48 research outputs found
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada Pembelajaran Discovery Learning
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas tentang model pembelajaran discovery learning serta hubungannya dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu studi literatur. Berpikir kritis matematis merupakan proses berpikir secara tepat, terarah, beralasan, dan reflektif dalam pengambilan keputusan yang dapat dipercaya hingga membuat dugaan sementara sebagai hasil dari kemampuan mengidentifikasi, menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi dan memecahkan masalah matematis. Rendahnya kemampuan berpikir matematis disebabkan banyak faktor termasuk salah satunya kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran discovery learning adalah suatu model pembelajaran yang berorientasi kepada keaktifan siswa dalam mengidentifikasi masalah sampai menarik kesimpulan dengan tujuan siswa mendapatkan pengalaman belajar secara langsung serta mendapat pengetahuan–pengetahuan baru dari setiap proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam model pembelajaran discovery learning cocok digunakan, sehingga penggunaan model pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa
Desain E-LKPD Program Linear Berbasis Masalah Kontekstual untuk Pembelajaran Matematika di SMK Farmasi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya bahan ajar interaktif yang mengaitkan pembelajaran matematika dengan konteks keilmuan farmasi, serta kurangnya keterlibatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman konsep program linear. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar digital berupa E-LKPD berbasis masalah kontekstual menggunakan platform Liveworksheets yang dapat membantu peserta didik SMK Farmasi belajar secara aktif dan bermakna. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang dibatasi hingga tahap validasi, yaitu tahap analysis, design, dan development. Penilaian kelayakan E-LKPD didasarkan pada validasi oleh ahli materi dan ahli media. Data validitas dikumpulkan menggunakan instrumen angket dan dianalisis dengan teknik analisis persentase. Hasil analisis menunjukkan bahwa E-LKPD yang dikembangkan berada pada kategori sangat layak, dengan persentase penilaian sebesar 98,33% dari ahli materi dan 98% dari ahli media. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa E-LKPD berbasis masalah kontekstual yang dikembangkan dapat menjadi alternatif bahan ajar yang efektif dan relevan untuk mendukung pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan bidang keahlian peserta didik
EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA PADA INSTALASI HIDROPONIK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali konsep matematika yang terdapat dalam instalasi hidroponik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep matematika yang terdapat dalam instalasi hidroponik terdapat pada bahan dan bentuk instalasi hidroponik yang memuat unsur-unsur bangun ruang dimensi tiga tabung. Dengan demikian, instalasi hidroponik dapat dijadikan salah satu referensi media pembelajaran matematika yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari
Literasi Matematis di SMK Agribisnis dan Agriteknologi: Mempertemukan Masalah dalam Konteks Pertanian dengan Masalah Matematis
Konteks dalam soal literasi matematis merupakan komponen esensial. Agribisnis dan agriteknologi merupakan salah satu pilihan keahlian pada sekolah menengah kejuruan di Indonesia yang berada di area pertanian. Konteks pertanian yang terhubung dengan matematika dapat dikonstruksi menjadi soal literasi matematis bagi peserta didik SMK bidang keahlian agribisnis dan agriteknologi. Artikel ini akan membahas teknik untuk mempertemukan masalah dalam konteks pertanian dengan masalah matematis. Pembahasan meliputi teknik menggali konteks pertanian yang terhubung dengan matematika serta formulasi dari situasi aktivitas pertanian sehingga diperoleh masalah matematis. Konteks pertanian dapat diperoleh dari pengamatan di lingkungan sekolah dan tempat kerja, wawancara dengan guru keahlian dan praktisi pertanian, serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pertanian. Formulasi dilakukan dengan mengenali situasi konteks dan merepresentasikannya ke dalam suatu ekspresi matematika. Kegiatan penggalian konteks pertanian dan formulasi situasi pertanian secara matematis berimplikasi terhadap kemampuan merancang soal-soal literasi matematis bagi peserta didik di SMK agribisnis dan agriteknologi
EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA PADA BANANA CAKE
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali konsep matematika pada pembuatan Banana Cake (kue pisang). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka atau studi kepustakaan. Untuk mencari penelusuran tentang konsep dilakukan terhadap dokumen kurikulum 2013 revisi dan sumber-sumber terkait pembuatan Banana Cake. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep matematika yang terdapat pada pembuatan Banana Cake terdapat pada alat, bahan, dan bentuk Banana Cake yang memuat unsur-unsur bangun ruang dimensi tiga balok dan kubus. Dengan demikian, pembuatan Banana Cake dapat dijadikan salah satu referensi media pembelajaran matematika yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek tersebut maka guru harus mengeksplor terlebih dahulu konsep geometri dari pembuatan Banana Cake
KONSEP MATEMATIKA DALAM PERENCANAAN BUDIDAYA MELON
This study aims to examine the concept of mathematics in melon cultivation planning. The research method used is a qualitative research method with an ethnographic approach. The results of the study indicate that several mathematical concepts such as numbers, measurements, and geometry are indirectly used in melon cultivation activities. This finding indicates that melon cultivation activities can be a real context that supports contextual mathematics learning
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Kontekstual
Pembelajaran matematika memiliki tujuan tidak hanya membuat siswa mahir berhitung, namun mampu memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu memiliki berbagai cara untuk memecahkan suatu permasalahan yang terlah diberikan dengan kreatif. Kemampuan berpikir kreatif matematis termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan sering kali siswa jarang memberikan beberapa cara pengerjaan karena kurangnya pemberian latihan untuk membiasakan siswa dalam memberikan jawaban yang variatif. Tujuan dari peneltiian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam pembelajaran kontekstual. Metode peneltiian yang digunakan adalah studi literatur mengenai kemampuan berpikir kreatif matematis dalam pembelajaran berbasis masalah. Setelah menemukan beberapa sumber infomasi lalu dianalisis dan disimpulkan. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah terlihat efektif dan menumbuhkan kreatif siswa, selain itu siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran. Yang berarti pembelajaraan berbasis masalah kontekstual mampu membuat siswa berpikir kreatif saat pembelajaran berlangsung. Dari penelitian ini didapatkan informasi untuk menambah teori pada penelitian mengenai kemampuan berpikir kreatif matematis pada pembelajaran berbasis masalah kontekstual
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI PSIKOTROPIKA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan hasil belajar kognitif siswa yang masih rendah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif siswa pada materi psikotropika yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media sosial YouTube dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif desain eksperimen semu menggunakan Two Group PretestPosttest Control Design. Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 3 Ciamis. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN 3 Ciamis dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes tulis pretest dan posttest dengan jumlah 7 butir soal essay. Data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan uji W (Wilcoxon). Hasil menunjukkan bahwa nilai Whitung < Wdaftar yaitu 0 < 25,504. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media sosial YouTube dengan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan penelitian bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media sosial YouTube dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi psikotropika
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PROBLEMS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran open ended problems. Objek penelitian adalah siswa kelas X MIPA SMAN 1 Rancah (n= 28). Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sample. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan teknik pengolahan data menggunakan uji Z (uji pengaruh) dan N-gain (untuk mengetahui kategori pengaruh). Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis tes tertulis dalam bentuk uraian (essay). Simpulan dalam penelitian ini adalah: penerapan model pembelajaran open ended problems berpengaruh secara signifikan terhadapn peningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan kategori sedang (N-gain=0,65
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS TPACK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Problem Based Learning berbasis TPACK sudah memiliki tujuan yang sesuai dengan kerakteristik abad 21 yang menuntut memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model PBL berbasis TPACK terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Permasalahan yang diuji dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh model PBL berbasis TPACK terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2022. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 3 Ciamis sebanyak 32 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan Sampling Total. Desain penelitian menggunakan yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi menganalisis, mengevaluasi dan mencipta dalam bentuk soal uraian/essay. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik yang meliputi uji N-Gain, Uji Normalitas, dan Uji Hipotesis (uji Z). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan model PBL berbasis TPACK terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi sistem pernapasanKata Kunci: PBL, TPACK, Kemampuan Berpikir Tingkat Tingg
