil pertanian pepaya terus bertambah 10 hingga 20 persen. Permasalahannya petani hanya menjual pepaya mereka dalam keadaan segar, bahkan banyak yang rusak dikarenakan panen yang terlalu banyak dan tak laku dipasaran. Masyarakat belum mengetahui pemanfaatan pepaya dalam pengembangan produk sehingga metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat Karang Joang khususnya RT 19 yaitu melakukan sosialisasi dan pemberian materi terkait diversifikasi pangan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan materi dan pemahaman kepada ibu-ibu wanita tani Cempaka 19 terkait pengolahan dari pepaya serta melakukan pelatihan pembuatan produk meliputi pembuatan abon dan pembuatan semprong pepaya, dan memberikan bantuan alat pengolahan untuk mendukung produksi ibu-ibu wanita tani Cempaka 19.  
Implementation of the Wahdah Method in Improving Students' Ability to Memorize the Qur'an
This article aims to analyze and explain: Planning, implementing, and evaluating the wahdah method in improving the ability to memorize the Qur'an in junior high school students based on the Amanatul Ummah Islamic Boarding School. This article uses a qualitative approach with the type of case study research. Data was collected by using field observation, interview, and documentation techniques. Data analysis techniques include data collection, data presentation, and data verification. From the analysis of research data, the results of this article are as follows: (1) the planning of the wahdah method in the Amanatul Ummah Islamic Boarding School-Based Junior High School is the division of groups or class divisions according to their abilities. (2) implementation of the wahdah method helps make it easier for students to memorize by reading verses of the Qur'an with tartil repeatedly, memorizing verse by verse and tarqiq. (3) The evaluation is that if students memorize one juz, they will be tested with an ustadz/ustadzah other than their class supervisor. The next research recommendation is about the strategy of implementing the wahdah method with a comparison of taqrir, murojaah will result in better memorizing the Qur'an.