Validitas Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Guided Inquiry pada Sub Materi Pencemaran Lingkungan untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran pada abad 21. LKPD berbasis Guided Inquiry merupakan media pembelajaran layaknya bahan ajar yang dipadukan dengan model pembelajaran guided inquiry yang dapat digunakan untuk mencapai keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis Guided Inquiry pada sub materi pencemaran lingkungan yang valid. LKPD berbasis Guided Inquiry sub materi pencemaran lingkungan ini memiliki banyak fitur-fitur yang membantu melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), tanpa disseminate (penyebaran). Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode validasi oleh dua Dosen Biologi bidang sub materi pencemaran lingkungan dan pakar pendidikan, serta satu guru Biologi SMA. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis Guided Inquiry pada sub materi pencemaran lingkungan memperoleh skor rata-rata 3,84 yang termasuk dalam kategori sangat valid. Kata Kunci: Validitas LKPD berbasis guided inquiry, berpikir kritis, pencemaran lingkunga

ASSESSING STUDENTS ACTIVENESS AND THEIR CHARACTER BUILDING IN SPEAKING COURSE OF ENGLISH DEPARTMENT

Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dipersiapkan menjadi guru Bahasa Inggris dan mereka akan menjadi model bagi siswa. Namun demikian fakta menunjukkan beberapa guru pemula tidak dapat berbicara Bahasa Inggris dengan lancar dan tepat. Berkaitan dengan tuntutan jaman,  abad 21 ini adalah era yang kekuatan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Menyadari fakta tersebut, pemerintah Indonesia memperhatikan kualitas hasil pendidikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan siswa dalam perkuliahan Speaking dan untuk mendeskripsikan pendidikan karakter dalam perkuliahan Speaking. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggambarkan kondisi nyata perkuliahan Speaking 1 di prodi. Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar. Subyek penelitian ini 30 mahasiswa semester 2 yang mengambil mata kuliah Speaking. Sumber data penelitian ini adalah dosen Speaking 1 di prodi Pendidikan Bahasa Inggris, kegiatan belajar mengajar, dan dokumen termasuk silabus, RPP, dan dokumen lain yang relevan.Berdasarkan analisis data,  peneliti menyimpulkan pertama mahasiswa kurang aktif dalam kelas Speaking sehingga keterampilan berbicara mereka rendah, kedua nilai karakter mahasiswa kurang dikembangkan dengan baik khususnya pada nilai kerjasama, kejujuran dan toleransi.Keywords: Speaking Course, Activeness, Character Buildin

The Insertion of Small-scale Farmers into market auction, Can it really improve the Indonesian gurem farmers’ welfare? The perspective of the auction price formation and farmers’ motivation factors

The condition of small-scale farmers in Indonesia is getting worse that is caused by an unfair low price that reflects to the low level of revenue for their income. This happens either because the dependency on trader/middlemen for selling the produce and the low accessibility of farmers to the market. The existence of auction mechanisms created by the Indonesian government auctions is still dominated by traders/middlemen, so that the increasing of prices have not affected to the farmers. Alternatively, by linking directly farmers to the auction mechanism will be analyzed in a descriptive and a qualitative ways from the point of view of price formation in the auction and the farmers’ determining factors to participate in the auction. The analysis conducts policy recommendations for ongoing agricultural auction development with the direct participation of small-scale farmers in the mechanism.Small-scale Farmers, Auction mechanism, price formation, farmer’s motivation, International Development,

Pengembangan Booklet Mimi Mintuna sebagai Sumber Belajar pada Sub-Materi Pelestarian Sumber Daya Hayati Kelas X SMA

Submateri pelestarian sumber daya hayati materi keanekaragaman hayati merupakan materi biologi bercakupan luas dan erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Sumber belajar pada submateri tersebut mas ih minim dan sederhana, sehingga diperlukan media sumber belajar yang mendukung, seperti booklet.  Booklet yang dikembangkan menampilkan contoh Mimi Mintuna yang merupakan salah satu sumber daya hayati lokal Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan booklet Mimi Mintuna sebagai sumber belajar yang  layak secara teoritis dan empiris ditinjau dari vailiditas, uji keterbacaan, dan respon peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode 4D (define, design, develop, disseminate) tanpa melakukan tahap disseminate. Kelayakan teoritis booklet ditinjau dari hasil validasi oleh dosen ahli materi dan dosen ahli pendidikan. Kelayakan empiris ditinjau dari hasil respon siswa. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tempat penelitian yaitu di Jurusan Biologi FMIPA UNESA dan uji coba secara terbatas di SMAN 2 Lamongan. Hasil penelitian berupa booklet Mimi Mintuna yang layak secara teoritis dan empiris. Kelayakan teoritis berdasarkan hasil validasi memperoleh rata-rata persentase 91,13% kategori sangat valid. Kelayakan empiris memperoleh hasil keterbacaan pada level 10 yang sesuai dengan tingkat kelas X SMA dan persentase hasil respon peserta didik sebesar 97,87% kategori sangat praktis. Dapat disimpulkan, booklet Mimi Mintuna sebagai sumber belajar sub-materi pelestarian sumber daya hayati layak secara teoritis dan empiris. Kata Kunci : Booklet Mimi Mintuna, Sumber belajar, Pelestarian Sumber Daya Hayat

A Move Analysis of Students´ Interaction

Penelitian dilakukan untuk menjelaskan functional moves yang dipakai untuk menandai ber/anjutnya interaksi. Analysis data didasarkan pada konsepfungsi ujaran yang dikemukakan ·oleh Eggin and Slades (1997). lnteraksi dalam hal ini percakapan dilaksanakan dengan opening, continuing, and sustaining yang terdiri dari responding and rejoinder. Interaksi terdiri dari inisiasi dosen, respon mahasiswa, dan umpan Balik. Ketika tidakada respon dari mahasiswa setelah inisiasi dosen, kemudian dosen memberi inisiasi lagi (re-inisiasi) untuk memu/ai percakapan. Maka kegiatannya inisiasi, re-inisiasi, respon, dan umpan Balik. Kemajuan interaksi ditandai dengan Rj:C:Challenge:Detach move. Hal tersebllt direalisasi dengan kata well atau okay. Analisis tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa dapat bercakap-cakap dengan bahasa Inggris meskipun mereka mendapatkan kesulitan yang disebabkan o/eh kurangnya kompetensi komunikasi khususnya actional competence. Akibatnya mereka kehilangan kesempatan untuk berbicara pada tahap diskusi dan gaga/ merespon. Kurangnya actional competenc juga menjadi hambatan untuk mengemukakan pendapat dan argumen. Key Words : .functional move, opening, continuing, sustainin

Efektivitas Pengembangan Bahan Ajar Seni Budaya Melalui Aplikasi Kinemaster di Masa Pandemi Covid-19

The COVID-19 pandemic (Coronavirus disease 2019) is an epidemic that has changed various aspects of human life, especially related to the world of education. Therefore, the purpose of this study was to determine the effectiveness of developing cultural arts teaching materials during the COVID-19 pandemic, especially for class XI SMA Muhammadiyah Ponjong in arts and culture subjects. The research method uses mixed methods the research, with a sequential exploratory design approach. The use of the population and the sample is class XI SMA. For data collection techniques, they are using observation, interviews, and questionnaires via a google form. Then, for data analysis techniques using statistical data in the form of diagrams. Moreover, the results of this study regarding the use of the KineMaster application is an innovation where no teacher has ever used the development of similar teaching materials in the teaching process. With this KineMaster application, teachers can explain the material that is based on theory and practice. In addition, although distance learning, teachers can still meet face-to-face behind the scenes.Keywords : kinemaster application, pandemic, learning outcomes, cultural arts subjec

The Vulnerable Fishing Cat Prionailurus viverrinus from Wonorejo Mangroves, Surabaya, Indonesia Based on Morphology and Molecular Data

The fishing cat (Prionailurus viverrinus) is a protected animal. Currently, the population in nature is declining due to over-fishing and changes in environmental quality. The existence of this fishing cat is an interesting finding that must be immediately studied at the morphological and genetic levels for certainty of its species. This study aimed to identify fishing cat from Wonorejo Mangroves, based on morphology and Cyt b genes analysis. The results of Cyt b identification obtained a DNA sequence length of 398 bp with a similarity value of the five Prionailurus sp. samples between 96.75 to 98.97%. The identification using molecular data consisted of five variations of nucleotide bases, and the average value of the genetic distance with the ingroup was 1.0%., The Cyt b DNA markers analysis succesfully identified fishing cat from Wonorejo Mangroves as Prionailurus viverrinus.

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 6 DI KECAMATAN PAKIS

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh motivasi orangtua dan kedisipinan anak terhadap prestasi belajar matematika siswa SD kelas 6. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data yang dipergunakan yaitu metode survei. Hasil penelitian yang dihasilkan adalah Terdapat hubungan antara motivasi orang tua dan prestasi belajar matematika siswa SD di Kecamatan Pakis. Persentase pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar matematika siswa dilihat dari besarnya sumbangan efektif. Nilai sumbangan efektif adalah 75,72 yang mengandung arti bahwa pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 75,72%.Terdapat hubungan antara kedisiplinan anak terhadap prestasi belajar matematika siswa SD di Kecamatan Pakis. Persentase besarnya pengaruh kedisiplinan anak terhadap prestasi belajar matematika siswa dilihat dari besarnya sumbangan efektif diperoleh nilai perhitungan 21,22 yang mengandung arti bahwa pengaruh kedisiplinan anak terhadap prestasi belajar matematika adalah sebesar 21,22%.Terdapat hubungan antara motivasi orang tua dan kedisiplinan anak terhadap prestasi belajar matematika SD di Kecamatan Pakis. Faktor motivasi orang tua dan kedisiplinan secara bersama-sama berhubungan  positif yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa sekolah dasar di Kecamatan Pakis. Adapun besar pengaruh kedua variabel bebas melalui R Square. R Square sebesar 0,936 atau sama dengan 93,6% yang mengandung pengertian bahwa pengaruh motivasi orang tua (X1) dan kedisiplinan anak (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika (Y) sebesar 93,6%. Sementara sisanya (100% – 93,6% = 6,4%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini

Upaya Penggunaan Sepeda Sebagai Moda Transportasi Di Kota Surabaya

Peningkatan jumlah penduduk berimbas pada terus bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahunnya namun tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang sesuai. Hal ini menyebabkan suatu kawasan atau jalan akan mendekati jenuh akibat sistem transportasi yang tidak berkelanjutan Salah satu cara dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah dengan Revitalisasi penggunaan kendaraan tidak bermotor. Revitalisasi adalah opsi dalam memvitalkan atau menghidupkan kembali suatu kawasan yang mengalami degradasi atau kemunduran. Dalam upaya mengurangi kemacetan, penggunaan sepeda menjadi pilihan menarik karena biaya operasionalnya yang murah dan dapat bermanuver disela-sela kendaraan lain. Namun, penggunaan sepeda sebagai transportasi publik masih menemui kendala. Minimnya jalur khusus sepeda dan lahan parkir sepeda membuat pengguna sepeda merasa kurang aman saat mengendarai sepeda, sehingga perlu adanya realisasi terhadap jalur khusus sepeda dan lahan parkir sepeda