88 research outputs found

    Rancangan Database Manajemen Material pada Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Ibis Pontianak)

    Get PDF
    Material merupakan salah satu sumber daya yang terpenting yang nilainya mempunyai persentase cukup besar dari total biaya proyek dalam suatu proyek konstruksi. Penerapan sistem manajemen material yang kurang tepat, dapat berakibat buruk bagi finansial Perusahaan dan kemajuan pelaksanaan proyek seperti material yang akan digunakan tidak tersedia, rusak, berlebihan, dan sulit dicari karena penyimpanan material tidak teratur. Untuk itu, suatu proyek konstruksi perlu dilakukan suatu manajemen dengan merancang sistem pengelolaan material berbasis database. Sehingga, dengan dibangunnya rancangan sistem manajemen material berbasis database dapat memberikan kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan dalam pengendalian material. Rancangan ini diawali dengan mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan manajemen material dari Perusahaan konstruksi PT. Citra Contractor Hasaja (Persero) pada Proyek Pembangunan Hotel Ibis Pontianak. Metode yang digunakan dalam rancangan ini menggunakan metode terstruktur yaitu dengan menjelaskan tentang DFD, Diagram Konteks, ERD dan Tabel Relasi. Desain rancangan ini berupa rancangan konseptual dan berfokus pada pengadaan, penerimaan, pengeluaran, dan pelaporan material tiap periodenya. Adapun dari hasil penelitian ini didapat bahwa dengan adanya sistem rancangan berbasis database ini dapat memudahkan penyimpanan data dan mempercepat pengolahan pencarian data, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan pelaporan-pelaporan logistik dapat dibuat dengan cepat dan tepat

    PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN RESILIENSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIED ELICITING ACTIVITIES

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan resiliensi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan Modified Eliciting Activities. Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Pusat kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang sisi datar. Instrumen penelitian sebanyak 5 butir soal kemampuan berpikir kritis matematis dan 25 pernyataan resiliensi matematis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan Modified Eliciting Activities lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. 2) Pencapaian resiliensi matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan Modified Eliciting Activities lebih tinggi secara keseluruhan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran pembelajaran konvensional ditinjau secara keseluruhan.  Abstract:  The aim of this research is to get a picture about the enhancement of critical thinking and mathematical resilience students after learning using Modified Eliciting Activities. This research conducted in the private junior high school in Jakarta class VIII. The method of this research is a  quasi-experiment. The material used in this research was build a flat side room. The research instrument consisted of 5 critical thinking skill problems, and 25 statements of mathematical resilience. The results showed that 1) the enhancement of mathematical critical thinking skill of students who study with Modified Eliciting Activities higher than students who study with conventional learning, 2) Achieving the mathematical resilience of students who who study with Modified Eliciting Activities higher than students who study with conventional learning reviewed as a whole Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan resiliensi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan Modified Eliciting Activities.Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Pusat kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang sisi datar. Instrumen penelitian sebanyak 5 butir soal kemampuan berpikir kritis matematis dan 25 pernyataan resiliensi matematis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan Modified Eliciting Activitieslebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. 2) Pencapaian resiliensi matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan Modified Eliciting Activities lebih tinggi secara keseluruhan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran pembelajaran konvensional ditinjau secara keseluruhan. Abstract:  The aim of this research is to get a picture about the enhancement of critical thinking and mathematical resilience students after learning using Modified Eliciting Activities. This research conducted in the private junior high school in Jakarta class VIII. The method of this research is a  quasi-experiment. The material used in this research was build a flat side room. The research instrument consisted of 5 critical thinking skill problems, and 25 statements of mathematical resilience. The results showed that 1) the enhancement of mathematical critical thinking skill of students who study with Modified Eliciting Activities higher than students who study with conventional learning, 2) Achieving the mathematical resilience of students who who study with Modified Eliciting Activities higher than students who study with conventional learning reviewed as a whol

    Analisis Real

    Get PDF

    Gambaran Perilaku Remaja Putri Pada Masa Pubertas Di Desa Tanjungrejo Grobogan

    Get PDF
    Puberty refers to when there is a reproductive ability, maturation of the reproductive organs is characterized by menstruation in girls. At the time problems arise due to changes in the physical and hormonal changes cause anxiety, denial and shame, the nature of these perceptions shape behavior. This study aims to know the description of the behavior of teenage girls at puberty in the village Tanjungrejo Grobogan. This research is descriptive exploratory study. Samples were 76 girls who have experienced menstruation in the village Tanjungrejo Grobogan. Results of the study are: (1) Feelings of young women in the face of first menstruation is feeling sad, embarrassed, anxious, worried, confused and afraid. The first person who told the mother, the culture surrounding menstruation is not to be washed when menstruating, use sanitary napkins to show all young women use sanitary napkins modern, behavior of adolescent girls against former bandage that has been used is to remove the bandage by first washing, wrapping and discarded in the trash , the amount of use of sanitary napkins pads 3 pieces a day, (2) The behavior of young women in the face of menstrual pain is to use pain relief medications that are sold freely in stores. (3) The behavior of young women in the face of acne showed mostly using acne medications that are sold freely in stores (4) The behavior of young women in the face of body odor is mostly teenage girls use deodorant (5) The behavior of young women in the face of changes in body shape shows some large felt like shape Penelitian ini adalah penelitian descriptive eksploratif. Sampel penelitian adalah 76 Remaja Putri yang sudah mengalami menstruasi di Desa Tanjungrejo Kabupaten Grobogan. Hasil penelitian adalah: (1) Perasaan remaja putri dalam menghadapi menstruasi pertama kali adalah merasa sedih, malu, gelisah, khawatir, bingung dan takut. Orang pertama yang diberitahu adalah ibu, budaya seputar menstruasi adalah tidak boleh keramas ketika menstruasi, penggunaan pembalut menunjukan semua remaja putri menggunakan pembalut modern, perilaku remaja putri terhadap bekas pembalut yang telah digunakan adalah membuang pembalut dengan terlebih dahulu mencuci, membungkus dan dibuang di tempat sampah, jumlah penggunaan pembalut sebanyak 3 buah pembalut sehari, (2) Perilaku remaja putri dalam menghadapi nyeri haid adalah menggunakan obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas di toko. (3) Perilaku remaja putri dalam menghadapi jerawat menunjukkan sebagian besar menggunakan obat jerawat yang dijual bebas di toko (4) Perilaku remaja putri dalam menghadapi bau badan adalah sebagian besar remaja putri menggunakan deodorant (5) Perilaku remaja putri dalam menghadapi perubahan bentuk tubuh menunjukkan sebagian besar merasa tidak menyukai bentuk tubuhnya

    Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa melalui Model Means-Ends Analysis dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan representasi matematis bagi siswa dan fakta rendahnya kemampuan representasi matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memeperoleh pembelajaran dengan model means-ends analysis dan model pengajaran langsung, (2) mengetahui kualitas peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memeperoleh pembelajaran dengan model means-ends analysis dan model pengajaran langsung, (3) mengetahui respon siswa yang memperoleh pembelajaran means-ends analysis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang ditujukkan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa SMP melalui pembelajaran dengan model means-ends analysis. Sampel diambil dari dua populasi, yaitu kelas eksperimen dari populasi siswa kelas IX yang memperoleh pembelajaran dengan model means-ends analysis dan kelas kontrol diambil dari populasi siswa kelas IX yang memperoleh pembelajaran dengan model pengajaran langsung. Materi yang dibahas adalah materi Kesebangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model means-ends analysis lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran denga model pengajaran langsung. Selain itu, nilai N-Gain kelas eksperimen adalah 0,73, lebih besar dari N-Gain kelas kontrol yaitu 0,54. Kualitas peningkatan kemampuan representasi matematis siswa di kelas eksperimen berada pada kriteria tinggi, sedangkan kelas kontrol berada pada kriteria sedang, dan pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran model means-ends analysis. --- The background of this research based on the importance of student ability of mathematical representations and the fact that the ability of student in mathematical representations is low. The objectives of this research are: (1) to get the empirical evidence about the improvement of students’ ability in mathematical representation by using means-ends analysis model and direct instructions model, (2) to investigate the quality of student ability of mathematical representation by using means-ends analysis model and direct instructions model, (3) to investigate students’ response in learning of mathematics by using means-ends analysis model. Experimental design was employed in this research which purposed to enhance student ability of mathematical representation in Junior High School by using means-ends analysis model. The samples are taken from two populations. Both of samples are students in 9th grade, the first class as the experimental class who get means-ends analysis model and another class as the controlled class by using direct instructions model. The material focus about the congruency. According to the result, it showed that the enhancement of student ability of mathematical representation who learned by using means-ends analysis model is higher than students who learned by using direct instructions model. It can be proved from the value of N-Gain in experimental class is 0,73 greater than controlled class is 0,54. Thus, the improvement of quality of student ability on mathematical representation in experimental class is high category whereas in controlled class is medium category. Also, the students give positive response toward means-ends analysis model

    SPATIAL ANALYSIS IN CONSERVATION SITU IN BANTEN PROVINCE: CASE STUDY OF SITU KADUPAYUNG, PANDEGLANG REGENCY, BANTEN

    Get PDF
    Spatial planning analysis is a way to identify the location and area of a site based on spatial structure and spatial patterns. The research aims to discuss Spatial Analysis of Site Conservation in Banten Province: Case Study of Situ Kadupayung, Pandeglang Regency, Banten. The research method uses survey methods and uses Geographic Information System (GIS) analysis, as well as site area and contour analysis methods. The research results show that the area based on the KIB in Situ Kadupayung is 40,000 m². From the results of GPS RTK measurefments, it is known that the area of Situ Kadupayung is 34,462 m2 / 3.44 Ha. The difference between the measurement results and the goods inventory card (KIB) data at Situ Kadupayung is -5.538 m² / -0.55 Ha. There are 2 (two) factors that can cause large differences between Goods Inventory Card (KIB) data, namely 1) Internal Factors: Measurement techniques used (methods and tools); Errors in inputting measurement results data; 2) External Factors: Natural Factors, namely sedimentation, and Non-Natural Factors (Society). Keywords: Spatial Analysis; Conservation Situ; Banten Provinc

    Analisis Kesalahan Kemampuan Penalaran Adaptif dan Pemecahan Masalah pada Siswa SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran adaptif dan pemecahan masalah matematis siswa, khususnya kesulitan belajar siswa dalam memahami materi bilangan. Subyek penelitian adalah 6 siswa kelas VII. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menganalisis kesulitan siswa dari instrumen yang diberikan. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes tertulis kemampuan penalaran adaptif dan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penalaran adaptif dan pemecahan masalah matematis siswa rendah

    The Effect of Mathematical Habits of Mind and Early Mathematical Ability on Modeling Ability of High School Students

    Get PDF
    Modeling mathematics serves as a bridge between the processes of translating real-world problems into mathematics. In reality, however, students' mathematical modeling skills, including their knowledge of derivative applications, remain subpar. This study is intended to determine the relationship between mathematical modeling skills, mathematical habits of mind (MHoM), and early mathematical ability (EMA). This research employed a quantitative methodology with mix method sequential explanatory design. The method used a quantitative and qualitative approach. The first quantitative phase is used, then explained more deeply through the qualitative phase. Sample in this study were 36 eleventh-grade students from one of Tasikmalaya's senior high schools. In this investigation, the EMA was the previous semester's math report card grade. A mathematical modeling ability test question and an MHoM questionnaire were administered to students, and the quantitative analysis of the results followed. This study demonstrates that the relationship between MHoM and EMA has a 31.2% modeling capability. In addition, a one-point increase in MHoM and EMA increases the average mathematical modeling ability of pupils by 1,570 and 2,241. Therefore, it can be concluded that MHoM and EMA have a positive effect on mathematical modeling ability

    PEMETAAN BAHAN LITERASI BERDASARKAN ETNOGRAFI PADA BAHAN AJAR BAHASA JAWA SD/MI KELAS IV DI KARESIDENAN MADIUN

    Get PDF
    Salah satu tugas Kelompok Kerja Guru (KKG) pada masing-masing Kabupaten/Kota adalah menyusun bahan ajar baik berupa buku ajar maupun lembar kerja siswa (LKS) yang nantinya digunakan secara massal di Kabupaten/Kota tersebut. Berdasarkan hasil kajian pustaka pada bahan ajar yang dihasilkan KKG, khususnya pada bahan ajar Bahasa Jawa yang termasuk dalam muatan lokal wajib di SD/MI, masih terdapat banyak bacaan yang tidak mengangkat kondisi lokal daerah bersangkutan. Misalnya saja, KKG Kabupaten Pacitan menyusun bahan ajar Bahasa Jawa dengan contoh bacaan berjudul Simpang Lima, yang jelas-jelas bukan daerah di Pacitan. Penelitian ini berupaya untuk memetakan bahan-bahan bacaan pada bahan ajar mata pelajaran Bahasa Jawa SD/MI kelas IV berdasarkan tingkat etnografi dan kelokalan daerah setempat. Hal ini bertujuan agar siswa yang menggunakan bahan ajar lebih mengenal dan memahami potensi daerah masing-masing sehingga muncul kecintaan dan kebanggaan atas potensi daerahnya sebagai bagian dari pembentukan karakter
    corecore