6 research outputs found
Manajemen masjid di wilayah agrowisata pada masa pandemi Covid-19: Penelitian deskriptif pada Masjid Al-Mutmainnah Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut
Manajemen masjid merupakan suatu aktivitas yang didalamnya terdapat fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang memiliki tujuan untuk mencapai efektif dan efisien. Maka sebuah manajemen masjid yang baik perlu pengeloaan yang baik juga, dimasa pandemi covid-19 banyak merubah tatanan kehidupan terutama didalam suatu ibadah sholat dimasjid pada saat itu pemerintah menutup tempat ibadah karena dapat meningkatkan kasus penyebaran covid-19, maka dari sini langkah masjid perlu perubahan terutama dimasjid yang notabennya diwilayah wisata perlu adanya suatu program yang efektif dalam meminimalisir terjadinya penyebaran covid-19.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan yang dilakukan masjid Al-Mutmainnah di wilayah agrowisata dalam melewati masa pandemi covid-19.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teori dari George R Terry, tentang manajemen yang didalamnya meliputi (planning, organizing, actuating and controlling) atau perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang penting dilakukan untuk mencapai tujuan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang dirancang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan secara luas dan mendalam mengenai manajemen masjid di wilayah agrowisata pada masa pandemi covid-19.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Masjid Al-Mutmainnah Kec. Cikajang Kab. Garut yang berada diwilayah Agrowisata milik PT. Perkebunan Nusantara VIII, selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah pendatang maupun lokal, terutama dimasa pandemi covid-19 yang hampir dari segi program banyak perubahan, perencanaan yang dilakukan masjid Al-Mutmainnah Kec. Cikajang dimasa pandemi covid-19 dilakukan dengan baik dan juga tersusun. Pengorganisasian yang terdiri dari pembuatan struktur organisasi sudah ditentukan dengan tugas dan amanah, sehingga takmir masjid dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan amanahnya. Pelaksanaan yang dilakukan dengan merealisasikan program yang sudah berjalan dengan adanya program tambahan dimasa pandemi. Pengawasan yang dilakukan melalui dua metode yaitu metode pengawasan langsung dan pengawasan secara tidak langsung, tentu dengan tujuan untuk mengawasi berjalannya suatu program masjid baik dimasa sebelum pandemi dan saat pandemi
Studi Deformasi Waduk Pendidikan Diponegoro Tahun 2016
According to SNI No. 1731-1989 dam is any artificial barrier, urugan type or any other type that can hold or store water both natural and artificial. In addition to benefits are very much dams also have a high risk because has the potential danger of collapse that could result in the loss of life and material losses, therefore it needs to be observed deformation to determine the condition of the dam.In this research will be observation of the deformation of Pendidikan Diponegoro dam, with GPS (Global Positioning System) observation methods will be observed of 9 monitoring points deformation (bench mark) spread around the body of the dam, the GPS observed data will be processing using scientific software GAMIT 10.6, deformation monitoring points were also observed changes in distance and height from the control points are placed outside the body of the dam, deformation observations carried out from April to June 2016, with twice the period of observation.The results of GPS observations during the observation period showed deformation monitoring points change the coordinate value with ranging from 0.06 cm to 1.4 cm for the X axis, 0.03 cm to 1.9 cm for the Y axis, and 0.4 cm to 1.3 cm for the Z axis. Distance and height changes based on total station and waterpass measurement during the observation period ranging from 0.09 mm to 1.7 mm and 0.15 mm to 1.8 mm. From the result of the dam deformation observation by GPS observation methods, total station, and waterpass shows deformation of the deformation monitoring points during the observation period, but based on the statistical test with 95% confidence level showed that there is no deformation of all the deformation monitoring points
Kajian Susut Beton Pada Struktur Beton Bertulang Yang Cepat Bongkar Perancah Studi Kasus Gedung Ict Center Universitas Diponegoro
Pembongkaran bekisting biasanya dilakukan setelah beton berumur 14 hingga 28 hari, namun pada Gedung ICT Center Universitas Diponegoro bekisting sudah dibongkar pada saat beton berumur 7 hari. Pada saat pembongkaran tidak terjadi keretakan, tetapi setelah beberapa waktu balok tersebut mengalami keretakan. Keretakan terjadi ketika hanya ada berat sendiri dan beban hidup belum bekerja. Belum diketahui penyebab keretakan yang terjadi sehingga dilakukan kajian apakah rangkak atau susut yang menjadi faktor penyebab timbulnya retakan yang terjadi. Kajian susut beton bertulang ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penyebab keretakan pada balok beton diakibatkan oleh susut beton atau faktor penyebab keretakan lainnya.Metode kajian dilakukan dengan menganalisis keadaan serta kondisi balok dan pelat pada gedung ICT Center dengan pembebanan berupa beban mati yang bekerja seperti beton cair yang belum mengeras, bekisting, dan perancah yang dimodelkan dalam 2 kondisi. Analisis dengan menggunakan program SAP2000 digunakan untuk menghitung regangan tarik akibat momen dan regangan susut yang tidak memperhitungkan pengaruh pengekangan tulangan akibat bongkar perancah pada usia beton baru mencapai 7 hari. Beton yang ditinjau adalah beton yang berumur 7, 14, 21, dan 28 hari pada daerah balok induk, balok anak, dan pelat lantai.Hasil analisis menunjukkan bahwa regangan saat bekisting dilepas yaitu umur 7 hari sampai dengan 28 hari, nilai dari regangan tarik di tepi semakin mengecil untuk umur beton yang bertambah. Hasil perhitungan regangan akibat susut menunjukan bahwa beton mengalami regangan susut pada saat 1 hingga 3 minggu setelah bekisting dilepas dan nilai regangan susut semakin kecil pada saat ditinjau terhadap beton umur 28 hari. Penjumlahan aljabar regangan tarik akibat momen dengan regangan akibat susut yang menghasilkan regangan total dibandingkan dengan batas crack. Didapatkan bahwa regangan total dari balok induk, balok anak 1, balok anak 2, dan pelat yang ditinjau pada kondisi 1 maupun kondisi 2 bernilai kurang dari batas crack, sehingga dapat disimpulkan bahwa beton tidak mengalami keretakan yang disebabkan oleh faktor susut pada beto