18 research outputs found

    Proses Berpikir Siswa Tunanetra dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi

    Get PDF
    This study is a qualitative and placed in UPT SMPLBN Kota Pasuruan. Subjects in this study is a blind student of class IX of the school year 2015/2016. The results showed that the thinking of blind students starts from the stimulus, stimulus in the form of problem enter into the sensory registers of blind students through the sense of tactile and auditory, and into short-term memory after previously through a phase of selective attention and perception, in the short-term memory old information in the form of concepts that are needed in solving the problem called from long-term memory (retrieval), when information leaves short-term memory, there are two possibilities occur that information will lead to long-term memory (encoding) and or will be forwarded towards the environment in the form of responses/answers to students.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bertempat di UPT SMPLBN Kota Pasuruan. Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang siswa tunanetra dari kelas IX tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir siswa tunanetra dimulai dari adanya stimulus, stimulus berupa soal masuk ke dalam sensory register siswa tunanetra melalui indra perabaan dan indra pendengaran, kemudian memasuki short-term memory setelah sebelumnya melalui tahap selective attention dan perception, dalam short-term memory informasi lama berupa konsep-konsep yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah dipanggil dari long-term memory (retrieval), ketika informasi meninggalkan short-term memory, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu informasi akan menuju ke long-term memory (encoding) dan atau akan diteruskan menuju lingkungan berupa respon/jawaban siswa

    Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Kerangka Kerja Mason

    Get PDF
    The determine of this study is explain the thinking process of high and low performing students in solving mathematical problems, so classified in qualitative research. The data collection is done by the provision of initial tests, giving the final test, and interviews with the study subjects after solving mathematical problems. The results showed that high-ability student fulfills the know, want, and introduce at the stage of entry. In the attack phase fulfills the try, maybe, and why. At this stage of the reviews meet the check and reflect aspects. Low-ability students meet aspects know and want the entry stage. In the attack phase fulfills the try and do a review on the stage of mathematical problem solving.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa berkemampuan tinggi dan rendah dalam menyelesaikan masalah matematika, sehingga tergolong dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes awal, pemberian tes akhir, dan wawancara terhadap subjek penelitian setelah menyelesaikan masalah matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi memenuhi aspek know, want, dan introduce pada tahap entry. Pada tahap attack memenuhi aspek try, maybe, dan why. Pada tahap review memenuhi aspek check dan reflect. Siswa berkemampuan rendah memenuhi aspek know dan want pada tahap entry. Pada tahap attack memenuhi aspek try dan tidak melakukan tahapan review pada penyelesaian masalah matematika

    Sistem Pemilihan Jadwal Matakuliah Berbasis Mobile Dengan Metode Agglomerative Nesting Dan Multi Kriteria

    Full text link
    Proses pemilihan jadwal matakuliah dapat menjadi hal yang sangat sulit dan rumit untuk dilakukan oleh mahasiswa karena pada umumnya mahasiswa melibatkan berbagai parameter di dalamnya. Parameter yang digunakan dapat meliputi waktu perkuliahan, dosen pengajar, jumlah sks maksimal yang dapat diambil, dan lain sebagainya. Masalah akan bertambah karena ketidaktahuan mahasiswa mengenai korelasi antara parameter-parameter tersebut dengan nilai yang akan diperolehnya. Hal ini menyebabkan seringkali mahasiswa salah mengambil keputusan dan akhirnya mendapatkan hasil yang kurang atau malah tidak maksimal. Dalam hal ini, mahasiswa dapat terbantu dengan melihat data masa lalunya. Akan tetapi data masa lalu yang tidak sedikit dapat mempersulit proses analisa. Karenanya, data masa lalu tersebut perlu dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu. Proses pengelompokkan data dapat dilakukan dengan banyak cara atau metode. Salah satunya adalah Agglomeratif Nesting (AGNES), yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam mengelompokkan data, metode ini menggunakan dissimilarity matrix atau disebut juga matriks ketidaksamaan, yaitu mencari jarak minimum antar data. AGNES akan menghasilkan cluster yang berbentuk hierarki, mulai dari single object sampai menjadi single cluster. Hasil pengelompokkan tersebut ternyata dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk proses pengambilan keputusan. Karena hasil pengelompokkan tadi adalah data-data di masa lalu yang telah terjadi, maka proses pengambilan keputusan pun akan menjadi lebih akurat. Salah satu metode pengambilan keputusan yang mudah dan cepat adalah perbandingan dengan multi kriteria, yang menggunakan sistem pembobotan kepada masing-masing pilihan yang tersedia

    Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konseptual Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X SMA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa materi trigonometri kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian yaitu 34 siswa kelas X MIPA 1 SMAN 7 Malang. Hasil penelitian pembelajaran inkuiri terbimbing melalui langkah-langkah pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural ditunjukkan dengan siswa mendapatkan skor lebih dari atau sama dengan yaitu sebesar 76% dan peningkatan persentase rata-rata skor tes akhir siklus berdasarkan indikator pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural

    Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa berkemampuan tinggi (ST), sedang (SS), rendah (SR) dalam menyelesaikan masalah. Data penelitian diperoleh dari analisis lembar jawaban tiga subjek dianalisis berdasarkan indikator komunikasi matematis tulis. Hasil penelitian adalah, (1) ST dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan dengan tepat, (2) SS dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan pada masalah 2 dengan tepat, namun pada masalah 3 SS masih melakukan kesalahan dalam membuat diagram Venn dan perhitungan, (3) SR dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, tetapi SR belum membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan dengan tepat

    Penggunaan Media Benda Konkret Manik-manik Warna Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tema Kegemaranku Pada Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi siswa kelas I SDN Sumberkembar Mojokerto, mengalami kesulitan dalam mengurutkan banyak benda dari yang jumlahnya banyak atau paling sedikit. Penyebab kesulitan siswa dalam mengurutkan banyak benda dari yang jumlahnya banyak atau sedikit karena guru dalam pembelajaran tidak menggunakan media, tidak mengaitkan pembelajaran dengan tema yang ada, kurang bervariatif dan tidak sesuai dengan perkembangan psikologi anak. Sehingga hasil yang didapat kurang dari KKM yang ditentukan ≥70. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan  aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika melalui media benda konkret (manik-manik warna), mendeskripsikan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan pengamatan, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SDN sumberkembar Mojokerto. Analisa dat dilakukan dengan Deskriptif kuantitatif dan Kualitatif. Hasil penelitian selama 2 siklus mengalami peningkatan. Aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 75% dan siklus II yaitu 93,6%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 73% dan siklus II yaitu 82%. Hasil tes belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 65% dan siklus II yaitu 85%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media benda konkret (manik-manik warna) dapat meningkatkan hasil belajar siswa tema kegemaranku dalam materi mengurutkan banyak benda dari yang jumlahnya banyak atau sedikit pada siswa kelas I SDN Sumberkembar Mojokerto. Kata kunci: Media, Tema kegemaranku mengurutkan banyak benda, Hasil Belajar &nbsp
    corecore