11 research outputs found
TINGKAT KONDISI FISIK SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA SELAMA PANDEMI COVID-19
Selama adanya pandemi Covid-19 pemerintah membuat suatu kebijakan untuk memutus tali penyebaran Covid-19, yaitu dengan memberi kebijakan kepada daerah yang masuk kedalam zona merah dengan melakukan lockdown. Kemudian pemerintah juga melakukan physical quarantine untuk menghindari kontak fisik supaya terhindar dari penyebaran virus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat fleksibilitas dan kekuatan otot perut pada Siswa SSB Diklat Diponegoro Muda dimasa pandemi. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitaitf. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Diklat Diponegoro Muda berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 20 anak usia 11-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, melalui survei tes dan pengukuran kondisi fisik. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif yang fungsinya untuk mendeskirpsikan tingkat fleksibilitas dan tingkat kekuatan otot perut pada Sepak bola. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fleksibilitas menggunakan sit and reach, dan kekuatan otot perut menggunakan sit up. Hasil dari penelitian ini, tingkat kondisi fisik kekuatan otot perut berada dalam kategori sedang dengan presentase 80% (16 siswa), sedangkan tingkat fleksibilitas berada dalam kategori sedang dengan 65% (13 siswa). Berdasarkan hasil analisis data, tingkat kondisi fisik pada siswa SSB Diklat Diponegoro Muda usia11-12 tahun dalam keadaan sedang dan dapat di asumsikan belum optimal. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan secara mandiri akibat pembatasan sosial berskala besar dan aktivitas yang dilaksanakan hanya dirumah sehingga dituntut kedisiplinan dalam menjalan program latihan secara mandiri
DINAMIKA BERKEBUN MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Tentang Dinamika Pertanian Buah di Kelurahan Condet Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan pola bertani
masyarakat asli Condet akibat perkembangan proses pengkotaan yang terjadi. Proses
pengkotaan terbentuk seiring dengan perkembangan kota yang semakin pesat, hal
tersebut berakibat pada transformasi sosial ekonomi masyarakat yang sebelumnya
bercirikan masyarakat rural menjadi masyarakat urban. Meskipun secara fisik, condet
merupakan wilayah kota namun di sisi lain, wilayah Condet Balekambang masih
memiliki sektor ekonomi agraris yang telah menjadi mata pencaharian sebagian
masyarakat asli. Selain itu peneliti juga akan melihat dinamika sosial-ekonomi
masyarakat yang terjadi akibat perubahan pola bertani tersebut.
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi
kasus. Lokasi penelitian dilakukan di RW 05 Condet Balekambang, Kramat Jati,
Jakarta Timur. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan pengamatan
langsung. Data sekunder didapatkan dari literatur, laporan dan arsip kelurahan, dan
buku. Informan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua. Pertama, informan kunci
sebagai subyek utama dalam penelitian ini yakni petani buah. Kedua, informan kunci
pendukung terkait dengan validasi data yakni sesepuh, pihak kelurahan, ketua RT dan
RW.
Penelitian ini menyatakan bahwa perubahan dan konversi lahan secara besar-
besaran akibat dari proses pengkotaan mengakibatkan peralihan struktur sosial
ekonomi, profesi di bidang pertanian menjadi non-pertanian, masyarakat yang tadinya
homogen menjadi heterogen. Perkembangan kota telah membentuk pergeseran
orientasi nilai pada lahan serta pola kepemilikan dan penguasaan lahan terutama pada
lahan kebun buah akibat dari proses jual beli. Namun perkembangan kota tidak semata-
mata menghilangkan profesi tani dari masyarakat pinggiran tetapi memunculkan pola
baru dalam bertani, hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan pola bertani yang
terjadi merupakan sebuah respon adaptif terhadap pengkotaan. Maka pola bertani yang
muncul merupakan strategi bertani dalam menyiasati keterbatasan sumber daya lahan
dalam dinamika masyarakat pinggiran kota
Tinjauan Siyasah Dusturiyah terhadap peranan BPD pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan pasal 3 peraturan daerah kabupaten Bandung nomor 12 tahun 2018 tentang tugas dan fungsi Badan Permusawaratan Desa di desa Pinggirsari kecamatan Arjasari kabupaten Bandung
Masa pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas manusia menjadi lumpuh, sehingga pelayanan birokrasipun menjadi kurang optimal, begitupun pada BPD Desa Pinggirsari yang juga tugas fungsinya terganggu oleh pandemic, lalu dengan
adanya Peraturan Daerah Kab. Bandung No. 12/2018 perubahan atas Perda Kab. Bandung No. 22/2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa(BPD) yang bertugas untuk mengawasi perkembangan desa dan memaksimalkan potensi dari tersebut.
atas dari wewenang BPD tersebut maka dengan ini peneliti menganggap perlu untuk mengkaji penerapan Perda Kab. Bandung No. 12/2018 tentang BPD di desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung pada masa pandemic.
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau permasalahan : 1) Pelaksanaan Tugas dan fungsi BPD Selama Pandemi covid-19 2) Dampak Pandemi covid-19 terhadap proses pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPD 3) Tinjauan Siyasah Dutsuriyah terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPD Desa Pinggirsari kecamatan Arjasari selama Pandemi Covid-19. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Implementasi, otonomi daerah dan Badan Permusyawaratan Desa dan teori siyasah Dusturiyah dalam konsep kemaslahatan.
Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif-empiris. Penelitian hukum normatif-empiris merupakan penelitian hukum yang mengenai pemberlakuan atau implementasian hukum normatif pada setiap kejadian yang di
masyarakat. Sumber data diperoleh wawancara, observasi dan informan. Data primer berasal langsung dari masyarakat, subyek yang diteliti pada lembaga, atau kelompok masyarakat atau pelaku langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka, studi dokumen. Teknik analisis data dengan cara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan : 1) Tugas dan fungsi BPD tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Walaupun ada beberapa point yang tidak bisa dilaksanakan seperti tidak terselenggarakannya perancangan peraturan desa pada saat pandemi covid-19 melanda dunia. 2) Dampak adanya Pandemi covid-19 juga berpengaruh terhadap proses pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPD sangat yang biasanya dilakukan secara langsung dan tanpa terbatas. Maka pada saat pandemi
melanda proses menampung aspirasi masyarakat, pengawasan kinerja kepala desapun berubah secara siginifikan yang biasanya dilakukan secara langsung tapi diubah secara online atau terbatas 3) tinjuan dari siyasah dusturiyah terhadap pelaksanaan Perda Nomor 12 tahun 2018 tentang tugas fungsi BPD perlu di optimalkan agar melahirkan pemerintahan desa yang bisa mengeluarkan kebijakan dengan mengedepankan kemaslahatan umat
ANALISIS INDEKS MASSA TUBUH DAN KELINCAHAN SISWA DIKLAT DIPONEGORO MUDA SEMARANG
Artikel ini menganalisis indeks massa tubuh (IMT) dan kelincahan yang dimiliki siswa Diklat Diponegoro Muda Semarang. Memiliki IMT dibawah normal dapat mempengaruhi tingkat kondisi fisik yang dimiliki atlet dan dapat menimbulkan resiko cedera apabila memiliki IMT berlebih. Selain itu, kelincahan dalam Sepak bola sangat penting untuk menyempurnakan penampilan ketika bertanding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kelincahan pada Diklat Diponegoro Muda Semarang. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk tabel atau grafik. Seluruh siswa Diklat Diponegoro Muda Semarang yang berjumlah 115 siswa menjadi populasi dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi (1) laki-laki, (2) berusia 11-12 tahun, (3) rutin berlatih sepak bola, (4) bersedia menjadi sampel penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi (1) cedera dan (2) tidak bersedia menjadi sampel penelitian. IMT diukur dengan tes keseimbangan menggunakan tinggi dan berat badan dan kemudian Tes Kelincahan Illinois untuk mengukur kelincahan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif persentase dengan bantuan SPSS versi 25 dan Ms. Excel 2010. Indeks massa tubuh rata-rata siswa Diklat Diponegoro Muda Semarang adalah 17,55 kg/m2 dan rata-rata kelincahan adalah 19,04 detik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata IMT mahasiswa Diklat Diponegoro Muda Semarang berada pada kategori berat badan dibawah normal. Sedangkan kelincahan Mahasiswa Diklat Diponegoro Muda Semarang berada pada kategori kurang. Saran untuk Pembina Diklat Diponegoro Muda Semarang agar memperhatikan IMT dan tingkat kelincahan siswa dalam menyusun program latihan
Praktik Politik Uang dalam Proses Pemilihan Kepala Desa Sumberingin Kidul Tahun 2019
Pilkades merupakan suatu ajang yang digunakan untuk menyeleksi calon Kepala Desa yang akan memimpin suatu desa dalam jenjang waktu tertentu. Dalam pelaksanaanya Pilkades sering diwarnai dengan beberapa bentuk kecurangan seperti salah satunya politik uang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap dan mengetahui terjadinya fenomena politik uang yang terjadi di dalam proses pemilihan kepala desa. Penelitian ini dilakukan dengan perspektif teori fenomenologi dari Alfred Schutz. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif guna mendapatkan informasi yang mendalam dan mendukung proses analisis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber informan adalah masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pilkades. Penelitian dilakukan di Desa Sumberingin Kidul, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Hasil dari penelitin ini adalah kontestasi politik di Desa Sumberingin Kidul ditemukan praktik politik uang. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kontestasi politik yang sehat masih belum melekat di dalam tubuh masyarakat
Pengolahan Ikan Sebagai Nugget Untuk Pencegahan Stunting di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur
Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not match nutritional needs. The problem of stunting occurs in various villages, one of which is Obel-obel Village. Obel-obel Village is one of the villages in Sambelia District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The problem of stunting in Obel-obel Village occurs in several families. This village is also a village that has high food potential, but the processing process is said to be lacking, therefore the Obel-obel Village KKN team tried a new variation, namely processing marine fish nuggets to prevent stunting.Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan stunting terjadi di berbagai desa, salah satunya yaitu Desa Obel-obel. Desa Obel-obel merupakan salah satu desa di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Permasalahan stunting di Desa Obel-obel terjadi pada beberapa keluarga. Desa ini juga merupakan desa yang memiliki potensi pangan tinggi, namun proses pengolahan masih dikatakan kurang, oleh karena itu tim KKN Desa Obel-obel mencoba variasi baru yaitu pengolahan nugget ikan laut untuk pencegahan terjadinya stunting.
 
The ethics of resolving the nonperforming financing of Mudharaba Contracts in Indonesia Islamic Banks
Islamic bank is a bank that implement Islamic principles, including the implementation of policies and activities that should be in accordance with Islamic business ethics. This study discusses about how to behave ethically in solving the non-performing financing in Islamic banks. The non-performing financing has the potential to bring losses to banks. For Islamic banks which provide financing under mudharaba contract, this contract brings more risk to banks. Using a qualitative approach in the form of library research by gathering relevant library resources and abstracting and interpreting the excerpts of references to draw conclusions, this study seeks to explain how to solve non-performing financing from the view of Islamic business ethics. This study uses seven dimensions of Islamic business ethics to describe ethical behavior in resolving nonperforming financing, namely: (1) Unity of God (2) benevolence, (3) justice, (4) sincerity, (5) Equilibrium (6) responsibility and (7) vicegerency. The findings of this study summarize that resolving non-performing financing in Islamic Banks should consider the seven ethical variables to minimize the potential harms or losses. This study will contribute to the body of knowledge on Islamic Bank financing and the practical benefits for the officials and employees in Islamic Banks as there is still limited research regarding this topic. Future studies are encouraged to cover other specific financing activities or products to broaden the knowledge through the findings.