36 research outputs found

    MODEL ADAPTASI EKONOMI NELAYAN KAWASAN TAMBAKLOROK SEMARANG

    Get PDF
    This study discusses abaut the adaptation pattern of regional fishing economy at Tambaklorok Semarang. Despite being in the area of Semarang, fishermen Tambaklorok including traditional fishermen, depend on natural resources and must be confronted with a sub-system of the city. This study uses the concept of economic adaptation which is defined as a process of human behaviour in maintaining the economic, so the concept of work is interest in economic activity. The research was done through literature, followed by collecting data through field observations and interviews. The results of this study indicate that the fishing profession is no longer a major public profession. The young people in thi area are employed on the ground sector, while the older generations still carry out their economic activities as fisherman. The young generation work in the Fish Auction Place (Tempat Pelelangan Ikan/TPI), as workers in traditional markets, shop and stall keepers, and become workers in some industries that are around in Tambaklorok, Semarang. Keywords: economic adaptation, economic systems, and fishing communitie

    Pelestarian kawasan konservasi di Kota Semarang

    Get PDF
    Kota Semarang memiliki beberapa kawasan yang strategis untuk dijadikan kawasan konservasi. Kota Lama, daerah Pecinan, Pasar Johar, dan Kampung Sekayu merupakan kawasan bersejarah yang harus dikonservasi. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan pengembangan model konservasi. Konservasi kawasan diperlukan untuk memberikan perlindungan kawasan-kawasan tersebut dari gencarnya pembangunan kota, termasuk mengendalikan perkembangan kawasan tersebut agar tidak hilang identitas kesejarahaan dan kebudayaannya. Kawasan konservasi ini juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi dan atraksi wisata

    Kajian Sosio-Ekologis Mengenai Pusat Kerajaan Demak

    Get PDF
    Although there were three Sultans who had ruled the Demak Sultanate whose influence extended beyond Java, until now the location of the kingdom's center was not certain. It is estimated that the location of the palace or the center of this kingdom is in the center of the city of Demak now, because in this city you will find the Great Mosque of Demak, a royal relic located in the center of the kingdom. The lack of data / archaeological remains regarding this kingdom causes the condition of the center of the kingdom is not known. However, there are several remaining toponyms and geographical conditions, presumably the data that can be used to try to study the socioecological center of the Demak kingdom, of course by looking at the processes of change.Walaupun ada tiga Sultan yang pernah memerintah Kasultanan Demak yang pengaruhnya sampai ke luar Jawa, namun sampai kini kondisi pusat kerajaan belum diketahui dengan pasti. Diperkirakan lokasi kraton atau pusat kerajaan ini berada di pusat kota Demak sekarang, karena di kota ini dijumpai Masjid Agung Demak merupakan peninggalan kerajaan yang terletak di pusat kerajaan. Sedikitnya data/ peninggalan arkeologi berkenaan dengan kerajaan ini menyebabkan tidak diketahuinya kondisi pusat kerajaan. Namun adanya beberapa toponim yang masih tersisa serta kondisi lingkungan geografis, kiranya merupakan data-data yang dapat digunakan untuk mencoba mengkaji secara sosioekologis mengenai pusat kerajaan Demak, tentunya dengan melihat proses-proses perubahannya

    MELESTARIAN KAWASAN KONSERVASI SEBAGAI LANDASAN BUDAYA DALAM PERENCANAAN KOTA PEKALONGAN

    Get PDF
    Pekalongan formed through a long and unique history, which is characterized by a variety of historical relics and ancient buildings the main building. Starting from this, it seems we need a comprehensive conceptual thinking to handle the pearls in Pekalongan city, which still looks dull and does not appear to shine. Pekalongan city government itself also can not see that the potential of the region and the ancient building is of pearls are still dull and hidden, which can be polished so shiny and attract attention. They prefer talkative build buildings and malls without careful planning, and often displacing precisely these historic buildings. From sentences above, presumably, this research is needed to handle the pearls through the development of the concept of conservation, namely the concept of the arrangement, preservation, and development of the areas historic city of Pekalongan, and certainly is one of the bases for planning and development of culture and tourism city. Regulation on the protection of historic buildings the city is already there, but it is still necessary regulatory or conservation regulation in order to historic district Pekalongan sustainable, not just the building alone

    Proceedings pertemuan ilmiah arkeologi V: II.B kajian arkeologi Indonesia

    Get PDF
    Buku ini berisi makalah-makalah dengan judul-judul sebagai berikut. Kajian epigrafi dan naskah. Kajian aspek lingkungan hidup. Kajian aspek sosial dan religi, serta pembahasan lainnya yang dapat dilihat dalam buku in

    MULTIKULTURALISME SEBAGAI MODEL INTEGRASI ETNIK TIONGHOA Tinjauan Dari Aspek Historis

    Get PDF
    Tragedi Mei 1998 di Jakarta adalah suatu bencana yang mungkin sulit dilupakan oleh warga Indonesia keturunan Cina. Peristiwa yang menyebabkan ratusan warga keturunan Cina meninggalkan Jakarta itu merupakan suatu bukti ketidak harmonisan hubungan antar etnik dibalik jargon-jargon keberhasilan proses pembauran dan keharmonisan hubungan antar etnik. Program-program pemerintah Orde Baru yang menekankan pada stabilitas dan keamanan memang cukup efektif selama 32 tahun tetapi ternyata “semu”, sebab justeru akibatnya sekarang cukup luar biasa, memporak-porandakan tatanan yang sudah mapan. Dalam hal ini tampaknya Orde Baru menerapkan standar ganda dalam masalah ini, di satu sisi pengembangan keragaman budaya, agama dan semuanya yang tergolong dalam SARA menjadi bagian dari kebijakan pemerintah. Namun di sisi lain justeru keragaman itu sering dicurigai sebagai salah satu faktor yang mengancam stabilitas nasional, hal ini muncul sebagai akibat dari pendekatan politik yang berlebihan, dan ternyata akibatnya yang tidak terduga sama sekali. Tidak hanya masalah dengan etnik Cina, tetapi ternyata rentetan kejadian berikuitnya mulai dari peristiwa Sambas, Ambon, dan Sampit merupakan akibat dari kebijakan yang salah itu

    KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU DI LINGKUNGAN KAWASAN MASJID AGUNG DEMAK

    Full text link
    -</jats:p

    Membangun Masyarakat Berkepribadian di Bidang Kebudayaan dalam Memperkuat Jawa Tengah sebagai Pusat Kebudayaan Jawa

    No full text
    THE -- condition of the Javanese society is now more individualistic, materialistic, and more prioritizing its own interests than the common interest, the lack of tolerance towards others, wanting to get rich by justifying all means, as well as violence and crime is increasing everywhere. Aspects of power and economic aspects become very dominant in the orientation of community life, which should only be a means of living together. As a result, today's society tends to pursue wealth and power by justifying all means, ignorance, and leaving mutual cooperation and tolerance.Soekarno's trilogy program implemented by the Governor of Central Java with the addition of "ora ngapusi" and "ora korupsi" slogan, may be appreciated by the people of Central Java, especially to improve people's understanding of their adhilugung culture.</jats:p

    Strategi Kebudayaan Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo

    No full text
    The beginning of the struggle of Prince Sambernyowo begins when his father was exiled to Sri Lanka, the first struggle was done by helping Mas Garendi invade Kartosuro Palace, because Pakubuwono I in cooperation with the VOC. Thap next Prince Sambernyowo held a direct resistance to the VOC which was marked by wars in various fields, among others, in Kartosuro, in Ponorogo, in Sitakepyak Rembang, in Vredeburg Fortress Yogyakarta, and others which then ended with emerging Salatiga Agreements. Many heritages Pangeran Sambernyowo during his struggle to ascend the throne at Pura Mangkunegaran, in addition to the palace Pura Mangkunegaran, among others Astana Mangadeg in Karanganyar, Inscription Nglaroh and Tugu Pusaka in Nglaroh Wonogiri, Pablengan Karanganyar and Sendang Siwani Wonogiri. Indeed Prince Sambernyowo is not a freedom fighter of the Republic of Indonesia, but he once laid the foundation stone to stand upright this republic</jats:p

    Pelestarian Kawasan Konservasi di Kota Semarang

    Full text link
    Kota Semarang memiliki beberapa kawasan yang strategis untuk dijadikan kawasan konservasi. Kota Lama, daerah Pecinan, Pasar Johar, dan Kampung Sekayu merupakan kawasan bersejarah yang harus dikonservasi. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan pengembangan model konservasi. Konservasi kawasan diperlukan untuk memberikan perlindungan kawasan-kawasan tersebut dari gencarnya pembangunan kota, termasuk mengendalikan perkembangan kawasan tersebut agar tidak hilang identitas kesejarahaan dan kebudayaannya. Kawasan konservasi ini juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi dan atraksi wisata.</jats:p
    corecore