74 research outputs found
PENGARUH LIKUIDITAS, TINGKAT UTANG, EFESIENSI MODAL KERJA TERHADAP KEMAMPUAN LABA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) PUSKESMAS KAB. SUBANG TAHUN 2019
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh likuiditas, tingkat utang dan efesiensi modal kerja terhadap kemampuan laba di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) puskesmas. Dengan likuiditas perusahaan dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanna, dalam penelitian ini digunakan current ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk melihat apakah kemampuan aktiva lancar perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio maka akan semakin baik. Tingkat utang atau bisa disebut dengan solvabilitas atau juga laverage merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki jika perusahan lebih banyak menggunakan utang dibandingkan dengan modal sendiri maka tingkat utang atau solvabilitas akan menurun karena beban bunga yang harus di tanggung pun meningkat, singkatnya rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Modal kerja digunakan sebagai alat untuk membantu perushaan dalam proses perputaran memenuhi kebutuhan untuk menajalankan operasinya, modal kerja sebagai bentuk investasi perusahaan atau dana yang tertanam dalam aktiva jangka pendek atau lancar seperti kas, piutang dan juga persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kebutuhan operasional perusahaan dan selalu berputar dalam jangka pendek. Metode yang digunakan dalam analisis ini untuk melihat bagaimana perputaran modal kerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Teori yang digunakan dalam analisis ini adalah kinerja keuangan dan juga analisis laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah puskesmas yang telah berstatus BLUD yang berada di Kabupaten Suban
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN NATURE OF SCIENCE PADA KONSEP EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA KELAS VII MTs SALAFIYAH
FATIMAH AZ ZAHRO :
Penelitian ini dilakukan karena kemampuan siswa dalam mengidentifikasi pertanyaan, melakukan penyelidikan ilmiah, menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi nyata masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang masih menekankan pada pemahaman berdasarkan ingatan saja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji tentang peningkatan literasi sains siswa antara kelas yang menerapkan pendekatan Nature Of Science dan kelas yang tidak menerapkan pendekatan Nature Of Science, aktivitas siswa saat diterapkan pendekatan Nature Of Science, dan respon siswa terhadap penerapan pendekatan Nature Of Science.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei tahun ajaran 2014/2015 di MTs Salafiyah Kota Cirebon. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII MTs Salafiyah Kota Cirebon yang berjumlah 102 siswa. Sampel diambil secara acak dimana kelas VII D dengan jumlah siswa sebanyak 24 oranng sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang sebagai kelas kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Aktivitas belajar siswa saat diterapkannya pendekatan Nature of science pada tiap pertemuannya selalu meningkat. Kriteria sangat kuat terdapat pada aktivitas mengumpulkan data dan mengerjakan tugas sesuai intruksi guru. Kriteria cukup pada aktivitas mengajukan pertanyaan, mengajukan solusi, dan menggunakan bukti ilmiah. (2) Nilai rata-rata signifikansi N-Gain kurang dari 0,05 pada aspek konteks, pengetahuan, dan kompetensi. Menunjukkan adanya perbedaan peningkatan literasi sains siswa yang signifikan antara kelas yang menerapkan pendekatan Nature of science dengan kelas yang tidak menerapkan pendekatan Nature of science. (3) Prosentase rata-rata angket respon siswa secara keseluruhan sebesar 78,92% dengan kriteria kuat.
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa saat diterapkan pendekatan Nature Of Science meningkat pada tiap pertemuannya, terdapat perbedaan peningkatan literasi sains yang signifikan antara kelas yang menerapkan pendekatan pembelajaran Nature Of Science dan kelas yang tidak menerapkan pendekatan pembelajaran Nature Of Science, dan siswa memberikan respon positif terhadap pendekatan pembelajaran Nature Of Science.
Kata Kunci : pendekatan Nature Of Science, literasi sain
TEKNIK PERMAINAN CADAVRE EXQUISE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS
Le but de cet article est d'étudier le jeu cadavre exquise dans l'apprentisage d’écrire des phrases simples en française. En ce qui concerne son application, les apprenants peuvent s'exercer à la capacité ses compétences en écriture de phrases françaises simples en jouant. Le résultat de l'étude montrent que le jeu cadavre exquise peut être mis en œuvre pour l'apprentissage de la production orale française mais dans cette étude les techniques de jeu cadavre exquise appliqué à l'apprentissage d’écrire des phrases simples en français. Les apprenants doivent compiler des mots aléatoires dans une phrase qui a une bonne structure de phrase. Grâce à ce jeu, on espère pouvoir motiver les apprenants dans l’apprentissage du français. La technique de jeu cadavre exquise peut être une solution dans le développement d’un apprentissage ludique d’écrire des phrases simples en français et dans l’existence d’activités permettant d’acquérir des compétences en résolution de problèmes et de travailler ensemble.---------The purpose of this article is to study the exquisite cadaver game in learning to write simple sentences in French. As far as its application is concerned, learners can practice their ability to write simple French sentences by playing techniques. The results of the study show that the exquisite cadaver game can be implemented for learning French oral production but in this study the exquisite cadaver game techniques applied to learning to write simple sentences in French. Where learners must compile random words into a phrase that has a good sentence structure. Impact to this game, we hope to motivate learners in learning French. The exquisite cadaver game technique can be a solution in the development of a fun learning to write simple sentences in French and in the existence of activities to acquire skills in problem solving and to work together
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 PIYUNGAN
Program PPL merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan. PPL dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah guna mengukur seberapa besar kemampuannya dalam memenuhi peran sebagai anggota masyarakat. Pada kelompok PPL di sekolah, mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan atau pembangunan sekolah. Di sini akan tampak peranan mahasiswa sebagai inovator, mediator, problem solver, dan motivator dalam rangka merangsang peningkatan kualitas sekolah baik secara fisik maupun nonfisik.
PPL dilaksanakan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014 bertempat di SMA Negeri 1 Piyungan yang beralamat di
Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta dengan jumlah mahasiswa 16 orang. Setelah dilakukan observasi dan mahasiswa mengamati kondisi yang ada, maka mahasiswa praktikan merencanakan beberapa program yang dilaksanakan selama masa PPL. Adapun program-program yang dilakasanakan berorientasi pada bidang akademik dan administrasi, baik yang sudah direncanakan maupun program yang tidak direncanakan atau insidental.
Pada dasarnya seluruh kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik. Meskipun ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya, namun kendala tersebut dapat diatasi berkat bantuan dan kerjasama dari seluruh rekan-rekan serta pihak sekolah. Dari pelaksanaan PPL tersebut mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam hal manajerial di sekolah dan permasalahan yang dihadapi sehingga bermanfaat sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK MELALUI MEDIA BAHAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN DARING
Early childhood is a group of children aged 0-8 years who are experiencing a process of growth and development. One aspect that needs to be developed is the cognitive aspect. The ability to think symbolically is one part of the cognitive aspect. The ability to think logically in children aged 5-6 years is to mention the symbols of numbers and count, recognize various letters and represent various kinds of pictures and writings. We need fun media to support children's online learning, one of which is natural material media. This article aims to determine the implementation of symbolic thinking skills in children in online learning. This research method is a qualitative descriptive method with the subject of children aged 5-6 years totaling 20 children in group B in SPS Assyifa. Methods of data collection in this study using observation, interview, and documentation techniques. The data analysis technique uses data reduction activities, data display, and verification or concluding. Based on this research, it was found that natural materials were able to improve children's symbolic thinking skills. The use of natural ingredients in online learning using the WhatsApp Group internet application. Indicators of the ability to think symbolically developed in this study are children who can count, match numbers with number symbols and recognize various vowels and consonants.Anak usia dini merupakan sekelompok anak berumur 0-8 tahun yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Salah satu aspek yang perlu berkembang adalah aspek kognitif. Kemampuan berpikir simbolik merupakan salah satu bagian dari aspek kognitif. Kemampuan berpikir logis pada anak usia 5-6 tahun adalah menyebutkan lambang bilangan dan berhitung, mengenal berbagai huruf dan merepresentasikan berbagai macam gambar dan tulisan. Perlu media yang menyenangkan guna menunjang pembelajaran daring anak salah satunya yaitu media bahan alam. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kemampuan berpikir simbolik pada anak dalam pembelajaran daring. Metode penelitian ini ialah metode dekriptif kualitatif dengan subjek anak usia 5-6 tahun berjumlah 20 anak kelompok B di SPS Assyifa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan aktivitas reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa melalui bahan alam mampu meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak. Penggunaan bahan alam dalam pembelajaran daring menggunakan aplikasi internet WhatsApp Grup. Indikator kemampuan berpikir simbolik yang berkembang pada penelitian ini adalah anak mampu berhitung, mencocokan bilangan dengan lambang bilangan dan mengenal berbagai huruf vokal dan konsonan.Ă‚
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK USIA DINI
The purpose of this study was to investigate the increase in the ability to think logically early childhood. Because this ability is not yet optimal as expected, when learning activities are carried out the teacher becomes the center of activity, with ordinary and modest delivery so that makes children bored and lazy to. Logical thinking intelligence is part of cognitive intelligence. One characteristic of logical thinking intelligence is that children can classify shapes, sizes and colours. The play method is a basic learning education in kindergarten, play involves children actively and fun. In study researches used a quasi-eksperimental which aims to be able to know the increase in logical thinking of children 5-6 years, namely by giving certain treatments to the experimental class. While the control class did not get treatment. In order to know the improvement of the playing method, then the researchers conducted an N-Gain data analysis test with results that showed that the average value of the experimental group was 1.4856 while the control group was 0.9076, from the calculation results it was known that the use of the play method was better than the conventional method. Thus the conclusion is “the ability to think logically young children can be improved through play methodsâ€Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir logis anak usia dini. Karena kemampuan ini belum berkembang optimal seperti yang diharapkan, ketika kegiatan belajar dilaksanakan guru menjadi pusat kegiatan, dengan penyampaian yang biasa saja dan seadanya sehingga membuat anak bosan dan malas untuk belajar. Kecerdasan berpikir logis adalah bagian dari kecerdasan kognitif. Salah ciri kecerdasan berpikir logis adalah anak bisa mengklasifikasikan bentuk, ukuran dan warna. Metode bermain merupakan suatu dasar pembelajaran pendidikan di Taman Kanak-Kanak, bermain melibatkan anak secara aktif dan menyenangkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan quasi eksperimen yang bertujuan untuk dapat mengetahui peningkatan berpikir logis anak 5-6 tahun, yaitu dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelas eksperimen. Sementara kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Agar dapat mengetahui peningkatan dari metode bermain, maka peneliti melakukan uji analisis data N-Gain, dengan hasil yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen 1,4856 sedangkan kelompok control 0,9076, dari hasil penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan metode bermain lebih baik daripada metode konvensional. Dengan demikian kesimpulannya adalah “kemampuan berpikir logis anak usia dini dapat ditingkatkan melalui metode bermainâ€.Â
MENGEMBANGKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI
The intelligence that must exist in children is linguistic, linguistic intelligence is a person's ability to process or express words, writing, expressing thoughts, desires, and opinions. The purpose of this research is to develop linguistic intelligence in early childhood through the singing method. The method in this research is descriptive and qualitative. Data collection techniques in this study are observation, documentation, and interviews. The subjects in this study were children aged 4-5 years as many as 6 children and 2 teachers, school principals, and parents as informants. The instruments or methods of data collection in this study were observation, interviews, and relevant documentation. Data processing was carried out using qualitative data analysis, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification according to the flow model. The use of qualitative descriptive research in this study is intended for the assessment technique obtained by collecting the results of observations, assessment results, and evaluations of children through developing linguistic intelligence for early childhood through the singing method. The results obtained that the level of children's linguistic achievement through the singing method developed very well and increased, from 6 children studied 5 children developed very well (BSB) in the four indicators studied while 1 child in the last indicator showed development as expected (BSH), this is has proven that there is a positive response from children in the implementation of the singing method.Kecerdasan yang harus ada pada anak adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang untuk mengolah atau mengekspresikan kata-kata, tulisan, ungkapan pikiran keinginan dan pendapat. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengembangkan kecerdasan linguistikanak usia dini melalui metode bernyanyi. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini anak usia 4-5 tahun sebanyak 6 anak dan 2 orang guru, kepala Sekolah serta orang tua sebagai informan. Instrumen atau metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang relevan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi sesuai model alir .Penggunaan penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk Teknik penilaian didapatkan dengan mengumpulkan hasil observasi, hasil penilaian dan evaluasi terhadap anak melalui mengembangkan kecerdasan linguistikanak usia dini melalui metode bernyanyi. Diperoleh hasil tingkat pencapaian linguistikanak melalui metode bernyanyi tersebut berkembang sangat baik dan meningkat, dari 6 anak yang diteliti 5 anak berkembang sangat baik (BSB) dalam empat indikator yang diteliti sedangkan 1 anak dalam indikator terakhir menunjukkan berkembang sesuai harapan (BSH), hal ini sudah membuktikan adanya respon positif dari anak dalam pelaksanaan metode bernyanyi tersebut.Â
MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXPERIANTIAL LEARNING
Efforts to develop mathematical intelligence in early childhood are needed, besides, to preparing children's social and emotional mental readiness, mathematical logic intelligence as a basis for developing mathematical abilities for readiness to attend basic education. Most of the children have not developed intelligence in mathematical logic, because learning is applied more often using textbooks, the teacher's competence in understanding the potential of children's intelligence is not fully understood, so children are less enthusiastic when learning. The purpose of this study was to determine the application of experiential learning models to improve the intelligence of mathematical logic in children aged 4-5 years. The method used was classroom action research with group A children (4-5 years old). consists of 11 girls and 11 boys in RA Multazam. The data collection techniques used are observation and documentation, the steps being carried out are initial observation, pre-cycle, cycle 1, cycle II, consisting of planning, action, observation, and reflection. Data analysis techniques used by reducing data, displaying data, and drawing conclusions. After being given action in the first cycle through experiential learning, there is a better chance, 4.5% of children begin to develop, 63% develop as expected, 31.8% of children develop very well. Based on the results of the study it can be concluded that through the experiential learning model learning can improve children's mathematical logic intelligence.Upaya pengembangan kecerdasan logika matematika anak usia dini sangat diperlukan, selain menyiapkan kesiapan mental sosial dan emosional anak, kecerdasan logika matematika sebagai dasar pengembangan kemampuan matematika untuk kesiapan mengikuti pendidikan dasar. Sebagian besar anak belum berkembang dalam kecerdasan logika matematika, dikarenakan pembelajaran yang diterapkan jarang menggunakan media,sehingga anak kurang antusias saat belajar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran experiantial learning untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas (classroom action research) subjeknya anak kelompok A (4-5 tahun) terdiri dari11anak perempuan dan 11 anak laki-laki di RA Multazam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi, tahapan yang dilakukan yaitu observasi awal, pra siklus, siklus 1, siklus II, terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi. Teknik analisis data yang digunakan dengan cara mereduksi data, mendisplay data, serta pengambilan kesimpulan. Setelah diberikan tindakan pada siklus I1 melalui pembelajaran experiantial learning maka ada perubahan yang lebih baik, 4,5% anak mulai berkembang, 63% berkembang sesuai harapan, 31,8% anak yang berkembang sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran experiantial learning dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika anak
PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN DENGAN MEDIA MONOPOLI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
The importance of a mathematical concept for children to master in pre-school for the provision of later in the future. Therefore, the use of monopoly media for learning activities is to improve understanding of the concept of numbers. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of learning the concept of numbers using monopoly media for children aged 5-6 years. In this study using a qualitative descriptive study with 5-6 year old subjects at the Marifatullah PAUD Karawang Post, totaling 5 children. Data collection techniques using interviews, observation and documentation. Analysis technique: data reduction, data display, conclusion drawing or verification, and triangulation. The results of research in carrying out learning activities using monopoly media can provide an understanding of the concept of numbers, namely being able to mention numbers, being able to match numbers with number symbols and being able to add up numbers in learning activities with monopoly media determined by two dice.Pentingnya suatu konsep matematika untuk anak kuasai dimasa pra sekolah untuk bekal nanti dimasa yang akan datang. Oleh karena itu penggunaan media monopoli untuk kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran konsep bilangan dengan menggunakan media monopoli pada anak usia 5-6 tahun. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek 5-6 tahun di Pos PAUD Marifatullah Karawang yang berjumlah 5 orang anak. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis: reduksi data, display data, pengambil kesimpulan atau verifikasi, dan triangulasi. Hasil penelitian dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media monopoli dapat memberi pemahaman tentang konsep bilangan, yaitu dapat menyebutkan bilangan, dapat mencocokkan antara bilangan dengan lambang bilangan dan dapat menjumlahkan bilangan pada kegiatan pembelajaran dengan media monopoli yang ditentukan oleh dua buah mata dadu
- …