7 research outputs found

    ADOPTION OF TELEMEDIC SERVICES IN MATERNAL AND CHILD HEALTH SERVICES

    Get PDF
    Maximum utilization of communication information technology in health services for maternal and children or recognized as telemedicine, is a friction in the model of providing midwifery care due to demands of the Covid-19 pandemic situation. There was obstacles in its use. The purpose of the study was to determine whether the factors of performance expectancy, effort expectancy, social influences, and facilitating conditions influenced behavioral intention to adopt telemedical system in the field of maternal and child health services by midwives through the Unifed Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). This a qualitative study used a survey method on 117 midwives in Probolinggo districts with simple random sampling as a sampling technique. Midwives were asked to fill out a questionnaire based on the four main constructs in UTAUT. Data were analyzed using multiples regression. The results of statistical test showed that only the effort expectancy variable had a positive relationship on the behavioral intention to adoption telemedicine system by midwife towards the provision of telemedicine health services (p value 0.001 < 0.05)

    ADOPTION OF TELEMEDIC SERVICES IN MATERNAL AND CHILD HEALTH SERVICES

    Get PDF
    Maximum utilization of communication information technology in health services for maternal and children or recognized as telemedicine, is a friction in the model of providing midwifery care due to demands of the Covid-19 pandemic situation. There was obstacles in its use. The purpose of the study was to determine whether the factors of performance expectancy, effort expectancy, social influences, and facilitating conditions influenced behavioral intention to adopt telemedical system in the field of maternal and child health services by midwives through the Unifed Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). This a qualitative study used a survey method on 117 midwives in Probolinggo districts with simple random sampling as a sampling technique. Midwives were asked to fill out a questionnaire based on the four main constructs in UTAUT. Data were analyzed using multiples regression. The results of statistical test showed that only the effort expectancy variable had a positive relationship on the behavioral intention to adoption telemedicine system by midwife towards the provision of telemedicine health services (p value 0.001 < 0.05)

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEBAYA PADA PERSEPSI DAN PRAKTIK SKRINING UNTUK KANKER SERVIKS DI KAB. MALANG (STUDI SEBELUM DAN SESUDAH): Effects Of Peer Health Education On Perception And Practice Of Screening For Cervical Cancer In Malang ( Before And After Study)

    No full text
    Abstrak Pendahuluan: Pendidikan wanita yang efektif terkait pencegahan kanker serviks telah terbukti memperluas kesadaran dan pengambilan keputusan skrining. Bagaimanapun, mempertahankan jumlah wanita yang mau melakukan skrining memerlukan upaya. Pendidikan kesehatan sebaya terbukti sebagai alat yang efektif mempengaruhi perubahan perilaku yang bersifat persisten. Tujuan dari penelitian ini guna meniali efektivitas pendidikan kesehatan sebaya terhadap persepsi, kesediaan wanita untuk melakukan skrining, dan praktik skrining kanker serviks. Metodologi: Studi intervensi sebelum dan sesudah dilakukan pada wanita usia reproduktif di desa Dau, Kabupaten malang. Multistage sampling digunakan untuk memilih 300 wanita sebagai subjek penelitian. Pendidikan kesehatan sebaya diberikan satu kali setiap bulan selama 3 sesi berturut-turut selama 3 bulan.  Data dikumpulkan sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji sebelumnya. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan persepsi akan manfaat deteksi dini kanker serviks pada peserta penyuluhan dengan nilai p value (0,02) < ? (0,05). Dari analisis data yang diperoleh diketahui bahwa persepsi akan manfaat skrining dipengaruhi status perkawinan, paritas, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan (p <0,05). Pembahasan: Pendidikan kesehatan sebaya adalah teknik yang menarik untuk memperbaiki pemahaman wanita akan manfaat skrining kanker serviks dan ini berimbas pada meningkatnya jumlah wanita yang melakukan skrining kanker serviks

    Pengaruh Praktik Pemberian Makan pada Usia 0-6 Bulan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi di Usia 9-12 Bulan (Studi Kasus di Malang Raya)

    No full text
    O rganisasi kesehatan dunia (WHO) telah lama merekomendasikan pemberian ASI saja saat bayi masih berusia kurang dari 6 bulan guna mendukung tumbuh kembang optimal. Menurut World Health Statistic , pencapaian pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih 32% dengan masih adanya fenomena praktik pemberian makan pada bayi yang tidak tepat di Indonesia . Praktik pemberian makan yang tidak tepat ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan keempat domain perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh praktik pemberian makan pada usia 0-6 bulan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi di usia 9-12 bulan . Desain penelitian yang digunakan case study dengan pendekatan kuantitatif yang didukung pendekatan kualitatif pada 332 bayi berusia 9-12 bulan di Malang Raya. Data pertumbuhan bayi sejak lahir hingga usia 8-11 bulan digunakan, kemudian bayi-bayi tersebut diikuti pertumbuhannya berdasarkan BB/U sejak usia 8 hingga 12 bulan. Perkembangan bayi dinilai dengan menggunakan Denver II dalam satu waktu yaitu di usia 9-12 bulan. Data praktik pemberian makan saat bayi berusia 0-6 bulan diperoleh dengan menggunakan kuesioner IYCF Indicators yang telah dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi lapangan . Data dianalisis dengan Partial Least Square (PLS). Hasil uji PLS menunjukkan praktik pemberian makan pada saat bayi berusia 0-6 bulan signifikan mempengaruhi pertumbuhan bayi di usia 9-12 bulan dengan koefisien jalur sebesar 0. 150 ( p =0.05), dan juga signifikan mempengaruhi perkembangan bayi tersebut di usia yang sama, 9-12 bulan dengan koefisien jalur sebesar 0. 345

    Analyzing Uric Acid Concentration as a Tool to Diagnose Preeclampsia

    No full text
    Preeclampsia is a hypertensive disorder that occurs during pregnancy. So far, uric acid levels have been used as a guide to diagnose preeclampsia. Uric acid is a by-product of metabolism and its levels in the blood can be influenced by various factors, including kidney function and eating habits. This research is an observational study with a prospective approach. In this study, 258 pregnant women were involved at the Wonoasih Community Health Center and Jorongan Community Health Center from March to June 2023. Laboratory examinations were carried out to measure the serum uric acid levels of the research subjects. statistical tests of differences were carried out using SPSS. In pregnant women who suffered from preeclampsia before 34 weeks of gestation and after 37 weeks of gestation with a fetus that was not developing, a significant increase in uric acid levels was found with a Phi coefficient of 0.090 and a contingency test of 0.087. The cut-off point for the uric acid ratio (UAr) test is 1.5, where pregnant women who have been diagnosed with preeclampsia in the 1st trimester of pregnancy have a higher UAr value. The results of the data analysis p value were 0.918 [95% confidence interval (CI): 0.858–0.979) in the group of pregnant women with preeclampsia; This means that uric acid can be a tool for diagnosing preeclampsia in pregnant wome

    Family Empowerment In Efforts To Prevent And Overcome Anemia In Pregnant Women: Pemberdayaan Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Ibu Hamil

    No full text
    Seorang wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah, hal ini menyebabkan kebutuhan akan zat besi juga meningkat. Berdasarkan data remat berkembang Association of southeast Asian Nations (ASEAN) angka kejadian anemia pada ibu hamil diperkirakan antara 20-89% dan angka kejadian anemia tertinggi di  Indonesia sekitar 70%. Anemia memiliki dampak pada ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan abortus, kurang tenaga saat melahirkan, kelahiran premature, BBLR, serta janin mengalami kekurangan gizi saat dalam kandungan dan bisa juga terjadi cacat bawaan terhadap bayinya. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga dalam mencegah dan menanggulangi anemia. Pemberdayaan ini di ikuti 34 orang dan dilakukan dengan membekali keluarga terlebih dahulu dengan pengetahuan mengenai masalah dan besaran masalah anemia,  dampak anemia, faktor penyebab, menu makanan pencegahan anemia dan tablet tambah darah. Tahap selanjutnya adalah mendampingi keluarga dalam mengaplikasikan mencegah dan menanggulangi anemia dengan pemberian kacang hijau. Berdasarkan hasil pengabdian didapatkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang anemia pada keluarga. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan keluarga antara pre test dan post test dengan pemberian kacang hijau pada ibu hamil untuk mencegah dan menanggulagi anemia.Disarankan ibu hamil untuk meningkatkan asupan zat besi melalui makanan dalam mencegahan anemi

    PENGARUH DUKUNGAN SUAMI DAN KADER POSYANDU TERHADAP MINAT IBU MENGGUNAKAN KB IMPLAN : The Effect Of Support of Husband and POSYANDU cadres on Mother’s Interest In Using Implant KB

    No full text
    Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia cakupan KB implant sebesar 11,20%. Proporsi KB aktif implan di Jawa Timur sebesar 10,23%. Data dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo tahun 2019, di Kelurahan Sumbertaman terdapat KB Aktifnya yaitu 1.470 PUS dan Implan (146 PUS) serta yang ber KB di RW 1 sebanyak 21 orang. Tujuan menganalisis Pengaruh  Dukungan Suami Dan Kader Posyandu terhadap Minat Ibu Menggunakan KB Implan di RW 1 Kelurahan Sumbertaman  Kota Probolinggo. Desain penelitian analitik korelasional dengan metode cross sectional. Penelitian dilaksanakan Bulan Mei - Juni di kelurahan Sumbertaman Kota Probolinggo dengan 107 sampel. Data dianalisis dengan uji Spearman dan Regresi Ordinal ?: 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dukungan suami sangat mendukung sebesar 47 responden (43,9%), dukungan kader posyandu kurang mendukung sebesar 59 responden (55,1%), minat ibu dalam menggunakan alat kontrasepsi implant dengan kategori minat tinggi sebesar 57 responden (53,5%) dengan p value : 0,000. Kesimpulan  ada Pengaruh  Dukungan Suami Dan Kader Posyandu Terhadap Minat Ibu Menggunakan KB Implan. Saran bagi  puskesmas/tenaga kesehatan meningkatkan pemberian edukasi secara berkala kepada suami dan keluarga tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi dan membentuk kelompok peduli KB.   Kata kunci: Dukungan Suami, Dukungan Kader Posyandu, Minat Ibu, Alat Kontrasepsi Implan   ABSTRACT Based on the Indonesian Health Profile, the coverage of implant family planning is 11.20%. The proportion of active implant family planning in East Java is 10.23%. Data from the Probolinggo Health Office in 2019, in Sumbertaman Village there were, namely 1,470 Childbearing Age Couple and implants (146 Childbearing Age Couple ) and 21 people who had an interest in implant Contraceptive in RW 1. The purpose was to analize the influence between husband support and Posyandu cadres to maternal interest in using implant family planning in RW 1, Sumbertaman, Probolinggo. The design of this research is correlational analytic using cross sectional method. The research was conducted on May - June in Sumbertaman, Probolinggo with 107 samples. Data collection analyzed by Spearman test and Ordinal Regression ?: 0.05. The results showed husband's support in the very supportive category was 47 respondents (43.9%), the support of posyandu cadres with less supportive criteria was 59 respondents (55.1%), the mother's interest in using implant contraceptives with high interest categories was 57 respondents (53,5%) with p value: 0,000. The conclusion of the study shows there is a influence between husband support and Posyandu cadres to maternal interest in using implant family planning. Suggestions are put forward for health centers / health workers to increase the provision of regular education to husbands and families about the importance of using contraceptives and to form family planning care groups or family planning villages.   Keywords: Husband's Support, Posyandu Cadre Support, Mother's Interest, Implant Contraceptive
    corecore